Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

TINGKAT KEKRITISAN DAN KESESUAIAN LAHAN MANGROVE DI KABUPATEN SAMPANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Firman Farid Muhsoni; Mahfud Efendy; Haryo Triajie; Aries Dwi Siswanto; Indah Wahyuni Abida
Jurnal Kelautan Vol 6, No 2: Oktober (2013)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v6i2.786

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kondisi kekritisan dan kesesuaian lahan mangrove di kabupaten Sampang. Tahap pekerjaan: (1) tahap persiapan; (2) proses pengolahan citra; (3) cek lapangan; (4) analisis data; (5) uji akurasi; dan (6) hasil analisis. Penentuan tingkat kekritisan dan kesesuaian lahan dengan menggunakan pemodelan SIG dengan model indeks. Hasil analisis citra mendapatkan mangrove di Kabupaten Sampang mencapai 914,54 Ha, yang tersebar di 6 Kecamatan. Tingkat kekritisan mendapatkan mangrove dalam kondisi rusak 600,8 Ha (65,7%), mangrove dalam kondisi baik  292,5 Ha (32%) dan mangrove dalam kondisi rusak berat 21,1 Ha (2,3%). Mangrove dalam kondisi tidak rusak sebagian besar terdapat di Kecamatan Sampang mencapai 109,6 Ha atau 11,98%. Mangrove kondisi rusak sebagian besar di Kecamatan Sreseh (39,39 Ha atau 39,39%), mangrove dalam kondisi rusak berat sebagian besar di Kecamatan Sreseh (11,1 ha  atau 1,21%). Kesesuaian lahan mangrove mendapatkan lahan yang sesuai untuk mangrove seluas282,9 Ha (30,9%), cukup sesuai untuk lahan mangrove 624,1 Ha (68,2%) dan sesuai bersyarat mencapai 7,6 Ha (0,8%). Daerah yang sangat sesuai sebagian besar di Kecamatan Sampang (155 Ha).Kata Kunci: kekritisan mangrove, kesesuaian lahan, sistem informasi geografis
LIMBAH IKAN SEBAGAI ALTERNATIF UMPAN BUATAN UNTUK ALAT TANGKAP PANCING TONDA Indah Wahyuni Abida; Firman Farid Muhsoni; Aries Dwi Siswanto
Jurnal Kelautan Vol 2, No 1: April (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i1.907

Abstract

Masalah yang dihadapi alat tangkap pancing adalah ketersediaan umpan yang tidak kontinyu. Tujuan penelitian ini untuk memanfaatkan limbah ikan agar mempunyai nilai tambah, mengetahui kemampuan dan kemanfaatan teknologi umpan buatan. Metode yang digunakan eksperimen, dengan uji anova dan analisa usaha. Daerah uji di perairan desa Pangeranan Kabupaten Bangkalan perairan Laut Jawa. dengan koordinat   060.59’.734” LS dan 1120.42’.827” BT. Hasil dari uji coba lapangan mendapatkan ikan Karapu Lumpur, Kerapu Toke, Pari, Keting. Rata-rata penangkapan 38 ekor dengan berat 11,4 kg tiap trip, dengan rata-rata hasil umpan alami sebanyak 51,5%, limbah rajungan  19,9%, limbah pemindangan 17,3% dan limbah udang 11,3%. Perlakuan terbaik menggunakan umpan alami (ikan belanak). Sedangkan perbandingan antara umpan buatan  menunjukkan hasil yang sama (tidak berbeda nyata). Perhitungan analisis ekonomi mendapatkan hasil nilai NPV0 (Rp. 30.655.975), Gros B/C rasio1 (1,57), nilai Net B/C1 (5,2). Nilai pay back period 3,69 tahun, Sedangkan  rentabilitas 27,07%. Kata Kunci : Pancing Tonda, Umpan Buatan, Bangkalan
STUDI KARAKTERISTIK GELOMBANG DI KABUPATEN BANGKALAN SEBELUM JEMBATAN SURAMADU Aries Dwi Siswanto
Jurnal Kelautan Vol 5, No 1: April (2012)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v5i1.934

Abstract

Gelombang sebagai salah satu parameter penting dalam mempelajari dinamika perairan laut. Perairan pantai di Kabupaten Bangkalan merupakan kemasan strategis pengembangan kawasan pesisir, ternama pasca Jembatan Suramadu. Meningkatnya pemanfaatan areal pantai berpotensi menimbulkan gangguan terhadap lingkungan.Pemahaman tentang karakteristik gelombang menjadi penting dalam upaya untuk memahami perubahan lingkungan yang terjadi. Teori gelombang amplitude kecil menjadi dasar dalam analisa gelombang yang dikonversikan dari data angin. Analisa gelombang menjadi input utama dalam model untuk refraksi gelombang Angin digunakan untuk mendapatkan properties gelombang, don dilakukan analisa refraksi. Asumsi yang digunakan dalam model refraksi adalah tidak ada perubahan batimetri, sudut kemiringan pantai homogen, dan kisaran sudut datang gelombang yang kecil. Hasil analisa refraksi menunjukkan bahwa gelombang di lokasi penelitian relatif kecil dan tidak signifikan perubahannya.Kata Kunci: gelombang, model refraksi gelombang
SEBARAN TOTAL SUSPENDED SOLID (TSS) DI PERAIRAN SEPANJANG JEMBATAN SURAMADU KABUPATEN BANGKALAN Kurratul Ainy; Aries Dwi Siswanto; Wahyu Andy Nugraha
Jurnal Kelautan Vol 4, No 2: Oktober (2011)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v4i2.880

Abstract

Pembangunan Jembatan Suramadu di sepanjang Selat Madura diduga menyebabkan adanya perubahan pola arus di sepanjang tiang pancang Jembatan Suramadu. Perubahan pola arus ini diperkirakan akan menyebabkan parameter kualitas perairan di sepanjang Jembatan Suramadu akan berbeda. Salah satu parameter kualitas perairan yang didugaberubah adalahTotal Suspended Solid (TSS). Total Suspended Solid (TSS) merupakan zat padat (pasir, lumpur, dan tanah liat) atau partikel tersuspensi dalam air dan dapat berupa komponen hidup (biotik) seperti fitoplankton, zooplankton, bakteri, fungi, ataupun komponen mati (abiotik) seperti detritus dan partikelanorganik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi dan penyebaran Total Suspended Solid (TSS) di sepanjangJembatan Suramadu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pengambilan contoh air dan pengambilan sedimen serta pengukuran parameter kualitas perairan pada 5 stasiun di sepanjang jembatan Suramadu sebagai data pendukung. Contoh air dianalisa menggunakan SK SNI 06-6989.3-2004. Hasil penelitian menunjukkan Konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) di sepanjang tiang pancang jembatan Suramadu bervariasi tiap minggunya dengan karakteristik parameter oseanografi yang berbeda. Kata Kunci : Total Suspended Solid, Jembatan Suramadu, Distribusi Sedimen. 
PERBANDINGAN FLUKTUASI MUKA AIR LAUT RERATA (MLR) DI PERAIRAN PANTAI UTARA JAWA TIMUR DENGAN PERAIRAN PANTAI SELATAN JAWA TIMUR Anugrah Dewi Mahatmawati; Makhfud Efendy; Aries Dwi Siswanto
Jurnal Kelautan Vol 2, No 1: April (2009)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v2i1.900

Abstract

Perairan laut di sisi selatan pulau Jawa Timur mempunyai karakteristik dengan topografi dasar laut yang curam dan gelombang besar, serta berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Sedangkan perairan laut di sisi utara pulau Jawa Timur memiliki karakteristik dengan kondisi topografi dasar laut yang lumayan landai dan bergelombang relatif kecil serta berbatasan langsung dengan laut Jawa. Perbedaan dua karakter ini menjadi hal yang menarik untuk diamati, terutama Muka Air Laut Rerata (MLR). Metode admiralty adalah metode perhitungan pasang surut yang digunakan untuk menghitung dua konstanta harmonik yaitu amplitudo dan kelambatan phasa. Perhitungan dengan cara admiralty diperoleh konstanta harmonik yang akan dilanjutkan dengan analisa data dengan menggunakan bilangan Formzahl yakni pembagian antara amplitudo konstanta pasang surut harian utama dengan amplitudo konstanta pasang surut ganda utama. Dari hasil perhitungan bilangan Formzahl ini akan diketahui tipe pasang surut di perairan Perak Surabaya dan perairan Prigi Trenggalek. Perbandingan tipe pasang surut di perairan utara Jawa (Perak Surabaya) dengan perairan selatan Jawa (Trenggalek) menggunakan bilangan Formzahl tidak menunjukkan perbedaan, berdasarkan penelitian ini diperoleh tipe pasang surut antara perairan perak surabaya dengan perairan prigi Trenggalek berkisar antara 0.26-1.5 maka tipe pasang surut antara kedua perairan ini adalah tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda . Perbandingan fluktuasi Muka Laut Rata-rata (MLR) di perairan utara Jawa Timur (Perak Surabaya) dengan perairan selatan Jawa Timur (Trenggalek) berdasarkan uji analisa Man Whitney U-Test diperoleh P0.05 maka dapat disimpulkan bahwa nilai MLR di dua lokasi adalah sama nyata, dan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode admiralty, fluktuasi Muka Air Laut Rerata (MLR) di perairan Perak Surabaya rata-rata 1237.76 mm sedangkan rata-rata Muka Air Rerata (MLR) di perairan Prigi Trenggalek berkisar antara 1158.3 mm.Kata kunci : Pasang Surut, Admiralty, Man Whitney U-Test
COASTAL STUDIES FOR IMPLEMENTATION OF LAW 27/2007 IN SIDOARJO Aries Dwi Siswanto; Widi Agoes Pratikto; Suntoyo .; Kriyo Sambodho; Siti Nurlaela
JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT Vol 15, No 1 (2011): Volume 15, Number 1, Year 2011
Publisher : JOURNAL OF COASTAL DEVELOPMENT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.543 KB)

Abstract

Law 27/2007 is the very basic rules for making the composition as well as planning and management tool on the ocean / beach / small islands. Law 27/2007 assumed less informed and not recognized by the staff of the government or society in general. This paper aims to identify the extent of socialization of Law 27/2007 by the relevant stakeholders, identify what factors or variables that have been well received and well prepared to implement Law 27/2007. Coastal and marine areas are relatively large with a variety of problems into consideration in determining Sidoarjo regency as a research location. There are two factors that were assessed, namely the level of knowledge of the material or content of the Law 27/2007 and the level of readiness for the implementation of Law 27/2007. Factor is defined by a number of variables and indicators. Methods of analysis using the Multi Dimensional Scaling with ALSCAL procedure to map a number of indicators. Identify the level of knowledge and level of readiness for the implementation of Law 27/2007 on the respondents showed very weak. There are varying levels of knowledge, although the general information about the Act is informed by good, but the policies, programs and tools to implement the government or community level have not adequate yet.
STUDI SEBARAN SEDIMEN SECARA VERTIKAL DI PERAIRAN SELAT MADURA KABUPATEN BANGKALAN Vivieta Rima Radhista; Aries Dwi Siswanto; Eva Ari Wahyuni
Rekayasa Vol 6, No 2: Oktober 2013
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.526 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v6i2.2092

Abstract

Profil sedimen secara vertikal menjadi salah satu indikasi untuk mempelajari kronologis suatu wilayah, termasuk pantai dan pesisir. Pemahaman ini penting untuk mengetahui pola sedimentasi yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui stratifikasi sedimen sebagai bahan awal untuk mempelajari pola sedimentasi di perairan sekitar Jembatan Suramadu. Materi utama penelitian adalah substrat sedimen pada profil kedalaman di 5 stasiun, dan didukung data parameter hidrooseanografi. Analisa contoh sedimen menggunakan skala Wentworth sesuai metode Buchanan (Siswanto, 2010). Hasil visualisasi lapang dan analisa laboratorium atas contoh substrat sedimen menunjukkan bahwa jenis sedimen pada 5 stasiun menunjukkan variasi meski tidak signifikan, dengan dominasi secara umum adalah pasir dan ketebalan yang relatif beragam. Profil jenis sedimen sesuai kedalaman pada kedua sisi Jembatan Suramadu relatif berbeda, pasir berbatu pada sisi barat dan pasir berlumpur pada sisi timur.
Analisa Perubahan Garis Pantai Di Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang Ashari Wicaksono; Aries Dwi Siswanto
Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan Vol 9 No 1 (2015): AKUATIK : Jurnal Sumberdaya Perairan
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Agriculture, Fisheries, and Biology, University of Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/akuatik.v9i1.3948

Abstract

Gelombang merupakan salah satu parameter penting yang berpengaruh terhadap perubahan garis pantai. Kondisi wilayah pesisir di Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Sampang, relatif dinamis. Pada perkembangannya, wilayah pesisir di Pulau Madura, termasuk di Kabupaten Sampang, akan menjadi daerah penting dan bernilai ekonomi tinggi pasca Jembatan Suramadu. Konsekuensinya, potensi degradasi lingkungan akan meningkat sebagai akibat dari pengembangan kawasan untuk berbagai kepentingan sehingga akan menimbulkan gangguan terhadap ekosistem dan keseimbangan pantai. Penggunaan penginderaan jauh menjadi salah satu alternatif untuk mempelajari dinamika dan stabilitas pantai. Citra Landsat TM tahun 2004 dan 2013 diolah dan dianalisa dengan menggunakan software Arcview, kemudian dideskripsikan. Hasil analisa menunjukkan sebagain besar lokasi pesisir dan pantai di Kecamatan Sreseh mengalami akresi dan abrasi, sehingga profil garis pantai cukup dinamis sepanjang waktu. Untuk meningkatkan validasi, perlu dilakukan pemodelan numerik untuk melihat perubahan yang terjadi.