Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IDENTIFIKASI RISIKO OLEH PENGEMBANG PERUMAHAN DI KOTA BANDA ACEH DAN KABUPATEN ACEH BESAR khuzul hidayat; Nurul Malahayati; Alfa Taras Bulba
Journal of The Civil Engineering Student Vol 3, No 3 (2021): Volume 3, Nomor 3, Desember 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/journalces.v3i3.18379

Abstract

Peningkatan pembangunan rumah oleh pengembang perumahan di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar terus mengalami kenaikan sebelum terjadinya bencana penyebaran pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi oleh pengembang perumahan semasa pandemi covid-19 terhadap kerugian biaya, kerugian waktu, dan menurunnya mutu. Teridentifikasi sebanyak 25 variabel risiko yang dilakukan melalui wawancara kepada 4 orang pengembang perumahan. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 20 orang pengembang yang akan mengisi kuisioner. Pengujian instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas dan realibitas. Sedangkan pengolahan data dilakukan dengan analisis deskriptif, dan analisis frequency index (FI), yang dibantu dengan menggunakan software Microsoft Excel. Hasil analisis frekuensi indek menunjukan 5 variabel risiko dominan yang berdampak terhadap kerugian biaya diantaranya calon pembeli menunda pembelian rumah, penurunan penjualan perumahan, biaya tambahan untuk mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah, penurunan permintaan rumah, dan minat pembeli kurang. Sebanyak 7 variabel risiko dominan yang berdampak terhadap kerugian waktu diantaranya kurangnya iklan dalam pemasaran sehingga memperlambat penjualan rumah, hambatan terhadap penyediaan material selama pembangunan rumah, keterlambatan pengiriman material ke lapangan, pemasok tidak dapat memenuhi pesanan material. Sebanyak 1 variabel risiko dominan yang berdampak terhadap menurunnya mutu yaitu ketersediaan tenaga kerja yang kurang.