Aswar Anas
Universitas PGRI Argopuro, Jember, Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PROTOKOL PERJANJIAN KUNCI STICKEL ATAS GRUPOID NON KOMUTATIF DAN PERUBAHANPEMBOBOTANHURUF Anas, Aswar
Gammath : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2018): Gammath : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2239.184 KB) | DOI: 10.32528/gammath.v3i1.1088

Abstract

AbstrakPengiriman pesan lewat jaringan komunikasi global sangat rawan disadap oleh musuh. Faktor keamanan pengiriman pesan menjadi aspek yang penting ditengah-tengah kemajuan teknologi sekarang ini. Chiperteks adalah pesan yang dikirim seseorang setelah melalui enkripsi dan di terjemahkan atau dideskripsi menjadi Plainteks. Chiper Vigenere salah satunya. Namun kelemahan Chper Vigenere terletak pada kunci yang diberikan. Jika kunci tersebut terlalu mudah, maka dengan kemajuan teknologi sekarang kunci tersebut dapat dibaca dengan cepat. Protokol perjanjian stikel merupakan kunci yang menggunakan grup non komutatif G. Protokol ini mempublikasikan tiga elemen dari grup a,b, dan g. para pengirim dan penerima pesan akan saling menerima u dan v, yang merupakan hasil perkalian a,b,g yang a dan b dipangkatkan bilangan asli tertentu yang dipilih secara acak. Akan tetapi processor yang semakin cepat dan algoritma pemecah kode sudah banyak ditemukan dikhawatirkan akan mempercepat musuh mendapatkan informasi. Hal ini dapat diatasi dengan pembobotan huruf yang di bedakan dengan pemecahan graf. graf yang dikirimkan dapat disamarkan berupa gambar jalan, bentuk pohon atau yang lain yang berisikan informasi pembobotan huruf. Jika hal ini dilakukan, maka ada 26! kemungkinan yang terjadi. Dengan demikian tujuan untuk mempersulit musuh mendapatkan pesan tercapai.Kata Kunci: Stickel, Graf, Matriks.AbstractA Sending a message from a global communication network is very disturbed by an enemy. Safety of sending a message is an important aspect between of technology development. Chypertext is a message from someone after encrytion process and tranlseted to plainteks. Chiper vigenere is on of them. But the weakness of this Chiper is from sharing secret key. If key is too easy, then with newest technology, the sharing secret key can be translated fastly. Stikel Agreement Protocol is a key based from non commutative group G. This Protocol plubishing a, b,  and g element of G. The Sender and Receiver a message will be accepted u and v. u and v is from multiplication of a, b, and g with a and b has exponentated with any natural number random. However,now,  the processor is very fast and a lot of  reading code algorithm is funded, worried that enemy can get the information. But this problem can be solved by giving a different number of alpabhet by graf solve problem. The sending  graf can be given by addressing road or tree’s model. If this doing, then 26! Probability can be happened on giving a number of alphabet. Then difficulty of enemy to read a messege has been get.Keywords: Stickel, Graf, Matrix
PROSES BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA BERDASARKAN TAHAPAN WALLAS DITINJAU DARI GENDER Sri Retno Anggraini; Lutfiyah Lutfiyah; Aswar Anas
Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME) Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Matematika, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jarme.v3i1.2453

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir kreatif matematis siswa berdasarkan tahapan Wallas ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu soal tes dan wawancara. Subyek penelitian terdiri dari dua kelompok gender yaitu kelompok gender laki-laki dan kelompok gender perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses berpikir kreatif siswa laki-laki mampu melakukan ke empat tahapan Wallas. Akan tetapi disetiap tahapan Wallas, siswa laki-laki hanya mampu melakukan 1 atau 2 kriteria berpikir kreatif. Yaitu siswa laki-laki hanya mampu melakukan kriteria berpikir kreatif kebaruan saja pada tahap persiapan, selanjutnya pada tahap inkubasi siswa laki-laki melakukan kriteria berpikir kreatif kefasihan dan keluwesan, serta pada tahap iluminasi dan verifikasi melakukan kriteria berpikir kreatif kefasihan saja. Sedangkan proses berpikir kreatif siswa perempuan mampu melakukan ke empat tahapan Wallas. Akan tetapi disetiap tahapan Wallas, siswa perempuan hanya satu tahapan saja yang mampu melakukan ke tiga kriteria berpikir kreatif yaitu kefasihan, keluwesan dan kebaruan pada tahap persiapan, untuk ketiga tahapan lainnya hanya melakukan 1 atau 2 kriteria berpikir kreatif saja. Yaitu pada tahap inkubasi melakukan kriteria berpikir kreatif kefasihan dan keluwesan, serta pada tahap iluminasi dan verifikasi melakukan kriteria berpikir kreatif kefasihan saja. 
Michaelis-Menten Models with Constant Harvesting of Restricted Prey Populations Minimum Place and Amount Capacity Aswar Anas; Marsidi
Jurnal Matematika MANTIK Vol. 7 No. 2 (2021): Mathematics and Applied Mathematics
Publisher : Mathematics Department, Faculty of Science and Technology, UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/mantik.2021.7.2.107-114

Abstract

Food chain modeling is currently developing rapidly. The ecosystem is protected from the chain of eating and eating processes. All living things need each other, but if the process of eating them is not balanced, then the extinction of living things will occur. One of them is the prey and predator model that serves as a balancer in the food chain system. The Michaelis-Menten model is a prey-predator model that essentially prevents prey extinction. The problem is how to keep the prey from becoming extinct but with maximum harvesting in one place and the minimum amount of prey at the right time. The method used to overcome this problem is to add two new variables to the Michaelis-Menten model, namely the minimum number of prey and the capacity of the place to be occupied. It is seen that the system will be in equilibrium if the predator mortality rate is large so that the prey is kept from extinction until harvesting. In addition, the right time for good breeding can also be determined. From this model, it is found that the right time for harvesting so that prey extinction does not occur is
PROTOKOL PERJANJIAN KUNCI STICKEL ATAS GRUPOID NON KOMUTATIF DAN PERUBAHANPEMBOBOTANHURUF Aswar Anas
Gammath : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2018): Gammath : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/gammath.v3i1.1088

Abstract

AbstrakPengiriman pesan lewat jaringan komunikasi global sangat rawan disadap oleh musuh. Faktor keamanan pengiriman pesan menjadi aspek yang penting ditengah-tengah kemajuan teknologi sekarang ini. Chiperteks adalah pesan yang dikirim seseorang setelah melalui enkripsi dan di terjemahkan atau dideskripsi menjadi Plainteks. Chiper Vigenere salah satunya. Namun kelemahan Chper Vigenere terletak pada kunci yang diberikan. Jika kunci tersebut terlalu mudah, maka dengan kemajuan teknologi sekarang kunci tersebut dapat dibaca dengan cepat. Protokol perjanjian stikel merupakan kunci yang menggunakan grup non komutatif G. Protokol ini mempublikasikan tiga elemen dari grup a,b, dan g. para pengirim dan penerima pesan akan saling menerima u dan v, yang merupakan hasil perkalian a,b,g yang a dan b dipangkatkan bilangan asli tertentu yang dipilih secara acak. Akan tetapi processor yang semakin cepat dan algoritma pemecah kode sudah banyak ditemukan dikhawatirkan akan mempercepat musuh mendapatkan informasi. Hal ini dapat diatasi dengan pembobotan huruf yang di bedakan dengan pemecahan graf. graf yang dikirimkan dapat disamarkan berupa gambar jalan, bentuk pohon atau yang lain yang berisikan informasi pembobotan huruf. Jika hal ini dilakukan, maka ada 26! kemungkinan yang terjadi. Dengan demikian tujuan untuk mempersulit musuh mendapatkan pesan tercapai.Kata Kunci: Stickel, Graf, Matriks.AbstractA Sending a message from a global communication network is very disturbed by an enemy. Safety of sending a message is an important aspect between of technology development. Chypertext is a message from someone after encrytion process and tranlseted to plainteks. Chiper vigenere is on of them. But the weakness of this Chiper is from sharing secret key. If key is too easy, then with newest technology, the sharing secret key can be translated fastly. Stikel Agreement Protocol is a key based from non commutative group G. This Protocol plubishing a, b,  and g element of G. The Sender and Receiver a message will be accepted u and v. u and v is from multiplication of a, b, and g with a and b has exponentated with any natural number random. However,now,  the processor is very fast and a lot of  reading code algorithm is funded, worried that enemy can get the information. But this problem can be solved by giving a different number of alpabhet by graf solve problem. The sending  graf can be given by addressing road or tree’s model. If this doing, then 26! Probability can be happened on giving a number of alphabet. Then difficulty of enemy to read a messege has been get.Keywords: Stickel, Graf, Matrix
Layanan Konseling Individu dengan Teknik Reinforcement Positif untuk Meningkatkan Motivasi Belajar pada Anak Broken Home Yuliana Radianengsih; Aswar Anas; Bhennita Sukmawati
PANDALUNGAN : Jurnal Penelitian Pendidikan, Bimbingan, Konseling dan Multikultural Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/pandalungan.v1i1.831

Abstract

Motivasi belajar sangat penting untuk dimiliki siswa agar mendapatkan hasil belajar yang baik, terutama bagi anak broken home. Perilaku membolos, menganggu teman, malas mengerjakan tugas serta tidak memperhatikan pembelajaran merupakan ciri-ciri perilaku anak dengan motivasi belajar yang rendah, karena salah satunya disebabkan oleh kurangnya perhatian oleh orang tua akibat peristiwa perceraian. Penelitian ini menggambarkan hasil akhir dari pelayanan konseling individu dengan teknik reinforcement positif untuk mendorong motivasi belajar anak dari keluarga broken home. Penggunaan metode pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus. Lokasi penelitian terletak di dusun Manggungan, desa Karangbayat, kecamatan Sumberbaru, kabupaten Jember. Adapun subjek penelitian, diambil melalui teknik purporsive sampling, sehingga terdapat dua subjek penelitian yang merupakan siswa kelas III di SDN Karangbayat 04, serta terdapat narasumber untuk melengkapi data penelitian yang meliputi guru kelas III dan wali dari subjek. Mengenai strategi pengumpulan data berupa, pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, tampilan data, dan kesimpulan. Triangulasi sumber oleh H.B Sutopo digunakan untuk memenuhi keakuratan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan konseling individu dengan metode reinforcement positif dapat meningkatkan motivasi belajar pada anak broken home.
Pengaruh Teknik REBT (Rational Emotive Behaviour Theraphy) Terhadap Kepercayaan Diri Siswa Kelas XI BDP-3 SMK Trunojoyo Jember Nyi Ageng Wasilatussalam; Aswar Anas; Bhennita Sukmawati
PANDALUNGAN : Jurnal Penelitian Pendidikan, Bimbingan, Konseling dan Multikultural Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/pandalungan.v1i1.836

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya siswa yang kurang percaya diri sehingga dapat menghambat perkembangan prestasi di Sekolah SMK Trunojoyo Jember. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepercayaan diri siswa sebelum dan sesudah diberi layanan konseling individual dengan pendekatan Rational Emotive Therapy. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pre-eksperimen dengan jenis Countrol Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 28 siswa Sekolah SMK Trunojoyo Jember. Sampel diambil sebanyak 8 siswa yang mengalami masalah tentang kepercayaan diri rendah melalui teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Adapun untuk analisis data, peneliti menggunakan Kuasi Eksperiment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa sebelum diberikan layanan konseling individual dengan pendekatan Rational Emotive Therapy berada dikategori skor sedang yaitu 56 dan setelah diberikan layanan konseling individual dengan pendekatan Rational Emotive Therapy kepercayaan diri siswa mengalami peningkatan skor menjadi 145, maka dapat dikatakan adanya perbedaan pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa pendekatan Rational Emotive Therapy dalam konseling individual efektif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa yang dilihat dari angka probalitas Asyimp. Sig (2-tailed) 0,000 < 0,025 sehingga Ho ditolak.
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Teknik Mind Mapping Terhadap Perencanaan Karir Mahasantri Angkatan XI Ibnu Katsir 1 Jember Abdul Ghofur; Aswar Anas; ST. Fanatus Syamsiyah
PANDALUNGAN : Jurnal Penelitian Pendidikan, Bimbingan, Konseling dan Multikultural Vol. 1 No. 2 (2023): Terbitan ke 2
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling, FKIP, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/pandalungan.v1i2.1164

Abstract

Penelitian ini membahas tentang dampak layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik mind mapping kepada perencanaan karir mahasantri angkatan XI Ibnu Katsir 1 Jember. Jenis riset ini adalah kuantitatif. Sedangkan populasinya ialah semua mahasantri angkatan XI Ibnu Katsir 1 Jember dengan sampel sebanyak 6 mahasantri. Hasil penelitian ini ialah adanya dampak metode teknik mind mapping atas perencanaan karir mahasantri angkatan XI Ibnu Katsir 1 Jember. Hal ini dibuktikan setelah pemberian treatment dengan teknik mind mapping terdapat hasil kalkulasi nilai rata rata pada saat pretest dan posttest menghasilkan kenaikan tingkat perencanaan karir mahasantri angkatan XI Ibnu Katsir 1 Jember. Pada pretest diperoleh skor rata-rata 127,5 dan skor rata-rata pada posttest 199,3 dan selisih diantara nilai pretest dan posttestnya yaitu 71.8.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOMETRI DALAM PERMAINAN LATO-LATO Jefri Saldi; Lutfiyah Lutfiyah; Aswar Anas
Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika Vol 6 No 1 (2023): Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika
Publisher : IKIP Budi Utomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/prismatika.v6i1.2840

Abstract

This study aim to produce teaching materials for geometry modules in lato-lato games to understand the material of lines and angles in terms of validity, practicality and effectiveness. This type of research is Research and Development (R&D), using the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). The results showed that the media expert's validation score obtained a score of 83.3% from validator 1 and 81.6% from validator 2, both of which indicated very valid categories. The material expert validation score obtained a score of 83.3% from validator 1 and 80% from validator 2, both of which indicated very valid categories. The validity value was also obtained from a small-scale trial, namely the student response questionnaire which obtained a score of 86.4% in the very valid category and the mathematics teacher's response questionnaire obtained a score of 91.2% in the very valid category. While the practicality score obtained a score of 86.5% from the student response questionnaire, 87.5% from the teacher response questionnaire and 94% from the module implementation observation sheet, all three of which were included in the very practical category. The value of effectiveness is obtained from the results of student tests. Student test scores after using the module during learning get a percentage score of 80% which states that it is classically complete. Thus, the module has fulfilled the aspects of validity, practicality and effectiveness and can be used in the learning process.
ANALISIS BERPIKIR KRITIS BERBASIS ETNOMATEMATIKA PADA KONSEP GEOMETRI DALAM PERMAINAN GOBAK SODOR Tino Gagah Aprillian; Eric Dwi Putra; Aswar Anas
Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika Vol 6 No 1 (2023): Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika
Publisher : IKIP Budi Utomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/prismatika.v6i1.3379

Abstract

The aim of this research is to describe students' critical thinking in solving ethnomathematics-based mathematics problems on geometric concepts. This type of research is descriptive qualitative research. The research subjects were class VII students at As–Syuja'i Middle School. Critical thinking is an important ability that must be developed in students in learning mathematics. Critical thinking skills can be developed through learning mathematics using an ethnomathematics approach with the traditional game Gobak Sodor which has the potential to be used as an interesting learning medium in introducing geometric concepts to students. The results obtained by using an ethnomathematics approach with the traditional game gobak sodor, namely students' critical thinking in solving mathematical problems based on high ability and low ability types. Students who have high ability carry out all stages of solving mathematical problems using critical thinking indicators accurately and correctly, whereas students who have low ability do not carry out the stages of solving mathematical problems using critical thinking indicators accurately and correctly, only that students can determine what is being asked. on the questions correctly at the stage of understanding the problem with critical thinking indicators.