Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Correlation of Science Process Skills with Students' Creativity in Learning of Creative Problem Solving Model with an Inquiry Approach on the Simple Harmonic Motion Sumarli Sumarli; Haris Rosdianto; Buyung Buyung
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 7, No 1 (2022): January 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jipf.v7i1.2597

Abstract

This study aimed to determine the correlation of science process skills with students' creativity in learning of creative problem solving model with an inquiry approach on the simple harmonic motion. The study method that was used is a correlation study between science process skills with students' creativity. The sample was chosen by using the purposive sampling technique that total of 34 students in X MIA5 grade of the academic year 2016/2017 in one of the senior high schools in Semarang. The data collection was conducted by using a science process skills test and creativity test in essay form on the simple harmonic motion. Data were analyzed through correlation test by Pearson Product Moment technique and t-test. The results showed the value of r is 0.332 with low category and the value of tcount is 1.992 lower than ttable is 2.042 with a significance level of 5% and df is 32. This indicated that there was no significant correlation between science process skills with students’ creativity in learning of creative problem-solving model with an inquiry approach on the simple harmonic motion. This meant that students with high science process skills do not always show high creativity too in learning of creative problem-solving model with an inquiry approach on the simple harmonic motion.
Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Berbasis Kemampuan Pemecahan Masalah Buyung Buyung; Sumarli Sumarli
Variabel Vol 4, No 2 (2021): OCTOBER 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/var.v4i2.2722

Abstract

Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita, terutama soal cerita dengan kemampuan pemecahan masalah yang meliputi tahap memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian dan memeriksa kembali hasil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berbasis kemampuan pemecahan masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Subjek yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Santo Yosef Singkawang sebanyak 15 siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal tes sebanyak 2 butir soal dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita berbasis kemampuan pemecahan masalah yang meliputi: (1) pada tahap memahami masalah, siswa kesulitan dalam memahami maksud dari soal serta tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal, (2) pada tahap merencanakan penyelesaian, siswa kesulitan dalam menyusun rencana penyelesaian karena belum terbiasa mengerjakan soal cerita sehingga kesulitan dalam hal mengaplikasikan konsep, (3) pada tahap menyelesaikan perencanaan, siswa mengalami kesulitan karena salah dalam menuliskan rumus pada tahap perencanaan strategi penyelesaian, sehingga hasil dari perhitungan penyelesaian juga salah, (4) pada tahap memeriksa kembali, siswa mengalami kesulitan dalam memeriksa kembali hasil pekerjaan karena tidak memberikan kesimpulan terhadap hasil pekerjaannya, tidak menyelesaikan soal dengan baik dan salah dalam hasil perhitungannya.
Kemampuan Literasi Matematis Siswa Pada Model Pembelajaran Quantum Teaching dalam Materi Teorema Pythagoras Kelas VIII SMPN 1 Jagoi Babang Nur Gustika; Rosmaiyadi Rosmaiyadi; Buyung Buyung
Variabel Vol 2, No 2 (2019): OCTOBER 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.247 KB) | DOI: 10.26737/var.v2i2.1719

Abstract

Kemampuan literasi matematis siswa berperan penting dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Sampel penelitian berjumlah 25 orang untuk kelas eksperimen dan 22 orang untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian menggunakan tes kemampuan literasi matematis siswa dan angket motivasi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat peningkatan kemampuan literasi matematis siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran quantum teaching dan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung dengan nilai thitung = 5,43 > ttabel = 1,68, (2) Kemampuan literasi matematis siswa mencapai ketuntasan individu dengan nilai thitung = 10,34 > ttabel = 1,71 bahwa rata-rata mencapai KKM ≥ 65, selanjutnya untuk ketuntasan klasikal yaitu Zhitung = 3,33 ≥ Ztabel = 1,64 disimpulkan bahwa ketuntasan klasikal siswa mencapai 70%, dan (3) Hasil rata-rata motivasi belajar siswa diperoleh sebesar 59,71 dengan kategori baik.
Komunikasi Matematis Siswa dengan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Berbantuan Alat Peraga Dinding Diagram (Dinggram) Venn Nindy Citroresmi Prihatiningtyas; Buyung Buyung; Resi Januarsi
Variabel Vol 2, No 2 (2019): OCTOBER 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.315 KB) | DOI: 10.26737/var.v2i2.1818

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Student Facilitator and Explaining berbantuan alat peraga Dingram Venn terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada materi himpunan di kelas VII SMP Negeri 8 Singkawang. Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimental.Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII yang terdiri dari lima kelas yang berjumlah 130 siswa. Sampel diambil dengan teknik purposive sample. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan komunikasi matematis siswa (posttest), lembar aktivitas dan lembar angket motivasi belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Independent Sample T-Test, uji Effect Size, menghitung rata-rata persentase dari tiga pengamat dan menghitung rata-rata skor motivasi belajar seluruh siswa pada setiap indikator motivasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining berbantuan alat peraga dinggram venn dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran langsung; (2) pengaruh model pembelajaran Student Facilitator and Explaining berbantuan alat peraga dinggram venn terhadap kemampuan komunikasi siswa tergolong tinggi; (3) aktivitas belajar siswa tergolong sangat aktif; (4) motivasi belajar siswa tergolong sangat tinggi.
Kemampuan Koneksi Matematis Siswa pada Pembelajaran Matematika Berbasis Patchwork Assessment Buyung Buyung
Variabel Vol 4, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/var.v4i1.2433

Abstract

Kemampuan koneksi matematis siswa masih kurang, kemampuan koneksi matematis siswa masih belum maksimal, seperti siswa kurang paham pada materi pelajaran sehingga tidak berani menyampaiakan materi saat melakukan diskusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan koneksi matematis siswa pada pembelajaran matematika berbasis Patchwork Assessment. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experimental). Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil tes kemampuan koneksi matematis. Pembelajaran matematika berbasis Patchwork Assessment. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dokumentasi dan tes. Uji prasyarat ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, sedangkan uji hipotesis menggunakan uji perbedaan rata-rata. Hasil penelitian berdasarkan hasil output SPSS diperoleh nilai signifikan = 0.012, karena nilai signifikan 0.012 < 0.05, maka diperoleh bahwa rata-rata kemampuan koneksi matematis siswa pada kelas dengan pembelajaran matematika berbasis patchwork assessment lebih baik daripada kemampuan koneksi matematis siswa pada kelas kontrol.
Development of Ethnomathematics-Based Student Worksheets on Course of Mathematics Basic Concept in STKIP Singkawang Evinna Cinda Hendriana; Buyung Buyung
JETL (Journal of Education, Teaching and Learning) Vol 5, No 2 (2020): Volume 5 Number 2 September 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.523 KB) | DOI: 10.26737/jetl.v5i2.1937

Abstract

The success of learning mathematics affects the level of mastery of mathematical concepts that elementary school students (SD) must have, as well as prospective elementary school teachers at STKIP Singkawang. One of the factors that support the success of learning mathematics is a model of teaching materials in the form of systematic student worksheets (LKM) and interesting so that it is easy for students to learn individually. The purpose of researching the Development of Ethnomathematics-Based Student Worksheets in the course of Mathematics Basic Concept at STKIP Singkawang is valid, practical, and effective. The method used in this research is the development of the Borg and Gall (1979) 3D model, namely: define, design, and develop. The research subjects were 2 classes, namely the morning class (class A and class B) of the PGSD study program of STKIP Singkawang. Data analysis in this study was carried out through qualitative analysis and quantitative analysis. The quantitative analysis conducted in this study includes validity analysis, practicality analysis, effectiveness analysis. Statistical test using the t-test, Z-test, and ANOVA test. The results showed that the learning tools developed were: (1) valid, after going through the validation process, (2) practical, because there was a good response from students, and (3) the ethnomathematics -based LKM learning tools were effective because the students' ability to understand mathematical concepts reached individual and classical completeness, as well as differences in the ability to understand mathematical concepts in the two classes of device trials.