Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : AT-TABAYYUN: Journal Islamic Studies

KATA SAPAAN DALAM BAHASA GAYO SEBAGAI PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI ISLAM Fauzi
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 2 No. 2 (2020): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v2i2.1740

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kata sapaan dalam bahasa Gayo sebagai penerapan etika komunikasi Islam. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk-bentuk kata sapaan dalam bahasa Gayo, dan bagaimanakah penerapan etika komunikasi Islam pada kata sapaan dalam bahasa Gayo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik mengumpulkan data penelitian menggunakan simak bebas libat cakap, yaitu observasi (pengamatan) dan penyimakan dengan cara merekam percakapan-percakapan yang terjadi secara alamiah antara penutur dan petutur bahasa Gayo dalam konteksnya, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam komunikasi perlu diperhatikan kaidah-kaidah tuturan yang sesuai dengan budaya dalam masyarakat tertentu. Unsur terpenting dalam kegiatan betutur adalah kata sapaan. Bentuk kata sapaan dalam komunikasi pada tutur masyarakat Gayo berkaitan erat dengan bentuk keluarga atau sistem kekerabatan. Kata sapaan dalam tutur Gayo adalah bagian dari nilai budaya dan gambaran dari jiwa masyarakat Gayo. Terdapat 63 bentuk kata sapaan dalam tutur Gayo, yang terdiri dari jenis tutur kekerabatan atau kekeluargaan dan jenis tutur jabatan atau fungsi. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya tutur, diantaranya faktor hubungan darah atau kekerabatan, perkawinan, dan persoalan-persoalan sosial lainnya.
HIBAH HAREUTA PEUNULANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Fauzi
At-Tabayyuun: Journal Islamic Studies Vol. 3 No. 2 (2021): AT-TABAYYUN - JOURNAL ISLAMIC STUDIES
Publisher : Pascasarjana IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/atjis.v3i2.1757

Abstract

Islam mengatur peralihan harta dalam keluarga melalui tiga mekanisme, yaitu hibah, warisan dan wasiat. Ketiga mekanisme tersebut memiliki perbedaan pengertian sebagaimana dipahami dalam berbagai kitab fikih. Tulisan ini memfokuskan tentang hibah hareuta peunulang menurut perspektif hukum Islam guna menggali dan mendeskripsikan praktek hibah hareuta peunulang yang dilakukan oleh masyarakat di Aceh dan analisa praktek tersebut berdasarkan hukum Islam. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif dengan mencermati berbagai ketentuan hukum Islam terkait hibah baik dari Al-Quran, Hadis maupun pendapat para ulama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek hibah hareuta peunulang tidak bertentangan dengan hukum Islam sejauh dilakukan berdasarkan ketentuan hibah dalam Islam, yaitu tidak melebihi sepertiga harta, dan bersikap adil terhadap semua anak.