Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BIOAKTIVITAS EKSTRAK UMBI GADUNG DAN MINYAK NYAMPLUNG SEBAGAI PENGENDALI HAMA ULAT KANTONG (Pteroma plagiophleps Hampson) Sri Utami; Noor Farikhah Haneda
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.769 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2012.9.4.209-218

Abstract

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam budidaya kayu bawang (Dysoxylum mollissimum Blume) adalah serangan hama ulat kantong (Pteroma plagiophleps). Serangan hama yang berat bisa mengakibatkan kematian tanaman dan kehilangan hasil. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian, diantaranya dengan penggunaan insektisida nabati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bioaktivitas ekstrak umbi gadung (Dioscorea sp.) dan minyak nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) dalam mengendalikan hama ulat,kantong (P. plagiophleps) pada skala laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak umbi gadung dan minyak nyamplung memberikan pengaruh yang nyata terhadap mortalitas larva, penghambatan perkembangan serangga hama dan penghambatan aktivitas makan. Ekstrak umbi gadung lebih efektif dalam menghambat aktivitas makan ulat kantong dibandingkan minyak nyamplung, sedangkan minyak nyamplung lebih efektif dalam menyebabkan mortalitas dan menghambat perkembangan serangga hama. Besarnya nilai LC ekstrak umbi gadung dan minyak nyamplung masing-masing sebesar 0,86% (w/v) dan 0,13% (w/v). Persentase pembentukan pupa terendah pada perlakuan ekstrak umbi gadung dan minyak nyamplung konsentrasi 1,5% masing-masing sebesar 33,33% dan 0%, penghambatan aktivitas makan tertinggi pada ekstrak umbi gadung konsentrasi 1,5% yaitu sebesar 88,55%. Senyawa kimia yang terkandung di dalam ekstrak umbi gadung dan minyak nyamplung diduga mempunyai efek pestisidal terhadap ulat kantong.
Serangan Arthroschista hilaralis Walk. (Lepidoptera: Pyralidae) pada tegakan jabon (Neolamarckia cadamba [Roxb.] Bosser) di Sumatera Selatan Sri Utami; Hermanu Triwidodo; Pudjianto Pudjianto; Aunu Rauf; Noor Farikhah Haneda
Jurnal Entomologi Indonesia Vol 15 No 1 (2018): Maret
Publisher : Perhimpunan Entomologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.218 KB) | DOI: 10.5994/jei.15.1.1

Abstract

Infestation of pest is a major problem in the seedling and field of Jabon (Neolamarckia cadamba [Roxb.] Bosser) in Indonesia, especially in South Sumatra. Arthroschista hilaralis Walk. (Lepidoptera: Pyralidae) is one defoliator pest attacked jabon stands. Some information about the infestation of A. hilaralis are required for pest control and prevent. The objective was to study the incidence level and intensity level of A. hilaralis on jabon stands at the planting age 2 and 4 years at the 2 seasons, and analyze the effect of weather (temperature and humidity) to foliar damage caused by A. hilaralis. This experiment was conducted in six locations in South Sumatra. The plots were delineated in three area that each plot was 0.03 ha in area and contain 20 jabon trees. Observations on the incidence and intensity level of A. hilaralis were conducted every month for 16 months representing two categories of time point observation of the rainy season and dry season. The results showed that infestation of A. hilaralis on jabon stands at the planting age 2 years and the rainy season was higher than planting age 4 years and another season. The incidence level and intensity level of A. hilaralis were 74.45% and 55.21% respectively. Weather factors (e.g. temperature and humidity) thought affected the incidence level and intensity level of A. hilaralis. Temperature has negative correlation to the incidence level of A. hilaralis (r = -0.629; p = 0.009) and to the intensity level of A. hilaralis (r = -0.546; p = 0.029). Humidity has positive correlation to the incidence level of A. hilaralis (r = 0.900; p < 0.0001) and to the intensity level of A. hilaralis (r = 0.768; p = 0.0005).