Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kematian Perinatal Di Kotamadya Banjarmasin Tahun 2015 noorhayati maslani; isnaniah isnaniah
Jurnal Skala Kesehatan Vol 7 No 2 (2016): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.823 KB)

Abstract

Angka kematian perinatal dengan cepat dapat dirasakan penurunannya tetapi AKI belum banyak terjadi penurunan. Hal tersebut disebabkan masih banyak mempunyai peluang untuk dapat menghindari atau menurunkannya pada pertolongan pertama yang sangat diperlukan. Berdasarkan data di Dinas Kesehatan Kematian Perinatal diwilayah kerja Puskesmas Kotamadya Banjarmasin bahwa kematian perinatal sebanyak 54 orang yang disebabkanoleh BBLR sebanyak 46 %, Asfiksia sebanyak 28 %, Tetanus sebanyak 1,5 %, Infeksi sebanyak 6 % dan lain-lain sebanyak 18,5 %. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian Perinatal di wilayah kerja Puskesmas Kotamadya Banjarmasin tahun 2014 Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan cros sectional dengan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Pengumpulan data retrospektif mengunakan buku register ibu bersalin, register kematian bayi dan atopsi verbal kematian perinatal. Hasil penelitian menunjukan dari 162 responden yang melahirkan sebanyak 54 orang yang bayinya lahir mati dan umur ibu dalam katogori aman. Hasil stastik dengan menggunakan uji chi square didapat nilai p 0,218 maka nilai p >α ini berarti Ho ditolak,artinya tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kematian perinatal sedang berat badan lahir dari 54 responden yang melahirkan bayi lahir mati sebanyak 25 orang (46 %) disebabkan oleh BBLR dan 29 orrng (53,7 %) BBLN hasil statistic dengan menggunakan uji chi square didapat nilai p > 0,000 maka nilai p < α ini berarti h0 diterima, artinya ada hubungan berat badan lahir dengan kematian perinatal diwilayah kerja Puskesmas Kotamadya Banjarmasin tahun 2014 Disarankan kepada petugas terutama koordinator KIA untuk memberikan monitoring lebih ketat terutama pada ibu yang aman dan tidak aman begitu juga pada ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah maupun Berat badan lahir normal.
Hubungan tingkat pengetahuan tentang Manfaat minum air putih dengan jumlah konsumsi minumair putih dan pola penyakit pada siswa smp negeri i kecamatan alalak Tahun 2016 noorhayati maslani
Jurnal Skala Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.352 KB)

Abstract

Saat ini banyak remaja dan orang dewasa mengkonsumsi minuman-minuman selain air putih, seperti minuman yang bersoda, minuman yang mengandung kafein, atau bahkan mengkonsumsi minuman beralkohol yang apabila dikonsumsi secara terus menerus dan menjadi sebuah kebiasaan akan sangat merugikan kesehatan bagi dirinya sendiri. Kurangnya pengetahuan mengenai manfaat lebih dari air putih bagi kesehatan tubuh memberikan peluang bagi remaja untuk tidak memperhatikan air putih bagi tubuhnya. Selain kebiasaan minum air putih hanya pada saat haus saja, minum air putih hanya sebagai pelengkap bagi rasa haus pada saat makan, atau sesegera minum pada saat makan, bahkan tidak jarang di tempat-tempat makan mereka justru tidak dibarengi dengan air putih ini menjadi pola kebiasaan yang jauh dari pola kesehatan minum yang baik dan benar (Fauziyah dan Maulana, 2010 dalam Pratiwi dan Rahayu, 2014). Berdasarkan data yang didapatkan di SMP Negeri I Alalak Kecamatan Alalak pada 30 siswa didapatkan16 siswa dengan pengetahuan kurang, 8 siswa pengetahuan cukup dan 6 siswa pengetahuan baik serta 6 siswa mengkonsumsi air putih sesuai kebutuhan dan 24 siswa mengkonsumsi air putih tidak sesuai kebutuhan. Air putih yang dikonsumsi siswa per hari rata-rata hanya dua gelas dan mereka lebih meyukai minuman yang bukan air putih kurang lebih 80 % kebanya kan siswa menyukai air minum yang berasasepertiteh, sirup, susu, es dan juga minuman yang dikemas dengan cangkir plastik yang beragam rasa. Informasi dari guru pengajarnya kebanyakan siswa mengalami diare 58 % dan mengalami demam atau panas sekitar 42 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan TentangManfaat Minum Air Putih dengan Jumlah Konsumsi Minum Air Putih dan Pola Penyakit Pada siswa SMP Negeri I Alalak Kecamatan Alalak Tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMP Negeri I Kecamatan Alalak Tahun 2016 dan sampel yang digunakan adalah sebagian Siswa kelas delapan SMP Negeri I Kecamatan Alalak Tahun 2016 tehnik pengambilan sampel secara kelompok atau gugus (claster sampling). Analisa data menggunakan analisa univariat yaitu analisa menggunakan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentasi dari tiap-tiap variabel, selanjutnya data dikumpulkan dalam bentuk tabel narasi dan Analisa Bivariabel adalah Analisa menggunakan tabulasi silang yang bertujuan mengetahui hubungan variabel bebas Tingkat Pengetahuan Tentang manfaat Minum Air Putih. uji statistik yang digunakan adalah Chi Square X2 pada tingkat kemaknaan p < 0,05 dan Confidance interval 95%. Hasil adalah yang berpengatahuan kurang sebanyak 99 responden. Sedangkan yang mengkonsumsi minum air putih tidak sesuai kebutuhan adalah 57 responden. Dari beberapa pola penyakit yang terbanyak yang pernah dialami oleh responden adalah diare. Hasil hubungan tingkat pengetahuan tentang manfaat minum airputih dengan jumlah konsumsi minum air putih, berdasarkan hasil uji statistik didapatkan hasil P value 0,252 dengan nilai α 0,05. Berarti P value > α. Ha diterima artinya tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang manfaat minum air putihdengan jumlah konsumsi minum air putih pada siswa SMP Negeri I Alalak Kecamatan Alalak
PENGARUH KONSUMSI BUAH NAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PADA IBU HAMIL Noorhayati Maslani; Rubiati Hipni; Isnaniah Isnaniah
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 2 No 7: Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v2i7.1109

Abstract

Pregnant women are declared anemic if hemoglobin (Hb) <11 mg / L While hypertension occurs usually in the last month of pregnancy or more after 20 weeks of gestational age in women who were previously normotensive, blood pressure reaches a value of 140/90 mmHg, or an increase in systolic pressure of 30 mmHg and a diastolic pressure of 15 mmHg above the normal value. Based on the results of the Basic Health Research (Riskesdas) in 2013, the prevalence of anemia in pregnant women in Indonesia was 37.1%, while the incidence of anemia in Banjarmasin from January to July 2018 was 1,160 people where there was the highest among pregnant women with anemia in the Alalak Central Health Center area, 176 people (22.80%) and pregnant women with hypertension, 20 people out of 572 pregnant women (3.49%). (Banjarmasin City Health Office Data 2018). Red dragon fruit contains iron and has properties to reduce blood pressure, reduce blood sugar levels, and antioxidants. The purpose of this study was to analyze the effect of dragon fruit consumption on hemoglobin levels and blood pressure on pregnant women. The research design used was experimental (experimental), with the type of posttest only control group design, in which the researcher measured the effect of treatment on the experimental group by comparing the control group. The total sample of 30 respondents in pregnant women consisting of 15 treatment groups were given dragon fruit as much as 500 mg / day for 7 days and 15 control groups. The analysis used was the one way ANOVA test.Conclusion: The administration of red dragon fruit has an effect on increasing Hb levels but has no effect on reducing blood pressure in pregnant women.
DETERMINAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/ AIDS DI KALIMANTAN SELATAN Noorhayati Maslani; Serilaila Serilaila; Darmayanti Darmayanti; Nurlaili Habiba
JURNAL MEDIA KESEHATAN Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Media Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bengkulu Volume 15 No 1 Juni 2022
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jmk.v15i1.749

Abstract

Problems: There is an increase in cases of HIV Aids in South Kalimantan every year, but different cases detected in the field are like an iceberg phenomenon. The incidence of this case is increasing in adolescents, while adolescents are the hope of the nation. One of the reasons is the lack of adolescent knowledge about HIV Aids which can affect behavior. The Aim Of The Research: The purpose of the study was to determine the determinants of adolescent knowledge about HIV Aids in South Kalimantan (2017 IDHS Data Analysis). Research Method: The research method is quantitative through a cross sectional approach using secondary data from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017. The population of adolescents aged 15-24 years in South Kalimantan is 585 respondents (total population). Data were analyzed by univariate and bivariate with chi square test. The Result: The results of the study were 55.7% of adolescents with good knowledge and there was a significant relationship with education level with p = 0.00 (OR = 1.864) and source of information with p = 0.00 (OR 2.198), while age, wealth quintile and place of residence were found there is no significant relationship to the knowledge of adolescents about HIV Aids in South Kalimantan. Conclusions: It is necessary to increase the knowledge of adolescents, especially about the mode of transmission and attitudes of people with HIV Aids through the use of information media or directly to teachers, peers and families by paying attention to the level of education of adolescents. Keywords: South Kalimantan, Adolescents, Knowledge of HIV/AIDS
HUBUNGAN MOTIVASI IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ASTAMBUL 2020 Nafilatul Jahriah; Erni Setiawati; Noorhayati Maslani
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 7: Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i7.2358

Abstract

Abstrak Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang telah disiapkan untuk calon bayi, dan digunakan sebagai pemenuhan nutrisi bayi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2018, Kabupaten Banjar menempati urutan ke-2 terendah cakupan ASI Eksklusif. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar tahun 2017, Puskesmas Astambul merupakan urutan ke-3 terendah cakupan ASI eksklusif sebanyak (22,60%) dan pada tahun 2018 mengalami penurunan, yaitu berada pada urutan ke -2 terendah (7,2%). Salah satu faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif yaitu Motivasi Ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi ibu dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Astambul tahun 2020. Metode penelitian ini menggunakan metode Survei Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia >6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul Tahun 2020 yang berjumlah 316 orang dan sampel berjumlah 177 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Systematic Random Sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji statistic Chi Square dengan α=0,05%. Hasil penelitian didapatkan ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 92 orang (52%), sebanyak 99 orang (55,9%) memiliki motivasi tinggi. Hasil Uji Chi Square menunjukkan ada hubungan motivasi ibu dengan pemberian ASI Eksklusif ρ=0,000 (ρ<α 0,05) OR=4,455. Kesimpulannya ada hubungan signifikan otivasi ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Astambul Tahun 2020. Disarankan untuk petugas kesehatan dapat melibatkan suami dalam kegiatan konseling atau penyuluhan yang berkaitan dengan ASI.
OPTIMALISASI EDUKASI TENTANG PEMANFAATAN BUKU KIA PADA IBU HAMIL MELALUI KELOMPOK CEMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMURUS BARU KOTA BANJARMASIN Erni Yuliastuti; Noorhayati Maslani; Isnaniah Isnaniah
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Situasi pandemi COVID-19 memberikan banyak pembatasan hampir ke semua layanan termasuk pelayanan kesehatan maternal dan neonatal dan terdampak baik secara akses maupun kualitas. Pemeriksaan kehamilan dimasa pandemi ini tentulah memberikan banyak kekhawatiran. Ibu hamil telah menerima edukasi melalui petugas kesehatan pada setiap kunjungan ke Puskesmas. Namun menjadi kurang optimal karena berpengaruh juga pada belum optimalnya informasi yang biasa disampaikan melalui buku KIA saat ANC.Pemanfaatan buku KIA dengan maksimal diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Metode pelaksanaan PKM adalah mengoptimalkan edukasi tentang pemanfaatan buku KIA berupa kegiatan penyuluhan dan pendampingan praktik cara pengisian Buku KIA pada ibu hamil. Upaya lainnya berupa promosi kesehatan dan KIE melalui kelompok “cemil”(celotehan ibu hamil) dengan WAG (whats App Group) sebagai sarana informasi dan edukasi bagi ibu dalam mendapatkan informasi terkait seputar kehamilan, persalinan dan masa menyusui walaupun ibu hamil tidak berkunjung ke Puskesmas.
STRATEGI PENYESUAIN DIRI ANGGOTA KELUARGA LEOBISA SETELAH STUDI LITERATUR HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN MENGONSUMSI TABLET FE Dhea Fauziah Nuraprilia; Noorhayati Maslani; Isrowiyatun Daiyah
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 11: April 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i11.2566

Abstract

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia kehamilan disebut “potential danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan. Cakupan pemberian TTD pada Ibu hamil di Indonesia tahun 2019 adalah 64,0%. Angka ini belum mencapai target Renstra tahun 2019 yaitu 98%. Pada Provinsi Kalimantan Selatan Cakupan Pemberian TTD (81,8%). Jenis penelitian ini menggunakan metode literatur review dari 11 jurnal, yaitu 8 jurnal Nasional dan 3 jurnal internasional. penelitian ini menggunakan data sekunder, instrumen penelitian yang digunakan adalah jurnal nasional dan jurnal internasional. Hasil penelitian literatur review 11 jurnal angka pengetahuan Ibu hamil yang pengetahuan kurang dan tidak patuh tertinggi berkisar (100%),. Bagi calon Ibu Hamil dan ibu hamil disarankan untuk Meningkatkan pengetahuan dengan cara menambah informasi tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe melalui media massa, media elektronik, media komunikasi serta bertanya kepada bidan ataupun petugas kesehatan lainnya, agar ibu tetap patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe, Mempertahankan dan meningkatkan sikap ibu agar selalu patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe.
Peran Duta Remaja Sadar Anemia dan pemberdayaan Teman Sebaya (Peer group Sharing) dalam Peningkatan Kadar Hb Remaja Putri Yuniarti Yuniarti; zakiah zakiah; Noorhayati Maslani; Yasir Farhat
JURNAL RAKAT SEHAT (JRS) : Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Rakat Sehat : Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.016 KB) | DOI: 10.3964/jrs.v1i1.7

Abstract

Teenager girls one of vulnerable group to suffer anemia. The prevalence of anemia in South Kalimantan was still igh (17.81%). The Banjarbaru Health Departemen has carried out various efforts such as giving blood-added tablets (TTD) and checking for Haemoglobin (Hb) for teenager girls. This Activity aims to increase peer empowerment, increase understanding, knowledge and awareness of the teenager girls about anemia, body image, menstrual patterns, nutritional supplements and nutritional needs of teenager girls and healthy food. The target of this community sevice divided into the Sadar Anemia Youth Ambassadors was teenager girls from 5 (five) Senior High School, each school 2 students totaling 10 students., and target peer sharing group totaling 105 teenager girls. Implementation of this community service activity consists of several stages: stage Preparation, Stage Implementation: selection of the Sadar Anemia Youth Ambassadors, providing materials, and Implement peer group sharing. Results Implementation of Sadar Anemian Youth Ambassador was attended by 10 participants, hemoglobin test implemented on 131 teenager girls and found 32 teenager girls (24.4%) with anemia, Peer group sharing activity given Theory about anemia in teenager girls, body image, menstrual pattern, nutritional supplements, nutritional needs of teenager girls and last pre-posttest. At the pretest, level knowledge participants an average of 60% or level knowledge medium. Whereas on the posttest, knowledge level increase with an average of 87%, or level knowledge good, so could concluded knowledge teenager daughter increase by 27%.
Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Bawah Garis Merah (BGM) Tentang Pola Asuh Dan Keterampilan Mengolah Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Rusmini Yanti; Ermina Syainah; Noorhayati Maslani
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 3 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan. Bawah Garis Merah (BGM) adalah keadaan anak balita yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi sehingga pada saat ditimbang berat badan anak balita di bawah garis merah pada KMS atau status gizi buruk (BB/U <-3 SD) atau adanya tanda-tanda klinis. Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2016, Kabupaten Banjar memiliki persentase status gizi kurang dan buruk sebesar 28,0%. Angka ini menunjukkan bahwa status gizi kurang dan buruk balita 0 – 59 bulan di Kabupaten Banjar melebihi standar Kalsel yaitu 25,6% (Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, 2016). Data Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Tahun 2016, Kecamatan Karang Intan memiliki kasus balita BGM terbanyak se Kabupaten Banjar dengan jumlah kasus 274 kasus. Jumlah ini terdiri dari 108 kasus BGM di wilayah kerja Puskesmas Karang Intan 1 dan 166 kasus di wilayah Puskesmas Karang Intan 2. Dari data hasil penimbangan balita bulan Maret 2019 masih terdapat 83 balita BGM di wilayah Puskesmas Karang Intan 1 dan 80 balita di wilayah Puskesmas Karang Intan 2. Pelaksanaan kegiatan pada bulan September – Oktober 2022 di wilayah kerja Puskesmas Karang Intan 1 dengan sasaran ibu-ibu balita BGM yang berjumlah 30 orang. Peningkatan pengetahuan ibu tentang pola asuh dilakukan dengan penyuluhan metode ceramah dan tanya jawab serta demonstrasi mengolah menu MP-ASI. Peningkatan keterampilan mengolah MP-ASI dilakukan dengan pendampingan sebanyak 3 kali metode asuhan gizi dan konseling.Tujuan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan ibu balita BGM tentang pola asuh dan peningkatan keterampilan mengolah MP-ASI. Metode. Penyuluhan, Demo Masak, Pedampingan.Hasil. Dari pre dan posttest tersebut terlihat adanya meningkatan pengetahuan. Hal ini tergambar dari rata-rata nilai pretest sebesar 56,7 dan postest sebesar 84,7. Evaluasi peningkatan pengetahuan dengan penilaian pretest dan posttest sedangkan penilaian keterampilan dilakukan dengan penilaian asupan zat gizi balita dan penilaian mengolah MP-ASI untuk masing-masing balita oleh ibu balitanya. Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini terlihat adanya peningkatan pengetahuan tentang pola asuh makan dan peningkatan keterampilan ibu balita dalam mengolah MP-ASI.Simpulan. Terjadi peningkatan pengetahuan tentang pola asuh makan dan mengolah MP-ASI bagi balita. Terjadi peningkatan keterampilan mengolah MP-ASI bagi balita BGM.
Education About Exercises For Pregnant Women In The Perumus Health Center Area In The City Of Banjarmasin In 2023 Nur Rohmah Prihatanti; Isnaniah; Erni Yuliastuti; Noorhayati Maslani
JURNAL RAKAT SEHAT (JRS) : Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Rakat Sehat: Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pregnancy exercise is a fitness program for pregnant women. Therefore, pregnancy exercise has special movement principles that are adapted to the conditions of pregnant women. Pregnancy exercise is very important for pregnant women 22 weeks after pregnancy so that it can reduce the incidence of low birth weight and premature birth. The results of the research conducted showed that 100% of pregnant women experienced back pain, although the levels were different and regular pregnancy exercise was proven to reduce back pain. The results of other studies also show that there is an effect of pregnancy exercise on the sleep quality of third-trimester pregnant women. The goal to be achieved through this service activity is to increase the knowledge of pregnant women about pregnancy exercise in the Pemurus Community Health Center Area in the City of Banjarmasin in 2023. The method for this community service activity is a form health promotion and community empowerment programs through counseling and IEC for pregnant women. The results of the community service activities carried out showed an increase in knowledge from before and after counseling by increasing from 45% to 85% being good. The conclusion from this counseling activity is that efforts that can be made to reduce back pain are increasing knowledge through education about pregnancy exercise. Health education or health promotion is carried out from the beginning of pregnancy, it is hoped that this information can change the understanding and knowledge of pregnant women so that pregnant women understand the purpose and indications of pregnancy exercise so that mothers can prepare for pregnancy physiologically.