Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Siswa dengan Pendekatan Open Ended Mariam Ar Rahmah; Sumpena Rohaendi
Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Vol. 7 No. 1 (2021): Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35569/biormatika.v7i1.1018

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan komunikasi siswa yang pembelajarannya dengan Pendekatan Open-Ended lebih baik daripada peningkatan siswa yang pembelajarannya dengan metode ekspositori. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan menjadikan kelas VIIA kelas eksperimen dan VIIC kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes berupa soal-soal yang memuat indikator kemampuan komunikasi dan nontes berupa angket. Adapun hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan komunikasi siswa yang menggunakan pendekatan open ended tidak lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran ekspositori, meskipun sebagian besar siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran dengan pendekatan open ended.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED Mariam Ar Rahmah; Sumpena Rohaendi
JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Vol 13, No 1 (2020): JPPM (Jurnal Penelitian dan Pembelajaran Matematika) Volume 13 Nomor 1 Februari
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.815 KB) | DOI: 10.30870/jppm.v13i1.7141

Abstract

The lack of student’s creative thinking ability was the background of this research. A learning that can make students think creative was needed for bringing up to creative ideas which can be found in the open-ended approach. The objective of this research was to analyze the effect of open-ended approach and to compare the open-ended approach with the expository approach. Quasy experiment method with control group pretest and posttest design to analyze the elevation of student’s creative thinking abilities was conducted on this research, while test and nontest were taken as the instrument. The test consists of questions in which indicators can assess student’s creative thinking skills and nontest questions in the form of questionnaires to see student’s responses. This research resulted that student's creative thinking ability using the open-ended approach was not better than the expository approach. Nevertheless, it was known that students' responses to the open-ended approach were more interesting than the expository approach. By this research result, further research is needed to confirm research result. Keywords: Creative Thinking Ability, Open-Ended Approach, Student Learning Response
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis dan Dampaknya Pada Self Confidence Siswa SMP Sumpena Rohaendi
MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.237 KB) | DOI: 10.30653/003.201511.10

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair. Tujuan lain adalah untuk mengetahui dampak self confidence siswa yang memperoleh pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diperoleh kesimpulan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematis antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model think pair share dengan konvensional. Karena rerata gain ternormalisasi pada siswa yang pembelajarannya menggunakan model think pair share lebih kecil dari kelas kontrol. Hal tersebut menunjukkan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share tidak lebih baik daripada kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional berdasarkan kemampuan awal matematika (tinggi, sedang, rendah). Sedangkan data hasil self confidence siswa dapat disimpulkan bahwa dampak self confidence siswa yang memperoleh pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share adalah sangat tinggi. Hal ini diperlihatkan dari data hasil angket self confidence. Berdasarkan hasil analisis hubungan (korelasi), ternyata tidak terdapat hubungan yang positif antara kemampuan pemahaman matematis dengan self confidence siswa.
Penerapan Teori Piaget dan Vygotsky Ruang Lingkup Bilangan dan Aljabar pada Siswa Mts Plus Karangwangi Sumpena Rohaendi; Nur Indah Laelasari
PRISMA Vol 9, No 1 (2020): PRISMA Volume 9, No 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jp.v9i1.886

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih jauh tentang bagaimana penerapan teori Piaget dan Vygotsky ruang lingkup materi bilangan dan aljabar di MTs Plus Karangwangi. Metode penelitian yang digunakan dengan metode penelitian kualitatif. Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari peneliti sebagai kunci utama. Sumber data yang digunakan adalah berupa buku, jurnal/artikel dan karya ilmiah lain yang relevan dengan objek kajian yang diteliti beserta siswa kelas VII MTs Plus Karangwangi. Adapun hasil dari penelitian ini yang berkaitan dengan teori Piaget yaitu, siswa membentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 2 – 4 orang tiap kelompok, sebelumnya diberi pengarahan pengajaran dari guru yang mendasar supaya anak berpikir dan memahami bilangan. Siswa sering di beri latihan berupa tugas pekerjaan rumah baik mandiri atau kelompok supaya lebih mengerti atau paham dengan baik. Dalam proses ini siswa akan belajar secara mandiri, sehingga siswa mampu untuk menguasai materi tanpa bimbingan seorang guru. Hal ini juga berfungsi untuk lebih mengasah interaksi sosial siswa, karena dalam hal ini siswa akan terpancing untuk menanyakan kepada orang lain tentang hal yang belum dipahaminya. Hasil penelitian ini yang berkaitan dengan teori Vygotsky yaitu pembelajaran dilakukan dengan ZPD dimana anak belajar kelompok kerja kreatif sehingga memudahkan untuk mengerti dengan cepat, dengan interaksi sosial dengan teman sebaya, anak mudah paham. Guru sebagai scaffolding dan guru mengurangi bantuannya itu sampai siswa bisa mandiri dan mengerti sendiri. Pembelajaran dengan tutor sebaya, siswa bisa tukar pikiran untuk memecahkan masalah yang kompleks sehingga menghasilkan atau dapat menarik kesimpulan dan menjadi pengetahuan. Kata Kunci: Teori Piaget, Teori Vygotsky, Zone of proximal development (ZPD),                     Scaffolding