Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN HIV DALAM KEIKUTSERTAAN KEGIATAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) DI RS X YANA SETIAWAN; ARMI ARMI
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 6, No 1 (2022): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v6i1.280

Abstract

ABSTRACTThe number of hiv cases in indonesia every year have been an increase in this by Indonesian in 2018. ministry of health One effort in the strategy hiv / aids service program in indonesia is through counseling and testing hiv volunteered so indispensable participation high risk group against voluntary counselling and testing-vct ministry of health. The target vct service which is the risk and vulnerable groups got an examination hiv in vct unfortunately involvement of the risk in an activity vct still not maximum, it was because of consciousness that were lacking. The purpose of this research is knowing factor-factor affecting hiv patients in the participation of voluntary activities counseling and testing ( vct ) at the hospital x. The methodology with used design descriptive analytic research which is kind of research being done to analyze the relation between variables through the approach of cross sectional. The sample of the in this research as many as 282 patients visit into the service of vct hospital x .Logistic regression test results obtained is significant impact simultaneously age , work , the level of education , and sex to participation lsl and wps in the voluntary counseling and testing: hiv by because the value of p value chi-square of 0,000 in which  lt; alpha 0.05 or value chi-square count 149,604 & gt; chi-square table 9,488.ABSTRAKJumlah kasus HIV di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan hal ini berdasarkan data Kemenkes RI tahun 2018. Salah satu upaya dalam strategi penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia adalah melalui program pelayanan konseling serta testing HIV sukarela sehingga sangat diperlukan keikutsertaan/partsipasi kelompok resiko tinggi terhadap Voluntary Counselling and Testing-VCT (Kemenkes RI, 2014). Target layanan VCT yaitu kelompok berisiko dan kelompok rentan mendapat pemeriksaan HIV di VCT namun sayangnya keterlibatan kelompok resiko dalam kegiatan VCT masih belum maksimal, hal ini dikarenakan kesadaran yang masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pasien HIV Dalam Keikutsertaan Kegiatan Voluntary Counseling And Testing (VCT) Di RS X. Metode penelitian dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik yaitu jenis penelitian yang dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel melaui pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 282 orang pasien yang berkunjung ke pelayanan VCT RS X. Hasil uji Logistic Regression didapatkan ada pengaruh signifikan secara simultan usia, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan jenis kelamin terhadap Keikutsertaan LSL dan WPS Dalam Kegiatan Voluntary Counseling and Testing : HIV oleh karena nilai p value Chi-Square sebesar 0,000 di mana < Alpha 0,05 atau nilai ChiSquare Hitung 149,604 > Chi-Square tabel 9,488.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 pada Penderita Hipertensi Mila Sartika; Armi Armi
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 4 No 1 (2022): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v4i1.3328

Abstract

This study aims to analyze efforts to prevent the spread of COVID-19 in patients with hypertension in Mangunjaya Village, Bekasi Regency, in 2020. The method used is the survey method. The results showed a relationship between wearing masks, keeping a distance, maintaining immunity and controlling comorbidities with the spread of COVID-19 in patients with hypertension, while there was no relationship between WFH and the spread of COVID-19. Hand washing activity is the dominant variable in preventing the spread of COVID-19, with an OR value of 9.111. In conclusion, the need for efforts to maintain health by adhering to implementing health procedures, increasing immunity and controlling comorbidities by actively controlling blood pressure and remaining consistent in implementing a low-salt diet to maintain blood pressure stability. Keywords: COVID-19, Hypertension, Comorbid, Hand Washing
BEHAVIOR THAT DEALS WITH THE GENESIS ANEMIA IN ADOLESCENT GIRLS Ida Widaningsih; Armi Armi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.524

Abstract

ABSTRACTAnemia is the lack of red blood cells in the body, red blood cells contains hemoglobin to carry the oxygen to the grid body. anemia juvenile must not being taken for granted. If its left terus-menerus, this can disrupt the quality of life of the child. The research is descriptive, the research by design analytic observational cross sectional. Were 2654 the population, the number of samples from the 97, to technique accidental sampling. Analysis bivariat use wilcoxon test, and multivariate to analyze data consisting of many variables and allegedly between the variables interconnected each other. The bivariat with p- value 0.000 < 0,05 so it can be read the connection between variables knowledge, attitude, nutrition status, menstrual pattern of juvenile anemia. The results show variable mutivariat third free failed to exert meaningful simultaneous to events.  ABSTRAKAnemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah dan banyak terjadi pada remaja putri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku yang dapat menimbulkan terjadinya anemia pada remaja.Jenis penelitian ini adalah deskriptif, rancangan penelitian analitik observasional dengan desain Cross Sectional. Populasi berjumlah 2654 orang, jumlah sampel sebanyak 97 orang, dengan  teknik Accidental Sampling. Analisis bivariat mengunakan uji Wilcoxon, dan multivariat untuk menganalisis data yang terdiri dari banyak variabel serta diduga antar variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain. Hasil bivariat dengan p- value 0.000 < 0,05 maka dapat di artikan adanya hubungan antara variabel pengetahuan, sikap, status gizi, pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja. Hasil mutivariat menunjukkan ketiga variabel bebas dinyatakan tidak memberikan pengaruh simultan yang bermakna terhadap kejadian anemia pada remaja. Kesimpulan: sebagian besar remaja yang memiliki pengetahuan kurang (86,4%), status gizi dengan berat badan kurus (11,3%), sikap kurang setuju (19,1%) dan pola menstruasi tidak teratur (24,8%) dapat meningkatkan kejadian anemia pada remaja. Diharapkan para remaja putri yang sedang mengalami menstruasi sebaiknya mengkonsumsi Tablet Tambah Darah dan meningkatkan konsumsi pangan sumber energi, protein, vitamin C dan zat besi yang dapat mengurangi risiko terjadinya anemia
RESIKO JATUH PADA LANSIA DI RUMAH SOSIAL LANJUT USIA TELUK JAMBE KARAWANG Aprilina Sartika; Beatrix Elizabeth; Armi Armi
Edu Dharma Journal :Jurnal penelitian dan pengabdian masyarakat Vol 7, No 1 (2023): Edu Dharma Journal: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Dharma Husada Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52031/edj.v7i1.519

Abstract

ABSTRACTFalls and unstable balance in the elderly are serious problems. Nearly 30% of the elderly population experience falls every year. Based on the results of a preliminary study at the Social Home for the Elderly (RSLU) Karawang with observation and secondary data from the clinic at the RSLU, it was found that there were about 57% of the population. Therefore, researchers are interested in researching the analysis of factors associated with the risk of falling in the elderly. This type of research uses quantitative analysis with a cross sectional design. Collecting data in this study using a questionnaire. From the research, it is known that from 60 elderly, there are 12 (20.0%) high risk of falling and 48 (80.0%) low risk of falling. Assessed between the risk of falling and the intrinsic factor known from the Chi-Square test between the risk of falling and movement disorders obtained P value = 0.019 then H0 is rejected which means there is a relationship between movement disorders and high risk of falling, with OR = 10.120 95% CI [1.210- 84,649] which means the elderly who have movement disorders are 10.1 times more likely to fall than the elderly who do not have movement disorders.ABSTRAKJatuh dan tidak stabilnya keseimbangan pada lansia adalah masalah yang serius. Hampir 30% populasi lansia mengalami insiden jatuh setiap tahun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Rumah Sosial Lanjut Usia (RSLU) Karawang dengan Observasi  dan data sekunder dari klnik di RSLU didapatkan data kasus cidera jatuh   ada sekitar 57  % dari jumlah populasi. Oleh karna itu peneliti tertarik ingin meneliti tentang analisis faktor – faktor yang berhubungan dengan risiko jatuh pada lansia. Jenis penelitian menggunakan analitik kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Dari penelitian diketahui bahwa dari 60 lansia, terdapat 12(20,0%) Resiko jatuh tinggi dan 48(80,0%) Resiko Jatuh rendah. Dinilai antara resiko jatuh dan faktor intrinsic diketahu dari uji Chi-Square antara resiko jatuh dengan gangguan gerak diperoleh P value = 0,019 maka H0 ditolak yang berarti ada hubungan antara gangguan gerak dengan resiko jatuh tinggi, dengan nilai OR= 10,120 95% CI [ 1,210- 84,649] yang berate lansia yang memiliki gangguan gerak berpeluang 10,1 kali lebih besar mengali jatuh dibandingakan lansia yang tidak memiliki gangguan gerak.Berdasarakan penelitian ini diketahui ada beberapa faktor intrinsik dan ekstrinsik yang mempengaruhi lansia jatuh. 
Pendampingan Kader Dan Masyarakat Terkait Penatalaksanaan Lima Pilar Pada Pasien Diabetes Melitus di Wilayah Puskesmas Tambun Armi Armi; Yana Setiawan; Retno Anggraeni Puspitasari
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6656

Abstract

Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat diwaspadai dan mengetahui dasar-dasar penyakit dengan baik. Upaya yang dilakukan salahsatunya dengan melaksanakan lima pilar berupa aktivitas fisik, pemeriksaan gula darah, perawatan kaki, pengobatan dan pola makan. Penyuluhan kesehatan merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan mencegah terjadinya komplikasi. Penyuluhan dan pendampingan diperlukan proses edukasi kepada masyarakat yang mewakili warga, keluarga dan kader dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Setelah dilakukan penyuluhan kemudian adanya pendampingan dari kader dan keluarga mengenai lima pilar Diabetes Melitus pada warga berjumlah 30 orang dengan pengetahuan kurang terkait lima pilar. Kegiatan ini dilakukan di desa Setiadharma Tambun dimana mitra sebagai peserta pada kegiatan ini adalah warga Rw 05 dengan metode transfer informasi dan pendampingan keluarga. Pengabdian ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan menjadi stimulus bagi masyarakat akan pentingnya penerapan lima pilar dalam kehidupan sehari-hari khususnya warga desa Setiadharma Tambun
Uji antimikroba salep ekstrak daun pisang ambon (musa paradisiaca var. Sapientum) untuk luka mencit diabetik yang terinfeksi bakteri staphylococcus epidermidis Armi Armi; Marselina Marselina; Salma Hilmy Rusydi Hashim; La Ode Muhammad Anwar; Masita Sari Dewi
Jurnal Praktik Dan Pendidikan Keperawatan Vol 4 No 1 (2023): Journal of Nursing Practice and Education
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jnpe.v4i1.958

Abstract

Latar Belakang: Ekstrak daun pisang ambon terdapat adanya senyawa flavonoid dan saponin, steroid yang berfungsi sebagai antimikroba dan mempercepat proses penyembuhan ulkus diabetikum dengan infeksi bakteri Staphylococcus epidermidis. Staphylococcus epidermidis adalah jenis bakteri gram positif yang tidak memproduksi koagulase dan membentuk koloni dan merupakan salah satu penyebab timbulnya ulkus pada luka diabetes. Bakteri ini juga memiliki sifat positif dalam pengujian katalase dan mampu bertahan dalam lingkungan anaerobik dengan kemampuan yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kemampuan anti-bakteri yang dimiliki daun pisang ambon terhadap Staphylococcus epidermidis dan mencari konsentrasi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Metode: Jenis penelitian eksperimental secara kuantitatif dengan populasi dan sampel meliputi koloni Staphylococcus epidermidis. Pengujian bakteri dilakukan dengan menerapkan metode disc diffusion dengan cara ekstraksi tanaman, purifikasi ektrak, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antibakteri. Hasil: Hasil uji Konsentrasi 15% salep ektrak daun pisang ambon menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi 10% dan 20%. Kesimpulan: Salep ekstrak daun pisang ambon 15% dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis.dengan zona hambat 2,33 mm. Saran: : Memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi zona hambat seperti pembuatan media dan inkubasi bakteri, agar hasilnya lebih baik lagi dalam melakukan uji antimikroba.