Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Evaluasi Kinerja Simpang Bersinyal Berlengan Empat menggunakan Metode MKJI 1997 (Studi Kasus Simpang Gelanggang Kopelma Darussalam) Rizky Alfath; Lulusi Lulusi; Irin Caisarina
Journal of The Civil Engineering Student Vol 2, No 2 (2020): Volume 2, Nomor 2, Agustus 2020
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang merupakan suatu area penting di jalan raya dalam melayani arus lalu lintas karena merupakan titik pertemuan atau perpotongan dua ruas jalan atau lebih dan tempat terjadinya pergerakan yang berbeda arah. Permasalahan pada persimpangan jalan seperti kemacetan dapat diatasi dengan meningkatkan kinerja persimpangan, dan melakukan pengendalian/pengaturan arus lalu lintas yang ada. Simpang Gelanggang Kopelma Darussalam merupakan simpang empat bersinyal di kawasan Darussalam Banda Aceh yang memiliki arus lalu lintas yang padat terutama pada jam-jam puncak seperti pagi, siang, dan sore hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja dan karakteristik pada Simpang Gelanggang Kopelma Darussalam pada kondisi eksisting dengan perbandingan nilai EMP. Data yang dikumpulkan yaitu data primer terdiri dari geometrik persimpangan, kondisi lingkungan dan kondisi sinyal. Data sekunder terdiri dari komposisi lalu lintas, peta lokasi, nilai EMP perbandingan, dan data jumlah penduduk. Tahapan yang dilakukan dalam analisis kinerja simpang ini mengacu pada MKJI 1997. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data diperoleh volume puncak sebesar 2505 smp/jam, nilai derajat kejenuhan (DS) 0,85 dan tundaan rata-rata simpang 128,94 detik/smp dengan waktu siklus 97 detik untuk EMP MKJI 1997. Volume lalu lintas tertinggi sebesar 3136 smp/jam, (DS) 0,96 dan tundaan rata-rata simpang 437,81 detik/smp dengan waktu siklus 308 detik untuk EMP perbandingan. Hal ini menunjukkan derajat kejenuhan dari penggunaan kedua EMP tidak memenuhi nilai yang disarankan MKJI 1997 yaitu 0,75 untuk tingkat efektif kinerja simpang. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan baik itu perbaikan pengaturan lalu lintas, manajemen arus atau peningkatan kapasitas simpang.