Claim Missing Document
Check
Articles

Kaji eksperimental direct-expansion solar-assisted heat pump water heater kapasitas 60 liter dengan menggunakan refrigeran R134A Rahman Asfaranda; Rahmat Iman Mainil; Azridjal Aziz
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 16 No 2 (2021): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v16i2.240

Abstract

Pengujian dilakukan untuk mengetahui performa dari direct expansion solar assisted heat pump water heater yang terutama terdiri dari panel evaporator dengan luas permukaan 0,23 m2, kompresor rotari dengan daya input 1/6 PK, tangki air berisolator yang telah dililitkan kondensor berdiameter ¼ inch sepanjang 15 m serta pipa kapiler berdiameter 1 mm sepanjang 1,61 m. Pengujian dilakukan pada luar ruangan yang tepapar langsung sinar matahari. Hasil dari pengujian ini adalah COP tertinggi pada sistem DX-SAHPWH yang didapatkan sebesar 2,193 dan COP terkecil didapatkan sebesar 1,548 Intensitas radiasi matahari yang lebih tinggi memiliki efek positif terhadap kinerja dari sistem DX-SAHPWH, yaitu berakibat pada laju perpindahan panas pada air (wm) meningkat, waktu yang dibutuhkan untuk pemanasan lebih cepat, serta kinerja ataupun coeficient of performance (COP) dari sistem DX-SAHPWH meningkat.
Performansi Mesin Pendingin Tipe Chiller untuk Cold Storage dan Indoor Menggunakan Ethylene Glycol Coolant Azridjal Aziz; Hendrik Syahputra; Rahman Putra Mainil; Afdhal Kurniawan
JURNAL MECHANICAL Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/mech.v6.i2.201510

Abstract

AbstractRefrigeration device is used to reduce the temperature of the room or cooled material by absorbing heatfrom the room/material. The most refrigeration device operated by using the vapor compression refrigerationcycle. This research was done experimentally using refrigeration device chiller type to cool the ethylene glycolcoolant in the refrigeration box (evaporator unit), and ethylene glycol coolant is used to absorb heat in coldstorage and indoor (test room). The results show for the circulation of ethylene glycol coolant to the coldstorage COP value is 2.80, while the circulation of ethylene glycol coolant to the indoor COP value is 5.12. Onthe testing of ethylene glycol coolant was circulated to the indoor with 1000 Watt cooling load, the COP value is5.19, and for circulated to the cold storage and indoor simultaneously COP is of 3.66. The performance ofchiller refrigeration device is influenced by the cooling load, the greater of cooling load that would affect thework of the compressor so that the pressure in compressor increase and the energy consumption to operate thecompressor also increasing too.Keywords: refrigeration, heat, COP, PF, cooling load.
KARAKTERISTIK PIPA KALOR DENGAN FLUIDA KERJA ASETON, FILLING RATIO 60% PADA POSISI HORIZONTAL, KEMIRINGAN 45º DAN VERTIKAL Ferly Septian Iskandar; Rahmat Iman Mainil; Azridjal Aziz
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 14, No 1 (2015): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.074 KB) | DOI: 10.31258/jst.v14.n1.p%p

Abstract

Pipa kalor merupakan alat sederhana yang mempunyai konduktifitas termal yang sangat tinggi. Pada jumlah yang besar pipa kalor dapat mentransfer panas secara efisien dalam berbagai macam variasi suhu tanpa memerlukan energi tambahan. Dalam penelitian ini pipa kalor terbuat dari pipa tembaga berukuran 9,525 mm dan panjang 400 mm menggunakan fluida kerja aseton. Screen mesh wick yang digunakan adalah screen 150 mesh. Metode eksperimental dilakukan untuk mendapatkan karakteristik pipa kalor berupa distribusi temperatur, hambatan termal dan koefisien perpindahan panas pipa kalor dengan filling ratio 60 % (dari volume evaporator) pada orientasi yang berbeda. Hambatan termal terendah dan koefisien perpindahan panas tertinggi terjadi pada posisi vertikal sebesar 4.30 °C/Watt dan 195.50 W/m2 °C. Dari ketiga orientasi pipa kalor, posisi vertikal menunjukkan perbedaan temperatur antara evaporator dan kondensor terendah dan tahanan termal terkecil pada semua input panas.
PERANCANGAN KONDENSOR MESIN PENGERING PAKAIAN MENGGUNAKAN AIR CONDITIONER ½ PK SIKLUS UDARA TERTUTUP Deni Kurniawan; Azridjal Aziz; Rahmat Iman Mainil
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 15, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.3 KB) | DOI: 10.31258/jst.v15.n2.p57-62

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang kondensor mesin pengering pakaian menggunakan mesin pendingin udara dengan sistem kompresi uap siklus udara tertutup. Mesin pengering pakaian ini menggunakan Air Conditioner ½ PK. Pada air conditioner ini mempunyai dua fungsi penting yaitu sebagai pendingin dan pemanas, dimana panas yang dihasilkan oleh kondensor dan dimanfaatkan sebagai sumber panas untuk pengeringan. Kondensor beroperasi pada keadaan tekanan dan temperatur yang lebih tinggi, proses perpindahan panas yang terjadi pada kondensor pada prinsipnya sama dengan evaporator. Keduanya melibatkan perubahan fasa refrigerant. Desain dari kondensor dipengaruhi oleh berat jenis refrigeran, jenis refrigeran yang digunakan pada penelitian ini yaitu R-22, temperatur dan massa jenis udara yang masuk ke kondensor. Pada perancangan ini temperatur kondensor yaitu 45˚C dengan beban kondensor 2,3404 kJ/s. Bahan yang digunakan pada perancangan kondensor yaitu pipa tembaga dengan panjang keseluruhan 20 m dan 30 laluan. Maka didapatlah panjang kondensor pada perancangan ini yaitu 0,66 m dengan luas perpindahan panas 0,14 m².
KARAKTERISTIK PIPA KALOR DENGAN FLUIDA KERJA ASETON, FILLING RATIO 80 % PADA BERBAGAI KEMIRINGAN Rahmat Iman Mainil; Ferly Septian Iskandar; Azridjal Aziz
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 18, No 2 (2019): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jst.v18.n2.p68-72

Abstract

This paper presents an experimental investigation of thermal characteristics of heat pipe (length of 400 mm and diameter of ¼ ̋) with working fluid aseton. The filling ratio was controlled at 80 %. The effect of heat input and inclination of heat pipe on the thermal characteristics of the heat pipe had been studied with variations of (3-6 W) and (0-90°), respectively. The result showed that the high heat input and inclination resulted to the increase of thermal performance  of heat pipe .
PERANCANGAN EVAPORATOR MESIN PENGERING PAKAIAN MENGGUNAKAN AIR CONDITIONER (AC) ½ PK DENGAN KOMPRESI UAP SISTEM UDARA TERBUKA Adriyus putra; Azridjal Aziz; Rahmat Iman Mainil
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 15, No 1 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.941 KB) | DOI: 10.31258/jst.v15.n1.p25-33

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk merancang evaporator mesin pengering pakaian menggunakan mesin pendingin udara dengan sistem kompresi uap siklus terbuka. Mesin pengering pakaian ini mengunakan Air Conditioner ½ PK dengan siklus kompresi uap yang mempunyai efek pendinginan dan efek pemanasan. Efek pendinginan dilayani oleh suatu penukar kalor yang dinamakan evaporator, proses yang terjadi pada evaporator adalah perubahan fasa refrigeran/fluida, dari cairan menjadi uap (penguapan/evaporasi). Desain evaporator dipengaruhi oleh, jenis refrigeran, temperatur evaporasi, temperatur dan laju massa air memasuki evaporator. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah melalui perhitungan termodinamika dan perhitungan pada evaporator. Pada desain ini menggunakan refrigeran 22 dengan temperatur evaporasi 10 °C, kapasitas pendinginan di evaporator 1,818 kW, serta temperatur permukaan evaporator 16 °C. Pipa kapiler untuk evaporator menggunakan pipa tembaga ¼ inci, dari hasil perhitungan evaporator didapat panjang pipa kapiler yang dibutuhkan sepanjang 16,52 meter. Maka panjang pipa kapiler untuk setiap lintasan panjang pipa 0,68 meter dengan 24 lintasan, serta dari luas permukaan perpindahan panas 0,1997 m2.
KARAKTERISTIK MESIN PENGERING PAKAIAN MENGGUNAKAN AC (AIR CONDITIONER) DENGAN SIKLUS KOMPRESI UAP SISTEM UDARA TERBUKA Tio Vani Nesri; Azridjal Aziz; Rahmat Iman Mainil
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 15, No 2 (2016): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.363 KB) | DOI: 10.31258/jst.v15.n2.p63-68

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah melakukan analisa pada karakteristik pengeringan pada mesin pengering pakaian. Karakteristik pengeringan mencakupi nilai laju ekstraksi air spesifik (SMER) dan nilai konsumsi energi spesifik (SEC). Mesin pengering menggunakan sistem pengkondisian udara. Komponen yang dimanfaatkan dari sistem pengkondisian udara tersebut adalah kondensor. Temperatur dari kondensor masih relatif tinggi sehingga bisa dimanfaatkan sebagai sumber panas untuk pengeringan pakaian. Penelitian menggunakan 2 metode pengujian. Pengujian tanpa pemanasan awal dan pengujian dengan pemanasan awal selama 30 menit pada mesin pengering. Dari pengujian didapatkan nilai SMER 3,420 kg/kWh – 4,120 kg/kWh dan nilai SEC 0,242 kWh/kg untuk pengujian tanpa pemanasan awal. Sedangkan untuk pengujian dengan pemanasan awal selama 30 menit didapat nilai SMER 3,689 kg/kWh – 4,282 kg/kWh dan nilai SEC 0,233kWh/kg-0,271 kWh/kg
KARAKTERISTIK PENGUJIAN PADA MESIN PENGERING PAKAIAN MENGGUNAKAN AIR CONDITIONER (AC) ½ PK DENGAN SIKLUS UDARA TERTUTUP Gordon HTTM; Azridjal Aziz; Rahmat Iman Mainil
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 16, No 1 (2017): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.496 KB) | DOI: 10.31258/jst.v16.n1.p24-30

Abstract

Analisa ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang dihadapi sektor rumah tangga dan usaha bisnis laundry pada penyediaan mesin untuk pencuci dan pengering yang dapat bekerja cepat. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian tentang mesin pengering pakaian ini yaitu mengetahui waktu pengeringan pakaian untuk berbagai jumlah variasi pakaian yang dikeringkan dengan jenis pakaian yang sama. Analisa perhitungan konsumsi dan biaya energi untuk mesin pengering pakaian menggunakan AC ½ PK dengan siklus udara tertutup didasarkan pada hasil perhitungan teoritis. Manfaat penelitian ini adalah Sebagai pengembangan dalam bidang penghematan energi dari teknologi refrigerasi dan pengkondisian udara. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan melalui perhitungan termodinamika dengan refrigerant yang dipakai R22. Kesimpulan dari analisa ini diperoleh dari nilai laju pengeringan pada mesin pengering pakaian dengan waktu yang bervariasi yaitu 29 menit - 126 menit, SMER 6,90 kg/kWh – 0,07 kg/kWh, SEC 0,15 kWh/kg – 14,13 kWh/kg, dengan laju pengeringan 22,50 gram/ menit - 34,75 gram/menit.
PENGARUH VARIASI ARAH PUTARAN FAN TERHADAP PENDINGINAN PADA PENDINGIN MINUMAN PORTABLE MENGGUNAKAN TERMOELEKTRIK KAPASITAS 4,7 LITER Rahmat Iman Mainil; Syafri '; Azridjal Aziz; Renhard Niptro Gultom; Afdhal Kurniawan Mainil
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 14, No 2 (2015): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.734 KB) | DOI: 10.31258/jst.v14.n2.p%p

Abstract

Pendingin minuman portable dengan kapasitas 4,7 liter menggunakan modul termoelektrik (TEC) digunakan untuk mengetahui laju pendinginan minuman portable.Penelitian dilakukan dengan memvariasikan jumlah elemen peltier yang aktif dan membandingkannya terhadap variasi arah putaran fan serta beban pendinginan. Setiap pengujian dilakukan hingga temperatur pendingin minuman protable mencapai temperatur terendah. Dengan menggunakan arah putaran fan dorong, data memperlihatkan bahwa dengan menggunakan tiga modul TEC temperatur ruangan pendingin yang dapat dicapai 14,6 0C dalam 95 menit (tanpa beban pendingin) dan 25,5 0C dalam 40 menit (beban pendingin maksimum, 6 buah minuman kaleng). Sedangkan dengan menggunakan tiga buah modul TEC dengan arah putaran fan tarik temperatur ruangan pendingin terendah 17,4 0C dalam 55 menit (tanpa beban pendingin), dan 25,6 0C dalam 35 menit (beban pendingin maksimum, 6 minuman kaleng).
PENGARUH LAJU ALIRAN AIR PENDINGIN TERHADAP KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK BERBASIS THERMOELECTRIC GENERATOR (TEG) Rahmat Iman Mainil; Gontor Andrapica; Azridjal Aziz
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 19, No 1 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.613 KB) | DOI: 10.31258/jst.v19.n1.p36-41

Abstract

ABSTRAK Besarnya energi yang terbuang pada kendaraan menyebabkan para peneliti berupaya untuk memanfaatkan energi berupa panas buang kendaraan sebagi sumber energi listrik. Termoelektrik generator merupakan sebuah perangkat yang bekerja memanfaatkan efek seebeck sehingga dapat mengubah panas menjadi energi listrik. Dalam penelitian kali ini panas dirubah menjadi listrik menggunakan termoelektrik jenis TEG SP 1848 dan TEC 12706. Variasi laju aliran air pendinging 1,7 L/min dan 3,5 L/min digunakan untuk mengetahui efek laju aliran air pendingin terhadap kinerja Thermoelectric Generator. Jumlah modul termoelektrik juga divariasikan dari 1-4 buah. Temperatur panas input diperoleh dari sebuah heater listrik yang diberi tegangan 80 volt menggunakan sebuah slide regulator. Hasilnya didapatkan bahwa laju aliran air 3.5 L/min dapat menghasilkan daya listrik hingga 1.03 W pada penggunaan 4 buah modul TEG SP 1848.  Kata kunci : efek seebeck, termoelektrik generator,   ABSTRACKThe amount of energy wasted on the vehicle caused the researchers trying to utilize energy in the form of exhaust heat as a source of electrical energy. Thermoelectric generator is a device that works by utilizing the Seebeck effect so that it could convert heat into electrical energy. In this research, heat was converted into electricity using thermoelectric generator (TEG SP 1848 and TEC 12706). Variations of cooling water flow rate of 1.7 L / min and 3.5 L / min were employed to determine the effect of cooling water flow rate on the performance of the Thermoelectric Generator. The number of thermoelectric modules was varied from 1-4. The heat input temperature was obtained from an electric heater with a setting voltage of 80 volts by slide regulator. The results showed that the water flow rate of 3.5 L / min could produce up to 1.03 W of electric power when using 4 SP 1848 TEG modules. Keywords : seebeck effect, thermoelectric generator