Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Medium Sapih Terhadap Pertumbuhan Bibit Shorea selanica BI Di Persemaian A. Syaffari Kosasih; Yetti Heryati
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 3, No 2 (2006): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphka.2006.3.2.147-155

Abstract

Medium  sapih adalah  salah satu faktor yang sangat penting untuk rnernperoleh  bibit  yang berkualitas dalam waktu singkat.  Oleh  karena itu  dalam mempersiapkan medium  sapih  perlu diperhatikan  unsur hara yang tersedia dalam medium tersebut sehingga  pertumbuhan bibit dapat berlangsung  dengan optimal.  Penelitian dilakukan  di persemaian Hutan Penelitian  Carita, Provinsi Banten dengan metode rancangan acak lengkap dengan tujuh perlakuan medium.  Setiap  perlakuan terdiri dari  tiga ulangan,  setiap ulangan terdiri  dari  50 bibit.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaaan medium sapih campuran tanah dan kompos dengan volume   4 :1  memberikan  respon yang terbaik  pada persen jadi,  pertumbuhan  tinggi dan diameter  bibit Shoreaselanica Bl. sampai  umur enam bulan di persemaian.
ANALISA KESESUAIAN LAHAN HUTAN RAKYAT DI DESA TAMBAK UKIR, KECAMATAN KENDIT KABUPATEN SITUBONDO Joko Sudibyo; A. Syaffari Kosasih
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2011.8.2.125-133

Abstract

Minat petani di desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, untuk mengembangkan hutan rakyat di lahan kering telah meningkat. Untuk itu perlu dukungan pemilihan jenis tumbuhan agar sesuai dengan kondisi lahannya. Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan karakteristik dan kualitas lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman. Hasil analisa menunjukan lahan yang akan dimanfaatkan untuk membangun hutan rakyat termasuk kelas kesesuaian lahan potensial cukup sesuai (S2) untuk jenis sengon laut (Paraserianthes falcataria), jati (Tectona grandis) dan mahoni (Swietenia macrophylla). Sedangkan untuk kacang komak (Lablab purpreus), jagung (Zea mays) dan kacang tanah (Arachis hypogea) termasuk kelas kesesuaian lahan potensialnya cukup sesuai (S2) hanya pada lereng dengan kemiringan dari 3%-8%.
EVALUASI PERTUMBUHAN AWAL JABON (Neolamarckia cadamba Roxb) DI HUTAN RAKYAT Lutfy Abdulah; Nina Mindawati, A; A. Syaffari Kosasih; Darwo Darwo
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 3 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2013.10.3.119-127

Abstract

Jabon merupakan salah satu jenis pohon cepat tumbuh, sehingga jabon sangat diminati untuk dikembangkan di hutan rakyat dan hutan tanaman industri. Namun, pertumbuhan yang optimal akan tercapai jika pemahaman tentang teknik silvikultur seperti manajemen hara di tapak sangat dibutuhkan. Selain itu, luas lahan milik yang diperuntukkan untuk membangun hutan rakyat tidak terlalu luas, sementara kebutuhan untuk budidaya tanaman hortikultura juga penting. Untuk itu penelitian ini dirancang untuk mempelajari laju pertumbuhan jabon pada scenario pengelolaan antara manajemen hara dan pemanfaatan lahan antara untuk meningkatkan nilai ekonomi lahan.Penelitian ini bertujuan untuk melihat beda pertumbuhan awal jabon pada variasi manajemen lahan dan manajemen hara yang berbeda terutama pemupukan dan pola agroforestry yang dikembangkan. Metode yang digunakan adalah rancangan acak lengkap, dimana perlakuan yang dilakukan adalah penanaman jabon dengan diberi pupuk kompos, jabon ditanam dengan pola agroforestry dan tidak diberi pupuk kompos serta jabon ditanam dengan pola agroforestry dan diberi pupuk kompos.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan diameter jabon terbaik bila jabon ditanam dengan pola agroforestry dan tidak diberi pupuk kompos maupun jabon ditanam dengan pola agroforestry dan diberi pupuk kompos. Sementara perlakuan terbaik untuk pertumbuhan tinggi jabon adalah jabon ditanam dengan pola agroforestry dan diberi pupuk kompos.
POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH TANDAN BUAH KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF PULP Lutfy Abdulah; Nina Mindawati; A. Syaffari Kosasih
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.537 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2012.9.3.179-186

Abstract

Pertumbuhan perkebunan kelapa sawit untuk produksi minyak semakin meningkat. Lebih dari 5 juta hektar kebun kelapa sawit yang ada di Indonesia dengan produksi minyak sawit mencapai 14 juta ton. Potensi kebun tersebut menyimpan limbah tandan buah kosong (EFB) yang sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif menghasilkan pulp, kerajinan, plastik dan dengan teknologi Chlorin Bleaching Free pada EFB dapat dihasilkan kertas dengan tingkat keputihan mencapai 75 - 80%. Limbah EFB memiliki kaitan yang erat dengan umur. Biomassa EFB mencapai 10,27 ton/ha dan bila dimanfaatkan untuk produksi pulp dapat menghasilkan 28 USD/Ha. Peningkatan nilai ekonomi dapat mengendalikan konversi lahan berhutan untuk pembangunan perkebunan kelapa sawit.
STRATEGI PENGUATAN KAPASITAS KELOMPOK TANI HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN SITUBONDO Agus Supriono; Cahyoadi Bowo; A. Syaffari Kosasih; Tuti Herawati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 3 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jpht.2013.10.3.139-146

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi dalam kegiatan penguatan kapasitas kelompok tani hutan rakyat di Kabupaten Situbondo yang sedang giat mengembangkan hutan di lahan milik. Permasalahan yang dikaji meliputi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja tani, dan strategi yang efektif dan efisien untuk menguatkan kelompok tani hutan rakyat. Pendekatan analisis yang digunakan adalah analisis matrik evaluasi faktor internal dan ekternal serta strategi interaksi SWOT. Berdasarkan hasil penelitian diketahui adanya 9 faktor kekuatan internal, 9 faktor kelemahan internal, 7 faktor peluang eksternal, serta dan 4 faktor ancaman ekternal. Secara umum kondisi kelembagaan kelompok tani berada dalam posisi kuat secara internal dan dapat efektif memanfaatkan peluang serta sekaligus meminimalkan pengaruh negatif dari ancaman eksternal yang ada. Strategi yang dipilih untuk memperkuat kelompok tani adalah strategi memanfaatkan kekutan dan peluang. Artinya bahwa potensi keunggulan yang dimiliki berupa faktor-faktor kekuatan internal yang ada dapat dikelola menjadi kekuatan pendorong guna meraih peluang-peluang serta sekaligus meminimalkan pengaruh negatif dari ancaman eksternal.