Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kadar Boraks dalam Bakso, Cenil dan Rengginang Nasi di Kota Banda Aceh Tahara Dilla Santi; Aditya Candra; Faisal Abdurrahman
Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh) Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh (JUKEMA)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jukema.v2i1.552

Abstract

Latar Belakang: Keracunan boraks dapat terjadi melalui makanan seperti  bakso, cenil dan rengginang nasi. Boraks dilarang untuk digunakan di dalam makanan, tetapi ternyata masih ditemukan dalam beberapa produk makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan boraks pada bakso, cenil dan rengginang nasi di kota Banda Aceh tahun 2014. Metode: Penelitian ini didesain secara deskriptif laboratorik dengan pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dengan metode nyala api. Populasi adalah bakso, cenil dan rengginang nasi yang dijual Banda Aceh. Sampel diambil secara purposive sampling dari setiap pedagang bakso, cenil dan rengginang nasi yang ada  Banda Aceh tahun 2014. Hasil: Hasil percobaan identifikasi senyawa boraks pada sampel bakso, cenil dan rengginang nasi dengan metode nyala api, diketahui bahwa sampel yang diuji tidak menghasilkan nyala hijau yang berarti tidak terdeteksi adanya kandungan boraks pada sampel. Tidak dapat dilakukan penelitian kuantitatif untuk mengetahui kadar boraks dari bakso, cenil dan rengginang nasi karena pada penelitian secara kualitatif menghasilkan nilai yang negatif (tidak mengandung boraks). Saran: Bagi petugas kesehatan dan BPOM diharapkan meningkatkan pengetahuan pedagang makanan tentang bahaya boraks dan perlu diadakan pemeriksaan  pada bakso, cenil dan rengginang nasi setiap tahun untuk mendapatkan makanan bebas boraks.
PENGARUH PEMBELAJARAN LUAR RUANG (OUTDOOR EDUCATION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 BANDA ACEH PADA MATERI EKOSISTEM Tahara Dilla Santi
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 3, No 2, Oktober (2016)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/pjpp.v3i2.449

Abstract

Pembelajaran IPA dengan metode konvensional masih belum efektif, siswa tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga perlu dilakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa salah satunya dengan pembelajaran luar ruang (outdoor education). Pembelajaran luar ruang  memberikan kesempatan siswa langsung belajar dari alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran luar ruang terhadap prestasi belajar siswa SMP N 3 Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu perencanaan berupa pretest, pelaksanaan pembelajaran luar ruang dan tahap akhir berupa post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah  seluruh siswa kelas VII SMP N 3 Banda Aceh. Sampel penelitian adalah kelas VII1 dan VII2 yang masing-masing berjumlah 30 siswa. Analisis data dilakukan dengan uji T. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap awal (pretest) diperoleh thitung = 0,98 lebih besar dari 0,05 sehingga tidak ada perbedaan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimental. Setelah pelaksanaan pembelajaran luar ruang, hasil post-test diperoleh thitung = 0,015 lebih kecil dari 0,05 sehingga ada perbedaan antara kedua kelas. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada kelas eksperimen dengan nilai post-test yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dan pencapaian KKM≥ 70 sebanyak 20 siswa. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pembelajaran  luar ruang (outdoor education) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 3 Banda Aceh, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran IPA materi ekosistem.
The Effects of Aerobic Sports on Fatigue and Vital Sign in Sportsman Aditya Candra; Tahara Dilla Santi
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 5, No 2 (2022): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/pic-mr.v5i2.5426

Abstract

The lactic acid buildup has long been suspected as a cause of muscle fatigue. Lactate is a waste of anaerobic metabolism; this process takes place in the absence of oxygen. Blood pressure, pulse, and respiration are vital signs to monitor adaptation to fatigue levels. This study aims to determine the effect of aerobic exercise on the level of fatigue and vital signs in athletes. This research is a quasi-experimental study with a non-random re-experimental design. Lactic acid levels and vital signs were assessed before and after the exercise program in 3 groups, namely the light-intensity exercise treatment group, the moderate-intensity exercise group, and the control group. The research site is at the Harapan Bangsa football stadium in Banda Aceh. The subject of PPLP Dispora Aceh athletes. The exercise was carried out for four weeks. The average lactic acid levels of the three groups showed differences. A significant decrease in lactic acid after the training test was seen in the group with OAIS (p = 0.04). Exercise with the right intensity, duration, and frequency can reduce lactic acid levels and vital signs. This study shows that moderate-intensity exercise can affect reducing lactic acid levels and vital signs so that it can slow down fatigue during exercise in Aceh football athletes.  Keywords: Light and Moderate Intensity Exercise, Lactic Acid, Vital Signs.
DIFFERENCES IN PULSE RATE AND LACTIC ACID LEVELS IN ATHLETES BEFORE AND AFTER LIGHT AND MEDIUM INTENSITY PHYSICAL ACTIVITIES Aditya Candra; Tahara Dilla Santi; Muhammad Yani; Said Aandy Saida; Ika Waraztuty; Andri; Fuadi; Farid Bastian; Zurriyani
MEDALION JOURNAL: Medical Research, Nursing, Health and Midwife Participation Vol. 5 No. 2 (2024): June
Publisher : PT. Radja Intercontinental Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59733/medalion.v5i2.113

Abstract

Strenuous exercise can trigger an increase in pulse rate and lactic acid levels. Stress during exercise can secrete adrenaline so that your heart rate increases, and free radicals including lactic acid. This study aims to determine the effect of light and moderate-intensity aerobic exercise on lactic acid levels and pulse rate during exercise. The research carried out was a quasi-experimental research with a non-random repeat experiment design. Pulse rate and lactic acid levels were assessed before and after the exercise program in 3 groups, namely the light-intensity aerobic exercise (LAIR) treatment group, the moderate-intensity aerobic exercise (LAIS) group, and the control group. The research location is the Harapan Bangsa football stadium in Banda Aceh. The subject is Aceh Diaspora PPLP athlete. The training program was carried out for four weeks. The mean pulse rate and lactic acid levels of the three groups showed differences. A significant decrease in heart rate values ​​after the training test was seen in the group with LAIS (p = 0.000). A significant decrease in lactic acid after the training test was seen in the group with LAIS (p= 0.04). The mean pulse rate of the three groups showed differences. An exercise program carried out with the right intensity, duration, and frequency can reduce increases in heart rate and lactic acid levels. This research shows that moderate-intensity aerobic exercise can reduce pulse rate and lactic acid levels so that it can slow down fatigue during exercise in Acehnese football athletes.