Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Borneo Journal of Science and Mathematics Education

Deteksi Cemaran Bakteri Pada Manisan Mangga Di Wilayah Kecamatan Samarinda Kota Tasya Choirifah Parwanti; I Gede Andika Sukarya; Tiara Dini Harlita
Borneo Journal of Science and Mathematics Education Vol 3 No 2 (2023): Borneo Journal of Science and Mathematics Education, June 2023
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjsme.v3i2.6163

Abstract

Pendahuluan: Mangga merupakan buah musiman yang masa simpannya tidak bertahan lama, banyak orang yang mengolahnya menjadi manisan. Manisan ialah makanan olahan yang mempunyai rasa manis bercampur dengan rasa khas buah. Pembuatan manisan dilakukan dengan mengawetkan buah-buahan dengan cara merendamnya dalam air gula. Penyimpanan tidak tepat pada manisan dapat meningkatkan kadar air yang dapat mempercepat pembusukan dan itu bisa menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme. Faktor yang mempengaruhi tumbuhnya mikroba berasal dari cara pengolahan, kondisi bahan makanan, peralatan yang digunakan, cara penyajian makanan, tempat pengolahan dan penyimpanannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cemaran bakteri pada manisan mangga di wilayah Kecamatan Samarinda Kota. Jenis penelitian ini adalah penelitian dekskriptif dengan melakukan pemeriksaan Angka Lempeng Total. Sampel pada penelitian ini adalah 9 manisan mangga yang berada di Kecamatan Samarinda Kota dengan metode pengambilan total sampling. Setiap sampel ditimbang 10 gr dan dilakukan pemeriksaan angka lempeng total dengan pengenceran dari 101 sampai 104. Masing-masing sampel dilakukan 1 kali perlakuan dengan 4 kali pengenceran, maka total perlakuan sebanyak 36 kali. Kemudian data dianalisis secara univariat dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian didapatkan ALT tertinggi pada sampel M02 8,9 × 104 koloni/g dan ALT terendah pada sampel M01 2,4 × 102 koloni/g. Kesimpulan penelitian ini didapatkan 9 sampel (100%) memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh SNI 7388 Tahun 2009 dengan standar angka lempeng total <1×105 koloni/g. Dengan hasil tersebut diharapkan bagi konsumen agar lebih memperhatikan lingkungan, lama manisan dibuat juga baik tidaknya kemasan pada manisan yang dijual.
Gambaran Angka Lempeng Total Pada Sayur Lalapan Dengan Menggunakan Teknik Pencucian Yang Berbeda Mitha Anggreni; Tiara Dini Harlita
Borneo Journal of Science and Mathematics Education Vol 3 No 1 (2023): Borneo Journal of Science and Mathematics Education, Februari 2023
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjsme.v3i1.6214

Abstract

Pendahuluan: Sayur lalapan merupakan jenis sayuran yang dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah. Teknik cara mencuci sayur hal yang perlu diperhatikan sebelum sayuran disajikan sebagai lalapan agar terhindar dari kontaminasi mikroorganisme dan perlu dilakukan pencucian yang tepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh teknik pencucian yang berbeda terhadap angka lempeng total pada sayur lalapan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Pemeriksaan sampel menggunakan Angka Lempeng Total (ALT) dengan metode tuang. Sampel berupa sayur lalapan kemangi, kubis dan selada yang masing-masing diambil sebanyak 500 gram. Sayuran tersebut dilakukan dengan tiga teknik yang berbeda yaitu tanpa pencucian, air mengalir, dan rendam air garam. Total perlakuan sebanyak 4 kali pengenceran dan uji percobaan sebanyak 36 kali. Analisis data yang digunakan dalam penelitian Univariat. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui angka lempeng total tertinggi terdapat pada sampel sayur lalapan selada tanpa perlakuan teknik pencucian yaitu 2,7 × 105 koloni/gr dan angka lempeng total terendah pada sampel sayur lalapan kubis dengan perlakuan teknik pencucian yaitu 2,8 × 102 koloni/gr. Dengan demikian dari 36 sampel, 24 sampel diantaranya memenuhi syarat dan 12 sampel lainnya tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh SNI 7388 Tahun 2009 yang menunjukan angka <5×104 koloni/g. Teknik pecucian yang terbaik diantara ketiga teknik pencucian yaitu selisih antar perlakuan air mengalir dan rendam air garam 2,8 × 102 dengan persentase 26 %. Teknik perlakuan pencucian yang terbaik dalam penelitian yaitu dengan menggunakan perlakuan pencucian air mengalir.