Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SIFAT MEKANIS DAN FISIS BIOPLASTIK DARI LIMBAH KULIT PISANG: PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PEMLASTIS Aprilina Purbasari; Anissa Ardanti Wulandari; Fikri Mudzakir Marasabessy
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 42 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v42i2.5872

Abstract

Pada penelitian ini, limbah kulit pisang dimanfaatkan sebagai bahan baku bioplastik dengan variasi jenis dan konsentrasi pemlastis. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap awal pembuatan tepung kulit pisang, dilanjutkan dengan tahap pembuatan bioplastik, dan tahap akhir karakterisasi sifat mekanis dan fisis bioplastik yang dihasilkan. Pada pembuatan bioplastik, pemlastis yang digunakan adalah gliserol dan sorbitol dengan konsentrasi masing-masing 30%; 40%; 50%; 60%; dan 70%. Karakterisasi sifat mekanis dan fisis bioplastik meliputi: kuat tarik, perpanjangan putus, ketebalan, permeasi uap air, biodegradabilitas, dan mikrostruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi pemlastis baik gliserol maupun sorbitol dapat menurunkan kuat tarik serta meningkatkan perpanjangan putus, ketebalan, permeasi uap air, dan biodegradabilitas pada bioplastik yang dihasilkan. Berdasarkan uji mikrostruktur, bioplastik dengan pemlastis gliserol dan pemlastis sorbitol memiliki struktur yang relatif sama. Kondisi optimum pembuatan bioplastik dari tepung kulit pisang baik dengan pemlastis gliserol maupun sorbitol adalah pada konsentrasi pemlastis 40% dengan kuat tarik masing-masing 8,07 MPa dan 8,32 MPa; perpanjangan putus 27,22% dan 23,78%; ketebalan 0,1 mm dan 0,2 mm; permeasi uap air 0,00024 g/m2.s.kPa dan 0,00025 g/m2.s.kPa; dan kehilangan massa pada uji degradabilitas selama 4 minggu sebesar 25,45% dan 21,73%. 
SIFAT MEKANIS DAN FISIS BIOPLASTIK DARI LIMBAH KULIT PISANG: PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PEMLASTIS Aprilina Purbasari; Anissa Ardanti Wulandari; Fikri Mudzakir Marasabessy
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 42 No. 2 Oktober 2020
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v42i2.5872

Abstract

Pada penelitian ini, limbah kulit pisang dimanfaatkan sebagai bahan baku bioplastik dengan variasi jenis dan konsentrasi pemlastis. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap awal pembuatan tepung kulit pisang, dilanjutkan dengan tahap pembuatan bioplastik, dan tahap akhir karakterisasi sifat mekanis dan fisis bioplastik yang dihasilkan. Pada pembuatan bioplastik, pemlastis yang digunakan adalah gliserol dan sorbitol dengan konsentrasi masing-masing 30%; 40%; 50%; 60%; dan 70%. Karakterisasi sifat mekanis dan fisis bioplastik meliputi: kuat tarik, perpanjangan putus, ketebalan, permeasi uap air, biodegradabilitas, dan mikrostruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi pemlastis baik gliserol maupun sorbitol dapat menurunkan kuat tarik serta meningkatkan perpanjangan putus, ketebalan, permeasi uap air, dan biodegradabilitas pada bioplastik yang dihasilkan. Berdasarkan uji mikrostruktur, bioplastik dengan pemlastis gliserol dan pemlastis sorbitol memiliki struktur yang relatif sama. Kondisi optimum pembuatan bioplastik dari tepung kulit pisang baik dengan pemlastis gliserol maupun sorbitol adalah pada konsentrasi pemlastis 40% dengan kuat tarik masing-masing 8,07 MPa dan 8,32 MPa; perpanjangan putus 27,22% dan 23,78%; ketebalan 0,1 mm dan 0,2 mm; permeasi uap air 0,00024 g/m2.s.kPa dan 0,00025 g/m2.s.kPa; dan kehilangan massa pada uji degradabilitas selama 4 minggu sebesar 25,45% dan 21,73%.