Moneca Diah Listiyaningsih
Universitas Ngudi Waluyo

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Hubungan Perawatan Genetalia dengan Kejadian Keputihan pada Santriwati Pondok Pesantren Al Iman Sumowono Kabupaten Semarang Arismaya, Anggun Mita; Andayani, Ari; Diah L, Moneca
Jurnal Keperawatan Anak Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan genetalia dilakukan untuk menjaga alat kelamin agar terhindar dari infeksi. Salah satumasalah yang timbul apabila perawatan genetalia tidak dilakukan dengan baik adalah keputihan.Keputihan apabila tidak ditangani akan berakibat fatal, karena dapat menjalar ke organ reproduksilainnya. Untuk itu diperlukan perawatan genetalia yang baik untuk menghindari kejadian keputihan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perawatan genetalia dengan kejadian keputihan padasantriwati Pondok Pesantren Al Iman Sumowono. Desain penelitian yang digunakan adalah deskripsikorelasi dengan pendekatan Cross Sectional, pengambilan data menggunakan data primer (kuesioner).Populasi dalam penelitian ini adalah santriwati Pondok Pesantren Al Iman Sumowono, yang sudahmengalami menstruasi yaitu 67 santriwati. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik totalsampling yaitu 67 responen. Didapatkan hasil perawatan genetalia dalam kategori baik 38,8%, sedangkandalam kategori kurang baik 61,2%. Untuk kejadian keputihan dengan kategori fisiologi 19,4% dan 80,6%dalam kategori patologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antaraperawatan genetalia dengan kejadian keputihan pada santriwati Pondok Pesantren Al Iman Sumowono,dengan menggunakan uji statistik Chi Square dengan nilai p (0,012<0,05). Bagi santriwati agar menjagaorgan reproduksinya terutama daerah genetalia agar tetap bersih dan kering untuk menghindari penyakityang mungkin timbul akibat organ reproduksi yang tidak terjaga kebersihannya terutama terhadapkejadian keputihan.
Gambaran Ibu yang Memijatkan Bayi ke Dukun Bayi di Desa Jambu Kabupaten Semarang Yola Sartika; Ninik Christiani, S.Si T., M.Kes; Moneca Diah L
Journal of Holistics and Health Science Vol 3 No 1 (2021): Journal of Holistics and Health Science, Maret
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i1.58

Abstract

Baby massage is a direct contact therapy with the body that can provide a sense of security and comfort for babies. The villagers chose to use a shaman as an alternative to baby massage on the grounds that it is affordable and saves time because the shaman can do baby massage at home. To find out the picture of a mother massaging a baby to a shaman in Jambu Village, Semarang Regency. Method : This research is quantitative descriptive. The population in this study were 20 mothers who had babies in Jambu Village. The sample of this study was 20 mothers who had babies. Purposive sampling technique. The instrument uses a questionnaire. Analysis uses frequency distribution and percentage. Most of the education level of mothers who massaged infants to traditional birth attendants in Jambu Village were 12 respondents (60.0%) of SMK / SMA. The culture of mothers who massage infants into traditional birth attendants in Jambu Village, does not support as many as 10 respondents (50.0%). Most of the economy of mothers who massaged infants to traditional birth attendants in Jambu Village, ≥ UMR (Rp. 2,055,000) were 14 respondents (70.0%). Most of the support from the mother's family to massage the baby to the shaman in Jambu Village, as many as 13 respondents (65.5%). Mothers should massage their baby to health workers who know the anatomy of the correct massage physiology or skilled shaman and have received training from health workers on proper baby massage and do not harm the baby. ABSTRAK Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Masyarakat desa memilih dukun bayi sebagai alternatif untuk pijat bayi dengan alasan biaya yang terjangkau dan menghemat waktu karena dukun bayi dapat melakukan pijat bayi dirumah. Untuk mengetahui gambaran ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu, Kabupaten Semarang. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini 20 orang ibu yang memiliki bayi di Desa Jambu. Sampel penelitian ini20 orang ibu yang memiliki bayi. Teknik sampling purposivesampling. Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan presentase. Sebagian besar tingkat pendidikan ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu, adalah SMK/SMA sebanyak 12 responden (60,0%). Kebudayaan ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu,tidak mendukung sebanyak 10 responden (50,0%). Sebagian besar ekonomi ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu, ≥ UMR (Rp. 2.055.000) sebanyak 14 responden (70,0%). Sebagian besar dukungan keluarga ibu untuk memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu,sebanyak 13 responden (65,5%). Ibu diharapkan memijatkan bayinya ke tenaga kesehatan yang mengetahui anatomi fisiologi pemijatan yang benar atau dukun yang terampil dan telah mendapatkan pelatihan dari tenaga kesehatan tentang pijat bayi yang benar dan tidak membahayakan bayi.
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Nifas Tentang Pijat Oksitosin di Puskesmas Bergas Susi Purwanti; Listiyaningsih, Moneca Diah
Journal of Holistics and Health Science Vol 3 No 1 (2021): Journal of Holistics and Health Science, Maret
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i1.63

Abstract

Referring to WHO program in 2025 targets exclusive breastfeeding of at least 50%. So nationally, the coverage of exclusive breastfeeding at the Bergas Health Center is 48%. The main reason for mothers not to exclusively breastfeed them is that in the first days after delivery the milk does not come out smoothly, so mothers prefer to give their babies formula milk. Oxytocin massage is an attempt to overcome the unsustainability of breast milk. The research objective was to determine the correlation between of knowledge and postpartum mothers' attitudes about oxytocin massage at the Bergas Health Center. Designof this research iscorrelation with the total population of postpartum mothers in October-November 2020 as many as 35 respondents, the study sample was 35 respondents with a total sampling technique. The instrumen used was a questionnaire with data analysis using the Chi Square test. The results of the univariate analysis of the knowledge variable showed that the respondents' knowledge was mostly good, namely 13 respondents (37.2%). And the attitude variable shows that 51.4% of respondents have negative attitudes. Bivariate analysis obtained sigifikansi value of 0,016 (α <0.05), so that H0 is rejected and Ha accepted. So it can be concluded that there is a relationship between knowledge and postpartum mothers 'attitudes about oxytocin massage at the Bergas Health Center in 2020. There is a relationship between knowledge and postpartum mothers' attitudes about oxytocin massage at the Bergas Health Center in 2020. ABSTRAKMengacu pada program WHO pada tahun 2025 sasaran pemberian ASI eksklusif minimal 50%. Maka secara nasional cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Bergas sebesar 48% belum terpenuhi. Alasan utama Ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif adalah pada hari-hari pertama pasca melahirkan ASI keluar tidak lancar, sehingga ibu lebih memilih memberikan bayinya susu formula. Pijat Oksitosin adalah upaya mengatasi ketidaklancaran ASI. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang pijat oksitosin di Puskesmas Bergas. Desain penelitian ini korelasi dengan jumlah populasi Ibu nifas pada bulan Oktober-November 2020 sebanyak 35 responden, sampel penelitian berjumlah 35 responden dengan tekhnik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan analisis data menggunakan uji Chi Square.Hasil analisis univariat variabel pengetahuan menunjukkan pengetahuan responden sebagian besar baik, yaitu sebesar 13 responden (37,2%). Dan variabel sikap menunjukkan sebanyak 51,4% responden memiliki sikap negatif. Analisis Bivariat didapatkan nilai sigifikansi sebesar 0,016 (α<0,05), sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang pijat oksitosin di Puskesmas Bergas Tahun 2020. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang pijat oksitosin di Puskesmas Bergas Tahun 2020.
Literature Review Pengaruh Asam Folat Pada Kadar Hemoglobin Untuk Wanita Prakonsepsi Dengan Anemia Putri Alifia Akhmad; Listiyaningsih, Moneca Diah
Journal of Holistics and Health Science Vol 3 No 2 (2021): Journal of Holistics and Health Science, September
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i2.90

Abstract

Folic acid is important in the process of formation and maturation of erythrocytes, so that folic acid deficiency can manifest in anemia. Anemia is defined by hemoglobin levels in preconception women <12.0 g/dl, one of which is due to the lack of erythrocyte. Globally, the prevalence of anemia in women not pregnant (childbearing age) is 1.1%, and affects 19 million women not pregnant. Prevention of anemia in women of childbearing age can improve the degree of health of pregnant women, which ultimately contributes to a decrease in maternal and perinatal death. So that in preconception care is recommended anemia prevention measures in the form of nutritional interventions, one of which is recommended to prevent folic acid deficiency. The purpose of the study was to find out the influence of folic acid on hemoglobin levels of preconception women with anemia. literature review study, study 5 articles that meet inclusion and exclusion criteria. Search through Google Scholar, Garuda, and Pubmed, keywords that iron folic acid, folic acid, and anemia in preconception. from 5 articles examined there was an influence of folic acid on hemoglobin levels in preconception women. hemoglobin levels in preconception women are influenced by the adequacy of folic acid. So folic acid deficiency has an effect on the incidence of anemia in preconception women ABSTRAK Asam folat penting dalam proses pembentukan dan pematangan eritrosit, sehingga defisiensi asam folat bisa bermanifestasi pada anemia. Anemia didefinisikan dengan kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi <12,0 g/dl yang salah satunya dikarenakan kurangnya jumlah eritrosit. Secara global, prevalensi anemia pada wanita tidak hamil (usia subur) yaitu 1,1%, dan mempengaruhi 19 juta wanita tidak hamil. Pencegahan anemia pada wanita usia subur dapat meningkatkan derajat kesehatan wanita hamil, yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan kematian ibu dan perinatal. Sehingga dalam pelayanan kesehatan prakonsepsi (preconception care) dianjurkan tindakan pencegahan anemia berupa intervensi gizi yang salah satunya dianjurkan untuk mencegah defisiensi asam folat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh asam folat pada kadar hemoglobin wanita prakonsepsi dengan anemia. Studi literature review, menelaah 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pencarian melalui Google Scholar, Garuda, dan Pubmed, kata kunci yang iron folic acid, asam folat, dan anemia in preconception. Dari 5 artikel yang ditelaah didapatkan adanya pengaruh asam folat terhadap kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi. Kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi salah satunya dipengaruhi oleh tingkat kecukupan asam folat. Sehingga defisiensi asam folat berpengaruh pada kejadian anemia pada wanita prakonsepsi.
Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Parenting Self Efficacy pada Periode Awal Postpartum di Puskesmas Bergas Moneca Diah Listiyaningsih; Chichik Nirmasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v3i2.34

Abstract

Abstrak Periode postpartum merupakan situasi krisis bagi ibu, pasangan, dan keluarga akibat berbagai perubahan yang terjadi baik secara fisik, psikologis, maupun struktur keluarga yang memerlukan proses penyesuaian. Pencapaian peran seorang ibu dipengaruhi oleh parenting self-efficacy. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi Parenting self efficacy antara lain usia, tingkat pendidikan, paritas, dukungan, pengalaman masa kecil, tingkat kesiapan kognitif, dan karakteristik anak. Parenting self-efficacy berhubungan positif dengan kepuasan menjalankan peran sebagai orang tua dan berbanding terbalik dengan resiko stress, kecemasan, dan depresi postpartum. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan parenting self efficacy pada periode awal postpartum di Puskesmas Bergas. Penelitian ini dilakukan pada ibu nifas pada periode awal postpartum yaitu 40 ibu di ruang nifas. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan metode descriptive analysis dan Uji -Chi-Square menggunakan program SPSS (Statistical Packages for Social Sciences). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara umur dengan parenting self efficacy dimana p- value 0,000. Untuk faktor pendidikan tidak terdapat hubungan dengan parenting self efficacy dimana nilai p-value 0,888. Untuk faktor paritas terdapat hubungan dengan parenting self efficacy dengan nilai p-value 0,000. Sedangkan untuk faktor dukungan sosial menunjukkan terdapat hubungan dengan parenting self efficacy dengan nilai p-value 0,009. Sehingga dapat di simpulkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan parenting self efficacy pada periode awal postpartum adalah umur, paritas dan dukungan sosial, dimana masing-masing nilai p-value
Hubungan Perawatan Genetalia dengan Kejadian Keputihan pada Santriwati Pondok Pesantren Al Iman Sumowono Kabupaten Semarang Anggun Mita Arismaya; Ari Andayani; Moneca Diah L
Jurnal Keperawatan Anak Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Keperawatan Anak
Publisher : Jurnal Keperawatan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.768 KB)

Abstract

Perawatan genetalia dilakukan untuk menjaga alat kelamin agar terhindar dari infeksi. Salah satumasalah yang timbul apabila perawatan genetalia tidak dilakukan dengan baik adalah keputihan.Keputihan apabila tidak ditangani akan berakibat fatal, karena dapat menjalar ke organ reproduksilainnya. Untuk itu diperlukan perawatan genetalia yang baik untuk menghindari kejadian keputihan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perawatan genetalia dengan kejadian keputihan padasantriwati Pondok Pesantren Al Iman Sumowono. Desain penelitian yang digunakan adalah deskripsikorelasi dengan pendekatan Cross Sectional, pengambilan data menggunakan data primer (kuesioner).Populasi dalam penelitian ini adalah santriwati Pondok Pesantren Al Iman Sumowono, yang sudahmengalami menstruasi yaitu 67 santriwati. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik totalsampling yaitu 67 responen. Didapatkan hasil perawatan genetalia dalam kategori baik 38,8%, sedangkandalam kategori kurang baik 61,2%. Untuk kejadian keputihan dengan kategori fisiologi 19,4% dan 80,6%dalam kategori patologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antaraperawatan genetalia dengan kejadian keputihan pada santriwati Pondok Pesantren Al Iman Sumowono,dengan menggunakan uji statistik Chi Square dengan nilai p (0,012<0,05). Bagi santriwati agar menjagaorgan reproduksinya terutama daerah genetalia agar tetap bersih dan kering untuk menghindari penyakityang mungkin timbul akibat organ reproduksi yang tidak terjaga kebersihannya terutama terhadapkejadian keputihan.
Gambaran Ibu yang Memijatkan Bayi ke Dukun Bayi di Desa Jambu Kabupaten Semarang: Description of a Mother Massaging a Baby at a TBA in Jambu Village, Semarang Regency Yola Sartika; Ninik Christiani, S.Si T., M.Kes; Moneca Diah L
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Journal of Holistics and Health Science (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i1.58

Abstract

Baby massage is a direct contact therapy with the body that can provide a sense of security and comfort for babies. The villagers chose to use a shaman as an alternative to baby massage on the grounds that it is affordable and saves time because the shaman can do baby massage at home. To find out the picture of a mother massaging a baby to a shaman in Jambu Village, Semarang Regency. Method : This research is quantitative descriptive. The population in this study were 20 mothers who had babies in Jambu Village. The sample of this study was 20 mothers who had babies. Purposive sampling technique. The instrument uses a questionnaire. Analysis uses frequency distribution and percentage. Most of the education level of mothers who massaged infants to traditional birth attendants in Jambu Village were 12 respondents (60.0%) of SMK / SMA. The culture of mothers who massage infants into traditional birth attendants in Jambu Village, does not support as many as 10 respondents (50.0%). Most of the economy of mothers who massaged infants to traditional birth attendants in Jambu Village, ≥ UMR (Rp. 2,055,000) were 14 respondents (70.0%). Most of the support from the mother's family to massage the baby to the shaman in Jambu Village, as many as 13 respondents (65.5%). Mothers should massage their baby to health workers who know the anatomy of the correct massage physiology or skilled shaman and have received training from health workers on proper baby massage and do not harm the baby. ABSTRAK Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Masyarakat desa memilih dukun bayi sebagai alternatif untuk pijat bayi dengan alasan biaya yang terjangkau dan menghemat waktu karena dukun bayi dapat melakukan pijat bayi dirumah. Untuk mengetahui gambaran ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu, Kabupaten Semarang. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini 20 orang ibu yang memiliki bayi di Desa Jambu. Sampel penelitian ini20 orang ibu yang memiliki bayi. Teknik sampling purposivesampling. Instrumen menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan presentase. Sebagian besar tingkat pendidikan ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu, adalah SMK/SMA sebanyak 12 responden (60,0%). Kebudayaan ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu,tidak mendukung sebanyak 10 responden (50,0%). Sebagian besar ekonomi ibu yang memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu, ≥ UMR (Rp. 2.055.000) sebanyak 14 responden (70,0%). Sebagian besar dukungan keluarga ibu untuk memijatkan bayi ke dukun bayi di Desa Jambu,sebanyak 13 responden (65,5%). Ibu diharapkan memijatkan bayinya ke tenaga kesehatan yang mengetahui anatomi fisiologi pemijatan yang benar atau dukun yang terampil dan telah mendapatkan pelatihan dari tenaga kesehatan tentang pijat bayi yang benar dan tidak membahayakan bayi.
Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Nifas Tentang Pijat Oksitosin di Puskesmas Bergas: The Correlation Betweenof Knowledge With The Attitudes Of Postpartum About Oxytosin Massage In Bergas Health Center Susi Purwanti; Moneca Diah Listiyaningsih
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 3 No. 1 (2021): Journal of Holistics and Health Science (JHHS), Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i1.63

Abstract

Referring to WHO program in 2025 targets exclusive breastfeeding of at least 50%. So nationally, the coverage of exclusive breastfeeding at the Bergas Health Center is 48%. The main reason for mothers not to exclusively breastfeed them is that in the first days after delivery the milk does not come out smoothly, so mothers prefer to give their babies formula milk. Oxytocin massage is an attempt to overcome the unsustainability of breast milk. The research objective was to determine the correlation between of knowledge and postpartum mothers' attitudes about oxytocin massage at the Bergas Health Center. Designof this research iscorrelation with the total population of postpartum mothers in October-November 2020 as many as 35 respondents, the study sample was 35 respondents with a total sampling technique. The instrumen used was a questionnaire with data analysis using the Chi Square test. The results of the univariate analysis of the knowledge variable showed that the respondents' knowledge was mostly good, namely 13 respondents (37.2%). And the attitude variable shows that 51.4% of respondents have negative attitudes. Bivariate analysis obtained sigifikansi value of 0,016 (α <0.05), so that H0 is rejected and Ha accepted. So it can be concluded that there is a relationship between knowledge and postpartum mothers 'attitudes about oxytocin massage at the Bergas Health Center in 2020. There is a relationship between knowledge and postpartum mothers' attitudes about oxytocin massage at the Bergas Health Center in 2020. ABSTRAKMengacu pada program WHO pada tahun 2025 sasaran pemberian ASI eksklusif minimal 50%. Maka secara nasional cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Bergas sebesar 48% belum terpenuhi. Alasan utama Ibu tidak memberikan ASI secara eksklusif adalah pada hari-hari pertama pasca melahirkan ASI keluar tidak lancar, sehingga ibu lebih memilih memberikan bayinya susu formula. Pijat Oksitosin adalah upaya mengatasi ketidaklancaran ASI. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang pijat oksitosin di Puskesmas Bergas. Desain penelitian ini korelasi dengan jumlah populasi Ibu nifas pada bulan Oktober-November 2020 sebanyak 35 responden, sampel penelitian berjumlah 35 responden dengan tekhnik pengambilan sampel total sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan analisis data menggunakan uji Chi Square.Hasil analisis univariat variabel pengetahuan menunjukkan pengetahuan responden sebagian besar baik, yaitu sebesar 13 responden (37,2%). Dan variabel sikap menunjukkan sebanyak 51,4% responden memiliki sikap negatif. Analisis Bivariat didapatkan nilai sigifikansi sebesar 0,016 (α<0,05), sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang pijat oksitosin di Puskesmas Bergas Tahun 2020. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu nifas tentang pijat oksitosin di Puskesmas Bergas Tahun 2020.
Literature Review Pengaruh Asam Folat Pada Kadar Hemoglobin Untuk Wanita Prakonsepsi Dengan Anemia: Literature Review Effect of Folic Acid on Hemoglobin Levels for Preconceptional Women with Anemia Putri Alifia Akhmad; Moneca Diah Listiyaningsih
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Journal of Holistics and Health Science (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i2.90

Abstract

Folic acid is important in the process of formation and maturation of erythrocytes, so that folic acid deficiency can manifest in anemia. Anemia is defined by hemoglobin levels in preconception women <12.0 g/dl, one of which is due to the lack of erythrocyte. Globally, the prevalence of anemia in women not pregnant (childbearing age) is 1.1%, and affects 19 million women not pregnant. Prevention of anemia in women of childbearing age can improve the degree of health of pregnant women, which ultimately contributes to a decrease in maternal and perinatal death. So that in preconception care is recommended anemia prevention measures in the form of nutritional interventions, one of which is recommended to prevent folic acid deficiency. The purpose of the study was to find out the influence of folic acid on hemoglobin levels of preconception women with anemia. literature review study, study 5 articles that meet inclusion and exclusion criteria. Search through Google Scholar, Garuda, and Pubmed, keywords that iron folic acid, folic acid, and anemia in preconception. from 5 articles examined there was an influence of folic acid on hemoglobin levels in preconception women. hemoglobin levels in preconception women are influenced by the adequacy of folic acid. So folic acid deficiency has an effect on the incidence of anemia in preconception women ABSTRAK Asam folat penting dalam proses pembentukan dan pematangan eritrosit, sehingga defisiensi asam folat bisa bermanifestasi pada anemia. Anemia didefinisikan dengan kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi <12,0 g/dl yang salah satunya dikarenakan kurangnya jumlah eritrosit. Secara global, prevalensi anemia pada wanita tidak hamil (usia subur) yaitu 1,1%, dan mempengaruhi 19 juta wanita tidak hamil. Pencegahan anemia pada wanita usia subur dapat meningkatkan derajat kesehatan wanita hamil, yang pada akhirnya berkontribusi pada penurunan kematian ibu dan perinatal. Sehingga dalam pelayanan kesehatan prakonsepsi (preconception care) dianjurkan tindakan pencegahan anemia berupa intervensi gizi yang salah satunya dianjurkan untuk mencegah defisiensi asam folat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh asam folat pada kadar hemoglobin wanita prakonsepsi dengan anemia. Studi literature review, menelaah 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pencarian melalui Google Scholar, Garuda, dan Pubmed, kata kunci yang iron folic acid, asam folat, dan anemia in preconception. Dari 5 artikel yang ditelaah didapatkan adanya pengaruh asam folat terhadap kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi. Kadar hemoglobin pada wanita prakonsepsi salah satunya dipengaruhi oleh tingkat kecukupan asam folat. Sehingga defisiensi asam folat berpengaruh pada kejadian anemia pada wanita prakonsepsi.
Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Posyandu (Studi Di Puskesmas Bergas Kabupaten Semarang) Heni Setyowati; Moneca Diah Listiyaningsih
Indonesian Journal of Midwifery (IJM) Vol. 1 No. 1: March 2018
Publisher : Universitas Ngudi waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.064 KB) | DOI: 10.35473/ijm.v1i1.37

Abstract

One of the efforts to realize a healthy society is to empower the community by involving community members or cadres willing to volunteer to engage in health issues. Posyandu is very dependent on the role of cadres. The activeness of these cadres is the determinant of the success of posyandu as the spearhead of health services. This research generally aims to analyze the factors that affect the activeness of posyandu cadres, so that can be used as a reference in determining the policy to be taken by Stakeholders. Specifically, the purpose of this research is to analyze the motivation of Posyandu cadres in implementing posyandu, to analyze the factors of reward system and to analyze the role of health workers to posyandu activities. This research was conducted at Puskesmas Bergas Kecamatan Bergas Kab Semarang by researching 50 cadres. In line with the objectives to be achieved in this research, which is analyzing the factors that influence the activeness of posyandu cadres, this study uses a corelative discriptive method. Data obtained then analyzed by descriptive analysis method and simple regression analysis using SPSS program. The results showed that there is a significant influence Motivation (X1), Awards (X2), and Performance Together Against the Activity of Posyandu Cadres at Puskesmas Bergas Semarang Regency. Suggestion It is expected that village midwives are more active in the implementation of posyandu and can do a good support to the cadre so that the cadre more spirit in the implementation   posyandu.