Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Edu%20Dharma%20Journal:%20Jurnal%20penelitian%20dan%20pengabdian%20masyarakat

HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI KELASI BESI SETELAH TRANSFUSI DENGAN PERTUMBUHAN PADA ANAK THALASSEMIA USIA SEKOLAH DI RSU HARAPAN BUNDA JAKARTA TIMUR 2017 Dewi Fitriani
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 1 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i1.29

Abstract

ABSTRAK Thalassemia adalah kelainan genetic yang ditandai oleh penurunan atau tidak adanya sintesis atau beberapa rantai polipeptida globin. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO )tahun 2013 memperkirakan 7% dari penduduk dunia mempunyai gen thalassemia. Prevalensi Penderita thalasemia diindonesia  sekitar 6 – 10%. Di RSU Harapan Bunda Jakarta Timur anak thalasemia usia sekolah mencapai 50 orang. Pengobatan yang diberikan pada pasien thalassemia adalah transfusi dan kelasi besi. Tujuan pemberian kelasi besi ialah untuk mencapai keseimbangan  zat besi dan mencegah penimbunan zat besi pada berbagai organ tubuh akibat transfusi, yang dapat menghambat pertumbuhan pada anak thalassemia. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengidentifikasi hubungan kepatuhan konsumsi kelasi besi setelah transfusi dengan pertumbuhan pada anak thalassemia usia sekolah di RSU Harapan Bunda Jakarta Timur Tahun 2017.  Metode: Metode penelitian ini adalah Cross Sectional dan metode sampling yang digunakan non-probability sampling yaitu total sampling. sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang yaitu anak thalassemia usia sekolah. Hasil: Hasil Penelitian ini dengan menggunakan uji Chi-Square  didapatkan sebanyak sebagian besar responden yang tidak patuh mengkonsumsi kelasi besi setelah transfusi dan pertumbuhan tidak normal sebanyak 26 orang (52%), dan sebagian responden yang patuh mengkonsumsi kelasi besi setelah transfusi dan pertumbuhan normal sebanyak 24 orang (48%), Dengan hasil nilai p-value 0.000. Kesimpulan: Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan konsumsi kelasi besi setelah transfusi dengan pertumbuhan pada anak thalassemia. Saran: Saran dari penelitian ini diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat membahas factor lainnya yang dapat mempengaruhi kepatuhan konsumsi kelasi besi setelah transfusi dengan pertumbuhan anak thalasemia. Kata kunci : Thalasemia, Kepatuhan Konsumsi kelasi besi setelah transfusi, dan Pertumbuhan ABSTRAKThalassemia is a genetic disorder characterized by a decrease or absence of synthesis or some globin polypeptide chain. Based on data from the World Health Organization (WHO) in 2013 estimated that 7% of the world's population has thalassemia genes. Prevalence Patients with thalassemia in Indonesia about 6 - 10%. At RSU Harapan Bunda Jakarta Timur school-age thalassemia children reach 50 people. Treatments given to thalassemia patients are transfusions and iron chelations. The objective of iron sailing is to achieve iron balance and prevent the accumulation of iron in various organs due to transfusion, which can inhibit growth in children with thalassemia. Purpose: The purpose of this research is to identify the relation of iron sail adherence after transfusion with growth in child of school age thalassemia at Harapan Bunda Hospital of East Jakarta Year 2017. Methods: This research method is Cross Sectional and sampling method used non-probability sampling that is total sampling. The sample in this study amounted to 50 people namely school-age thalassemia children. Result: The results of this study using Chi-Square test found that most of the respondents who did not adhere to consuming iron chelation after transfusion and abnormal growth as many as 26 people (52%), and some respondents who dutifully consume iron sail after transfusion and normal growth of 24 people (48%), with the result of p-value 0.000. Analize: So It can be concluded that there is a significant relationship between adherence of iron chelation adherence after transfusion with growth in child thalassemia. Discussion: from this research is expected in subsequent research can discuss other factors that can influence compliance of iron chelation after transfusion with growth of child thalasemia. Keywords : Thalassemia, Compliance Consumption of iron sail after transfusion, and Growth
PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN Dewi Fitriani
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 2 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i2.25

Abstract

ABSTRAKSecara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang tergolong tidak dapat disembuhnkan, sehingga penderita memerlukan perawatan untuk mengendalikan tekanan darah. Salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan untuk hipertensi yaitu Massage effleurage. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah Pengaruh Massage effleurage terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dimana metode penelitian yang digunakan adalah desain analitik dengan pendekatan Quasy Experimental Design dengan  rancangan  pre dan post test with control group. Cara pengambilan data pada penelitian ini dengan lembar observasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon Rank Test dengan tingkat signifikasi α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: ada pengaruh setelah diberikan massage effleurage terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Bakti Jaya Setu Tangerang Selatan, dengan penurunan rata-rata nilai tekanan darah sistolik sebelum dan setelah intervensi 19,4 mmHg dan tekanan darah diastolik 9,8 mmHg dengan nilai P value = 0,005 (<0,05).                                                                                                                                                  Kata Kunci              : Tekanan Darah, Hipertensi, Massage Effleurage.Daftar Pustaka      : 59 (2008 – 2018)      
KORELASI PERILAKU KESEHATAN DAN EFEK SAMPING OAT DENGAN KEPATUHAN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KERANGGAN TANGERANG SELATAN Dewi Fitriani; Ida Listiana; Rita Dwi Pratiwi; Mulia Mulia
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 5, No 1 (2021): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v5i1.98

Abstract

Menurut WHO, tahun 2015 Indonesia berada di posisi 3 dari 22 negara dengan beban penderita TB sebesar 10,0%. Pada tahun 2019, di wilayah Puskesmas Keranggan kota Tangerang Selatan terdapat sebanyak 110 kasus TB paru/100.000 penduduk. Insidensi TB paru banyak ditemukan di wilayah Puskesmas Keranggan kota Tangerang Selatan yaitu sebanyak 78 kasus. Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui Korelasi Perilaku Kesehatan dan Efek Samping dengan tingkat kepatuhan penderita tuberkulosis Paru pada fase intensif di Puskesmas Keranggan tahun 2019. Desain penelitian menggunakan analitik cross sectional. Pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner dan wawancara observasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB paru periode September 2019-Januari 2020 yaitu 62 orang. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan ada Korelasi antara tingkat kepatuhan berobat dengan perilaku kesehatan pada penderita TB paru dengan nilai p-value = 0,026. Tetapi tidak terdapat Korelasi dengan efek samping OAT dengan nilai p-value = 0,212. Disarankan dapat dijadikan sebagai bahan dalam mengetahui adanya Korelasi Perilaku Kesehatan dan Efek Samping OAT dengan tingkat kepatuhan Penderita Tuberkulosis Paru pada Fase Intensif di Puskesmas Keranggan Tahun 2020.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENCEGAHAN VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) DENGAN PENINGKATAN ANGKA VAP DI RUANG ICU RUMAH SAKIT SARI ASIH KARAWACI TANGERANG Dewi Fitriani
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 2, No 1 (2018): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v2i1.30

Abstract

ABSTRAK Ventilator Associated Pneumonia (VAP) didefenisikan sebagai pneumonia yang terjadi 48 jam atau lebih setelah ventilator mekanik diberikan. Ventilator Associated Pneumonia (VAP) merupakan bentuk infeksi nosokomial yang paling sering ditemui di unit perawatan intensif (UPI), khususnya pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik (Wiryana, 2007). Ventilator Associated Pneumonia (VAP) mempunyai banyak resiko. Akan tetapi, banyak intervensi keperawatan yang dapat menurunkan insiden VAP. Perawat sebagai ujung tombak pelayanan di Rumah Sakit khususnya perawat  Intensive Care Unit ( ICU)  perlu memiliki pemahaman dasar mengenai penggunaan ventilator mekanik dan mampu dalam pengelolaan, belum maksimalnya perawatan pasien yang terpasang ventilator, masih tingginya kejadian infeksi dan VAP di ruangan ICU pada pasien yang terpasang  ventilator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Pencegahan Ventilator Associated Pneumonia (VAP) Dengan Peningkatan Angka VAP Di Ruang ICU Rumah Sakit Sari Asih Karawaci Tangerang. Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji Independent T-test. Hasil univariat diperoleh tingkat pengetahuan tentang pencegahan VAP sebagian besar dalam kategori baik (77%) dan kejadian VAP dengan angka CPIS<6 sebanyak 10 orang (77%). Hasil uji statistik independent t-test diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang pencegahan Ventilator Associated Pneumonia (VAP) dengan peningkatan angka VAP di Ruang ICU RS Sari Asih Karawaci Tangerang (p value 0.000<0.05). Saran bagi Rumah Sakit yaitu agar upaya pencegahan kejadian VAP di ICU RS lebih dikombinasikan, karena ada sebanyak 5 intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah VAP, atau yang biasa disebut VAP Bundle.Kata Kunci           : VAP, CPIS, Pengetahuan, Perawat  ABSTRACT Ventilator Associated Pneumonia (VAP) is defined as pneumonia that occurs 48 hours or more after a given mechanical ventilator. Ventilator Associated Pneumonia (VAP) is a form of nosocomial infections are most commonly encountered in the intensive care unit (UPI), particularly in patients using mechanical ventilators (Wiryana, 2007). Ventilator Associated Pneumonia (VAP) have a higher risk. However, many nursing interventions can reduce the incidence of VAP. Nurses as the spearhead of service in hospitals especially nurses Intensive Care Unit (ICU) need to have a basic understanding of the use of a mechanical ventilator and capable in the management of patients, not maximal mounted ventilator patient care, with a high incidence of infection and VAP in ICU patients who mounted ventilator. The purpose of this study was to determine the relationship Relations Nurses Knowledge About the Prevention of Ventilator Associated Pneumonia (VAP) The VAP Score Improvement In ICU Hospital Sari Asih Karawaci Tangerang. Design of analytical research with cross sectional approach. The bivariate analysis in this study using a test Independent T-test. Univariate results obtained level of  knowledge about the prevention of VAP mostly in good category (77%) and the incidence of VAP with numbers CPIs <6 of 10 people (77%). Statistical test results independent t-test showed that there is a significant relationship between the level of knowledge about the prevention of Ventilator Associated Pneumonia (VAP) with increased rates of VAP in ICU Sari Asih Hospital in Karawaci  (p value 0.000> 0.05). Suggestions for  Hospital  namely that efforts to prevent the incidence of VAP in ICU Hospital be combined, because there are as many as five possible interventions to prevent VAP, or so-called VAP Bundle Keywords: VAP, CPIs, Knowledge, Nurses
PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN CAMELLIA SINENSIS TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI POSBINDU ANYELIR KAMPUNG PAKULONAN KABUPATEN TANGERANG Dewi Fitriani; Heri Setiawan; iif Rifai
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 4, No 2 (2020): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v4i2.62

Abstract

ABSTRACTGetting people can be looked at by people over the age of 60 who have access to significant economic, psychological, biological and social dysfunction. The condition of systolic blood preassure 140 mmHg and hypertensive blood preassure great than 90 mmHg is a condition of the prevalence in which the nonliving component is identified, called secondary, because of some disease. The camellia sinensis contains the polifenol and L-Theanins in wich theneurotransmitter serotonin can decrease, as the blood preassure on the artery of the research component purpose to determine if the camellia sinensis could effect bloodpreassure on lansia with the prevalence of hypertension in the post of the village of the tangerang district. Research methpds are pre-experiment with one-grup after-action design. The cheerleading sample was 35 people. A total sampel used in collecting research samples. Research starts in January through to July 2020. Wilcoxson test results. , it was found p-value = 0,000 and alfa = 0,05 for sistolic blood pressure, while for diastolic blood pressure was found p-value = 0,000 and alfa = 0,05 with the average declination of systolic blood pressure 152,73 mmHg, while the average decline of diastolic blood pressure as many as 88,11 mmHg. It can be concluded that there is impact of giving of camelia sinensis steeping to the blood pressure on elderly with hypertension at Anyelir Posbindu, kampung pakulonan, Tangerang regency. The passing of the camellia sinensis blood preasure on the elderly is this inconclusive.ABSTRAKLanjut usia dapat diartikan seseorang dengan usia di atas 60 tahun yang mempunyai ciri-ciri terdapatnya kelemahan fungsi ekonomi, psikologis, biologis dan sosial. Kondisi tekanan darah sistolik lebih besar 140 mmHg Dan ketika tekanan darah diastolik lebih besar dari 90 mmHg merupakan kondisi dari hipertensi yangmana komponen penyebab tidak bisat dikenali, disebut sebagai sekunder, karena menderita penyakit tertentu. Camellia sinensis mengandung polifenol dan L-theanin yang mana neurotransmitter serotonin dapat menurun, dengan demikian  tekanan darah pada arteri dipercaya bisa menurun karena komponen tersebut. Tujuan Riset untuk mengetaui apakah seduhan Camellia Sinensis bisa berpengaruh terhadap tekanan darah kepada lansia dengan hipertensi di posbindu anyelir kampung pakulonan kabupaten tangerang. Metode Riset bersifat Pre-Eksperiment dengan rancangan penelitian satu grup sebelum-sesudah intervensi. Sampel berjumlah 35 orang. Total sampling yang digunakan dalam Pengumpulan sampel riset. Riset dimulai bulan januari sampai dengan bulan juli 2020. Hasil Riset Uji Wilcoxson adalah hasil uji statistik yang digunakan sehingga didapat nilai (P-Value = 0,000) < (α = 0,05) untuk tekanan darah sistolik, sedangkan untuk tekanan darah diastolik di dapatkan hasil (P-Value = 0,000) < (α = 0,05) dengan mean sistolik 152,73 milimeter higrobium, sedangkan mean diastolik sebesar 88,11 milimeter higrobium. Maka dapat Disimpulkan terdapat pengaruh pemberian seduhan camellia sinensis terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di posbindu anyelir kampung pakulonan kabupaten tangerang. Dari riset ini diharapkan bisa menambah  wawasan serta informasi tentang penggunaan camellia sinensis untuk terapi hipertensi
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN TBC PARU DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN HIV DI PUSKESMAS PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN GITA AYUNINGTYAS; DEWI FITRIANI; DHIA DIANA FITRIANI; R TRI RAHAYUNING LESTARI; TITA HARDIANTI
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 6, No 1 (2022): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v6i1.276

Abstract

ABSTRACT The HIV epidemic has shown its effect on increasing the TB epidemic throughout the world which has resulted in an increase in the number of TB cases in the community. In Indonesia, the prevalence of HIV in TB patients is around 2.4%. TB is also a challenge for controlling HIV/AIDS because it is the most common opportunistic infection (49%) in people living with HIV/AIDS (PLWHA). The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes towards HIV status examination at Pamulang Health Center, South Tangerang City. This study is a quantitative study with a cross sectional design. The sample size was 85 patients with pulmonary tuberculosis at the Pamulang Health Center. The data analysis used is univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis using Chi Square test. The results of the univariate analysis showed that 55.29% had good knowledge of HIV testing, 27.76% had sufficient knowledge, and 12.94% lacked knowledge. Bivariate analysis with Chi square test with = 0.05 found that there was a relationship between knowledge and behavior of HIV examination in TB patients (pvalue = 0.01) and there was a relationship between attitudes of TB patients and behavior of HIV examination (pvalue = 0.00) OR = 2.310. The advice given is that the Puskesmas makes efforts to increase the knowledge of TB patients and establish cross-sectoral relationships in socializing TB and HIV. ABSTRAKEpidemi HIV menunjukan pengaruhnya terhadap peningkatan epidemi TBC di seluruh dunia yang berakibat pada meningkatnya jumlah kasus TBC di masyarakat. Di Indonesia prevalensi HIV pada pasien TBC adalah sekitar 2.4%. TBC juga merupakan tantangan bagi pengendalian HIV/AIDS karena merupakan infeksi oportunistik terbanyak (49%) pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Tujuan, penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap pemeriksaan status HIV di Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional Jumlah sampel sebanyak 85 pasien TBC Paru di Puskesmas Pamulang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis univariat menunjukkan 55,29% memiliki pengetahuan baik terhadap pemeriksaan HIV, pengetahuan cukup 27.76%, dan pengetahuan kurang 12.94%. Analisis bivariat dengan uji Chi square dengan α=0.05 didapatkan ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan HIV pada Pasien TB (pvalue=0.01) dan ada hubungan antara sikap pasien TBC dengan perilaku pemeriksaan HIV (pvalue=0.00) OR = 2.310. Saran yang diberikan adalah Puskesmas melakukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan Pasien TBC serta menjalin hubungan lintas sektor dalam melakukan sosialisasi penyakit TBC dan HIV
HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA SEBAGAI PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PASIEN TB PARU TERHADAP PROGRAM PENGOBATAN DI WILAYAH PUSKESMAS SERPONG 1 KOTA TANGERANG SELATAN Dewi Fitriani; Gita Ayuningtyas
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 3, No 2 (2019): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v3i2.3

Abstract

ABSTRAKPada tahun 2014, TB telah membunuh 1,5 juta orang, WHO memperkirakan terdapat 9,6 juta kasus TB pada tahun 2014 namun hanya 6 juta kasus yang terlaporkan, artinya terdapat 3,6 juta kasus yang tidak terdiagnosis atau tidak terlaporkan. Sementara itu, 58% kasus TB dunia diantaranya terdapat di Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Indonesia menempati posisi terbesar kedua kasus TB setelah India 23% yaitu sebesar 10%. Tingginya kegagalan/ketidakpatuhan program pengobatan juga disebabkan oleh rendahnya pengetahuan pasien tentang lamanya waktu pengobatan, banyaknya obat yang harus diminum, efek samping dari obat TB, hilangnya tanda dan gejala klinis sebelum akhir pengobatan, serta kurangnya dukungan dan motivasi dari keluarga selama pasien menjalani pengobatan. Dampaknya pasien menjadi lebih lama menjalani program, resiko penularan semakin besar, resisten terhadap obat. Keberhasilan dari konversi BTA sangat ditentukan oleh pengobatan secara teratur. Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan antara peran keluarga sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) dengan tingkat kepatuhan pasien TB Paru terhadap program pengobatan di Wilayah Puskesmas Serpong 1 Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian : menggunakan desain deskriptif analatik dengan pendekatan cross sectional, jumlah sampel berjumlah 120 orang, pengambilan sampel menggunakan cara Total  Sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian : diperoleh adanya hubungan antara peran keluarga sebagai pengawas minum obat dengan tingkat kepatuhan pasien TB Paru terhadap program pengobatan di wilayah puskesmas Serpong 1 Tangerang Selatan (p=0,001) Ha diterima. Kesimpulan: adanya hubungan antara peran keluarga sebagai pengawas minum obat dengan tingkat kepatuhan pasien TB Paru terhadap program pengobatan di wilayah puskesmas Serpong 1 Tangerang Selatan.Kata Kunci :  Pengawas Minum Obat (PMO), Tingkat Kepatuhan Pasien,Tuberkulosis paru RELATIONSHIP BETWEEN THE FAMILY AS A DRUG SUPERVISOR (PMO) AND THE LEVEL OF COMPLIANCE IN LUNG TB PATIENTS TO TREATMENT PROGRAM IN THE REGENCY OF SERPONG 1 PUBLIC HEALTH CENTER SOUTH OF TANGERANG ABSTRACTIn 2014, TB killed 1.5 million people, WHO estimated that there were 9.6 million TB cases in 2014 but only 6 million cases were reported, meaning there were 3.6 million cases that were undiagnosed or unreported. Meanwhile, 58% of the world's TB cases are found in Southeast Asia and the Western Pacific. Indonesia occupies the second largest position of TB cases after India 23% which is equal to 10%.The high failure / noncompliance of the treatment program is also caused by the lack of patient knowledge about the length of time of treatment, the number of drugs to be taken, the side effects of TB drugs, loss of clinical signs and symptoms before the end of treatment and lack of support and motivation from the family while the patient is undergoing treatment. The impact is the patient becomes longer undergoing the program, the risk of transmission is greater, drug resistant. The success of AFB conversion is largely determined by regular treatment. The purpose of this study : to determine the relationship between the role of the family as a Drug Supervisor (PMO) with the level of compliance of pulmonary TB patients with treatment programs in the Serpong 1 Puskesmas 1 South Tangerang City. Research methods: using analytical descriptive design with cross sectional approach, the number of samples totaling 120 people, sampling using Total Sampling and data collection using questionnaires and interviews. The results of the study: the relationship between the role of the family as the supervisor of taking medication with the level of compliance of pulmonary TB patients to the treatment program in the area of Serpong 1 South Tangerang Health Center (p = 0.001]. Conclusion : there is a relationship between the role of the family as a supervisor taking medication with the level of compliance of pulmonary TB patients with treatment programs in the area of Serpong 1 South Tangerang.Keywords: Supervisor to Take Medication (PMO), Patient Compliance Level, Pulmonary Tuberculosis
ANALISIS KOLERASI PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU HAMIL DI MASA PANDEMI COVID-19 DI KLINIK BIDAN TITIN CIMANGIR KABUPATEN BOGOR DEWI FITRIANI; TITA HARDIANTI; NI BODRO ARDI; KATHERINA SYLVIA HANINGRUM
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 6, No 2 (2022): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v6i2.431

Abstract

ABSTRACTOne of the conditions that can change a person's physiological state is experienced by pregnant women, during the pregnancy process the body of pregnant women is more susceptible to infection. There were 5,564 Covid-19 cases in Indonesia until February 28, 2022. 448 cases. This condition can certainly cause an increase in stress and anxiety, especially in pregnant women, which can have an impact on their pregnancy status. The level of anxiety is certainly influenced by knowledge in each individual.  The purpose of the study was to determine the relationship between the level of knowledge and anxiety of pregnant women in the era of the Covid-19 pandemic at the titin cimangir midwife clinic, Bogor Regency. The method used in this study is a quantitative method using a cross sectional approach, the goal is to find out how independent variables and dependent variables are related, data are collected by distributing questionnaires. Samples were obtained by as many as 40 pregnant women at the midwife clinic in Cimangir, Bogor Regency. The results obtained were the age characteristics of the respondents obtained by the majority of pregnant women aged 25-35 years totaling 31 people (77.5%). More than half of pregnant women are at a low education level of 26 people (65%). The gestational age of respondents was mostly in the second trimester of 23 people (57.5%). A total of 28 respondents (70%) were out of work. 28 respondents (70%) with a low level of knowledge about Covid-19 and as many as 19 respondents experienced severe anxiety once (47.5%). The results of the statistical test obtained p value = 0.001 (alpa <0.05) then it can be concluded that there is a relationship between the level of knowledge and anxiety in pregnant women in the era of the covid-19 pandemic in the era of the covid-19 pandemic in the discipline of midwives titin cimangir bogor regency. ABSTRAKSalah satu kondisi yang dapat merubah keadaan fisiologis seseorang  diantara nya dialami oleh ibu hamil, selama proses kehamilan tubuh ibu hamil lebih rentan terkena infeksi. Kasus Covid-19 di Indonesia sendiri hingga pada tanggal  28 februari 2022 terdapat 5.564. 448 kasus. Kondisi ini tentunya dapat menyebabkan peningkatan stres dan kecemasan, terutama pada ibu hamil, yang dapat berdampak pada status kehamilannya. Tingkat rasa cemas tersebut tentunya dipengaruhi oleh pengetahuan pada setiap individu.  Tujuan dari penelitian untuk  mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan kecemasan ibu hamil di era pandemi Covid-19 di klinik bidan titin cimangir Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana variabel independen dan variabel dependen terkait, data di kumpulkan dengan menyebarkan kuesioner. Sampel didapat sebanyak 40 orang ibu hamil di klinik bidan titin cimangir kabupaten bogor. Hasil yang diperoleh adalah karekteristik usia  responden didapatkan mayoritas ibu hamil berusia 25-35 tahun berjumlah 31 orang (77,5%). Lebih dari setengah ibu hamil berada pada tingkat Pendidikan rendah sebanyak 26 orang (65%). Usia kehamilan responden sebagian besar berada pada  trimester dua sebanyak 23 orang (57,5%). Sebanyak 28 responden (70%) tidak bekerja. 28 responden (70%) dengan tingkat pengetahuan yang rendah tentang Covid-19 dan sebanyak 19 responden mengalami kecemasan berat sekali (47,5%). Hasil uji statistic diperoleh p value = 0,001 (alpa <0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan kecemasan pada ibu hamil di era pandemi covid-19 diklinik bidan titin cimangir kabupaten bogor.
TINGKAT STRES DAN PHSYICAL ACTIVITY SAAT WORK FROM HOME DENGAN INSIDENSI HIPERTENSI PADA GURU SD KELURAHAN PENGASINAN BOGOR DI MASA PANDEMI COVID 19 Dewi Fitriani; Rafiqa Dora Wijaya; Muh Firman Yudiatma; Degita Fitria
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.527

Abstract

ABSTRACTThe relationship between stress and hypertension occurs because nerve activity increases blood pressure. An inactive person tends to have a higher heart rate, so the heart muscle works harder with each contraction. The more the muscle pumps, the greater the pressure imposed on the arteries, increasing blood pressure. This study aimed to determine the relevance between stress levels and physical activity with hypertension in teachers at the Elementary School in Kelurahan Pengasinan during the work from home (WFH) in the COVID-19 pandemic. This quantitative research method uses a questionnaire with a cross-sectional research method. The purpose is to determine the relationship between the independent and dependent variables. The data were collected using a questionnaire to determine the level of stress and physical activity of the teachers and to use a blood pressure meter to determine the blood pressure results. Seventy elementary school teachers in Kelurahan Pengasinan in 2022 were the sample for this research. The results show that more than half of the respondents experienced moderate stress levels (51.4%) and 28 respondents (40%) experienced low physical activity with normal blood pressure. The results of the Spearman Rank statistical test obtained a p-value of 0.000 <0.05. It is concluded that there is a significant relationship between stress levels, physical activity, and hypertension incidence. The thesis suggests that health institutions can provide education for teachers to control the level of stress and physical activity on the incidence of hypertension ABSTRAKHubungan stress dengan hipertensi terjadi karena adanya aktivitas saraf dapat meningkatkan tekanan darah. Seseorang yang tidak aktif cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot jantungnya bekerja lebih keras pada setiap kontraksi, makin sering otot memompa maka semakin besar tekanan yang dibebankan pada arteri sehingga tekanan darah meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stress dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada guru SD kelurahan pengasinan saat pengalaman work from home dimasa pandemi covid-19. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan kuesioner dengan metode penelitian cross sectional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dengan variabel dependen, data yang dikumpulkan dengan kuesioner untuk mengetahui tingkat stress dan aktivitas fisik guru, dan menggunakan tensi meter untuk mengetahui hasil tekanan darah. Jumlah sampel 70 Guru SD di Kelurahan Pengasinan Tahun 2022. Dari Hasil penelitian diperoleh lebih dari setengah responden mengalami tingkat stress sedang sebanyak (51,4%). Hampir setengah responden mengalami aktivitas fisik rendah dengan hasil tekanan darah normal berjumlah 28 responden (40%). hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji statistik Spearman Rank diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05 Di simpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan institusi Kesehatan dapat memberikan edukasi kepada Guru untuk selalu mengontrol tingkat stress dan aktivitas fisik yang dilakukan terhadap kejadian hipertensi.