Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERANCANGAN EKSPERIMEN BAJA KARBON RENDAH HASIL PROSES PACK CARBURIZING DENGAN METODE EKSPERIMEN FAKTORIAL Dwiharsanti, Mirantie; Jaman, Winda Sri; Virdhian, Shinta
Jurnal Riset Industri Vol 10, No 2 (2016): PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.816 KB)

Abstract

Baja karbon rendah mempunyai potensi sebagai bahan baku alternatif untuk alat panen tandan buah segar(TBS) kelapa sawit jenis dodos selain baja karbon menengah. Proses pack carburizing adalah proses untukmeningkatkan kekerasan permukaan yang biasa dilakukan pada karbon baja rendah, dimana dalam proses inibaja karbon rendah akan diubah sifat mekanis permukaannya yaitu permukaan logam yang keras dan bagiandalam yang lentur. Dalam metode pack carburizing dilakukan beberapa percobaan dengan 3 faktor bebas yaitusuhu austenisasi, waktu penahanan, dan komposisi. Agar proses pack carburizing menghasilkan kekerasanbaja karbon rendah yang optimal diperlukan perancangan eksperimen agar memperoleh hasil eksperimen yangvalid. Metode perancangan eksperimen yang digunakan untuk masalah tersebut adalah eksperimen faktorialdengan 3 faktor dan 2 level. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor dan faktor interaksi yangberpengaruh terhadap kekerasan baja karbon rendah dan mengetahui level faktor yang optimal untukmenghasilkan baja karbon dengan tingkat kekerasan yang diinginkan. Berdasarkan perancangan eksperimenkekerasan baja karbon rendah dengan metode eksperimen faktorial, faktor yang mempengaruhi kekerasan bajakarbon rendah hanya faktor waktu penahanan. Waktu penahanan yang memberikan nilai kekerasan lebih tinggiadalah 30 menit. Sedangkan model matematis untuk eksperimen kekerasan baja karbon rendah hasil prosescarburizing adalah y = 50.32 – 3.313 X2, dimana y adalah kekerasan dan X2 adalah waktu.Kata kunci: perancangan eksperimen, eksperimen faktorial, pack carburizing
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MATERIAL JAW PLATE YANG TERBUAT DARI BAJA MANGAN UNTUK SUBSITUSI IMPOR Pratomo, Sri Bimo; Taufiq, Husen; ., Mahaputra; Jaman, Winda Sri
Jurnal Riset Industri Vol 10, No 2 (2016): PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3083.961 KB)

Abstract

pertambangan di Indonesia. Saat ini sebagian besar komponen ini masih diimpor. Penelitian ini adalah penelitianterapan, yang berawal dari permintaan industri untuk dapat membuat komponen jaw plate yang tangguh tetapitahan aus. Berawal dari hal tersebut BBLM melakukan litbang pembuatan komponen jaw plate dengan metodapengecoran. Untuk meningkatkan sifat mekanis jaw plate dilakukan proses perlakuan panas yaitu austenitisasiyang dilanjutkan dengan pencelupan air. Dengan menggunakan 3 komposisi baja mangan yang berbedadilakukan pengujian kekerasan, pengujian impak metoda charpy serta analisis struktur mikro menggunakanmikroskop optik dan scanning electron microscope. Baja mangan dengan kandungan karbon 1%, mangan 13,5%,dan tidak mengandung krom memiliki ketangguhan terbaik. Ketangguhan tersebut menjadi sangat meningkatsetelah perlakuan panas, dengan energi yang diserap dari 15,88 joule menjadi 131,32 joule. Hal ini disebabkankarena terbentuknya fasa full austenite akibat larutnya karbida setelah perlakuan panas.Kata kunci: jaw plate, baja mangan, ketangguhan, full austenite
PERANCANGAN EKSPERIMEN BAJA KARBON RENDAH HASIL PROSES PACK CARBURIZING DENGAN METODE EKSPERIMEN FAKTORIAL Dwiharsanti, Mirantie; Jaman, Winda Sri; Virdhian, Shinta
Jurnal Riset Industri Vol 10, No 2 (2016): PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.816 KB)

Abstract

Baja karbon rendah mempunyai potensi sebagai bahan baku alternatif untuk alat panen tandan buah segar(TBS) kelapa sawit jenis dodos selain baja karbon menengah. Proses pack carburizing adalah proses untukmeningkatkan kekerasan permukaan yang biasa dilakukan pada karbon baja rendah, dimana dalam proses inibaja karbon rendah akan diubah sifat mekanis permukaannya yaitu permukaan logam yang keras dan bagiandalam yang lentur. Dalam metode pack carburizing dilakukan beberapa percobaan dengan 3 faktor bebas yaitusuhu austenisasi, waktu penahanan, dan komposisi. Agar proses pack carburizing menghasilkan kekerasanbaja karbon rendah yang optimal diperlukan perancangan eksperimen agar memperoleh hasil eksperimen yangvalid. Metode perancangan eksperimen yang digunakan untuk masalah tersebut adalah eksperimen faktorialdengan 3 faktor dan 2 level. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor dan faktor interaksi yangberpengaruh terhadap kekerasan baja karbon rendah dan mengetahui level faktor yang optimal untukmenghasilkan baja karbon dengan tingkat kekerasan yang diinginkan. Berdasarkan perancangan eksperimenkekerasan baja karbon rendah dengan metode eksperimen faktorial, faktor yang mempengaruhi kekerasan bajakarbon rendah hanya faktor waktu penahanan. Waktu penahanan yang memberikan nilai kekerasan lebih tinggiadalah 30 menit. Sedangkan model matematis untuk eksperimen kekerasan baja karbon rendah hasil prosescarburizing adalah y = 50.32 – 3.313 X2, dimana y adalah kekerasan dan X2 adalah waktu.Kata kunci: perancangan eksperimen, eksperimen faktorial, pack carburizing
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MATERIAL JAW PLATE YANG TERBUAT DARI BAJA MANGAN UNTUK SUBSITUSI IMPOR Pratomo, Sri Bimo; Taufiq, Husen; ., Mahaputra; Jaman, Winda Sri
Jurnal Riset Industri Vol 10, No 2 (2016): PENINGKATAN DAYA SAING MELALUI PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3083.961 KB)

Abstract

pertambangan di Indonesia. Saat ini sebagian besar komponen ini masih diimpor. Penelitian ini adalah penelitianterapan, yang berawal dari permintaan industri untuk dapat membuat komponen jaw plate yang tangguh tetapitahan aus. Berawal dari hal tersebut BBLM melakukan litbang pembuatan komponen jaw plate dengan metodapengecoran. Untuk meningkatkan sifat mekanis jaw plate dilakukan proses perlakuan panas yaitu austenitisasiyang dilanjutkan dengan pencelupan air. Dengan menggunakan 3 komposisi baja mangan yang berbedadilakukan pengujian kekerasan, pengujian impak metoda charpy serta analisis struktur mikro menggunakanmikroskop optik dan scanning electron microscope. Baja mangan dengan kandungan karbon 1%, mangan 13,5%,dan tidak mengandung krom memiliki ketangguhan terbaik. Ketangguhan tersebut menjadi sangat meningkatsetelah perlakuan panas, dengan energi yang diserap dari 15,88 joule menjadi 131,32 joule. Hal ini disebabkankarena terbentuknya fasa full austenite akibat larutnya karbida setelah perlakuan panas.Kata kunci: jaw plate, baja mangan, ketangguhan, full austenite
POTENSI BAJA KARBON RENDAH SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKU PEMBUATAN DODOS (ALAT PANEN BUAH KELAPA SAWIT ) winda sri jaman
Jurnal Metal Indonesia Vol 39, No 1 (2017): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.795 KB) | DOI: 10.32423/jmi.2017.v39.27-32

Abstract

ABSTRAK         Dodos merupakan salah satu jenis alat panen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Permasalahan yang ada sekarang adalah keterbatasan bahan baku pembuatan alat panen TBS kelapa sawit jenis dodos . Dodos di pasaran Indonesia selama ini masih banyak yang dimpor dari luar negeri. Penelitian pembuatan dodos dan bahan baku alternatif untuk pembuatan dodos sangat diperlukan untuk mendukung kebutuhan dalam negeri dan memajukan Indsutri Kecil Menengah (IKM) untuk membuat produk logam yang berkualitas. Metoda pembuatan dodos di Indonesia masih tradisional, dimana parameter proses tidak dapat terkontrol sehingga produk yang dihasikan memiliki kualitas yang berbeda-beda. Akibatnya, sifat mekanis dari produk lokal memiliki kekerasan yang lebih tinggi tetapi keuletanya rendah, mudah patah dan masa pakainyarendah. Untuk mengatasinya diperlukan penelitian mengenai parameter proses, supaya dihasilkan produk dengan sifat mekanis yang optimal. Penelitian ini memilih metoda karburisasi padat untuk perbaikan proses dan kualitas kekerasan produk. Parameter metoda karburisasi padat yang divariasikan adalah temperatur, waktu penahanan,  dan komposisi bahan. Kondisi optimum didapat pada kondisi temperatur 9500C, waktu penahanan 30 menit, komposisi arang 50% dan barium karbonat 50 % yang menghasilkan kekerasan 55,49±3,74  HRC.  Kondisi minimum pada kondisi temperatur 9000C, waktu penahanan 15 menit, komposisi arang batok70% dan barium karbonat 50 % didapatkan kekerasan 42,63 HRC ±5,29. Kata kunci : Dodos, Karburisasi Padat,Pengerasan Permukaan
STUDI AWAL SOLVENT DEBINDING FEEDSTOCK METAL INJECTION MOLDING FE2%NI Winda Sri Jaman; Shinta Virdhian Alty; Eva Afrilinda
Jurnal Metal Indonesia Vol 40, No 1 (2018): Metal Indonesia
Publisher : Balai Besar Logam dan Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.147 KB) | DOI: 10.32423/jmi.2018.v40.10-16

Abstract

Metal Injection Molding (MIM) merupakan proses manufaktur yang mempunyai 4 tahapan proses utama yaitu mixing, injection, debinding dan sintering. MIM telah banyak diterapkan diberbagai bidang industri manufaktur seperti automotive, tool steel cutting, komponen elektronik, alat-alat kesehatan atau kedokteran, komponen  senjata, fashion dan lain-lain. Proses Debinding merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam proses MIM, dengan berbagai keragamannya. Solvent debinding adalah cara memisahkan/ekstrasi atau menghilangkan polimer dari serbuk logam/ feedstock. Kelebihan dari solvent debinding ini adalah larutan yang digunakan dapat di daur ulang sehingga mengurangi biaya produksi produk MIM.                Maka penelitian ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan memperkaya proses-proses debinding dengan berbagai larutan (solvent) kima. Studi awal solvent debinding pada feedstock Fe2%Ni hanya dibatasi untuk menhilangkan binder jenis paraffin wax, karena penggunaannya hampir di setiap feedstock MIM terdapat paraffin wax. Parafin Wax dilarutkan dan direndam dengan menggunakan ethanol, n-hexane, heptana dengan parameter waktu 2,3,4 jam dan temperatur 40,45,50°C untuk ethanol dan n-hexane, heptana dengan temperatur 50,55 dan 60°C.                Kelarutan ethanol terhadap kehilangan berat sangat rendah, pada waktu 2 jam dan temperatur 40°C mempunyai kehilangan berat terendah 0,269% dengan kehilangan berat tertinggi pada waktu 4 jam dan temperatur 50°C dengan kehilangan berat 0,86%. Kelarutan n-hexane terhadap kehilangan berat, pada waktu 3 jam dan temperatur 40°C mempunyai kehilangan berat terendah 2,094% dengan kehilangan berat tertinggi pada waktu 4 jam dan temperatur 50°C dengan kehilangan berat 2,284%. Kelarutan heptana terhadap kehilangan berat tertinggi dibandingkan dengan ethannol dan n-hexane, pada waktu 3 jam dan temperatur 50°C mempunyai kehilangan berat terendah 1,703% dengan kehilangan berat tertinggi pada waktu 4 jam dan temperatur 60°C dengan kehilangan berat 4,884%. Kondisi feedstock yang sudah di debinding terlihat masih terdapat sisa-sisa binder selain paraffin wax, keragaman bentuk pada serbuk menjadikan kehomogenan pada feedstock.Kata kunci: Solvent Debinding, Ethanol,N-Hexane,Heptana
The Microstructure Testing of Brass Materials on the Liquified Petroleum Gas (LPG) Gas Valve Muhamad Emiriza; Winda Sri Jaman; Nur Ichsan Sumardani; WS Mada Sanjaya
Risenologi Vol. 6 No. 1 (2021): Risenologi
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47028/j.risenologi.2021.61.136

Abstract

In this study brass used as a sample is brass which is used as a raw material for LPG (Liquified Petroleum Gas) valves. Two samples were taken which were prepared before the composition test and microstructure test. From the results of the micro test, it is found that the brass phase structure is the ? proeutectic phase and the ? phase. The proeutectic phase ? has an FCC structure while the ? phase has a BCC structure. There are also black dots which are Lead with different percentages for each sample.Lead tends to be in the particle-shapedside.