Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut

PENGARUH PEMIKAT CAHAYA BERKEDIP PADA BUBU TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN KARANG (The Effect of Blinking Light Attractor on Trap Toward the Capture of Coral Fishes) Emil Reppie; Wilhelmina Patty; Meta Sopie; Kernius Taine
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 7 No. 1 (2016): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.801 KB) | DOI: 10.29244/jmf.7.1.25-32

Abstract

ABSTRACTThis study was aimed at observing the influence of blinking light attractor of trap on the coral fish catch and identifying the catch species. It was carried out in the coastal waters of Kampung Ambon, East Likupang district, North Minahasa Regency using an experimental method. Data were collected using 6 iron-framed fish traps of net wall and operated for 6 days. Three units had Mackerel and blinking light, and the other three used only Mackerels as bait. Results showed that there were total 71 individuals of fish caught, 49 fish were caught in the blinking light traps and 22 individuals in the trap without blinking light. T-test indicated highly significant different effect on the catch gain between trap with blinking light and that without blinking light.Keywords: attractor, blinking light, coral fish, trap-------ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penggunaan atraktor cahaya berkedip pada bubu terhadap hasil tangkapan ikan karang dan mengidentifikasi jenis-jenis ikan hasil tangkapan. Penelitian ini dilakukan di perairan pantai Kampung Ambon, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara dengan menggunakan metode eksperimen. Data dikumpulkan dari enam unit bubu besi dengan dinding jaring, selama 6 hari. Pada 3 unit bubu dipasangkan umpan ikan Malalugis dan cahaya berkedip; dan 3 unit lainnya hanya dipasangkan umpan ikan Malalugis. Hasil tangkapan bubu selama penelitian berjumlah 71 ekor ikan, dimana 49 ekor ikan tertangkap dengan bubu lampu kedip dan 22 ekor ikan tertangkap dengan bubu tanpa cahaya berkedip. Hasil analisis uji t menunjukan pengaruh yang berbeda nyata terhadap hasil tangkapan antara bubu dengan cahaya berkedip dan bubu tanpa lampu berkedip.Kata kunci: atraktor, cahaya berkedip, ikan karang, bubu
UMPAN BUATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP HASIL TANGKAPAN PANCING LAYANG-LAYANG DI SELAT BANGKA, SULAWESI UTARA (The Study of Artificial Bait on the Catch of Kite Fishing in Bangka Strait, North Sulawesi) Alfret Luasunaung; Emil Reppie
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 7 No. 2 (2016): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.129 KB) | DOI: 10.29244/jmf.7.2.117-123

Abstract

AbstractNeedlefish  (Tylosurus  sp.)  known  locally  as  sako  is  one  of  the  economically  important fisheries resources in Bangka Strait of North Sulawesi. The success kite fishing is highly dependent on the availability of small natural bait which is  caught only by lift net during the dark moon phase. Therefore, it should be attempted using artificial baits to address the issue of lack of natural bait at certain times. This study aimed to determine the effect of artificial baits toward  catch of  kite  fishing and to  identify the  species  of needle  fish  caught.  This research was carried out in Bangka Strait  by using  experimental  method.  Two  types  of  baits  were  used,  namely  natural  bait  (rainbow sardine/Dussumieria acuta), and artificial baits such as  rubber fish  that  widely available in the bait shop.  The catch data from four units of kite fishing  were  analyzed using t-test.  The result showed that  total  catch  during  the  study  were  40  needlefish es  consist  of  Tylosurus  crocodiles  (39)  and Tylosurus acus melanotus (1). As many as 22 needlefishes caught with natural baits and 18 caught with  artificial  baits.  The  analysis  showed  that  the  used  of  natural   baits  were  not  significantly different from the artificial bait.  During the study needlefish could be caught at wind speeds of 4-  7 knots and operated on 11.00–14.45 Mid Indonesian Time.Keywords: artificial bait, Bangka Strait, kite fishing, wind speedAbstrakIkan cendro (Tylosurus sp.) yang dikenal dengan nama lokal sebagai ikan sako adalah salah satu  sumber  daya  ikan  ekonomis  penting  yang  dihasilkan  dari  perairan  Selat  Bangka,  Sulawesi  Utara.   Keberhasilan  penangkapan  ikan  dengan  pancing  layang-layang  sangat  tergantung  pada  ketersediaan umpan alami berukuran kecil yang tertangkap dengan alat tangkap bagan pada saat  bulan  gelap.  Oleh  karena  itu,  perlu  dicobakan  penggunaan  umpan  buatan  untuk  mengatasi persoalan  kurangnya  umpan  alami  pada  waktu-waktu  tertentu.  Penelitian  ini  ditujukan  untuk  mengetahui  pengaruh  umpan  buatan  terhadap  hasil  tangkapan  pancing  layang-layang  dan  mengidentifikasi  jenis  ikan  cendro  yang  tertangkap.  Penelitian  ini  dilakukan  di  Selat  Bangka didasarkan  pada  metode  eksperimental.   Dua  jenis  umpan  yang  digunakan,  yaitu  umpan  alami yaitu ikan japuh (Dussumieria  acuta), dan umpan buatan.  Umpan buatan berupa ikan karet yang banyak tersedia di toko pancing. Data tangkapan dikumpulkan dari 4 unit pancing layang-layang, dan kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji  t. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa  hasil  tangkapan  selama  penelitian  berjumlah  40  ekor   ikan  cendro  yang  terdiri  dari Tylosurus  crocodiles  (39  ekor)  dan  Tylosurus  acus  melanotus  (1  ekor).  Sebanyak  22  ekor  ikan cendro  tertangkap  dengan  umpan  alami  dan  18  ekor  ikan  cendro  tertangkap  dengan  umpan buatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan umpan alami tidak berbeda nyata dengan umpan  buatan  pada  pancing  layang-layang  untuk  menangkap  ikan  cendro  di  perairan  Selat Bangka. Ikan cendro dapat tertangkap pada kecepatan angin antara 4–7 knot dan dioperasikan  pada sekitar jam 11.00-14.45 Wita.Kata kunci: umpan buatan, Selat Bangka, pancing layang-layang, kecepatan angin