Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Vulgar Expressions among Youth in Duma Village (A Sociolinguistic Perspective) Sartika Samad; Agus Boriri
Jurnal Langua Vol 3 No 2 (2020): Langua: Journal of Linguistics, Literature, and Language Education
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.4047255

Abstract

This research was conducted with the aim of 1) Describing the form of vulgar language used by adolescents in Duma Village, West Galela District. 2) Knowing the context of the use of vulgar language which is often used by adolescents in Duma Village, West Galela District. This research uses descriptive qualitative research methods. Through this qualitative descriptive method, the researcher will describe the use of swear language by adolescents in Duma Village, West Galela District. The place of research used by researchers for research (observation) is in Duma Village, West Galela District. Researchers conducted research in Duma Village with the consideration that researchers are part of the Duma community so that it will facilitate researchers in the data collection process. The time needed in this research is 2 (two) months, starting from May to July 2020. Data collection techniques are observation, interviews, and documentation. To perform data analysis, researchers used qualitative techniques, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of the study prove that 1) the form of vulgar language (swearing) used by adolescents in Duma Village, West Galela Subdistrict, there are two forms, namely cursing which is used based on the form of word units used by Duma adolescents in smaller word units and cannot be broken down again. In addition, there are curses used by teenagers in the form of phrases in the form of units that do not exceed the limits of the elements of the grammatical function. 2) The context of using vulgar language (swearing) which is often used by adolescents in Duma Village, West Galela Subdistrict, is a form of emotional outburst when angry, teasing friends, joking, admiring, and insulting fellow teenagers. The context of the use of cursing by teenagers in Duma is both conscious (intentional) and unconscious (unintentional).
PENERAPAN PENDEKATAN STIMULUS-RESPONS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PULAU MAKIAN Sartika Samad
PENDAS: Jurnal Pendidikan Dasar Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pendas: Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Belajar merupakan proses hubungan (koneksi) antar peristiwa atau unit menta dengan peristiwa atau unit fisikal yang membentuk proses stimulus-respons. Gejala dan peristiwa yang terjadi dalam lingkungan menjadi perangsang (stimulus) terhadap proses mental yang tidak dapat dilepakan kaitannya dari prose fisikal (respons) terhadap rangsangan tadi. Oleh sebab itu, penggunaan pendekatan stimulu-respons dalam meningkatkan keterampilan berbicara bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pulau Makian dalam pengajaran bahasa Indinesia perlu diarahkan agar peserta didik mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pulau Makian. Hal ini peneliti lakukan dengan pertimbangan bahwa peneliti merupakan anak daerah yang berdekatan dengan lokasi penelitian tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan angket, dalam pendekatan deskiptif kualitatif. Dalam mengenalisis data penelitian, peneliti menggunakan pendekatan berupa kualitati dan kuantitatif dengan menggunakan rumus uji persentase. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini, bahwa pendekatan Stimulus-respons dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pulau Makian mengalami sustu proses yang lazim. Dikatakan demikian, karena sejak awal penelitian, peneliti melalui dengan pra tindakan siswa kelas II SMP Negeri 1 Pulau Makian belum mampu untuk berbicara dengan baik, sesuatu dengan konteks. Namun, ketika peneliti melakukan tindakan berupa pemberian dorongan serta penguatan kepada siswa dapat mengalami peningkatan kemampuan berbicara siswa. Tetapi tindakan pertama melalui siklus I belum memenuhi tingkat ketuntasan belajar itu sendiri, akhirnya, dapat ditindaklanjuti pada siklus II dengan pencapaian ketuntasan belajar yang baik, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan hanya cukup pada siklus II. Berdasarkan temuan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan Stimulus-Respon pada pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan berbicara siswa mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut berupa pemahaman konsep tentang situasi dan konteks saat berbicara secara klasikal, yaitu sebesar 3,28% yaitu dari pra tindakan sebesar 55,61% menjadi 60,78% pada siklus I. Dan peningkatan sebesar 13,9% yaitu dari tindakan siklus I sebesar 60,78% menjadi 75,06%. Keberhasilan tersebut dapat dikatakan karena dari perbandingan pada pra tindakan ke siklus I (tingkat kualifikasi cukup) dan dari siklus I ke siklus II (tingkat kualifikasi baik.
Meningkatkan Kemampuan Menentukan Unsur-Unsur Kalimat Bahasa Indonesia Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Satu Atap Kabupaten Kepulauan Sula Sukran Sapsuha; Sartika Samad
KOHERENSI: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1 No 1 (2021): Koherensi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.203 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk 1) Mendeskripsikan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menentukan unsur-unsur kalimat Bahasa Indonesia melalui metode struktural analitik sintetik pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Satu Atap Kabupaten Kepulauan Sula. 2) Mendeskripsikan peningkatan menentukan unsur-unsur kalimat Bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 5 Satu Atap Kabupaten Kepulauan Sula melalui melalui metode struktural analitik sintetik. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rencana penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan terdiri dari 4 (empat) tahap kegiatan utama yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi (pengamatan), dan (4) refleksi. Penelitian tindakan kelas ini berlokasi di SMP Negeri 5 Satu Atap Kabupaten Kepulauan Sula pada bulan bulan April sampai bulan Juli 2020. Teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik tes dan teknik non tes. Untuk melakukan analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa hasil kemampuan menentukan unsur-unsur kalimat Bahasa Indonesia siswa dengan menggunakan metode struktural analitik sintetik mengalami peningkatan sebesar 20,19% yaitu dari 66,38% menjadi 86,56%. Hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar pada siklus I skor rata-rata diperoleh siswa bahwa dari 16 siswa yang mengikuti tes terdapat 4 siswa yang mencapai nilai kurang, 5 siswa mencapai nilai cukup, 6 siswa mencapai nilai baik dan 1 siswa mencapai nilai 1, jika dipresentasekan berdasarkan ketuntasan belajar, siswa yang nilainya mencapai 43,75% , sedangkan yang tidak tuntas terdapat 56,25%, peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II yaitu mencapai 20,19%. Berdasarkan hasil belajar pada siklus II ini, maka ketuntasan belajar siswa kelas VII SMP Negeri 5 Satu Atap Kabupaten Kepulauan Sula menggunakan metode struktural analitik sintetik untuk meningkatkan kemapuan menentukan unsur-unsur kalimat Bahasa Indonesia telah tercapai dengan ketuntasan minimal yang telah ditetapkan yaitu 75
Potret Feminisme dalam Cerpen “Jangan Pulang Jika Kamu Perempuan” Karya Riyana Rizki Yuliatin Pipit Aprilia Susanti; Sartika Samad
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 12 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8113654

Abstract

This research was conducted with the aim of looking at the forms of injustice experienced by women based on marginalization, stereotypes, and violence experienced by the main character in the short story "Don't Go Home If You're a Woman" by Riyana Rizki Yuliatin. The research method used is descriptive qualitative method. The results of the study show that 1) female characters experience stereotypes as girls who live in villages that uphold customs, the choice to go home after being rushed in the merariq tradition is considered a disgrace that not only embarrasses herself but also the woman's family and even the village. 2) The main character also gets marginal treatment from fellow women who live in the village. By making the main character a bad example for girls who are not optimal when doing housework. 3) The main character also received verbal violence not only from his own family but also from residents around the village.