Budi Santoso
Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Multiplikasi Tanaman Murbei (Morus sp.) Varietas KI 14 Secara Invitro Budi Santoso; Retno Prayudyaningsih; Andi Rismawati
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 3, No 2 (2006): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2006.3.2.157-164

Abstract

Penelitian    rnultiplikasi     tanaman  murbci   varietas  Kl  14 bertujuan     untuk    mendapatkan   informasi    tcntang konscnrrasi   NAA dan OAP yang  optimal pada perbanyakan tanaman murbei varietas Kl  14 secara  invitro, Kegiatan ini  dilaksanakan  di  Laboratoriurn  Kultur Jaringan   Balai  Penelitian  dan Pengembangan  Kehutanan Sulawesi. Pelaksanaan penelitian selama  tiga bulan  antara bulan  Maret  sampai   Mei 2004, dcngan rancangan acak lengkap secara faktorial.  Faktor pertama adalah  konsentrasi NAA (0,05  ppm;  0, 10 ppm  dan 0,15  ppm) dan  faktor  kedua adalah  konsentrasi  BAP  (0,5   ppm; 1,0  ppm dan  1,5   ppm)  setiap  perlakuan diulang sebanyak  lima  kali.  Hasil penelitian ini menunjukkan :  1)   konsentrasi   NAA 0, 10  ppm yang terbaik   untuk mempercepat  terbentuknya tunas yaitu  5,8 hart,  2) jumlah tunas  terbanyak (3  tunas) dicapai  pada perlakuan NAA 0,05  ppm   dan 3)  kombinasi perlakuan  AA  0.05 dan BAP 0.5 ppm memberi respon   paling   tinggi (5,492 cm)  pada tinggi  tunas dalam  media kultur  varietas murbei Kl  14.
TINGKAT KERONTOKAN DAN PRODUKSI DAUN BEBERAPA JENlS MURBEI (Morus multicaulis Perr., Marus nigra Linn., dan Morus indica S-54) DI DAERAH BERLAHAN KERING Budi Santoso; Retno Prayudyaningsih
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 3, No 2 (2006): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2006.3.2.119-126

Abstract

Penelitian   tingkat   kerontokan  dan produksi  daun beberapa jems murbei  di  daerah kering  ini  dilakukan  di empat  kabupaten   yang  menjadi  sentra  utama  persuteraan  alam di  Sulawesi   Selatan.   Penelitiaan  dilakukan terhadap  tiga jenis  tanaman  murbei  berumur  lima tahun dalam plot pcrcobaan  di  lapangan  yang ditetapkan secara purposive  sampling.  Setiap jenis  tanaman   murbei  di  setiap tempat  diteliti   dalarn   tiga plot dengan ukuran  plot  10  m x  10  m masing-rnasing   dengan  50 tanaman.  Tanaman  yang  rnasuk  dalam plot  kemudian dilakukan  pemangkasan  setinggi   40 cm dari tanah,  pendangiran, perbaikan  guludan, pemupukan  urea  20 g/tanaman,   dan  pelabelan. Perlakuan  ini   seragarn   di    setiap   lokasi   penelitian,    Selanjutnya   dilakukan pengamatan terhadap  tingkat  kerontokan  daun dan produksi   daun.  Tingkat  kerontokan  daun dipengaruhi   jenis murbei, lokasi  tempat tumbuh, dan interaksi  antara jenis  murbei  dengan  lokasi  tempat  tumbuh.   Jenis  murbei yang mempunyai  tingkat kerontokan  daun terbesar adalah Marus indica S-54   (43,49 %), sedang lokasi  yang tanaman murbeinya  mempunyai  tingkat  kerontokan terbesar adalah  Kabupaten  Sidrap ( 48,41 %).  Produksi daun dipengaruhi  jenis murbei  dan interaksi  antara  jenis murbei  dengan  lokasi  tempat  tumbuh.  Jenis murbei yang produksi  daunnya tertinggi   adalah Marus multicaulis  Perr.(232.36   g/tanaman), sedang lokasi   yang tanaman murbeinya  mempunyai produksi  daun tertmggi adalah  Enrekang (229,35 gltanaman).
HAMA DAN PENYAKIT JENIS MURBEI EKSOT DAN TINGKAT KEHILANGAN DAUNNYA PADA AKHIR MUSIM KEMARAU Retno Prayudyaningsih; Hennin Tikupadang; Budi Santoso
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 3, No 4 (2006): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2006.3.4.429-435

Abstract

Serangan hama dan  penyakit  pada  tanaman murbei  akan  mengakibatkan produksi  daun  menurun, baik kualitas maupun   kuantitasnya. Apabila masalah ini dibiarkan berlanjut, maka ada kemungkinan ketersediaan daun murbei akan berkurang dan  pemeliharaan ulat  sutera oleh petani  akan terharnbat. Penelitian ini dilakukan di  Kabupaten Wajo, Sidrap dan Enrekang pada bulan  November 2003 Jems tanaman murbei yang diamati adalah jenis murbei eksot  (Morus indica S-54 dan Morus  multicaulis) dan Morus nigra. Tuiuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi  jeni hama dan penyakit yang menyerang tanaman murbei eksot pada akhir musim kemarau serta tingkat  kehilangan daun akibat serangan hama dan penyakil  tersebut. Rancangan  percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap  dengan percobaan faktonal 3  x  3. Faktor pertama adalah jenis murbei dan faktor kedua adalah lokasi. Hasil   penelitian menunjukkan ada delapan jenis  hama dan empat jenis  penyakit yang menyerang tanaman murbei eksot selama akhir musim kemarau. Jenis hama yang paling banyak  rnenyebabkan kerusakan   adalah kutu  daun  (Maconellicoccus hirsutus Green) dan belalang     (Valanga  sp.), sedang  jenis  penyakit yang banyak  menyebabkan  kerusakan adalah bercak daun (Septoglcum mori  Briosi et Cavapa) dan karat (Aeculium mon  Barclay). Lokasi  yang tingkat kehilangan daunnya    tinggi  adalah Kabupaten Wajo  (20.05%) sedangkan jenis murbei yang mempunyai tingkat kehilangan daun paling tinggi adalah M. indica S-54 (15.32%). 
EFEKTIVITAS PEMUPUKAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAUN DAN KANDUNGAN PROTEIN DAUN MURBEI Budi Santoso; Bintarto Wahyu Wardani; Retno Prayudyaningsih
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 3, No 1 (2006): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2006.3.1.1-8

Abstract

Penelitian   ini   dilakukan  di  Stasiun  Peneliuan  dan   uji  coba   Mahli.  Kabupatan  Luwu   Timur,   Provinsi Sulawesi  Selatan.  Penelitian  ini   menggunakan    rancangan  acak   lengkap  berblok secara  faktorial.    Faktor penama   adalah  jenis   murbei   (Mon,s  sp.  var. NI dan Morus  sp,   Var. Asf), sedang faktor kedua  adalah   dosis pupuk  urea  yaitu    IO  g,  20 g,  30  g dan  40 g/tanaman.  Untuk  parameter  kandungan     protein   rancangan penelitian  menggunakan  rancangan  acak    lengkap secara  faktorial   dengan  faktor  pertama  adalah  jenis murbei  (Mon,s sp.  var. NI dan Morus sp.  Var. Asf) dan  faktor kedua  dosis  pupuk   urea.  Pembenan pupuk   urea pada   NI   dengan   dosis   sebesar 30 g/tanaman    dapat mernngkatkan   panjang   cabang   sebesar   6, 14%, sedang pada   varietas   Asf  dosis pupuk  terbaik   adalah 40 g/tanaman   dapat  meningkatkan    panjang   cabang  14,46 %. Sedang  untuk   parameter  jumlah   cabang  dosis  pupuk   terbaik    untuk    kedua   varietas   murbei   adalah   30 g/tanaman.  Penambahan   dosis  pupuk   urea dapat  meningkatkan   produksi  daun   murbei   (Morus sp.  var. NI dan Marus sp.   Var.  Asf), namun   pengaruh    perbedaan    dosis   pupuk terhadap   peningkatan    produksi    daun  tidak signifikan.   Pemberian    pupuk   urea   dengan   berbagai  dosis   dapat  memngkatkan  kandungan   protein   daun murbei (Morus sp.  var NI dan Morus sp.  Var. Asf), narnun  pengaruh   pemngkatan dosis pupuk  urea tcrhadap peningkatan    kandungan    protein   daun  tidak berbeda  nyata.   Pada NI dosis pupuk   urea sebesar 30 g/tanaman dapat meningkatkan   kandungan   protein  3,32 %, sedang apabila  ditingkatkan   dosis   pupuknya (40 g/tanaman) kandungan   protein   menurun menjadi 3,22%