Janette Maria Pinariya
Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Program Berbasis Masyarakat dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten Pandeglang Anita Yunia; Janette Maria Pinariya; Diandra Forceila; Lystia Ivana
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 7 No. 2 (2020): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101007220205

Abstract

Since 1950, the need for the global economy related to natural disasters has increased 14 fold. The natural disaster that occurred in 2018, put Indonesia into the country with the highest number of victims in the world, which was caused by three rare phenomena. This study discusses about the Desa Tangguh Bencana program as a strategic step for community-based disaster risk reduction in the Pandeglang Regency, which is one of the areas that has the impact of damage and casualties from the tsunami phenomenon in the Sunda Strait. This study aims to obtain information about the activity steps and communication strategies of the program which refers to the concept of disaster mitigation according to George D. Haddow and Kim S. Haddow in 2014. The research method uses a descriptive qualitative approach with an interpretive paradigm. Data was collected through semi-structured interviews and other supporting documents, which were analyzed using the Miles & Huberman method and tested for credibility by triangulation of sources. The results showed that community participation in this program is the main key as a planning initiator to the implementing activities. These disaster risk reduction efforts are carried out by identifying community risks, determining action plans, funding, involving opinion leaders as parties raised by the community, forming messages, to the communication channel mechanism.
Sosialisasi dan Edukasi Digital Marketing pada Komunitas BGBJ di Bantar Gebang Menghadapi Era 4.0 Janette Maria Pinariya; Diandra Forceila; Lystia Ivana; Anita Yunia
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2021): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i2.6148

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengatasi masalah yang sedang berkembang di Bantar Gebang yaitu sebagai salah satu wilayah daerah Bekasi yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah terakhir kawasan megapolitan Jabodetabek. Bantar Gebang selama ini dikenal sebagai daerah kumuh dengan kondisi perekonomian masyarakat bertaraf rendah (miskin). Sehingga muncul inisiatif anak-anak muda untuk membentuk suatu komunitas usaha kecil dengan memanfaatkan limbah kayu, plastik, dan kertas sebagai bahan dasar pembuatan produk kreatif, yaitu komunitas The Kingdom of BGBJ (Biji-Biji Bantar Gebang). BGBJ dibangun atas bantuan, dukungan, dan dedikasi para pengunjungnya. Komunitas ini menyediakan berbagai pelatihan, pendampingan, bantuan sandang, papan dan pangan untuk masyarakat yang tidak memiliki akses ke sumber daya ini. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan ini, diharapkan dapat memberikan alternatif bagi masyarakat untuk memutus siklus kemiskinan serta menciptakan lingkungan yang sehat dan aman. Namun untuk dapat mengembangkan program ini, BGBJ mengakui bahwa sumber daya yang dimilikinya belum paham akan strategi pemasaran. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pemasarannya yang hanya dilakukan sebatas pada komunikasi offline yaitu Word of Mouth (WoM). Dengan permasalahan tersebut, maka dibuatlah suatu program pemberdayaan kepada peserta komunitas BGBJ dan masyarakat tentang pemahaman pemasaran digital (digital marketing) serta kegiatan pendukung lainnya yang bermanfaat. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pendekatan model community development yang diberikan dalam bentuk sosialisasi dan edukasi serta pelatihan dan pendampingan selama 3 bulan, terhitung dari bulan Juni – Agustus 2020. Hasil menunjukkan bahwa kegiatan pemberdayaan ini dapat diterima secara efektif dan para peserta dinilai sudah siap untuk beradaptasi menghadapi era 4.0. Hal ini dapat diukur berdasarkan survei yang dilakukan sebelum maupun setelah kegiatan pemberdayaan dilakukan. Meskipun demikian, terdapat evaluasi bahwa pengembangan program ini harus dilakukan secara berkelanjutan, dikarenakan masih terdapat sebagian peserta yang memerlukan arahan dan bimbingan lebih lanjut.Kata kunci: BGBJ; digital; media sosial; strategi pemasaran; 4.0.Socialization and Digital Marketing Education to the BGBJ Community in Bantar Gebang Facing Era 4.0 ABSTRACTThe purpose of this activity is to address a growing problem in Bantar Gebang, known as one of the Bekasi areas which is used as the final waste disposal site for the Jabodetabek megapolitan area. Bantar Gebang has been known as a slum area with low economic conditions (poor). So that the initiative of young people emerged to form a small business community by utilizing wood, plastic, and paper waste as basic materials for making creative products, they are The Kingdom of BGBJ (Bantar Gebang Seeds) Community. BGBJ was built on the help, support and dedication of its visitors. This community provides a variety of training, mentoring, clothing, shelter and food assistance for people who do not have access to these resources. With this empowerment, it is hoped that it can provide an alternative for the community to break the cycle of poverty and create a healthy and safe environment. However, to be able to develop this program, BGBJ admits that its resources do not understand the marketing strategy. This can be seen from its marketing activities which are only limited to offline Word of Mouth (WoM) communication. With these problems, an empowerment program was made for BGBJ community participants and the public regarding the understanding of digital marketing (digital marketing) and other useful supporting activities. The method of implementing activities is carried out with a community development model approach which is given in the form of socialization and education as well as training and mentoring for 3 months, starting from June - August 2020. The result showed that the empowerment activity can be accepted effectively, and the participants are considered ready to adapt to the 4.0 era. This can be measured based on a survey conducted before and after the empowerment activity was carried out. However, there is an evaluation that the development of this program must be carried out continuously, because there are still some participants who need further direction and guidance.Keywords: BGBJ; digital; social media; marketing strategy; 4.0.
Kampanye Marketing Public Relations BeBASEkspresi Mengenai Perubahan Stigma Standar Kecantikan Perempuan Indonesia Dalilah Adani; Wulan Yulianti; Anita Yunia; Janette Maria Pinariya
Journal of Research on Business and Tourism Vol. 1 No. 2 (2021): Journal of Research on Business and Tourism
Publisher : Lembaga Penelitian Publikasi dan Pengabdian Masyarakat LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (472.822 KB) | DOI: 10.37535/104001220211

Abstract

Standar kecantikan masih menjadi ancaman secara psikologis bagi banyak wanita dimulai dari remaja hingga dewasa. Seiring dengan tersebarnya keragaman, keunikan dan pesona perempuan Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, stigma dan cara pandang kecantikan menjadi tidak merata. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kesadaran, mengubah pandangan, mengedukasi para pembaca tentang pentingnya konsep Marketing Public Relations pada kegiatan Kampanye BeBASEkspresi dari brand Base terhadap pandangan publik pada standar kecantikan di Indonesia, serta mengetahui dampak yang akan ditimbulkan dari kampanye ini, baik dampak positif maupun negatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sifat deskriptif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) dengan informan internal, eksternal, serta studi kepustakaan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa antusias masyarakat dalam kampanye ini sangat besar, hal ini dilihat dari partisipasi serta feedback masyarakat dalam kampanye tersebut. Meskipun kampanye hanya dapat dilakukan secara online, hal ini tidak menjadi penghambat Base untuk semangat memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang standar kecantikan wanita di Indonesia. Dengan kampanye ini diharapkan para perempuan tidak perlu merasa khawatir pada stigma atau perspektif tentang kecantikan, dengan segala yang dimilikinya diharapkan para perempuan di Indonesia juga bisa mengembangkan rasa percaya diri untuk mengekspresikan dirinya.
Sosialisasi Buku Saku Tangkal Hoaks Covid-19 untuk Mahasiswa Sebagai Agent of Change Rapikah Harnum; Janette Maria Pinariya; Wulan Yulianti; Alfiona Harwinda; Anita Yunia
Journal of Servite Vol. 4 No. 2 (2022): Journal of SERVITE
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/102004220222

Abstract

Media sosial membuat informasi dapat dengan mudah diakses tanpa batas jarak dan waktu. Namun, kemudahan ini tidak jarang dimanfaatkan oleh oknum atau kelompok yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita palsu (hoaks). Terutama selama masa pandemi Covid-19 berbagai hoaks terus beredar dari awal mula munculnya virus hingga cara penanganan. Salah satu penyebab maraknya hoaks yang beredar di media sosial karena kurangnya tingkat literasi digital. Maka dari itu, untuk meningkatkan literasi digital melawan hoaks Covid-19 di media sosial dilakukan sosialisasi buku saku melalui webinar dengan sasaran utama adalah mahasiswa Indonesia yang memiliki peran sebagai agen perubahan. Teori yang digunakan yaitu nine steps of strategic planning public relations oleh Ronald D Smith dan metode Community Based Research (CBR). Melalui kegiatan webinar buku ini, terjadi peningkatan persentase literasi digital mahasiswa sebesar 10,41% mengenai pemahaman dalam menerima informasi hoaks. --- Social media has made information to become accessible regardless of distance and time. However, this benefit tends to be misused by irresponsible individuals to spread fake news (hoaxes). During the Covid-19 pandemic particularly, numerous hoaxes were spread starting from the origin of the virus to the ways of treating it. One of the causes of hoaxes spreading on social media was the lack of digital literacy. Therefore, to increase digital literacy against Covid-19 hoaxes on social media, pocketbook socialization is carried out through webinars. The target is Indonesian students as agents of change. The theory used is the nine steps of strategic planning public relations by Ronald D Smith and the Community based research (CBR) method. Through this book's webinar activity, there was an increase of students' digital literacy percentage by 10.41% regarding the understanding of receiving false information.
The Effect of Parents Digital Literacy on Sharenting Practices and Children’s Privacy on Instagram Rapikah Harnum; Janette Maria Pinariya
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 10 No. 1 (2023): Communicare: Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101010120232

Abstract

The development of technology has given rise to various social media platforms, suxh as Instagram. Instagram offers numerous features to its users for content creation, such as Instagram stories, feeds, Instagram reels, and live Instagram. The use of social media is closely related to digital literacy skills. Social media has a significant impact on society, including changes in parenting patterns, known as "sharenting." Sharenting refers to the activity of parents sharing photos or videos of their children's growth and development on social media, which often makes it difficult to restrict their lives on social media and their children's privacy. This study aims to investigate the influence of parents' digital literacy on their sharing behavior and their children's privacy. The research utilizes a quantitative method by conducting a survey with 400 respondents. The findings of the study reveal that digital literacy has a significant influence on sharenting, with a coefficient of 0.799, a t-statistic of 16.785, and a p-value of 0.000. This indicates that digital literacy has a proven positive and significant impact on sharenting. Furthermore, digital literacy also has a positive and significant influence on children's privacy, as the coefficient of digital literacy's influence on children's privacy is 0.774, with a t-statistic of 16.059 and a p-value of 0.000.