Aisyah Apriliciciliana Aryani
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Kekerasan terhadap Anak Perempuan melalui Focus Group Discussion Aisyah Apriliciciliana Aryani
Kesmas Indonesia Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ki.2021.13.1.3359

Abstract

Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2017-2018 menunjukkan kasus kekerasan pada anak di dunia pendidikan menunjukkan sebanyak 161 kasus yang terdiri dari 77 kasus bullying (47,95%), 54 kasus tawuran (33,6%), dan 30 kasus anak korban kebijakan (18,7%). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kekerasan yang dialami oleh anak perempuan dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan serta kesejahteraan anak. Hasil penelitian menunjukkan pengalaman paparan kekerasan yang pernah dialami meliputi kekerasan fisik, psikis, dan cyberbullying. Dampak kekerasan terhadap anak dirasakan oleh korban juga pelaku kekerasan. Dampak yang dialami korban antara lain anak menjadi sering merenung dan pendiam, depresi, stress, susah tidur, menghindari keramaian, ingin melakukan tindakan yang sama sebagai balas dendam, memar dan luka. Dampak bagi pelaku antara lain penyesalan, ditegur dari sekolah, dikeluarkan dari sekolah, pengucilan dari masyarakat, dan penilaian yang buruk dari masyarakat. Rancangan penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian yaitu lebih memaksimalkan lagi peran tim guru bimbingan konseling dan peran sekolah dalam mencegah terjadinya kekerasan dengan menetapkan aturan tertulis dan memasukkan materi pelajaran mengenai dampak kekerasan pada anak perempuan. Kata Kunci : Kajian Kekerasan, Anak Perempuan, Focus Group Discussion
Regional Mapping of Smoking Behavior Determinant of Indonesia’s High School Students (Analysis Of Global School-Based Health Survey 2015) Azzah Farah Fadiyah; Eri Wahyuningsih; Aisyah Apriliciciliana Aryani
Kesmas Indonesia Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ki.2021.13.2.3835

Abstract

Indonesian Global School-based Health Survey (GSHS) 2015 was divided into three regions. The survey showed that main problem behavior among students was smoking. Cigarette contain dangerous substances that can cause diseases. This study was conducted to analyze regional mapping of smoking behavior determinant of Indonesia’s high school students based on Indonesian GSHS 2015. This study uses cross-sectional approach with logistic regression and descriptive design with geographic information system using classification function. 8.634 samples were selected by Probability Proportionate to Size method. The result showed that smoking behavior determinant were have been physically attacked (OR 2,03), have been bullied (OR 1,2), drug use (OR 9,8) and alcohol use (OR 13,4). Highest prevalence of students have been physically attacked and smoking was in Sumatera region (16%). Highest prevalence of students have been bullied and smoking was in Sumatera region (13,9%). Highest prevalence of students were drug use and smoking was in Sumatera region (93,3%). Highest prevalence of students were alcohol use and smoking was in Sumatra region (64%). Alcohol use was strongly associated with students’ smoking behavior. Each of the highest determinants of smoking was in Sumatera region. We advise students to avoid determinant of smoking behavior, especially alcohol use.
Kajian Kekerasan terhadap Anak Perempuan melalui Focus Group Discussion Aisyah Apriliciciliana Aryani
Kesmas Indonesia Vol 13 No 1 (2021): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ki.2021.13.1.3359

Abstract

Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2017-2018 menunjukkan kasus kekerasan pada anak di dunia pendidikan menunjukkan sebanyak 161 kasus yang terdiri dari 77 kasus bullying (47,95%), 54 kasus tawuran (33,6%), dan 30 kasus anak korban kebijakan (18,7%). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kekerasan yang dialami oleh anak perempuan dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan serta kesejahteraan anak. Hasil penelitian menunjukkan pengalaman paparan kekerasan yang pernah dialami meliputi kekerasan fisik, psikis, dan cyberbullying. Dampak kekerasan terhadap anak dirasakan oleh korban juga pelaku kekerasan. Dampak yang dialami korban antara lain anak menjadi sering merenung dan pendiam, depresi, stress, susah tidur, menghindari keramaian, ingin melakukan tindakan yang sama sebagai balas dendam, memar dan luka. Dampak bagi pelaku antara lain penyesalan, ditegur dari sekolah, dikeluarkan dari sekolah, pengucilan dari masyarakat, dan penilaian yang buruk dari masyarakat. Rancangan penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian yaitu lebih memaksimalkan lagi peran tim guru bimbingan konseling dan peran sekolah dalam mencegah terjadinya kekerasan dengan menetapkan aturan tertulis dan memasukkan materi pelajaran mengenai dampak kekerasan pada anak perempuan. Kata Kunci : Kajian Kekerasan, Anak Perempuan, Focus Group Discussion
Regional Mapping of Smoking Behavior Determinant of Indonesia’s High School Students (Analysis Of Global School-Based Health Survey 2015) Azzah Farah Fadiyah; Eri Wahyuningsih; Aisyah Apriliciciliana Aryani
Kesmas Indonesia Vol 13 No 2 (2021): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ki.2021.13.2.3835

Abstract

Indonesian Global School-based Health Survey (GSHS) 2015 was divided into three regions. The survey showed that main problem behavior among students was smoking. Cigarette contain dangerous substances that can cause diseases. This study was conducted to analyze regional mapping of smoking behavior determinant of Indonesia’s high school students based on Indonesian GSHS 2015. This study uses cross-sectional approach with logistic regression and descriptive design with geographic information system using classification function. 8.634 samples were selected by Probability Proportionate to Size method. The result showed that smoking behavior determinant were have been physically attacked (OR 2,03), have been bullied (OR 1,2), drug use (OR 9,8) and alcohol use (OR 13,4). Highest prevalence of students have been physically attacked and smoking was in Sumatera region (16%). Highest prevalence of students have been bullied and smoking was in Sumatera region (13,9%). Highest prevalence of students were drug use and smoking was in Sumatera region (93,3%). Highest prevalence of students were alcohol use and smoking was in Sumatra region (64%). Alcohol use was strongly associated with students’ smoking behavior. Each of the highest determinants of smoking was in Sumatera region. We advise students to avoid determinant of smoking behavior, especially alcohol use.
Implementasi Program Puskesmas Pelayanan Obstetri dan Neonatal, Emergensi Dasar (PONED) di Kabupaten Banyumas Aisyah Apriliciciliana Aryani; lu'lu Nafisah; Yuditha Nindya Kartika Rizqi
Kesmas Indonesia Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Kesmas Indonesia
Publisher : Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.ki.2023.15.2.8144

Abstract

Setiap kehamilan dan persalinan merupakan kejadian berisiko, oleh karena itu setiap ibu hamil dan bersalin harus berada sedekat mungkin dengan pelayanan obstetri emergensi dasar. Unit pelayanan kesehatan yang dekat dan mampu terjangkau oleh masyarakat puskesmas diharapkan mampu memberikan pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar. Di Kabupaten Banyumas ada 13 puskesmas mampu PONED. Puskesmas dalam pelaksanaannya perlu adanya satu langkah evaluasi guna meningkatkan ataupun mempertahankan satu mekanisme yang sudah baik atau kurang baik. Tujuannya adalah untuk melihat implementasi pelayanan puskesmas mampu PONED di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan unit analisis adalah dokter, bidan, kepala puskesmas, pasien, dan kepala seksi gizi dan kesehatan keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, alat yang digunakan adalah tape recorder dan pedoman wawancara. Sistem pendukung pelayanan PONED tersedia, namun ketersediaan pelayanan belum seluruhnya tersedia yakni, alat, obat, dan infrastruktur. Pengelolaan rujukan kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal belum berjalan dengan baik sesuai dengan kasus, cenderung melakukan rujukan dini. Dukungan pemerintah dan support insentif sangat berpengaruh pada motivasi kerja petugas pelayanan.
Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Kabupaten Banyumas tentang Diabetes Melitus Tipe 2 Sebelum dan Setelah Edukasi Damairia Hayu Parmasari; Muhammad Salman Fareza; Lita Heni Kusumawardani; Pramesti Widya Hapsari; Nur Amalia Choironi; Aisyah Apriliciciliana Aryani
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 4 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 4, November 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i4.475

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) perlu dicegah karena tergolong penyakit silent killer. Sebagian kasus adalah DM Tipe 2. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya menunjukkan masyarakat di Banyumas sudah mempunyai tingkat pengetahuan cukup baik, tetapi belum mempunyai sikap yang cukup baik terhadap pencegahan DM Tipe 2. Perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat serta deteksi dini DM melalui pemeriksaan gula darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap masyarakat di Desa X, Kabupaten Banyumas terhadap DM Tipe 2 sebelum dan sesudah edukasi. Metode: Desain penelitian menggunakan quasi experiment dilakukan selama bulan Agustus 2023. Kuesioner digunakan untuk menilai pengetahuan dan sikap. Responden menjawab pertanyaan kuesioner pre-test, kemudian diberikan edukasi dan menjawab kuesioner post-test. Edukasi DM Tipe 2 dilakukan melalui penyampaian materi secara lisan dan tulisan melalui paparan menggunakan media slide Power Point dan modul. Sampel adalah masyarakat Desa X, Kabupaten Banyumas sebanyak 30 orang. Analisis perbedaan pengetahuan dan sikap menggunakan uji Wilcoxon.Hasil: Hasil uji Wilcoxon memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pengetahuan dan sikap masyarakat Desa X tentang DM Tipe 2 sebelum dan sesudah edukasi dengan nilai p=0,07 dan p=0,948. Kesimpulan: Tidak ada perbedaan signifikan pengetahuan dan sikap masyarakat Desa X, Kabupaten Banyumas sebelum dan sesudah edukasi DM Tipe 2. Kata Kunci: Edukasi, Intervensi, Masyarakat, Pengetahuan, Sikap Introduction: Diabetes mellitus (DM) needs to be prevented because it is a silent killer disease. Some cases are Type 2 DM. Based on the results of previous research, it shows that the people in Banyumas already have a fairly good level of knowledge, but do not yet have a good enough attitude towards preventing Type 2 DM. Necessary to provide education to the community and early detection of DM through blood sugar checks. The study aimed to determine the differences in knowledge and attitudes of Village X community, Banyumas Regency towards Type 2 DM before and after education. Method: The research design used a quasi-experiment during August 2023. A questionnaire was used to measured knowledge and attitude. Respondents answered the pre-test, then were given education and answered the post-test. Type 2 DM education was carried out through the delivery of material orally and in writing through presentations using PowerPoint slides and modules. The sample were 30 people from Village X, Banyumas Regency. Analysis of differences in knowledge and attitudes using the Wilcoxon test. Results: The Wilcoxon test results show that there is no significant difference in the knowledge and attitudes of the people of Village X regarding Type 2 DM before and after education with a p-value of 0.07 and 0.948.Conclusion: There were no significant difference in the knowledge and attitudes of the people of Village X, Banyumas Regency pre and post Type 2 DM education.Keywords: Education, Intervention, Society, Knowledge, Attitude