This Author published in this journals
All Journal Metal Indonesia
Shinta Virdhian Alty
Balai Besar Logam dan Mesin

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STUDI AWAL SOLVENT DEBINDING FEEDSTOCK METAL INJECTION MOLDING FE2%NI Winda Sri Jaman; Shinta Virdhian Alty; Eva Afrilinda
Jurnal Metal Indonesia Vol 40, No 1 (2018): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.147 KB) | DOI: 10.32423/jmi.2018.v40.10-16

Abstract

Metal Injection Molding (MIM) merupakan proses manufaktur yang mempunyai 4 tahapan proses utama yaitu mixing, injection, debinding dan sintering. MIM telah banyak diterapkan diberbagai bidang industri manufaktur seperti automotive, tool steel cutting, komponen elektronik, alat-alat kesehatan atau kedokteran, komponen  senjata, fashion dan lain-lain. Proses Debinding merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam proses MIM, dengan berbagai keragamannya. Solvent debinding adalah cara memisahkan/ekstrasi atau menghilangkan polimer dari serbuk logam/ feedstock. Kelebihan dari solvent debinding ini adalah larutan yang digunakan dapat di daur ulang sehingga mengurangi biaya produksi produk MIM.                Maka penelitian ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan memperkaya proses-proses debinding dengan berbagai larutan (solvent) kima. Studi awal solvent debinding pada feedstock Fe2%Ni hanya dibatasi untuk menhilangkan binder jenis paraffin wax, karena penggunaannya hampir di setiap feedstock MIM terdapat paraffin wax. Parafin Wax dilarutkan dan direndam dengan menggunakan ethanol, n-hexane, heptana dengan parameter waktu 2,3,4 jam dan temperatur 40,45,50°C untuk ethanol dan n-hexane, heptana dengan temperatur 50,55 dan 60°C.                Kelarutan ethanol terhadap kehilangan berat sangat rendah, pada waktu 2 jam dan temperatur 40°C mempunyai kehilangan berat terendah 0,269% dengan kehilangan berat tertinggi pada waktu 4 jam dan temperatur 50°C dengan kehilangan berat 0,86%. Kelarutan n-hexane terhadap kehilangan berat, pada waktu 3 jam dan temperatur 40°C mempunyai kehilangan berat terendah 2,094% dengan kehilangan berat tertinggi pada waktu 4 jam dan temperatur 50°C dengan kehilangan berat 2,284%. Kelarutan heptana terhadap kehilangan berat tertinggi dibandingkan dengan ethannol dan n-hexane, pada waktu 3 jam dan temperatur 50°C mempunyai kehilangan berat terendah 1,703% dengan kehilangan berat tertinggi pada waktu 4 jam dan temperatur 60°C dengan kehilangan berat 4,884%. Kondisi feedstock yang sudah di debinding terlihat masih terdapat sisa-sisa binder selain paraffin wax, keragaman bentuk pada serbuk menjadikan kehomogenan pada feedstock.Kata kunci: Solvent Debinding, Ethanol,N-Hexane,Heptana