Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK KAYU ULIN (Eusideroxylon zwageri) TERHADAP SERANGAN RAYAP KAYU KERING (Cryptotermes cynocephalus): PENELITIAN PENDAHULUAN Mohammad Listianto Raharjo; Desi Mustika Amaliyah; Ratri Yuli Lestari; Budi Tri Cahyana
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2020.38.1.21-26

Abstract

Serangan rayap kayu kering merupakan salah satu permasalahan yang menimbulkan kerugian besar. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan pengawetan, baik dengan bahan kimia buatan ataupun bahan alami. Tujuan penelitian pendahuluan ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak kayu ulin sebagai bahan pengawet kayu alami. Metode pengawetan yang digunakan adalah rendaman dingin pada suhu ruangan (± 25°C) dan rendaman panas pada suhu 80°C, dengan variasi konsentrasi bahan pengawet 5%, 10%, 15%, dan 20%. Variasi waktu rendaman yaitu 1, 2, dan 3 hari untuk rendaman dingin dan 0,5; 1; 2; dan 3 jam untuk rendaman panas. Hasil penelitian ini berupa data mortalitas dan derajat serangan rayap kayu kering. Dari data mortalitas, diperoleh kesimpulan bahwa terjadi peningkatan jumlah rayap yang mati sebesar 4-6%. Sedangkan dari data derajat serangan, tidak ditemukan perbedaan antara kayu yang telah diawetkan menggunakan ekstrak kayu ulin dan kayu tanpa pengawet.
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP KUALITAS PELET KAYU DARI SERBUK GERGAJIAN KAYU JABON DAN KETAPANG Ratri Yuli Lestari; I Dewa Gede Putra Prabawa; Budi Tri Cahyana
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1310.484 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2019.37.1.1-12

Abstract

PAPAN SAMBUNG TEMPEL DARI LIMBAH SEBETAN KAYU KELAPA (Cocos nucifera L.) Budi Tri Cahyana; Djoko Purwanto
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 1, No 1 (2009)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24111/jrihh.v1i1.865

Abstract

Pengolahan limbah sebetan dari penggergajian kayu kelapa dengan sistim  penyambungan dan penggabungan atau laminasi. Kayu sebetan yang telah dikeringkan dibuat strip dengan ukuran 1 cm x 4 cm x 25 cm dibuat sambungan jari dan bangku dengan menggunakan perekat PVAc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  keteguhan tekan  dan keteguhan lentur paling tinggi pada perlakuan sambungan jari dengan berat labur 200 gr/cm2  yaitu  231,853 kg/cm2 dan 195,809 kg/cm2. Keteguhan tekan sambungan jari  dengan berat labur 175 gr/cm2 dan 200 gr/cm2 memenuhi syarat bahan baku bangunan struktural. Dan  nilai keteguhan lentur sambungan jari  dengan berat labur 175 gr/cm2 dan 200 gr/cm2 tidak memenuhi syarat untuk bahan bangunan struktural. Keteguhan tekan, keteguhan lentur dan delaminasi dipengaruhi dari bentuk sambungan dan berat labur. Bentuk sambungan jari  memiliki keteguhan tekan dan keteguhan lentur lebih tinggi dibanding bentuk sambungan bangku.
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP KUALITAS PELET KAYU DARI SERBUK GERGAJIAN KAYU JABON DAN KETAPANG Ratri Yuli Lestari; I Dewa Gede Putra Prabawa; Budi Tri Cahyana
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 37, No 1 (2019): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2019.37.1.1-12

Abstract

PENGARUH EKSTRAK KAYU ULIN (Eusideroxylon zwageri) TERHADAP SERANGAN RAYAP KAYU KERING (Cryptotermes cynocephalus): PENELITIAN PENDAHULUAN Mohammad Listianto Raharjo; Desi Mustika Amaliyah; Ratri Yuli Lestari; Budi Tri Cahyana
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 38, No 1 (2020): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jphh.2020.38.1.21-26

Abstract

Serangan rayap kayu kering merupakan salah satu permasalahan yang menimbulkan kerugian besar. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan pengawetan, baik dengan bahan kimia buatan ataupun bahan alami. Tujuan penelitian pendahuluan ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak kayu ulin sebagai bahan pengawet kayu alami. Metode pengawetan yang digunakan adalah rendaman dingin pada suhu ruangan (± 25°C) dan rendaman panas pada suhu 80°C, dengan variasi konsentrasi bahan pengawet 5%, 10%, 15%, dan 20%. Variasi waktu rendaman yaitu 1, 2, dan 3 hari untuk rendaman dingin dan 0,5; 1; 2; dan 3 jam untuk rendaman panas. Hasil penelitian ini berupa data mortalitas dan derajat serangan rayap kayu kering. Dari data mortalitas, diperoleh kesimpulan bahwa terjadi peningkatan jumlah rayap yang mati sebesar 4-6%. Sedangkan dari data derajat serangan, tidak ditemukan perbedaan antara kayu yang telah diawetkan menggunakan ekstrak kayu ulin dan kayu tanpa pengawet.
Potensi Bambu Untuk Pemanfaatan Sebagai Bahan Bakar Arang Dengan Metode Pengarangan Retort Tungku Drum Rais Salim; Budi Tri Cahyana; I Dewa Gede Putra Prabawa; Saibatul Hamdi
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.13 No.2 Desember 2019
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.807 KB) | DOI: 10.26578/jrti.v13i2.5284

Abstract

Bambu dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif menjadi arang karbon dengan cara pengarangan atau karbonisasi. Penelitian ini menggunakan sistem pengarangan tipe retort tetapi menggunakan tungku drum ganda sebagai tempat pemanas dan pembakarannya. Tulisan ini bertujuan untuk mengukur optimasi proses kinerja alat pengarangan dan mengetahui kualitas dan karakteristik arang bambu yang dihasilkan dengan sistem pengarangan retort tungku drum. Jenis bambu yang digunakan pada penelitian ini yaitu bambu betung (Dendrocalamus asper) dan bambu ater (Gigantochloa atter). Parameter yang diamati yaitu kinerja alat pengarangan sedangkan kualitas arang meliputi kadar air, kadar zat mudah menguap, kadar abu, kadar karbon terikat, dan rendemen arang. Hasil pengukuran kinerja alat kemudian dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan berdasarkan literatur dan hasil penelitian sebelumnya sedangkan karakter dan kualitas arang dibandingkan dengan stándar SNI jenis dan penggunaan arang serta standar dari negara lainnya. Hasil pengukuran kinerja alat menunjukkan suhu maksimal yang diperoleh adalah 590°C dengan waktu pemanasan 127 menit menghasilkan arang dengan warna hitam merata. Karakter dan kualitas arang bambu betung dan ater yang diperoleh secara berturut-turut yaitu kadar air bambu betung dan ater 2,87% dan 3,49%; kadar zat mudah menguap 14,64% dan 14,47%; kadar abu 6,65% dan 5,71%; kadar karbon terikat 78,71% dan 79,82%; dan rendemen 31,95% dan 29,14%.