Supriyadi Supriyadi
FSP ISI Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KREATIVITAS DALAM METODE EKSPLORASI NILAI ESTETIS PENCIPTAAN MUSIK ETNIS DI MASA PANDEMI COVID-19 Michael Hari Sasongko; Supriyadi Supriyadi
Tonika: Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni Vol 3 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 telah mengubah kehidupan manusia di berbagai aspek. Yang sebelumnya ‘normal’ menjadi ‘tidak normal’. Kondisi yang tidak normal ini sering disebut “new normal”. Untuk menghindari persebaran virus, secara sosial manusia harus berada di rumah, bekerja di rumah, dan menghindari kerumunan. Kondisi ini tentu saja sangat berpengaruh pada kehidupan/eksistensi pergelaran musik etnik, terutama yang dilakukan secara langsung atau “live”. Kini eksistensi musik ini sangat tergantung pada media. Di dalam tulisan ini dideskripsikan upaya para komponis musik etnis dalam mengeksplorasi nilai-nilai estetis di dalam musik etnik. Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa seyogianya para komponis kini tidak lagi boleh berparadigma konvensional. Ia harus mempertimbangkan aspek di luar musik yakni teknologi. Hal ini semakin menunjukkan bahwa studi musik etnik bersifat interdisipliner. Seorang komponis, dengan demikian harus menguasasi media, terutama teknologi media pengambilan gambar atau kamera.
Dialektika Musik Tradisi atas Musik Modern pada Musik Hybrid di Keraton Yogyakarta Michael Hari Sasongko; Supriyadi Supriyadi
Musikolastika: Jurnal Pertunjukan dan Pendidikan Musik Vol 3 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Musik FBS UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/musikolastika.v3i1.59

Abstract

Pemikiran modern bersifat anti-tradisi,akan tetapi di dalam musik Mars Tradisional Keraton Yogyakarta bertemu dan berdialektika dengan musik Barat (yang melahirkan pemikiran modern sejak Renaisans. Melalui metode dialektika ala Hegel yang dikembangkan Arato Gebhardt, pertemuan ini menghasilkan sintesis, yakni lagu hybridKeraton, baik instrumen maupun tangga nada dimana kedua unsur kebudayaan hadir bersamaan dalam sebuah pertunjukan musik. Dialektika ini pada hakikatnya adalah“rekonsiliasi”. ​Fenomena inimerupakan perjuangan atas "kesetaraan kekuasaan" sebagai strategi kebudayaan dalam menghadapi dominasi penjajah. Dominasi penjajah ini meliputi segala aspek dari ekonomi, politik, sosial, kebudayaan, dan sebagainya, yang membuat bangsa Indonesia (Boemi Poetera) tidak dapat bergerak.