Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

اسلوب التكرار في الأحاديث النبوية: دراسة تحليلية دلالية Pransiska, Toni
Arabia Vol 10, No 1 (2018): JURNAL ARABIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/arabia.v10i1.3584

Abstract

تبين هذه الكتابة عن أسلوب التكرار في الأحاديث النبوية. و التكرار أسلوب تعبير معروف استعمله العرب في كلامهم لغايات متعددة. فأحسنوا تارة وأساؤوا تارة أخرى. ولما كان النبي صلى الله عليه وسلم واحدا من العرب يتكلم بلسانهم ويستعمل أساليبهم فقد استعمل التكرار وجعله وسيلة من وسائل الدعوة, وطريقة من طرق تبليغ مبادئها فكرر الحرف الواحد في الكلمة فحمل تكراره جزءا من المعنى كما كرر اللفظة أو العبارة أو الأداة أو الصيغة الواحدة أحيانا. وقد يكرر المعنى دون اللفظ. وهذا النوع من التكرار كان شائعا في الحديث كالتكرار اللفظي إن لم نقل أكثر، كل ذلك لتحقيق أهداف كان النبي يسعى إليها. كتأكيده للمعنى أو التحذير منه أو الترغيب فيه أو الوعيد و التهديد أو غير ذلك من الأغراض الأخرى التى حققها من خلال التكرار فأحسن وأجاد. الكلمات المفتاحية: أسلوب، التكرار، الحديث النبوي، العرب 
PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA DALAM MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBAHASA ARAB Pransiska, Toni
At-Tafkir Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang peluang dan tantangan perpustakaan sebagai media dalam meningkatkan kemahiran berbahasa Arab (al-Mahārāt al-Lughawiyah). Perpustakaan sekolah (al-Maktabah al-Madrasiyah) dapat menjadi sumber dan media pengembangan dan peningkatan belajar bahasa Arab peserta didik. Di tengah kemajuan teknologi dan informasi, paradigma dan gaya belajar siswa telah banyak mengalami perubahan dan pergeseran saat ini, terutama dalam belajar bahasa Arab. Namun demikian, perpustakaan tetap menjadi sumber yang otentik, edukatif, dan otoritatif dalam menyediakan informasi-informasi dan data dokumentasi lainnya yang dapat menunjang dan mengimprovisasi kemahiran berbahasa Arab. Sehingga hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi para guru dan pengelola perpustakaan untuk mengadakan evaluasi dan peningkatan layanan dan bimbingan bagi pemustaka.
PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA DALAM MENINGKATKAN KEMAHIRAN BERBAHASA ARAB Pransiska, Toni
At-Tafkir Vol 10 No 1 (2017): Vol. 10 No 1 Juni 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang peluang dan tantangan perpustakaan sebagai media dalam meningkatkan kemahiran berbahasa Arab (al-Mah?r?t al-Lughawiyah). Perpustakaan sekolah (al-Maktabah al-Madrasiyah) dapat menjadi sumber dan media pengembangan dan peningkatan belajar bahasa Arab peserta didik. Di tengah kemajuan teknologi dan informasi, paradigma dan gaya belajar siswa telah banyak mengalami perubahan dan pergeseran saat ini, terutama dalam belajar bahasa Arab. Namun demikian, perpustakaan tetap menjadi sumber yang otentik, edukatif, dan otoritatif dalam menyediakan informasi-informasi dan data dokumentasi lainnya yang dapat menunjang dan mengimprovisasi kemahiran berbahasa Arab. Sehingga hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi para guru dan pengelola perpustakaan untuk mengadakan evaluasi dan peningkatan layanan dan bimbingan bagi pemustaka.
REKONSTRUKSI KONSEP POLIGAMI ALA MUHAMMAD SYAHRUR: SEBUAH TAFSIR KONTEMPORER Toni Pransiska
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 12, No 2 (2016): Al-Qur'an dan Fakta-fakta Ilmiah
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.481 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v12i2.46

Abstract

Abstract The concept of polygamy still reap many long polemic among the Muslim community in Indonesia. Therefore, it takes a comprehensive and scientific explanation. Theory of limit (nazariyah hudūdiyah) that introduced by Shahrur considered to have a new perspective to reconstruct the concept of polygamy. Linguistic analysis and theory of hudūd as a cornerstone methodology in studying and giving ijtihad refreshing for the concept of polygamy. With the collaboration between the linguistic approach and the application of the theory of hudūd, he tried to pull the net structure of the text (nash) and social reality. Finally, he argues that polygamy is a solution for the social-humanitarian problems with the conditions that must be met. Keywords: Re-construction, Polygamy, Limit Theory, Linguistic Approach Abstrak Konsep poligami masih banyak menuai polemik panjang di kalangan masyarakat muslim Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan penyelasaian yang komprehensif dan ilmiah. Teori limit (nazariyyah hudūdiyah) yang diperkenalkan oleh Syahrur dianggap memiliki cara pandang baru untuk merekonstruksi konsep poligami. Analisa linguistik dan teori hudud menjadi landasan metodologinya dalam menelaah dan melahirkan ijtihad yang menyegarkan (ijtihad refreshing) bagi pemahaman tentang poligami. Dengan kolaborasi antara pendekatan linguistik dan aplikasi teori hudud, ia mencoba menarik jaring struktur teks (nash) dan realitas sosial. Hingga pada akhirnya, ia melihat bahwa poligami merupakan sebuah solusi permasalahan sosial- kemanusiaan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Kata kunci: Rekonstruksi, Poligami, Teori Limit, Pendekatan Linguistik
Fenomena Konstruktivistik dalam Metode al-Barqy dalam Pembelajaran al-Qur'an: Perspektif Psikolinguistik Toni Pransiska
Hikmah: Journal of Islamic Studies Vol 11, No 2 (2015): Pendidikan Progresif
Publisher : STAI ALHIKMAH Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.425 KB) | DOI: 10.47466/hikmah.v11i2.65

Abstract

Abstract As we know that the method to teach the Qur’an spread in our contemporary world. One of the methods applied by some teachers in the teaching of the Qur'an is al-Barqy Method (tharīqah al-Barqy). This method is one of the most important educational methods, particularly in teaching the Quran. Certainly, This method made it easy for students to read Qur’an. But it’s important to mention here, The Basic concepts of this method build the theory of constructivism in the field of Psycholinguistic. Then, this writing discover about the phenomenon of constructivist theory in the al-Barqy method. Key word: Theory of constructivism, al-Barqy method, Psycholinguistic Abstrak Sebagamana maklum diketahui bahwa banyak metode pembelajaran al-Qu’ran yang muncul dewasa ini. Salah satu metode yang diimplementasikan oleh banyak pengajar dalam pembelajaran al-Qur’an adalah metode al-Barqy (al-Barqy Method). Sebagian kalangan menganggap metode ini sebagai metode penting dalam pembelajaran (al-Qur’an). Akan tetapi, perlu disebutkan di sini bahwa konsep dasar metode ini dibangun atas teori konstruktivisme dalam bidang psikolinguistik. Sebab itulah, uraian akan memaparkan tentang fenomena teori konstruktivistik dalam metode al-Barqy. Kata Kunci: Teori Konstruktivisme, Metode Al-Barqy, Psikolinguistik
PENDEKATAN SISTEM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH MU’ALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Toni Pransiska; Aly Aulia
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 16 No. 2 (2018): EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1134.644 KB) | DOI: 10.32729/edukasi.v16i2.473

Abstract

AbstractThis research examined  the Arabic language development and learning at Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah, Yogyakarta. Research diagnosed the components or sub-systems in Arabic language learning, which involved students, teachers, learning goals, methods, and Arabic text books. It is intended to describe the learning process of Arabic language in perspective of system approach. This research is a mixed research of qualitative and quantitative methods. In general, the interaction of sub-systems, namely students, teacher conditions, goals, methods, and text books is collaborative and cooperative. Even though, some problems were still found in each sub-system. The interaction of sub-systems in the learning process that implemented the interdependent, cooperative and dynamic principals, worked well. In addition, it is necessary to perform educational efforts to improve teacher competencies and student quality with education and training, workshop, seminar, text-book writing, comparative study, and direct practice.  Therefore, the Arabic learning process may find an ideal format and solutive and educational steps in designing Arabic language learning that is active, conducive, creative, innovative, and fun.Abstrak Penelitian ini membahas tentang pengembangan dan pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. enelitian ini mencoba mendiagnosa komponen atau sub-sub system dalam pembelajaran bahasa Arab yang meliputi siswa, guru, tujuan pembelajaran, metode, dan buku ajar bahasa Arab.Hal ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran bahasa Arab dalam perspektif pendekatan system. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kombinasi (mix research) antara kualitatif dan kuantitatif. Secara umum, interaksi antar sub system seperti siswa, kondisi guru, tujuan, metode, dan buku ajar saling kolaboratif dan sinergis. Meskipun masih banyak ditemukan beberapa masalah di masing-masing sub system tersebut. Interaksi antar sub system tersebut dapat berjalan dengan baik dalam proses pembelajaran dengan melaksanakan prinsipi interdependensi, sinergitas, dan dinamis. Disamping itu, perlu melakukan upaya-upaya edukatif untuk meningkatkan kompetensi guru dan kualitas siswa dengan pendidikan dan pelatihan, workshop, seminar, penulisan buku ajar, studi banding (comparative study), dan praktek langsung (direct practice). Dengan begitu, proses pembelajaran bahasa arab dapat menemukan format ideal dan langkah-langkah solutif-edukatif dalam mendesain pembelajaran bahasa Arab yang aktif, kondusif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.
MODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI PANTI ASUHAN MIZAN AMANAH YOGYAKARTA: PROTOTIP PENDIDIKAN RAMAH ANAK Toni Pransiska
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan Vol. 18 No. 1 (2020): EDUKASI: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN
Publisher : Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4517.386 KB) | DOI: 10.32729/edukasi.v18i1.596

Abstract

AbstractThis article discusses the model of Multicultural education at the Orphanage in Yogyakarta. Because, cases of child violence both in the family environment, schools, communities and even in orphanages are increasingly prevalent these last few. So this is a major concern in finding alternative solutions to these problems. The object of this research was conducted at the Yogyakarta branch of the Mizan Amanah orphanage.This study uses a qualitative research paradigm with the type of field research.The research data was extracted and collected through in-depth interviews with informants, observation and documentation. The education and coaching model in this institution can be used as a role model or prototype in constructing child-friendly orphanages. The results of this study indicate that this foundation has a vision and mission that leads people to the welfare and character development of the nation's generation. The foundation's typical mutlultural model of education is carried out through educational and learning activities, self-development, and social care. Besides that, the multicultural values that are internalized to students are the values of democracy, mutual respect, togetherness, cooperation, help, justice, equality and other positive character values.AbstrakArtikel ini membahas tentang model pendidikan Multikultural di Panti Asuhan di Yogyakarta. Sebab, kasus kekerasan anak baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat bahkan di panti asuhan semakin marak beberapa terakhir ini. Sehingga hal ini menjadi perhatian utama dalam mencarikan solusi alternatif atas permasalahan tersebut. Objek penelitian ini dilakukan di panti asuhan Mizan Amanah cabang Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Data penelitian diperoleh dan dikumpulkan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap narasumber, observasi dan dokumentasi. Model pendidikan dan pembinaan di panti ini dapat dijadikan sebagai role model atau prototipe dalam mengkonstruksi panti asuhan ramah anak. Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa yayasan ini memiliki visi-misi yang mengantarkan umat pada kesejahteraan dan pembangunan karakter generasi bangsa. Model pendidikan mutlikultural ala yayasan ini dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan pembelajaran, pengembangan diri, dan kepedulian sosial. Disamping itu, nilai-nilai multikultural yang diinternalisasikan kepada siswa adalah nilai demokrasi, saling menghargai, kebersamaan, kerjasama, tolong-menolong, keadilan, kesetaraan dan nilai-nilai karakter positif lainnya.
PENDIDIKAN ISLAM TRANSFORMATIF SYEIKH NAWAWI AL-BANTANI: UPAYA MEWUJUDKAN GENERASI RELIGIUS-SAINTIFIK Toni Pransiska
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Februari 2018
Publisher : Center for Research and Publication Universitas Islam Negeri (UIN) of Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jid.v18i2.3241

Abstract

This article tries to explore the new paradigms of Islamic education. Islamic education transformative on Syekh Nawawi’s perspektive can be an alternative solution to the problems of the state and education in particular. In fact, Islamic educational transformative is the accumulation of the process of transfer of knowledge, transfer of values, transfer of methodology and transformation. Integration of religion sciences (‘ulumuddin) and natural sciences or humanities sciences is a priority in Islamic education transformative. There is no dichotomy and scientific specialization. Ultimately, through this transformative Islamic education can produce output which has a religious personality and competence of science as well. The expectation is the realization of the scientific-religious generation. Become a religionist-scientific and a saintists-religionist.
KONSEPSI FITRAH MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER Toni Pransiska
Jurnal Ilmiah Didaktika Vol 17, No 1 (2016): Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA Agustus 2016
Publisher : Center for Research and Publication Universitas Islam Negeri (UIN) of Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jid.v17i1.1586

Abstract

One important concept in Islamic education is the concept of Fitrah. The concept of Fitrah is not identical with the Empirism Theory (tabularasa theory). Therefore, the Empirism theory - propounded by John Locke - view that people is white, like the paper has not been crossed out. Environment and education is that gives color to the paper. In contrast, the view that human nature (Fitrah) is more than just a white paper and clean, but in nature there is the potential that is carried by humans. That potential is the power or strength to accept religion or Tauhid. Therefore, the environment and education has a strategic role in developing human nature.Finally, well-educated nature make him as a generation of people who love peace, inclusive and continuous improvement.
اسلوب التكرار في الأحاديث النبوية: دراسة تحليلية دلالية Toni Pransiska
Arabia Vol 10, No 1 (2018): JURNAL ARABIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/arabia.v10i1.3584

Abstract

تبين هذه الكتابة عن أسلوب التكرار في الأحاديث النبوية. و التكرار أسلوب تعبير معروف استعمله العرب في كلامهم لغايات متعددة. فأحسنوا تارة وأساؤوا تارة أخرى. ولما كان النبي صلى الله عليه وسلم واحدا من العرب يتكلم بلسانهم ويستعمل أساليبهم فقد استعمل التكرار وجعله وسيلة من وسائل الدعوة, وطريقة من طرق تبليغ مبادئها فكرر الحرف الواحد في الكلمة فحمل تكراره جزءا من المعنى كما كرر اللفظة أو العبارة أو الأداة أو الصيغة الواحدة أحيانا. وقد يكرر المعنى دون اللفظ. وهذا النوع من التكرار كان شائعا في الحديث كالتكرار اللفظي إن لم نقل أكثر، كل ذلك لتحقيق أهداف كان النبي يسعى إليها. كتأكيده للمعنى أو التحذير منه أو الترغيب فيه أو الوعيد و التهديد أو غير ذلك من الأغراض الأخرى التى حققها من خلال التكرار فأحسن وأجاد. الكلمات المفتاحية: أسلوب، التكرار، الحديث النبوي، العرب