Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS PRODUK PERTH PX DI PT. ASRI PANCAWARNA Tri Widodo; Nur Fadilah Fatma
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v5i1.1771

Abstract

Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik dan keistimewaan dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan dari kemampuan produk atau jasa untuk memuaskan sebagian atau secara keseluruhan kebutuhan dari konsumen. PT. Asri Pancawarna adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, khususnya Granite Tile. Namun masih terjadi beberapa masalah dalam proses produksinya, seperti tingginya defect pada salah satu produk yang di produksi PT. Asri Pancawarna yaitu produk Perth PX. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pengendalian kualitas menurunkan jumlah produk cacat. Terdapat lima jenis cacat/deffect yang ada di departemen Quality Assurance yaitu, jenis cacat Cekung, chipping, Lainasi, Belang dan Cembung. Jenis cacat yang paling dominan adalah jenis cekung dengan persentase yang cukup besar yaitu mencapai 45,35% untuk produk Pert PX. Penyebab utamanya adalah karena material powder yang masih ada kadar air, udara yang masih terperangkap dalam keramik, proses pembakaran yang tidak merata serta suhunya terlalu tinggi dan proses pendinginan yang tidak berlangsung lama sehingga pada proses polesing permukaan keramik menjadi turun/cekung. Solusi yang bisa diterapkan untuk menanggulangi faktor manusia diantaranya dengan melakukan pelatihan yang teratur secara berkala, memilih operator yang masih muda dengan tingkat ketelitian yang masih baik. Serta lingkungan atau ruangan yang mendukung seperti, pencahayaan dan temperature ruang yang baik serta mengurangi tingkat kebisingan. Kata kunci: Fish Bone, Pareto, Produk perth PX, kualitas.
Pengukuran Waktu Kerja Dengan Metode Time Motion Study Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Produksi Greenware (Studi kasus : PT XYZ) Ismail Fardiansyah; Tri Widodo; Weli Anggraini
Journal Industrial Manufacturing Vol 7, No 2 (2022): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v7i2.6924

Abstract

This study aims to determine the working time in order to increase productivity in greenware production in the formation section, the productivity of workers that will be calculated in this final project is the productivity of workers in the formation section in greenware production because the results of the production process every day are different and still exist,which has not reached its production target. The calculation of productivity is carried out using the time and study method, after obtaining the working time used to carry out the production process, then a new work method is applied to increase productivity results and a comparison is made before and after the implementation of the new work method, After applying the time motion study method to production Greenware in the formation section is known for the productivity results obtained, which are 121,350. After measuring working time using a time study and implementing the proposed improvement, the productivity results increased for the initial productivity results from 121.350 to 134.100, or an increase of 10.5%. Keywords: Working Time, Productivity,production targets, time and study, standard time.
Implementasi Single Minute Exchange Of Dies (Smed) Untuk Perbaikan Waktu Set-Up Pergantian Size Pada Mesin Rbg-Bg 1 di PT. GT R Tri Widodo; Ismail Fardiansyah
Journal Industrial Manufacturing Vol 8, No 1 (2023): Journal Industrial Manufacturing
Publisher : Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jim.v8i1.8083

Abstract

PT. GT R merupakan perusahaan yang bergerak dalam sektor industri pengolahan karet yang memproduksi ban kendaraan roda dua maupun roda empat. Dalam menjalankan kegiatan produksinya, perusahaan berupaya untuk menghasilkan produk yang baik dan diikuti dengan tingkat produktivitas yang tinggi. Permasalahannya dibagian Bead Grommet masih mengalami permasalahn tidak tercapainya schedule yang diberikan oleh tim PPC yang diakibatkan oleh lamanya waktu set-up pada saat pergantian size pada mesin RBG-BG 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakor-faktor yang mempengaruhi lamanya waktu set- up pada saat pergantian size pada mesin RBG-BG 1 dan melakukan improvement atau perbaikan dengan menggunakan metode Single Minutes Exchange of Dies (SMED). Dari analisis sebab akibat (fishbone diagram) dapat diketahui faktor penyebab tingginya waktu set-up yaitu berasal dari faktor manusia, mesin dan metode. Selanjutnya proses perbaikan dilakukan dengan cara mengimplementasikan metode SMED dengan mengotimalkan aktivitas eksternal pada poses set-up. Penerapan konsep SMED dilakukan dengan mengubah 16 aktivitas internal menjadi 9 aktivitas internal. Kemudian hasil dari perbaikan dengan menggunakan SMED yaitu berkurangnya waktu set-up pada mesin RBG- BG 1 dari 45,76 menit menjadi 35,84 menit. sehingga terjadi perbaikan waktu set- up sebesar 27,67 %.Kata kunci : Single Minutes Exchange of Dies (SMED), Fishbone diagram, Waktu set-up, Improvement, Aktivitas internal dan eksternal
RE-DESAIN FASILITAS KERJA KURSI ERGONOMI UNTUK MENGURANGI RISIKO MUSCULOSAL DISORDERS MENGACU PADA NILAI ANTROPOMETRI DI PT. X Tri Widodo; Eko Setyawan
Jurnal Taguchi : Jurnal Ilmiah Teknik dan Manajemen Industri Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Taguchi : Jurnal Ilmiah Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.015 KB) | DOI: 10.46306/tgc.v1i1.10

Abstract

PT. X is a company engaged in manufacturing with Radiator products. From the results of the Nordic Body Map in the production department of the press shop line section, many workers have complaints in the muscles (musculoskeletal disorders) because the workplace is not ergonomic as many as 15 workers, including aches in the neck of 3 people, back pain 4 people, back pain 1, stiff neck 5 people, bent body 2 people. From these results, there needs to be further action by making the design of the seatwork facility ergonomic concerning anthropometric values. With this reference, the design of popliteal height (TPo) 41 cm, popliteal buttocks (PPO) 39 cm, hip-width 38 cm, backrest height (TSP) 45 cm, seated back width (LSD) 35 cm, eye height sitting (TMD) 73 cm, height of backrest (TSP) 13 cm
Edukasi Masyarakat Tentang Identifikasi Bahaya Pada Proses Pengelasan Besi Untuk Fasilitas Public Tri Widodo; Ismail Fardiansyah
NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2023): November : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/nusantara.v3i4.1924

Abstract

One of the work activities usually carried out to maintain and repair public facilities in residential communities is the welding process. Of course, correct knowledge is needed regarding a good welding process in order to produce quality welding results so that the object being repaired can last a long time. In the welding process there are several potential dangers which have risks both for the welding worker himself in terms of health and risks for the environment in the form of fire. Education to the public regarding the welding process so that it produces quality results in general includes: ensuring the work area is clean and safe, then the tools and materials used are according to specifications and correct welding techniques are very helpful to the public. Apart from that, recognition of the potential dangers and risks that may arise from the welding process can increase awareness in the community of the importance of implementing occupational health and safety principles.