Hennin Tikupadang
Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HAMA DAN PENYAKIT JENIS MURBEI EKSOT DAN TINGKAT KEHILANGAN DAUNNYA PADA AKHIR MUSIM KEMARAU Retno Prayudyaningsih; Hennin Tikupadang; Budi Santoso
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 3, No 4 (2006): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2006.3.4.429-435

Abstract

Serangan hama dan  penyakit  pada  tanaman murbei  akan  mengakibatkan produksi  daun  menurun, baik kualitas maupun   kuantitasnya. Apabila masalah ini dibiarkan berlanjut, maka ada kemungkinan ketersediaan daun murbei akan berkurang dan  pemeliharaan ulat  sutera oleh petani  akan terharnbat. Penelitian ini dilakukan di  Kabupaten Wajo, Sidrap dan Enrekang pada bulan  November 2003 Jems tanaman murbei yang diamati adalah jenis murbei eksot  (Morus indica S-54 dan Morus  multicaulis) dan Morus nigra. Tuiuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi  jeni hama dan penyakit yang menyerang tanaman murbei eksot pada akhir musim kemarau serta tingkat  kehilangan daun akibat serangan hama dan penyakil  tersebut. Rancangan  percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap  dengan percobaan faktonal 3  x  3. Faktor pertama adalah jenis murbei dan faktor kedua adalah lokasi. Hasil   penelitian menunjukkan ada delapan jenis  hama dan empat jenis  penyakit yang menyerang tanaman murbei eksot selama akhir musim kemarau. Jenis hama yang paling banyak  rnenyebabkan kerusakan   adalah kutu  daun  (Maconellicoccus hirsutus Green) dan belalang     (Valanga  sp.), sedang  jenis  penyakit yang banyak  menyebabkan  kerusakan adalah bercak daun (Septoglcum mori  Briosi et Cavapa) dan karat (Aeculium mon  Barclay). Lokasi  yang tingkat kehilangan daunnya    tinggi  adalah Kabupaten Wajo  (20.05%) sedangkan jenis murbei yang mempunyai tingkat kehilangan daun paling tinggi adalah M. indica S-54 (15.32%).