Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebidanan Bestari

Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketuban Pecah Dini Di RSD Idaman Banjarbaru Tahun 2018 Indira Ramadhita; Darmayanti Darmayanti; Rusmilawaty Rusmilawaty
JURNAL KEBIDANAN BESTARI Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan Bestari
Publisher : Midwifery Departement Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkb.v2i1.38

Abstract

Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan salah satu penyebab kematian ibu. Faktor predisposisi dari KPD yaitu umur, paritas, kelainan letak janin, dan Cephalopelvic Disproportion (CPD). Berdasarkan studi pendahuluan di RSD Idaman Banjarbaru, pada tahun 2016 kejadian KPD sebanyak 11,18%, tahun 2017 sebanyak 12,61%, dan tahun 2018 sebanyak 11,59%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan ketuban pecah dini di RSD Idaman Banjarbaru tahun 2018. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode survey analitik dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di RSD Idaman Banjarbaru pada tahun 2018 dengan jumlah 2164 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Systematic Random Sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan kelompok kontrol dengan perbandingan 1:2. Jumlah kelompok kasus adalah 251 orang dan jumlah kelompok kontrol adalah 502 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan data register ibu bersalin di ruang bersalin RSD Idaman Banjarbaru. Analisis data yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 753 subjek penelitian, 251 orang (33,3%) mengalami KPD. Subjek penelitian dengan umur berisiko sebanyak 138 orang (18,3%), paritas tidak aman sebanyak 468 orang (62,2%), kelainan letak janin sebanyak 52 orang (6,9%), dan CPD sebanyak 85 orang (11,3%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan umur (ρ = 0,000), paritas (ρ = 0,013), kelainan letak janin (ρ = 0,029), dan CPD (ρ = 0,000) dengan KPD. Kesimpulan penelitian yaitu ada hubungan umur ibu bersalin, paritas ibu bersalin, kelainan letak janin, dan CPD dengan KPD.
Hubungan Paritas Dan Dukungan Keluarga Dengan Kunjungan Kehamilan Keempat (K4) Di Wilayah Kerja Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar Tahun 2019 Wahyuni Islamiati; Rafidah Rafidah; Darmayanti Darmayanti
JURNAL KEBIDANAN BESTARI Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan Bestari
Publisher : Midwifery Departement Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkb.v2i1.39

Abstract

Antenatal Care (ANC) dilaksanakan untuk mendeteksi risiko tinggi ataupun komplikasi masa kehamilan minimal 4 kali (K4) yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III. Cakupan K4 di Puskesmas Mataraman mengalami penurunan pada tahun 2017 sebesar 64,3% dan tahun 2018 sebesar 60,2% dengan target Puskesmas 100%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan paritas dan dukungan keluarga dengan kunjungan kehamilan keempat (K4) di wilayah kerja Puskesmas Mataraman Kabupaten Banjar Tahun 2019. Metode penelitian menggunakan rancangan survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu hamil aterm (≥ 37 minggu) diwilayah kerja Puskesmas Mataraman Tahun 2019 dan pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh berjumlah 66 orang. Instrumen yang digunakan adalah buku KIA dan kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi-Square dengan α = 0,05% dan tingkat kepercayaan 95% . Hasil penelitian didapatkan responden yang melakukan kunjungan kehamilan keempat (K4) sesuai standar minimal sebanyak 49 orang (74,2%), responden dengan paritas primipara sebanyak 33 orang ( 50%) dan responden yang mendapat dukungan keluarga sebanyak 43 orang (65,2%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan ada hubungan paritas dengan kunjungan kehamilan keempat (K4) ρ=0,002 (ρ<α=0,05) dan ada hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan kehamilan keempat (K4) ρ =0,001 (ρ<α=0,05) OR=8,29 yang artinya responden yang mendapat dukungan keluarga selama kehamilan mempunyai kemungkinan untuk melakukan kunjungan kehamilan keempat (K4) sesuai standar minimal sebesar 8,29 kali lebih besar dibandingkan responden yang tidak mendapat dukungan keluarga. Dianjurkan bagi ibu untuk meningkatkan kunjungan pemeriksaan kehamilan serta melibatkan keluarga dalam memotivasi ibu untuk periksa hamil.
Hubungan Riwayat Hipertensi Dan Obesitas Pada Ibu Bersalin Dengan Preeklampsia Di RSD Idaman Banjarbaru Tahun 2019 Annisa Rahmawati; Darmayanti Darmayanti; Rafidah Rafidah
JURNAL KEBIDANAN BESTARI Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Kebidanan Bestari
Publisher : Midwifery Departement Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jkb.v2i1.40

Abstract

Kejadian preeklampsia di RSD Idaman Banjarbaru meningkat tahun 2017 dari 113 (5,7%) menjadi 165 (7,6%) pada tahun 2018. Kejadian preeklampsia karena riwayat hipertensi pada tiga bulan terakhir (Oktober-Desember) meningkat dari (30%); (36%) menjadi (40%) sedangkan obesitas meningkat dari (38%); (40%) menjadi (46%). Tujuan penelitian mengetahui Hubungan Riwayat Hipertensi dan Obesitas Pada Ibu Bersalin dengan Preeklampsia di RSD Idaman Banjarbaru Tahun 2019. Metode penelitian menggunakan survey analitik pendekatan case control with matching menggunakan uji chi-square α=0,05 dan CI: 95%. Populasi adalah ibu bersalin di RSD Idaman Banjarbaru bulan Februari-Maret 2019 sebanyak 220 orang. Sampel kasus adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami preeklampsia sebanyak 22 orang dan sampel kontrol adalah ibu bersalin yang tidak mengalami pre eklampsia yang usianya di match dengan usia pada kasus dengan perbandingan 1:2 sebanyak 44 orang. Pemilihan sampel dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian dari 66 responden ibu bersalin terdapat 22 (33,3%) orang mengalami preeklampsia 16 (24,2%) ibu bersalin dengan riwayat hipertensi dan 18 (27,3%) ibu bersalin dengan obesitas. Ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan ibu bersalin preeklampsia ρ=0,000 < α (0,5) dan ada hubungan antara obesitas dengan ibu bersalin preeklampsia ρ=0,000 < α (0,5). Dianjurkan petugas kesehatan untuk dapat menjadi masukkan dalam meningkatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan secara terpadu dan terintegrasi.