Chichik Nirmasari
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DESA DALAM MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN HB PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN SEMARANG Chichik Nirmasari; Atik Mawarni
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) pada ibu hamil merupakan salah satu pelayanan Antenatal. Sesuai Standar Pelayanan Kebidanan, pemeriksaan kadar Hb dilakukan minimal dua kali selama kehamilan pada trimester 1 dan trimester 3. Pada tahun 2011, di Kabupaten Semarang hanya 46% ibu hamil yang mendapatkan pemeriksaan Hb, demikian juga pemeriksaan Hb belum dilakukan oleh semua bidan desa. Tujuan penelitian adalah mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan bidan desa dalam melaksanakan pemeriksaan Hb pada ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi adalah semua bidan desa sebanyak 312 orang yang ada di Kabupaten Semarang, sampel sebanyak 76 dipilih secara clustered random sampling. Analisis dilakukan dengan uji Chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata umur bidan desa 36 tahun, rerata masa kerja 15 tahun, 44,7% berpendidikan D1, 65,8% mempunyai tingkat pengetahuan rendah, 56,6% mempunyai motivasi tinggi, 50% mempunyai sikap mendukung, 61,8% mempunyai persepsi supervise baik dan 75% menyatakan sarana lengkap, sedangkan bidan yang patuh dalam melaksanakan pemeriksaan Hb hanya 36,8%. Variabel bebas yang berpengaruh terhadap kepatuhan bidan desa adalah pengetahuan (p=0,06; Exp (B)=10,5), motivasi (p=0,004; Exp (B)=31,7) dan sikap (p=0,004; Exp (B)=16,9). Disarankan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar melakukan kegiatan dalam rangka memperbaiki kepatuhan pemeriksaan Hb ibu hamil oleh bidan desa melalui peningkatan pengetahuan , pembentukan sikap dan motivasi.
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DESA DALAM MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN HB PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN SEMARANG Chichik Nirmasari; Atik Mawarni
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemeriksaan kadar Hemoglobin (Hb) pada ibu hamil merupakan salah satu pelayanan Antenatal. Sesuai Standar Pelayanan Kebidanan, pemeriksaan kadar Hb dilakukan minimal dua kali selama kehamilan pada trimester 1 dan trimester 3. Pada tahun 2011, di Kabupaten Semarang hanya 46% ibu hamil yang mendapatkan pemeriksaan Hb, demikian juga pemeriksaan Hb belum dilakukan oleh semua bidan desa. Tujuan penelitian adalah mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan bidan desa dalam melaksanakan pemeriksaan Hb pada ibu hamil. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan waktu cross sectional. Populasi adalah semua bidan desa sebanyak 312 orang yang ada di Kabupaten Semarang, sampel sebanyak 76 dipilih secara clustered random sampling. Analisis dilakukan dengan uji Chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata umur bidan desa 36 tahun, rerata masa kerja 15 tahun, 44,7% berpendidikan D1, 65,8% mempunyai tingkat pengetahuan rendah, 56,6% mempunyai motivasi tinggi, 50% mempunyai sikap mendukung, 61,8% mempunyai persepsi supervise baik dan 75% menyatakan sarana lengkap, sedangkan bidan yang patuh dalam melaksanakan pemeriksaan Hb hanya 36,8%. Variabel bebas yang berpengaruh terhadap kepatuhan bidan desa adalah pengetahuan (p=0,06; Exp (B)=10,5), motivasi (p=0,004; Exp (B)=31,7) dan sikap (p=0,004; Exp (B)=16,9). Disarankan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar melakukan kegiatan dalam rangka memperbaiki kepatuhan pemeriksaan Hb ibu hamil oleh bidan desa melalui peningkatan pengetahuan , pembentukan sikap dan motivasi.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Parenting Self Efficacy pada Periode Awal Postpartum di Puskesmas Bergas Moneca Diah Listiyaningsih; Chichik Nirmasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v3i2.34

Abstract

Abstrak Periode postpartum merupakan situasi krisis bagi ibu, pasangan, dan keluarga akibat berbagai perubahan yang terjadi baik secara fisik, psikologis, maupun struktur keluarga yang memerlukan proses penyesuaian. Pencapaian peran seorang ibu dipengaruhi oleh parenting self-efficacy. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Parenting self efficacy antara lain usia, tingkat pendidikan, paritas, dukungan, pengalaman masa kecil, tingkat kesiapan kognitif, dan karakteristik anak. Parenting self-efficacy berhubungan positif dengan kepuasan menjalankan peran sebagai orang tua dan berbanding terbalik dengan resiko stress, kecemasan, dan depresi postpartum. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan parenting self efficacy pada periode awal postpartum di Puskesmas Bergas. Penelitian ini dilakukan pada ibu nifas pada periode awal postpartum yaitu 40 ibu di ruang nifas. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan metode descriptive analysis dan Uji -Chi-Square menggunakan program SPSS (Statistical Packages for Social Sciences). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara umur dengan parenting self efficacy dimana p- value 0,000. Untuk faktor pendidikan tidak terdapat hubungan dengan parenting self efficacy dimana nilai p-value 0,888. Untuk faktor paritas terdapat hubungan dengan parenting self efficacy dengan nilai p-value 0,000. Sedangkan untuk faktor dukungan sosial menunjukkan terdapat hubungan dengan parenting self efficacy dengan nilai p-value 0,009. Sehingga dapat di simpulkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan parenting self efficacy pada periode awal postpartum adalah umur, paritas dan dukungan sosial, dimana masing-masing nilai p-value
Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Penggunaan Kondom untuk Pencegahan Pms pada Wps di Lokalisasi Kabupaten Semarang Rini Susanti; Chichik Nirmasari
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.223 KB)

Abstract

Penyakit menular seksual (PMS) merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan global karena pola penyakitnya hampir terjadi di semua negara. Hasil survey perilaku BPS dan depkes 2003 dalam Yanti (2011) menunjukkan bahwa kurang dari 10% pelanggan yang memakai kondom secara konsisten pada transaksi seks. Padahal berdasarkan estimasi Depkes (2003) dari 190.000-270.000 WPS saja sudah tejadi 7-10 juta transaksi seks per tahun sehingga dapat diperkirakan berapa banyak transaksi seks yang terjadi bila jumlah WPS lebih dari itu, dan dapat dibayangkan berapa jumlah transaksi seks yang beresiko menularkan PMS dengan tingkat penggunaan kondom yang rendah (kurang dari 10%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Faktor – faktor yang berhubungan dengan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS pada WPS dilokalisasi Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analisis komparatif dengan pendekatan crossectioan untuk mencari beberapa faktor yang berhubungan dengan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS, dengan jumlah sampel 90 orang WPS yang dilakukan dengan metode wawancara untuk mengetahui persepsi, sikap dan ketersediaan fasilitas kondon yang menunjang perilaku pencegahan PMS. Sebagian bagian besar persepsi WPS mengenai penyakit menular seksual dalam kategori kurang yaitu sebanyak 47 responden (52,2%).Sebagian besar faktor sikap WPS terhadap tindakan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS di lokalisasi kabupaten Semarang dalam kategori baik sebanyak 53 responden (58,9%). Sebagian besar ketersediaan fasilitas yang menunjang perilaku pencegahan PMS di Lokalisasi Kabupaten Semarang dalam kategori selalu sebanyak 72 responden (80,0%). Sebagian besar penggunaan kondom yang menunjang perilaku pencegahan PMS pada WPS di lokalisasi kabupaten Semarang dalam kategori jarang sebanyak 37 responden (41,1%). Tidak ada hubungan persepsi WPS dengan tindakan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS pada WPS di lokalisasi kabupaten Semarang (p value: 0,859). Ada hubungan sikap terhadap pencegahan PMS dengan tindakan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS pada WPS di Lokalisasi kabupaten Semarang (p value: 0,002). Ada hubungan ketersediaan fasilitas/sarana (kondom) dengan tindakan penggunaan kondom untuk pencegahan PMS pada WPS kabupaten Semarang (p value: 0,000)
Hubungan Usia Ibu Hamil dengan Kepatuhan Anc Di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang Shinta Dewi Kandilo Putri; Ninik Christiani; Chichik Nirmasari
Jurnal Keperawatan Maternitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Maternitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Maternitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.306 KB)

Abstract

Antenatal care adalah merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal. K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat atau lebih untuk mendapatkan pelayan antenatal sesuai standart yang ditetapkan. Data Puskesmas Suruh pada tahun 2013 cakupan ANC 79,71%. Berdasarkan studi pendahuluan yang di lakukan bahwa 6 (60%) responden berusia < 20 tahun tidak patuh melakukan ANC. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia ibu hamil terhadap kepatuhan antenatal care di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang. Desain penelitian yang di gunakan adalah correlation study. Populasi dalam penelitan ini sebanyak 195 ibu hamil TM III di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu TM III umur kehamilan >38 sebanyak 64 orang. Dalam penelitian ini pemilihan sampel dilakukan dengan cara total sampling. Alat ukur menggunakan cheklist dan analisis statistik menggunakan uji chi square. Dari hasil penelitian tentang usia ibu hamil di Puskesmas Suruh sebagian besar berusia kurang dari 20 tahun yaitu 51,6%. Sedangkan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan ANC 59,4% Ada hubungan yang signifikan antara usia Ibu hamil terhadap kepatuhan ANC dengan p-value = 0,000 < α (0,05). Nilai tersebut disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia Ibu hamil terhadap kepatuhan ANC di Puskesmas Suruh Kabupaten Semarang. Oleh karena itu di harapkan tenaga kesehatan berperan aktif dalam pelayanan ANC serta diharapkan untuk ibu hamil agar lebih patuh untuk memeriksakan kehamilannya.