Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L) Sebagai Inhibitor Korosi Baja Lunak (Mild Steel) Dalam Larutan H2SO4 1 M Marta Pramudita; Hendri Juliansyah; Muhammad Andre Rizki
Jurnal Teknika Vol 10, No 1 (2014): Edisi Juni 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v10i1.6629

Abstract

Berdasarkan berbagai penelitian, kulit manggis memiliki potensi yang baik sebagai inhibitor korosi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi ekstrak inhibitor kulit manggis pada baja lunak dalam larutan asam sulfat. Pertama yang harus disiapkan adalah sampel baja yang telah dihaluskan dan bubuk kulit manggis. Kulit manggis yang sudah disiapkan di ekstrak dengan metoda maserasi menggunakan pelarut etanol selama 6 jam. Siapkan larutan media korosif H2SO4 1 M dan sampel baja berukuran 1 x 2 x 0,5 cm. Setelah itu merendam baja dengan larutan asam dan larutan ekstrak kulit manggis untuk sampel awal. Analisa SEM dilakukan pada baja yang telah direndam. Kandungan tanin yang terbesar terdapat pada ekstrak kulit manggis dengan pelarut etanol adalah 1 : 10 dengan kadar 28,05 mg/100g. Nilai efisiensi inhibisi ekstrak kulit manggis pada media korosif larutan H2SO4 1M sebesar 38,74% pada konsentrasi 300 ppm dengan waktu perendaman 9 jam.
Karakteristik SiO2 - Getah Flamboyan (Delonix regia) sebagai Material Coating Pencegah Korosi Agus Rochmat; Marta Pramudita; Fia Fathiayasa; Arie Buchari
Jurnal Teknika Vol 12, No 1 (2016): Edisi Juni 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v12i1.6618

Abstract

Banyak cara telah dilakukan untuk mencegah terjadinya korosi, salah satunya adalah coating (pelapisan). Saat ini banyak material industri menggunakan coating yang berasal dari material logam yang lebih kuat. Namun penggunaan material ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena bersifat racun bila terpapar (matahari dan air hujan) serta harganya sangat mahal. Salah satu sifat material coating silika yang saat ini terus dikembangkan adalah sifat superhidrofobik (sudut kontak air lebih besar dari 150°). Karakteristik sifat bahan akibat pengaruh penambahan silika pada campuran silika-getah flamboyan sebagai material coating pada kondisi kondisi optimum diharapkan dapat menjadi bahan pencegah korosi. Pembuatan materal coating dilakukan dengan memadukan silika yang berasal dari waterglass dan getah flamboyan kemudian dilakukan pencelupan baja dengan metode dip coating. Komposisi silika dengan getah flamboyan yaitu 60 :40, 55:45, 50:50, 45:55, 40 :60 dengan variasi konsentrasi waterglass yaitu 30%, 40% dan 50%. Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada penambahan silika material coating menyebabkan laju korosi semakin besar dan penambahan getah pada silika membuat perubahan fisik pada material coating. Kondisi optimum pada pengujian lingkungan dicapai pada komposisi 60 : 40 dengan konsentrasi waterglass 30% dan laju korosi yang diperoleh 1,6E-05 gr/cm2 jam. Material coating ini dapat digunakan pada rentang 200-300oC.
PENGARUH WAKTU REKARBONISASI DAN PENGGUNAAN BINDER PADA PEMBUATAN BRIKET KOKAS Erlina Yustanti; Marta Pramudita; Mutiara Aghniya
Jurnal Teknika Vol 10, No 2 (2014): Edisi November 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v10i2.6668

Abstract

Indonesia salah satu negara yang mengkonsumsi kokas dalam jumlah tinggi, namun untuk keperluan industri peleburan besi dan baja masih mengimpor dari luar negeri seperti Jepang, China dan Taiwan. Cadangan batubara di Indonesia 65% dikatagorikan sebagai batubara muda jenis non-coking coal yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan alasan tersebut diperlukan pengembangan batubara jenis non-coking coal sebagai bahan baku industri metalurgi melalui metode coal blending. Blending batubara dilakukan dengan pencampuran lignit dan coking coal dengan komposisi tertentu untuk mendapatkan kekuatan kokas yang memenuhi standar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui indeks kekuatan kokas dan nilai kalori briket kokas. Pengujian kekuatan kokas dilakukan untuk mengetahui kekuatan dinamis kokas dengan diputar dalam I-type tumbler test. Untuk membuat briket kokas pada awalnya kedua batubara coking coal dan lignit dilakukan preparasi pada ukuran butir -40# mesh berjumlah 60%wt dan -60# mesh berjumlah 40% wt, dilanjutkan karbonisasi awal batubara lignit pada temperatur 1000oC selama 4 jam dan blending batubara coking coal dan lignit pada perbandingan (80-20) % dengan penambahan binder recovered oil (9, 12, 15) wt% dan additive damdex 8% wt, kemudian dilakukan briquetting dengan tekanan 150 kg/cm2. Selanjutnya variasi waktu rekarbonisasi pada temperatur 1000oC selama 2, 3, dan 4 jam untuk menghasilkan briket kokas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalori lignit meningkat setelah karbonisasi awal. Dari penelitian ini berhasil dibuat briket kokas dengan nilai indeks kekuatan maksimum mencapai 96,064% pada penggunaan binder 12% dan waktu rekarbonisasi selama 4 jam
Implementasi Metode Plan-Do-Check-Action (PDCA) TULTA Untuk Pengolahan Limbah Industri Minuman Ringan Hendra Permana; Fatah Sulaiman; Marta Pramudita
JURNAL INTEGRASI PROSES VOLUME 10 NOMOR 1 JUNI 2021
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v10i1.11261

Abstract

Tahapan suatu proses akan menghasilkan limbah, seperti di industri minuman ringan berkemasan. Serta adanya peraturan pemerintah yang mengatur standar baku mutu air limbah sebelum dibuang ke Lingkungan. Dari hasil pengamatan di bulan November 2019 selama 30 hari, ada 2 hari atau sekitar 6.7% effluent limbah cair dari industri minuman ringan ini memliki kadar COD yang masih melebihi baku mutu Pemerintah, ini menunjukkan adanya permasalahan pada Waste Water Treatment (WWT) yang harus diselesaikan. Penyelesaian masalah ini menggunakan metoda Plan-Do-Check-Action (PDCA) Tujuh Langkah Tujuh Alat (TULTA) yang terdapat pada Statistical Process Control (SPC).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan kandungan Limbah cair industri minuman ringan seperti kadar Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) nya dan juga akan melakukan perbaikan bila diketahui kadar Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) effluent yang dibuang ke Lingkungan melebihi baku mutu yang ditetapkan Pemerintah dengan metoda Plan-Do-Check-Action (PDCA)Penelitian dilakukan melalui proses observasi dan pengumpulan data parameter limbah cair Waste Water Treatment (WWT) yang akan dibuang ke lingkungan. Dari parameter checksheet harian Waste Water Treatment (WWT) selama 30 hari, ditemukan 2 kali parameter Chemical Oxygen Demand (COD) nya lebih tinggi dari spesifikasi yaitu > 100 mg / L, sedangkan parameter lain seperti BOD, TSS, pH, kandungan minyak & lemak masih dalam spesifikasi. Untuk itu dilakukan penyelesaian masalah menggunakan metode PDCA untuk kadar Chemical Oxygen Demand (COD) yang mengalami out of specification. Dimulai dengan penetapkan tema dan masalah, mengidentifikasi akar permasalahan, menetapkan tindakan penanggulangan, implementasi perbaikan, standarisasi dan langkah selanjutnya.Dari hasil analisa, pada kondisi awal Capability Index (Cpk) kandungan Chemical Oxygen Demand (COD) masih rendah yaitu berkisar 1.03 yang masih lebih rendah dari standar 1.33. Setelah dilakukan analisa akar penyebabnya, ditemukan beberapa kali masalah pada suplai oksigen pada proses aerasi yang tidak lancar, akibat penyumbatan pada strainer inlet blower. Hal tersebut menyebabkan proses aerasi tidak maksimal. Tetapi setelah dilakukan tindakan penanggulangan, dengan cara membuat jadwal pembersihan strainer secara berkala sebelum mencapai delta pressure (P) yang menandai tersumbatnya strainer. Dan dari monitoring hasil, tidak pernah lagi mendapatkan hasil Chemical Oxygen Demand (COD) yang keluar dari spesifikasi dan Capability Index (Cpk) juga meningkat menjadi 4.26 > 1.33.Setelah berhasil mengatasi permasalahan kadar Chemical Oxygen Demand (COD), dibuatkan standarisasi hasil dan cara pengoperasian sistem air limbah sehingga semua parameter dalam spesifikasi / sesuai peraturan pemerintah.
KARAKTERISASI MATERIAL CAMPURAN SiO2 DAN GETAH FLAMBOYAN (Delonix regia) SEBAGAI MATERIAL COATING PENCEGAH KOROSI PADA BAJA Agus Rochmat; Bima Purama Putra; Ela Nuryani; Marta Pramudita
Jurnal Teknologi Kimia Unimal Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Teknologi Kimia Unimal - Nopember 2016
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jtku.v5i2.87

Abstract

Korosi merupakan penurunan mutu logam akibat reaksi elektrokimia dengan lingkungannya. Salah satu cara untuk mencegah korosi yaitu dengan cara coating. Coating (pelapisan) merupakan cara melapisi logam dengan suatu bahan, agar logam tersebut terhindar dari korosi. Saat ini banyak penelitian dilakukan menggunakan paduan silika dengan polimer alam, salah satunya penggunaan getah flamboyan.Flamboyan ini memiliki sifat fleksibel dan stabil. Sementara itu material silika terus dikembangkan sebagai materialcoating karena bersifat ramah lingkungan serta bernilai ekonomis. Pembuatan materal coating tersebut dengan cara memadukan silika yang berasal dari waterglass dan getah flamboyan kemudian dilakukan pencelupan baja dengan metode dip coating. Komposisi silika dengan getah flamboyan yang digunakan yaitu 60 :40, dengan konsentrasi waterglass yaitu 30%. Hasil yang diperoleh melalui penelitian ini, bahwa pengaruh asam, basa, dan garam menyebabkan laju korosi meningkat. Semakin kecil pH larutan Laju korosi terbesar terjadi pada larutan asamsulfat dengan nilai 0.00348 g/cm2.jam. Sementara pada uji lingkungan diperoleh laju korosi 1,6E-05 gr/cm2 jam atau 0.179 mm/tahun dimana dalam standar ketahanan korosi material coating ini termasuk dalam range good.
Extraction Of Flavonoid, Phenolic, And Saponin In Shallot Skin (Allium Cepa Var. Aggregatum) For Antibacterial Application Muhammad Triyogo Adiwibowo; Shintasya Tiara Firliyani; Nurul Ma'rifah; Nufus Kanani; Wardalia Wardalia; Alia Badra Pitaloka; Marta Pramudita
CHEMICA: Jurnal Teknik Kimia Vol 10, No 1 (2023): April 2023
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/chemica.v10i1.23425

Abstract

Shallot skin (Allium cepa var. aggregatum) contains secondary metabolites of flavonoid, phenolic, and saponin that can be antibacterial. This research was conducted by extracting the shallot skin using maceration and ultrasound-assisted methods with 3, 5, and 7 days for maceration extraction and 10, 20, and 30 minutes for ultrasonication-assisted extraction (UAE). The extract was then tested for phytochemical screening and analysis of its flavonoid, phenolic, and saponin levels. Three extracts with the best secondary metabolite compounds were then tested for the inhibitory power of the extracts against Escherichia coli through the diffusion method. The results showed that shallot skin extract contained flavonoid and phenolic compounds but not saponin. Based on the analysis of the levels of these compounds using UV-Vis spectrophotometry, three extracts with the highest flavonoid and phenolic content were obtained from maceration extraction for seven days, the UAE method for 20 minutes, and the UAE extraction method for 30 minutes. The extract using the UAE method has relatively higher flavonoid and phenolic content (6.93 and 2.59 ppm, respectively) than the extract using the maceration method (5.48 and 2.46 ppm, respectively), which is also considered more efficient in terms of time. A preliminary antibacterial activity test showed antibacterial activity in the shallot skin.
SINTESIS, KARAKTERISASI DAN APLIKASI TIMAH TETRAKLORIDA PENTAHIDRAT Marta Pramudita; Alia Badra Pitaloka; Rahmayetti Rahmayetti; Jayanudin Jayanudin; Saepurahman Saepurahman; Teguh Kurniawan; Selfira Arum Andadari
JURNAL INTEGRASI PROSES Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : JURNAL INTEGRASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jip.v12i2.22830

Abstract

Indonesia is one of the world's largest tin-producing countries, but its downstream industry is not well developed. One of the chemical products derived from tin is SnCl4.5H2O. Several commercial production routes are reviewed in this paper. In addition, SnCl4.5H2O characterization techniques from advanced analytical instruments to titration analysis are also discussed. Commercial applications of SnCl4.5H2O products include catalysts, polyvinyl chloride (PVC) stabilizers, and dyes. The latest developments regarding the potential of SnCl4.5H2O as a catalyst are also reviewed in this paper.