Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PEMETAAN SUHU PERMUKAAN LAUT (SPL) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT ASTER DI PERAIRAN LAUT JAWA BAGIAN BARAT MADURA Dyah Ayu Sulistyo Rini; Zainul Hidayah; Firman Farid Muhsoni
Jurnal Kelautan Vol 3, No 2: Oktober (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i2.918

Abstract

Oceanographical temperature in Java Sea is very important to be considered. This research was combines in-site observation technique, Geographical Information System (GLS) and remote sensing in order to get accurate, present and updateable data. The aim of this research is to determine the distribution of sea-surface temperature and accuration-test value in Java Sea especially on western coast of Madura using ASTER satellite imagery. This research were used software of ENVI 4.5, ILWIS 3.3, and ArcGIS 9.3 and also changed the radian value until °C. Result showed that using ASTER satellite imagery within band 10 range between 32 "C-35 "C. Band 11,between 24.9"C 25,2"C. Band 12 between 16,7"C to 17"C. Band while band 13 abd 14 between 30.7, band 28. Band 11 is more accurate compared to Band 10, 12, 13. 14, the RMS Error on band 11 showed lower value compared to the other band.Keywords: Sea-surface Temperature. ASTER satellite imagery. Java Sea, Western coast of Madura
APPLICATION OF GIS FOR ASSESSING PRAWN FARM DEVELOPMENT IN TULLY-CARDWELL, NORTH QUEENSLAND Zainul Hidayah
Jurnal Kelautan Vol 5, No 1: April (2012)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v5i1.933

Abstract

In recent years, Geographical Information Systems (GIS) has been employed for various studies in aquaculture where geographical factors, natural resources and human activities are involved This study is intended to become a preliminary investigation for the development of prawn farm in Tully-Cardwell region of North Queensland. The aim of this research is to ident suitable sites for development of prawn farming using GIS multi-based criteria based on the basic requirements for prawn farming. Further analysis explains that 36,006.67 Ha of area which consists of 52 polygons are identified as suitable for the development of prawn farm in the region.Keywords: GIS, prawn farm, Queensland
PERBANDINGAN FLUKTUASI MUKA AIR LAUT RERATA (MLR) DI PERAIRAN PANTAI UTARA JAWA TIMUR DENGAN PERAIRAN PANTAI SELATAN JAWA TIMUR Zainul Hidayah; Anugrah Dewi Mahatmawati
Jurnal Kelautan Vol 3, No 2: Oktober (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i2.924

Abstract

Perairan laut di sisi selatan pulau Jawa Timur mempunyai karakteristik dengan topografi dasar laut yang curam, dan gelombang besar, serta berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Sedangkan perairan Int di sisi utara pulau Jawa Tirnur memiliki karakteristik dengan kondisi topografi dasar laut yang lumayan landai dan bergelombang relatif kecil serta berbatasan langsung dengan lain Jawa. Perbedaan dua karakter ini merupakan hal yang menarik untuk diamati, terutama Muka Air Lain Rerata (MLR). Metode admiralty adalah metode perhitungan pasang surut yang digunakan untuk menghitung dua konstanta harmonik yaitu amplitudo dan kelarnbatan phasa. Perhitungan dengan cara admiralty diperoleh konstanta harmonik yang akan dilanjutkan dengan analisa data dengan menggunakan bilangan Formzahl yakni pembagian antara amplitudo konstanta pasang surut harian utama dengan amplitudo konstanta pasang surut ganda utama. Hasil perhitungan bilangan Formzahl ini akan diketahui tipe pasang surut di perairan Perak Surabaya dan perairan Prigi Trenggalek.Perbandingan tipe pasang surut di perairan utara Jawa (Perak Surabaya) dengan perairan selatan Jawa (Trenggalek) menggunakan bilangan Formzahl tidak menunjukkan perbedaan, berdasarkan penelitian ini maka diperoleh tipe pasang surut antara perairan perak surabaya dengan perairan prigi Trenggalek berkisar antara 0.26-1.5 maka tipe pasang surut antara kedua perairan ini adalah tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda. Perbandingan fluktuasi Muka Laut Rata-rata (MLR) di perairan utara Jawa Timur (Perak Surabaya) dengan perairan selatan Jawa Timur (Trenggalek) berdasarkan uji analisa Mann Whitney U-Test diperoleh P0.05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai MLR di dua lokasi adalah sama nyata, dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode admiralty, fluktuasi Muka Air Laut Rerata (MLR) di perairan Perak Surabaya rata-rata 1237.76 mm sedangkan rata-rata Muka Air Rerata (MLR) di perairan Prigi Trenggalek berkisar antara 1158.3 mm.Kata kunci: Pasang Surut, Admiralty, Mann Whitney U-Test
APPLICATION OF GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS (GIS) TO DETERMINE THE STATUS OF MANGROVE ECOSYSTEMS OF MODUNG REGION MADURA Zainul Hidayah
Jurnal Kelautan Vol 7, No 2: Oktober (2014)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v7i2.797

Abstract

Conversion of mangrove forests to fish ponds and settlements area has been occurred at Modung region for many years. In addition, human activities in making use of mangrove’s leaves for cattle food was also a factor that could cumulatively affect the condition of mangrove ecosystems. To maintain and conserve the ecosystems, the existing condition of mangrove’s area need to be assessed by employing relevant methods. Objectives of this study were to analyze the present condition of mangrove forests and to verify the critical status in the study area. Geographic Information Systems (GIS) was used in this study as a tool to analyze and to map the ecosystem status. GIS technology was employed because its ability to map the distribution of mangrove’s habitat based on satellite imagery data as well as to determine its status using several criterias.  According to the Landsat Imagery data, total areas of mangroves forest were 92,76 Ha. Moreover, using 2 different methods (remote sensing and field measurements), approximately 77% of mangrove ecosystems in the area can be classified as critical.Key Words: Mangroves, GIS, Modung Madura
DETEKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI TELUK JAKARTA BAGIAN TIMUR TAHUN 2003-2018 Zainul Hidayah; Alif Apriyanti
Jurnal Kelautan Vol 13, No 2: Agustus (2020)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v13i2.7980

Abstract

ABSTRACTJakarta Bay is one of the coastal areas with dynamic changes in its coastal environment. This is caused by the location of the bay which is the estuary of several large rivers that flow from the West Java region. One of the dynamics parameters of the coastal environment that can be observed temporarily is the change in the shoreline. The study aimed to analyze the changes in the shoreline caused by abrasion and sedimentation in the eastern part of Jakarta Bay. Multitemporal satellite images (2003, 2010, and 2018) were downloaded from the Google Earth application. On-screen digitation was applied to extract coastline features. Coastlines from different years were then overlayed to measure the magnitude of the changes using ArcGIS 10.3 software. The results of the overlay process showed that during the last 15 years, abrasion has taken place covering 37,6 Ha and sedimentation covering 90,7 Ha. The rapid development of coastal areas in the Jakarta Bay also resulted in reclamation land covering an area of 100,2 Ha.Keywords : abrasion, sedimentation, coastal environment dynamic, digitation, satellite imagesABSTRAKTeluk Jakarta merupakan salah satu wilayah pesisir yang memiliki dinamika perubahan lingkungan pantai yang dinamis. Hal ini diakibatkan oleh lokasi teluk ini yang merupakan muara dari beberapa sungai besar yang mengalir dari wilayah Jawa Barat. Dinamika lingkungan pantai yang dapat diamati secara temporal salah satunya adalah perubahan garis pantai. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisa perubahan garis pantai yang diakibatkan oleh abrasi dan sedimentasi di Teluk Jakarta bagian timur. Metode yang digunakan pada penelitian adalah dengan mengamati perubahan garis pantai menggunakan citra satelit yang disediakan oleh aplikasi Google Earth. Untuk pengamatan tersebut, digitasi citra satelit dari tahun 2003, 2010 dan 2018 dilakukan untuk menghasilkan fitur garis pantai. Selanjutnya, garis-garis pantai tersebut di-overlay untuk mengetahui besar perubahannya menggunakan software ArcGIS 10.3. Hasil proses overlay menunjukkan bahwa selama periode 15 tahun telah terjadi abrasi seluas 37,6 Ha dan sedimentasi seluas 90,7 Ha. Pesatnya pembangunan wilayah pesisir di Teluk Jakarta juga menghasilkan lahan reklamasi seluas 100,2 Ha. Kata Kunci : abrasi, sedimentasi, dinamika lingkungan pantai, digitasi, citra satelit
ANALISIS KONSENTRASI MERKURI (Hg) DAN CADMIUM (Cd) DI MUARA SUNGAI PORONG SEBAGAI AREA BUANGAN LIMBAH LUMPUR LAPINDO R Rachmawatie; Zainul Hidayah; Indah Wahyuni Abida
Jurnal Kelautan Vol 2, No 2: Oktober (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i2.857

Abstract

Tujuan riset ini adalah untuk meneliti konsentrasi Merkuri ( Hg) dan Cadmium ( Cd) di  muara Sungai Porong serta menentukan tingkat pencemaran logam berat di area tersebut. Analisa statistic yang digunakan adalah  ANOVA  dan analisis regresi yang digunakan untuk menguji hubungan logam berat yang terdeteksi dengan parameter penunjang. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Cd telah melewati batasan normal di area muara. Disamping itu, Merkuri (Hg) tidak terdeteksi. Rata-Rata konsentrasi Cd dari 9 stasiun adalah 0,025 - 0,075 mg/liter. Hasil ANOVA menunjukkan rata-rata konsentrasi Cadmium (Cd) dari seluruh stasiun pengamatan  adalah berbeda nyata (p 0,05). Selanjutnya, analisis regresi menunjukkan bahwa model regresi dapat menjelaskan hubungan konsentrasi logam berat Cadmium (Cd) dengan beberapa parameter kualitas air  ( R2 70%). Kata Kunci :  Cadmium, Merkuri, muara Sungai Porong
APLIKASI TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK PENENTUAN KONDISI DAN POTENSI KONSERVASI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN Wahyu A'idin Hidayat; Zainul Hidayah; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 2, No 1: April (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.899 KB) | DOI: 10.21107/jk.v2i1.896

Abstract

Ekosistem mangrove adalah ekosistem khas pantai tropis yang memiliki fungsi ekologis tinggi namun rentan terhadap pengrusakan. Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan untuk mengetahui kondisi ekosistem mangrove sekaligus mengkaji potensi upaya pelestarian mangrove di wilayah tersebut. Penelitian ini mengkombinasikan data pengamatan lapang dan citra satelit Landsat ETM/7 akuisisi 2002, yang kemudian diolah menggunakan Sistem Informasi Geografis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penentuan tingkat kekritisan lahan yang ditetapkan oleh Departemen Kehutanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ekosisyem mangrove di 6 lokasi pengamatan berada pada kondisi rusak.  Kata kunci : Mangrove, Kwanyar, Sistem Informasi Geografis
PENGUKURAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DENGAN PENGOLAHAN CITRA LANDSAT ETM-7 DAN UJI LABORATORIUM DI PERAIRAN SELAT MADURA BAGIAN BARAT Halida Nuriya; Zainul Hidayah; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 3, No 1: April (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i1.847

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi klorofil-a perairan khususnya selat Madura bagian barat melalui citra satelit Landsat ETM 7 yang nantinya akan dibandingkan dengan hasil penelitian lapang dari analisa laboratorium. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2009 sampai Januari 2010. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara membandingkan data hasil analisa citra dengan analisa laboratorium. Pengujian akurasi terhadap hasil analisa citra dan laboratorium menggunakan RMS Error, dimana hasil dari RMS Error adalah 0,934664 yang menunjukkan data yang didapat bagus. Sedangkan untuk analisa statistik diuji dengan uji-t, dari hasil uji-t hasil analisa citra dan laboratorium tidak berbeda nyata (P0,05) dengan rata-rata konsentrasi klorofil-a hasil analisa citra 0,03536 mg/m3 dan rata-rata konsentrasi klorofil-a hasil analisa laboratorium 0,42055 mg/m3. Kata Kunci : Klorofil-a, citra Landsat ETM 7, akurasi.This research aimed to understand the chlorophyll-a concentration in the western Madura Landsat ETM 7 satellite imagery and compared with real field and laboratory measurement. Research was done between December 2009-Januari 2010. RMS error result showed that the data obtained from satellite imagery was good. There was no difference image analysis and laboratory result. Keywords: Clorophyll-a, Landsat ETM 7 imagery, Accuracy. 
ANALISIS PARAMETER FISIKA KIMIA DI PERAIRAN SUMENEP BAGIAN TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT TM 5 Halida Nuriya; Zainul Hidayah; Achmad Fachruddin Syah
Jurnal Kelautan Vol 3, No 2: Oktober (2010)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v3i2.922

Abstract

Perairan Sumenep bagian timur rnerupakan perairan yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa, Laut Flores dan Selat Madura. Pada Perairan Sumenep bagian timur ini terdapat aktifitas pelayaran. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui parameter fisika kimia perairan menggunakan citra Landsat TM 5 dan mengetahui tingkat keakurasian citra. Metode yang digunakan yaitu membandingkan data hasil analisis lapang dengan hasil pengolahan citra. Uji akurasi menggunakan RMS error digunakan untuk mengetahui tingkat kesalahan data citra dalam memberikan informasi tentang keadaan suatu objek yang ada di lapang. Dari parameter yang diuji, parameter klorofil-a mempunyai tingkat keakuratan yang paling baik dibandingkan dengan 2 parameter lainnya.Kata kunci: akurasi, RMS error, citra landsat, perairan Sumenep
APLIKASI TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK PENENTUAN KONDISI DAN POTENSI KONSERVASI EKOSISTEM HUTAN MANGROVE DI KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN Wahyu A'idin Hidayat; Zainul Hidayah; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 4, No 2: Oktober (2011)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v4i2.883

Abstract

Given the importance of mangrove ecosystems in supporting the preservation of coastal resources, as well as threats to the sustainablity, a research to determine current conditions and potential for conservation of mangrove ecosystem in the coastal District Kwanyar Regency Bangkalan is needed. This research combines on site observation techniques, Geographical Information System (GIS) and remote sensing to obtain accurate and the latest data. Furthermore, the data is possible to be updated. Objectives of this research are to examine the distribution of mangrove vegetations in Kwanyar District using GIS, to analyze the condition of the mangrove ecosystem based on RBI Map, Landsat Imagery, and field conditions and also to determine the areas that have potential condition as a mangrove conservation area. Methods of this research are adopted from the Ministry of Forestry in 2006. Results of this research showed that based on the RBI Map scale 1: 25.000 from 2006, Landsat imagery from 2002 and field survey on 2008, that are processed by Geographical Information System (GIS), the result showed that area covered by mangrove ecosystem in Kwanyar District are 140.76 ha and have been damaged. The data obtained from the results of scoring according to the rules issued by the Ministry of Forestry in 2006 showed that there was no area in the location that can be recommended as a conservation area. However, it can be argued that the village of Pesanggrahan has the better condition of mangrove ecosystems, therefore it has potency to be developed as a conservation area in the future. Keywords: Geographical Information System, Remote Sensing, Conservation, Mangroves