Serangan hama dan penyakit pada tanaman murbei akan mengakibatkan produksi daun menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya. Apabila masalah ini dibiarkan berlanjut, maka ada kemungkinan ketersediaan daun murbei akan berkurang dan pemeliharaan ulat sutera oleh petani akan terharnbat. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Wajo, Sidrap dan Enrekang pada bulan November 2003 Jems tanaman murbei yang diamati adalah jenis murbei eksot (Morus indica S-54 dan Morus multicaulis) dan Morus nigra. Tuiuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi jeni hama dan penyakit yang menyerang tanaman murbei eksot pada akhir musim kemarau serta tingkat kehilangan daun akibat serangan hama dan penyakil tersebut. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan percobaan faktonal 3 x 3. Faktor pertama adalah jenis murbei dan faktor kedua adalah lokasi. Hasil penelitian menunjukkan ada delapan jenis hama dan empat jenis penyakit yang menyerang tanaman murbei eksot selama akhir musim kemarau. Jenis hama yang paling banyak rnenyebabkan kerusakan adalah kutu daun (Maconellicoccus hirsutus Green) dan belalang (Valanga sp.), sedang jenis penyakit yang banyak menyebabkan kerusakan adalah bercak daun (Septoglcum mori Briosi et Cavapa) dan karat (Aeculium mon Barclay). Lokasi yang tingkat kehilangan daunnya tinggi adalah Kabupaten Wajo (20.05%) sedangkan jenis murbei yang mempunyai tingkat kehilangan daun paling tinggi adalah M. indica S-54 (15.32%).
Copyrights © 2006