Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Studi Pengaruh Radius Kelengkungan terhadap Efektifitas Kekangan pada Kolom Persegi dengan Perkuatan FRP Anang Kristianto; Yosafat Aji Pranata; Noek Sulandari
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i1.1949

Abstract

Revised code of earthquake-resistant building design from SNI 1726:2012 to SNI 1726:2019 as a result of changes in the earthquake magnitude that occurred in recent years and developments in earthquake engineering research resulted in many building structural elements should be strengthened, especially on column elements. One of the most adopted strengthening techniques for enhancing the performance of existing RC columns consists of wrapping a member with CFRP (Carbon Fiber Reinforcement Polymer) sheets, inducing a passive confinement action capable of increasing the columns axial strength and displacement capacity. The use of CRFP as strengthening on square columns in existing buildings should consider various factors, including the column corner radius and the width of the strip of FRP required if not using full wrapping. This paper presents the confinement stresses analysis at the different radius of curvature of the square column corner and analyzes the correlation of stress-strain in the cross-section using data from various existing studies. An experimental study will also be done by axial loading test FRP column (100mm x 100mm x 200mm) with several different curvature radii. The results of the axial compression test to the specimens found that the effect of curvature is quite significant for confinement effectiveness at r/b < 0.15. Based on this experiment,  a slight increase of the axial capacity on the column specimens with radius curvature r=0mm and r=10mm ( below r=13mm, the smallest radius allowed by the code). Rectangular concrete columns strengthened by FRP with r/b < 0.15 could not be effective to the confined concrete core due to stress concentration at the corner.
Studi Pendahuluan Simulasi Numerikal Metode Elemen Hingga Linier Sambungan Balik-Kolom Baja Tipe Clip-Angle Yonathan Aditya Santoso; Noek Sulandari; Yosafat Aji Pranata
Jurnal Teknik Sipil Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.085 KB) | DOI: 10.28932/jts.v8i2.1362

Abstract

Penggunaan struktur baja yang dapat di terapkan dalam lapangan adalah untuk pembangunan baja,gudang atap suatu gedung atau sekolah, sebagai rangka konstruksi suatu jembatan dan konstruksipengeboran lepas pantai. Sambungan balok ke kolom dapat di klasifikasikan menjadi sambungankaku, sambungan geser sederhana, sambungan semi kaku. Metode Elemen Hingga (Finite ElementMethod) adalah suatu metode numerik dengan tujuan memperoleh pemecahan pendekatan darisuatu persamaan diferensial parsial (Partial Differential Equation). Tujuan dari penelitian iniadalah mempelajari simulasi numerik metode elemen hingga dengan perangkat lunak komputeruntuk studi kasus sambungan balok ke kolom, Membandingkan hasil simulasi numerik metodeelemen hingga dengan hasil eksperimental dari Hu et.al.. Dari hasil simulasi numerikal dapatdiperoleh informasi mengenai slip pada baut, yaitu 0,0411 mm (untuk beban 200000 N).Mengingat toleransi lubang baut adalah 2 mm maka slip ini terjadi masih dalam rentang celahantara lubang baut dengan permukaan baut. Kesimpulannya sambungannya kaku. Pada beban200000 N ( beban batas Proposional), lendutan pada balok yang terjadi adalah sebesar 1,056 mm(batasan ijin 1,99 mm). Artinya pada rentang beban elastik, lendutan yang terjadi masih memenuhibatasan ijin. Simulasi numerikal dengan perangkat lunak ADINA mempunyai manfaat yaitu, dapatdigunakan untuk mengetahui besarnya slip pada sambungan.
Studi Eksperimental dan ANalitis Sambungan Batang Tarik Tipe Kegagalan Geser Baut Noek Sulandari; Roi Milyardi; Yosafat Aji Pranata
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.214 KB) | DOI: 10.28932/jts.v13i1.1430

Abstract

Sambungan baut pada batang tarik baja memiliki kapasitas dengan macam-macam tipekegagalan. Kapasitas sambungan baut pada batang tarik baja dapat ditentukan melalui analisiskapasitas dan kegagalan sambungan. Pada analisis kapasitas dan kegagalan sambungan batangtarik baja, kapasitas sambungan batang tarik baja yang ditentukan dihasilkan berdasarkan banyakparameter struktur diantaranya profil dan mutu batang tarik, tebal dan mutu pelat penyambung,dan juga tebal dan mutu baut sambungan. Kapasitas sambungan batang tarik baja hasil analisiskapasitas dan kegagalan sambungan seringkali memiliki nilai yang lebih rendah dari kapasitassambungan dalam kondisi riil. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan kapasitas sambunganbatang tarik profil siku 30x30x3mm bermutu BJ-37 disambung dengan pelat mutu BJ-37 tebal3mm dan baut penyambung diameter 8 mm dengan mutu A307 melalui studi analisis kapasitas dankegagalan dan studi eksperimental dengan tipe kegagalan geser. Pada studi analisis kapasitas dankegagalan sambungan batang tarik baja diperoleh kapasitas sambungan sebesar 18,9 kN dengantipe kegagalan geser. Pada studi eksperimental dilakukan pengujian tarik sambungan baja batangtarik dengan 3 buah benda uji, didapatkan nilai rata-rata kapasitas ultimit sebesar 22,63 kN danmengalami kegagalan geser baut pada ketiga benda uji. Kesimpulan yang dapat diambil daripenelitian ini adalah baik hasil perhitungan secara analitis dan pengujian eksperimental dilaboratorium menunjukkan trend yang baik dan sama. Benda uji didesain berdasarkan perhitungananalitis untuk mengalami kegagalan geser pada baut, hasil pengujian eksperimental untuk 3 (tiga)benda uji seluruhnya menunjukkan pola kegagalan geser baut. Kekuatan nominal tarik rencana(Rn) dari hasil studi analitis dengan beban ultimit hasil studi eksperimental memiliki perbedaansebesar 16,48 % dengan hasil eksperimental lebih tinggi. Melalui penelitian ini diharapkan dapatmenjadi media pembelajaran untuk mengetahui salah satu jenis kegagalan pada sambungan batangtarik yaitu kegagalan geser baut, memperoleh gambaran perbandingan hasil perhitungan analtisyang mengacu pada standar perencanaan yang berlaku serta hasil pengujian eksperimental dilaboratorium
Studi Analitis dan Eksperimental Mekanisme Slip-Kritis Sambungan Struktural Baut Baja Noek Sulandari; Yosafat Aji Pranata; Anang Kristianto
Jurnal Teknik Sipil Vol 19 No 1 (2023): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v19i1.5755

Abstract

Indonesia's geographical location makes Indonesia as a country prone to earthquake risks, both tectonic as well as volcanic. The Indonesian National Standard (SNI) 1729:2015 requires bolt connections for steel buildings with a height of more than 38 m must use high-strength bolts (HSB) with pre-tensioning. Snug-tight and pre-tensioned bolted connections are physically no different. Differences will occur when the connection is loaded, namely for pre-tensioned joints, where slip between the plates being joined as a result of the bolt hole size being larger than the bolt diameter will occur when the slip limit strength is exceeded. This study aims to observe the strength and behavior of pre-tensioned bolted joints with increasing loads. The analysis was carried out according to SNI 1729:2015, with data validation through experimental tests using BJ37 plate specimens loaded with concentric axial tension. The connection uses a HSB-A325 M12 standard hole with class A surface preparation. Pre-tension bolts are applied by turn-of-nut. The test results show that the strength of the slip limit (Pslip) is 37.998 kN; this value is 5.7% higher than the analytical result of 35.94 kN. After reaching the slip limit strength, the connection can still accept the load with the bearing force transfer mechanism and reach the connection limit strength (Pu) of 50.197 kN, 32% exceeding the slip limit strength. Turn-of-nut, one of the methods recommended by SNI 1729:2015, is a fairly simple method for pre-tensioning because no special additional tools are required and the required minimum pre-tensioning force can be met by achieving Pslip experimental results not lower than the results of the analysis.