Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN PECANGAAN–DAMARAN KABUPATEN JEPARA Suci Ariani Khumairo’; Yasin Musthofa; Ibnu Toto Husodo; Slamet Budirahardjo
MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil Vol 1, No 2 (2019): MoDuluS
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/modulus.v1i2.588

Abstract

Peningkatan volume lalu lintas yang tidak diimbangi dengan kapasitas jalan yang memadai menyebabkan meningkatnya kepadatan volume jalan. Oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan peningkatan jalan yang memadai terhadap kondisi volume lalulintas saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung tebal perkerasan jalan menggunakan metode Bina Marga 2002 serta total anggaran biaya yang diperlukan pada Jalan Pecangan-Damaran Jepara. Pada perencanaan peningkatan Jalan Pecangaan–Damaran Kabupaten Jepara menggunakan perkerasan lentur (flexible pavement) metode Bina Marga 2002 dengan umur rencana 10 tahun. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan perencanaan peningkatan Jalan Pecangaan–Damaran Kabupaten Jepara dapat diperoleh nilai DS (Degree Of Saturation) eksisting sebesar 0,91 maka untuk itu dilakukan peningkatan jalan dengan pelebaran dari 6 m menjadi 11 m dengan susunan konstruksi perkerasan untuk tebal lapis permukaan setebal 10 cm dengan campuran ATB setebal 5 cm dan AC-WC setebal 5 cm, lapis pondasi atas setebal 15 cm menggunakan agregat kelas A (CBR 100%), serta lapis pondasi bawah setebal 39 cm menggunakan agregat kelas C (CBR 60%). Rencana anggaran biaya perencanaan peningkatan Jalan Pecangaan–Damaran Kabupaten Jepara sebesar Rp.7.233.141.147,57.
PERBANDINGAN SISTEM PEMBIAYAAN KONTRAK PROYEK DENGANANALISIS OPTIMALISASI LINIER PROGRAM Ibnu Toto Husodo
Jurnal Ilmiah Teknosains Vol 3, No 1/ Mei (2017): JiTek
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.752 KB) | DOI: 10.26877/jitek.v3i1/ Mei.1385

Abstract

Sebagai Perusahan Jasa Konstruksi dalam melakukan usahanya tentu akan melakukan seleksi dan melakukan pemilihanalternative terhadap jenis kontrak dan metode pembayaran yang paling optimal untuk memperoleh keuntungan. Tujuanpenelitian ini adalah untuk menganalisis alternatif kontrak yang paling menguntungkan dengan menganalisis tiga carapembayaran yang berbeda. Sampel yang diambil adalah proyek konstruksi dengan jenis kontrak gabungan lump-sum dan unitprice contrac yang memiliki tiga pilihan pembayaran yang berbeda. Metode program linier TORA digunakan untukmenentukan titik optimum penggunaan kas pada setiap bulannya dan optimalisasi keuntungan pada ahir proyek denganmembandingkan dengan model matematis Strategi Pembiayaan Proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kontrakMonthly Certificate  adalah model yang paling menguntungkan karena memberikan margin keuntungan yang paling besar, danbiaya modal yang paling minimal, namun  model ini jarang diterapkan di Indonesia karena yang sering dilakukan yaitukontrak dengan model  Stage Payment (Termijn). Oleh karena itu, model Stage Payment (Termijn). perlu dipertimbangkan untukdapat menunjang penyediaan dana operasional proyek sebagai model alternatif.
ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJA DENGAN METODE TIME STUDY PADA PEKERJAAN KOLOM (STUDI KASUS PROYEK REHABILITASI PASAR JOHAR KOTA SEMARANG) Cahyo Kurnia Sandi; Ndaru Cahyono; Ibnu Toto Husodo; Putri Anggi Permata Suwandi
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 1, No 1: Juni 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.394 KB) | DOI: 10.26877/giratory.v1i1.5421

Abstract

Produktivitas pekerja menentukan keberhasilan pelaksanaan jadwal proyek konstruksi, karena berdampak kepada kesesuaian antara perencanaan jadwal konstruksi dengan progres pekerjaan di lapangan. Oleh karena itu, pekerjaan kolom dan cendawan yang merupakan salah satu aktivitas kritis dalam pembangunan rehabilitasi tersebut perlu dianalisis produktivitas pekerjaannya. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas pekerja pada pekerjaan kolom dan cendawan dan mencari faktor apa saja yang dapat mempengaruhi produktivitas pekerja pada proyek pembangunan Rehabilitasi Pasar Johar Kota Semarang. Perhitungan dilakukan dengan metode time study. Metode time study adalah metode pengukuran produktivitas tenaga kerja di lapangan dengan cara menentukan standard time suatu pekerjaan. Standard time diperoleh dari pengamatan. Pada pengamatan akan diukur nilai basic time yang akan diolah menjadi standard time, dan digunakan untuk menghitung nilai produktivitas. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai produktivitas pekerja pada pekerjaan chipping kolom dan chipping cendawan adalah 7,36 m2/OH, dan 6,65 m2/OH. Untuk nilai produktivitas pada pekerjaan penulangan kolom dan cendawan adalah 42,81 kg/OH, dan 21,87 kg/OH. Sedangkan produktivitas pada pekerjaan bekisting kolom dan cendawan adalah 14,47 m2/OH dan 5,16 m2/OH. Untuk produktivitas pada pekerjaan grouting kolom dan cendawan adalah 0,41 m3/OH, dan 0,36 m3/OH, dan pekerjaan pekerjaan pemasangan Fibre Reinforced Plastic (FRP) kolom dan cendawan adalah 4,40 m2/OH dan 5,70 m2/OH. Dari hasil analisis produktivitas menentukan bahwa letak material dan tempat pengerjaan, jumlah pekerja, relaxation allowances, alat dan material yang digunakan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja pada pekerjaan kolom dan cendawan.
RE – DESIGN BREAKWATER PELABUHAN KARTINI JEPARA Risky Eka Saputra; Tatik Masruroh; Ibnu Toto Husodo; Farida Yudaningrum
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 1, No 2: Desember 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.458 KB) | DOI: 10.26877/giratory.v1i2.9420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk re – design breakwater yang terdapat di pelabuhan kartini jepara semula berbentuk kubus menjadi bentuk tetrapod agar kolam pelabuhan menjadi stabil kembali. Pengumpulan data ini dilakukan secara sekunder dengan meminta data kepada instasi terkkait guna untuk melancarkan penelitian ini. Data sekunder yang digunakan meliputi data angin, arus, gelombang, pasang surut serta peta batimetri. Dari hasil perhitungan data tersebut didapat elevasi puncak breakwater sebesar 7 m, lebar puncak breakwater 3 m pada bagian kepala dan 2,54 m pada bagiam lengan. Untuk berat unit lapis lindung breakwater bagian kepala sebesar W= 2.03 ton pada tetrapod, W/10= 0.382 ton, W/200= 0.019 ton untuk batu pecah. Sedangkan untuk bagian lengan sebesar W= 3.059 ton pada tetrapod, W/10= 0.3059 ton, W/200= 0.0153 ton untuk batu pecah. Untuk jumlah lapis lindung tiap 10m2 sebanyak 12 butir pada bagian kepala dan 15 butir pada bagian lengan.
ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PEKERJA KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN DINDING DAN PLESTER (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Dinas Kesehatan Kota Semarang) Diyan Ari Prihatmoko; Ibnu Toto Husodo; Putri Anggi Permata Suwandi
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 1, No 1: Juni 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.537 KB) | DOI: 10.26877/giratory.v1i1.5426

Abstract

Pekerjaan konstruksi sangat rentan terhadap kecelakaan kerja. Maka dari itu pelaksanaan K3 pada proyek konstruksi sangat penting untuk mencegah kecelakaan kerja yang terjadi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana pelaksanaan perlindungan K3 pada prouek Dinas Kesehatan Kota Semarang. Dan apakah K3 mempunyai pengaruh terhadap produktivitas para pekerja konstruksi pada pekerjaan dinding dan plester di proyek Dinas Kesehatan Kota Semarang. Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif. Dengan pengumpulan data langsung di lapangan. Pengamatan dilakukan terhadap lima tukang dan kenek ketika melakukan pekerjaan dinding dan plester pada proyek Dinas Kesehatan Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan  selama 15 hari kerja. Dari hasil pengamatan produktivitas dengan memperhitungkan mutu hasil pada pekerjaan dinding menunjukkan bahwa TK 2 memperoleh  peringkat pertama dengan nilai 0,046 m²/menit, diikuti dengan TK 1 dengan nilai 0,042 m²/menit, selanjutnya peringkat ketiga diraih oleh TK 3 dengan nilai 0,032 m²/menit. Pada peringkat keempat diraih oleh TK 4 dengan nilai 0,023 m²/menit dan peringkat kelima diraih oleh TK 5 dengan perolehan nilai 0,18 m²/menit. Dari hasil pengamatan produktivitas dengan memperhitungkan mutu hasil pada pekerjaan plester menunjukkan bahwa TK 1 memperoleh peringkat pertama dengan nilai 0,029 m²/menit. Pada peringkat kedua diperoleh TK 3 dengan nilai 0,23 m²/menit, selanjutnya peringkat ketiga diraih oleh TK 4 dengan nilai 0,020 m²/menit, kemudian peringkat keempat diraih oleh TK 2 dengan nilai 0,017 m²/menit, dan peringkat terakhir diraih oleh TK 5 dengan nilai 0,013 m²/menit. Dengan demikian, pada pengamatan lima TK (tukang dan kenek) ini menunjukkan bahwa penggunaan APD lengkap tidak mengurangi produktifitas dalam pekerjaan dinding dan plester di proyek Dinas Kesehatan Kota Semarang.  Pekerjaan konstruksi sangat rentan terhadap kecelakaan kerja. Maka dari itu pelaksanaan K3 pada proyek konstruksi sangat penting untuk mencegah kecelakaan kerja yang terjadi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana pelaksanaan perlindungan K3 pada prouek Dinas Kesehatan Kota Semarang. Dan apakah K3 mempunyai pengaruh terhadap produktivitas para pekerja konstruksi pada pekerjaan dinding dan plester di proyek Dinas Kesehatan Kota Semarang. Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif. Dengan pengumpulan data langsung di lapangan. Pengamatan dilakukan terhadap lima tukang dan kenek ketika melakukan pekerjaan dinding dan plester pada proyek Dinas Kesehatan Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan  selama 15 hari kerja. Dari hasil pengamatan produktivitas dengan memperhitungkan mutu hasil pada pekerjaan dinding menunjukkan bahwa TK 2 memperoleh  peringkat pertama dengan nilai 0,046 m²/menit, diikuti dengan TK 1 dengan nilai 0,042 m²/menit, selanjutnya peringkat ketiga diraih oleh TK 3 dengan nilai 0,032 m²/menit. Pada peringkat keempat diraih oleh TK 4 dengan nilai 0,023 m²/menit dan peringkat kelima diraih oleh TK 5 dengan perolehan nilai 0,18 m²/menit. Dari hasil pengamatan produktivitas dengan memperhitungkan mutu hasil pada pekerjaan plester menunjukkan bahwa TK 1 memperoleh peringkat pertama dengan nilai 0,029 m²/menit. Pada peringkat kedua diperoleh TK 3 dengan nilai 0,23 m²/menit, selanjutnya peringkat ketiga diraih oleh TK 4 dengan nilai 0,020 m²/menit, kemudian peringkat keempat diraih oleh TK 2 dengan nilai 0,017 m²/menit, dan peringkat terakhir diraih oleh TK 5 dengan nilai 0,013 m²/menit. Dengan demikian, pada pengamatan lima TK (tukang dan kenek) ini menunjukkan bahwa penggunaan APD lengkap tidak mengurangi produktifitas dalam pekerjaan dinding dan plester di proyek Dinas Kesehatan Kota Semarang.
ANALISA DESAIN PELEBARAN PERKERASAN LENTUR PADA JALAN WOLTER MONGINSIDI SEMARANG Trisno Trisno; Ais Anantatama Tegar; Ibnu Toto Husodo; Slamet Budirahardjo
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 1, No 1: Juni 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.074 KB) | DOI: 10.26877/giratory.v1i1.8528

Abstract

Jalan merupakan salah satu dari prasarana transportasi yang mempunyai fungsivital dalam usaha pengembangan kehidupan masyarakat. Jalan juga termasuk salahsatu prasarana transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesiauntuk melakukan mobilisasi keseharian sehingga volume kendaraan yang melewatisuatu ruas jalan mempengaruhi kapasitas dan kemampuan dukungnya.Jalan Wolter Monginsidi Semarang, jalan yang merupakan jalur alternatifepenghubung jalur utama kaligawe menuju kawasan pedurungan atau selatanSemarang. Berdasarkan data dari dinas bina marga kota Semarang jalan WolterMonginsidi genuk Semarang panjang ruas jalannya yaitu 7921.76 m, memiliki lebar 8m dan status jalannya termasuk dalam jalan kota, danberdasarkan data yang lamajalanWolterMonginsi digenuk Semarang ini memiliki panjang ruas 400.91 m dan lebar4 m serta masih termasuk dalam jalan kota.Berdasarkan permasalahan yang ada dijalan Wolter Monginsidi Semarang tersebutmaka pada tugas akhir ini kami melakukan penelitian dengan judul Analisis DesainPelebaran Perkerasan Lentur Pada Jalan Wolter Monginsidi Semarang.Kapasias jalan yang semakin memenuhi pengguna jalan maka hambatan untukberkendara semakin sedikit (tidak macet).
ANALISIS PENGARUH SERBUK CANGKANG KERANG HIJAU SEBAGAI FINE AGREGAT TERHADAPKUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR CAMPURAN BETO Yudi Wahyu Setiawan; Bayu Adhy Septyawan; Ibnu Toto Husodo; Slamet Budirahardjo
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 1, No 2: Desember 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.338 KB) | DOI: 10.26877/giratory.v1i2.9449

Abstract

Seiring perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi. Beton digunakan pada kegiatan konstruksi seperti pekerjaan bangunan tinggi, jembatan, dan bendungan. Beton didefisinikan sebuah bahan komposit dengan penyusun utama agregat halus, agregat kasar, semen, dan air. Banyaknya limbah cangkang kerang hijau yang membuat kami tertarik untuk meneliti pengaruh penggantian serbuk cangkang kerang pada campuran beton terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisa berapa kuat tekan dan kuat lentur optimum beton dengan variasi serbuk cangkang kerang 5%, 10%, dan 20% pada umur 14 dan 28 hari.Penelitian dilakukan dengan cara mix design, dengan membuat sampel beton Standar 25 MPa sebagai kontrol, kemudian membuat sampel beton variasi dengan campuran agregat halus serbuk cangkang dengan komposisi 5%, 10%, dan 20% dari kebutuhan agregat halus. Digunakan sampel silinder ( Ø = 15 cm, h = 30 cm) dan balok ( 15 x 15 x 60 cm). Sampel di uji kuat tekan dan kuat lenturnya pada umur 14 dan 28 hari.Dari hasil penelitian umur 14 hari nilai rata - rata kuat tekan beton standar yang didapat 25,46 Mpa, pada campuran 5% nilai kuat tekan 25,55Mpa, campuran 10% sebesar 29,504 Mpa, campuran 20% sebesar 27,1 Mpa. Dari hasil tersebut diketahui nilai kuat tekan paling besar adalah 10 %. Sedangkan pengujian kuat lentur benda uji berupa balok dengan ( 15 x 15 x 60 cm).Dari hasil pengujian umur 14 hari nilai rata - rata kuat lentur beton standar yang didapat 33,55 kg/cm², campuran 5% nilai kuat lentur 45,33 kg/cm², campuran 10% diperoleh 53,9kg/cm², campuran 20% nilai kuat lentur 60,759kg/cm².
ANALISA PENGARUH AKTIVITAS PASAR TERHADAP KINERJA LALU LINTAS (Studi Kasus Pasar Godong, Kab. Grobogan) Miftakhul Huda; Ibnu Toto Husodo; Mohammad Debby Rizani
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 3, No 1: Juni 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/giratory.v3i1.12850

Abstract

Aktivitas pasar mempengaruhi kondisi lalu lintas di sekitarnya. Karakteristik lalu lintas pada ruas jalan dan lingkungan pada kasus penelitian ini adalah interaksi pengendara dari pelaku aktivitas Pasar Godong. Dengan letak pasar yang berada di pusat kota, Pasar Godong menjadi pusat kegiatan bagi pelaku aktivitas yang memunculkan sirkulasi kendaraan antara pengunjung pasar dengan pengguna jalan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui volume, LHR, kepadatan arus lalulintas dan kinerja ruas jalan Godong untuk 5 tahun yang akan datang dengan metode pengambilan data cara survei volume lalu lintas, LHR, dan kepadatan arus lalu lintas, metode analisis data menggunakan MKJI 1997. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis segmen jalan tersebut jam puncak terjadi pada hari senin 27 Desember 2021 dengan periode jam 16.30 – 16.45 didapatkan volume jam puncak sebesar 318,6 smp/15 menit dan dikonversikan menjadi 1274,4 smp/jam, LHR 1522 smp/jam. Dengan hasil kapasitas (C) sebesar 2755 smp/jam dan derajat kejenuhan (DS) = 0,46 yang masih dibawah nilai yang disyaratkan dalam MKJI 1997 yaitu 0,75 untuk jalan perkotaan, kecepatan tempuh (V) = 35,18 km/jam, waktu tempuh rata – rata (TT) = 13,30 detik, Tingkat pelayanan (Level of Service/LOS) dikategorikan tingkat C bedasarkan hasil analisa prediksi kinerja ruas jalan tersebut untuk 5 tahun yang akan datang didapat hasil (F) = 1540 smp/jam dan derajat kejenuhan (DS) 0,59 dengan laju pertumbuhan kendaraan bermotor yang mencapai 3,86% pertahun. Berdasarkan hasil perhitungan yang terjadi pada tahun 2021, maka perlu mempertahankan nilai arus lalu lintas dan selalu memantau volume kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.Kata kunci: volume, lalu lintas harian rata-rata, kepadatan, kinerja lalu lintas
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG 3 LANTAI ASRAMA MAHASISWA (RUSUNAWA) PUTRI II UNIVERSITAS PGRI SEMARANG MENGGUNAKAN METODE SRPMM (SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH) Andrian Majid Khobad; Muhammad Ryan Ardian; Ibnu Toto Husodo; Mohammad Debby Rizani
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 3, No 2: Desember 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/giratory.v3i2.14506

Abstract

AbstractThe 3 Floor Student Dormitory Building (Rusunawa) daughter II University of PGRI Semarang was built in the 4th campus area of Universitas PGRI Semarang with a building area of 2119 m2. The building is planned based on the results of the Cone Penetration Test (CPT), it is known that the building is built on soil with soft soil conditions (SE site class). The calculation of the structure uses the SRPMM method (medium moment resisting frame system) which refers to SNI 1726-2019: Earthquake Resistance Planning Procedures for Building and Non-Building Structures. Meanwhile, non-earthquake loading can be adjusted to SNI 1727-2013: Minimum Load for Design of Buildings and Other Structures. The secondary structure is in the form of plates and stairs which are carried by the primary structure, namely beams, columns and shear walls. The lower structure consists of sloof and pile cap, with drill pile foundation. The main ingredient of the structure is reinforced concrete, with reference to SNI 2847- 2019: Requirements for Structural Concrete for Buildings and Explanations. In the requirements of the SRPMM method the structural components that are considered are columns, beams, beam-column relationships and plates. In this case the building structure can respond to earthquakes with seismic design categories (KDS) A, B, and C, without collapsing. The results of the calculation of the primary structure and the substructure of the building are applied in technical drawings consisting of architectural drawings, structural plans, and detailed reinforcement drawings.Keywords: building, medium moment resisting frame system, earthquake load.
OPTIMALISASI KARAKTERISTIK TANAH SEDIMEN BENDUNGAN LEIS RANDUDONGKAL-PEMALANG AKIBAT VARIASI PENAMBAHAN CAMPURAN ASPAL EMULSI DAN FLY ASH Lutfian Dikma Arianto; Abdul Ghofur; Slamet Budirahardjo; Ibnu Toto Husodo
Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS Vol 3, No 1: Juni 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/giratory.v3i1.12834

Abstract

Tanah memiliki sifat fisik dan teknis atau yang bisa disebut dengan physical propperties dan engineering propperties. Kondisi dan karakteristik tanah pada setiap daerah memiliki sifat yang berbeda , seperti halnya dengan tanah sedimen bendungan Leis Randudongkal kabupaten Pemalang yang bersifat problematik memiliki daya dukung tanah yang kurang baik. Penelitian yang dilakukan terhadap tanah sedimen bendungan Leis Randudongkal kabupaten Pemalang ini yaitu memvariasikan campuran tanah sedimen dengan campuran bahan aditif yang berupa aspal emulsi dan fly ash batubara. Persentase pencampuran bahan aditif sebesar 0%, 5%, 10% dan 15% dengan dua perbandingan bahan aditif yaitu (75% aspal emulsi + 25% fly ash) dengan perbandingan (25% aspal emulsi + 75% fly ash) dengan pengujian physical propperties dan engineering propperties. Dari pengujian yang dilakukan menunjukan persentase penambahan bahan aditif yang menunjukan karakteristik tanah meningkat yaitu sebagai berikut; pengujian berat jenis dengan persentase penambahan bahan aditif sebesar 15% dengan perbandingan (25% aspal emulsi + 75% fly ash), pengujian atteberg limit dengan meninjau indeks plastisitas terjadi pada persentase penambahan bahan aditif sebesar 5% dengan perbandingan persentase (75% aspal emulsi +25% fly ash), pengujian pemadatan tanah dengan menggunakan persentase fly ash yang lebih besar dikarenakan dengan persentase fly ash yang lebih besar menunjukan nilai kadar air optimum yang tidak terlalu besar, kemudian pengujian pengembangan tanah (swelling) menggunakan penambahan persentase bahan aditif sebesar 10% dengan persentase perbandingan (25% aspal emulsi + 75% fly ash), pada pengujian CBR menggunakan persentase penambahan bahan aditif sebesar 10% dengan persentase perbandingan (25% aspal emulsi + 75% fly ash).Kata kunci: Tanah, Optimalisasi Tanah, CBR, Swelling