Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam

Bahasa Tubuh Dalam Al Qur’an Juz Ke 30 (Analisis Semantis) Mintaraga Eman Surya
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 21, No. 2, September 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.8176

Abstract

Al Qur’an sebagai mukjizat yang penuh dengan keistimewaan, kalimat-kalimatnya mampu mengeluarkan sesuatu yang abstrak kepada fenomena yang konkret, sehingga dapat dirasakan ruh dinamikanya, termasuk menundukkan seluruh kata dalam suatu bahasa untuk setiap makna dan imajinasi yang digambarkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan bentuk-bentuk, makna dan fungsi bahasa tubuh dalam Al-Qur’an juz ke 30. Penelitian berjenis kepustakaan (library research), obyek utamanya adalah mushhaf al-Qur’an. Pendekatan utama yang digunakan adalah pendekatan ilmu tafsir dan ilmu komunikasi. Dalam menganalisis data tersebut digunakan metode deduktif, induktif dan komparasi. Penelitian ini memanfaatkan metode penelitian deskriptif yaitu metode yang bertujuan membuat deskripsi, maksudnya membuat gambaran, lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai data, sifat-sifat serta hubungan fenomena-fenomena yang diteliti. Hasil dari penelitian ini bahwa Al Qur’an juz ke 30 mengungkap bahasa tubuh yang meliputi ekspresi wajah, bibir dan mulut, gerakan mata, dan gerakan badan. Dan menunjukkan keadaan dan kondisi kejiwaan seperti kesedihan, ketidaksukaan, penolakan, kemarahan, kekhawatiran, ketakutan ataupun kerelaan, ketenangan dan kegembiraan; menunjukkan makna perilaku visual yang tidak diinginkan bertujuan untuk mengejek dan menunjukkan perasaan tidak suka.
Faktor-Faktor Pendidikan dalam Perspektif Ulama Klasik (Studi Pemikiran Ibnu Maskawaih, Ibnu Khaldun, dan Ibnu Sina) Mintaraga Eman Surya
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 19, No. 1, Maret 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.172 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v19i1.2353

Abstract

Pendidikan merupakan faktor penting yang menentukan kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Perkembangan dunia pendidikan tentunya tidak akan terlepas dari sumbangsih para ilmuwan yang mencurahkan segala perhatiannya pada dunia pendidikan.Pendidikan menurut ulama klasik meliputi faktor pendidik, peserta didik dan lingkungan, ditemukan relevansi menuju konsep pendidikan modern. Bahwa faktor pendidik menekankan unsur kompetensi atau kecakapan dalam mengajar, juga berkepribadian yang baik. Dengan kompetensi itu, seorang pendidikakan dapat mencerdaskan anak didiknya dengan berbagai pengetahuan yang diajarkannya, dan dengan akhlak ia dapat membina mental dan akhlak anak.Tahapan dan klasifikasi peserta didik juga menjadi bagian penting dari kesimpulan pendapat yang dikemukakan mereka. Adapun mengenai lingkungan pendidikan, mencakup lingkungan yang menyangkut hubungan guru dan murid, lingkungan rumah tangga yang meliputi hubungan orang tua dengan anak dan anggota lingkungan lainya. Keseluruhan lingkungan ini satu dan lainnya secara akumulatif berpengaruh terhadap terciptanya lingkungan pendidikan.
Terjemah Al-Quran Quraish Shihab pada Ayat Produksi, Distribusi, dan Konsumsi Istianah Istianah; Mintaraga Eman Surya
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 20, No. 2, September 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.029 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.5633

Abstract

Terjemah al-Quran memiliki peran strategis dalam memberikan pemahaman makna al-Quran secara singkat dan efektif kepada pembaca dan Quraish Shihab adalah salah satu ulama era kini yang telah menerjemahkan al-Quran dalam karya “Al-Quran dan Maknanya.” Permasalahan yang hendak dijawab melalui penelitian ini adalah: 1) Apa hakikat terjemah al-Quran menurut Quraish Shihab?; 2) Apa metode dan aturan yang digunakan oleh Quraish Shihab dalam menerjemahkan al-Quran?; 3) Bagaimana terjemah al-Quran Quraish Shihab dalam menjelaskan makna ayat-ayat tentang produksi, distribusi, dan konsumsi? Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dengan merujuk langsung kepada karya Shihab dan kitab yang menjadi sumber rujukan Shihab. Melalui kajian ini ditemukan bahwa Shihab menggunakan metode terjemah tafsi>riyyah di mana proses penerjemahannya berbasis tafsir, dapat juga disebut dengan metode ma’nawiyah (makna). Quraish Shihab menyadari bahwa makna hakiki dari ayat-ayat al-Quran hanya dapat dicapai oleh pengucapnya sendiri (Shihab: 2015, 29). Sehingga  perbedaan dan keanekaragaman terjemah al-Quran merupakan hal wajar (Shihab: 1997, 75). Makna dan terjemah ayat produksi, distirbusi, dan konsumsi memberikan pemahaman tentang konsep dan empat prinsip ekonomi, yaitu prinsip tauhid, keseimbangan, kehendak bebas, dan tanggungjawab (Shihab: 1998, 409).
Pendidikan Islam Berwawasan Kerahmatan W Wage; Makhful Makhful; Mintaraga Eman Surya
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume 22, No. 1, Maret 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/islamadina.v22i1.9144

Abstract

Artikel ini mengkaji pendidikan Islam yang berwawasan kerahmatan, yaitu sebuah konsep pendidikan Islam yang soft dan damai. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitataif, jenis kepustakaan, dengan analisis model analisis isi (content analisys). Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur pendidikan Islam berwawasan kerahmatan adalah sebagai berikut pertama, sejarahnya, kedua, filsafatnya, ketiga, tujuannya, keempat, materi dan kelima, pengajarannya. Dalam sejarah awal Islam Rasulullah telah meletakkan landasan pendidikan kerahmatan, di mana beliau berhasil mendidik para sahabatnya sehingga antara Muhajirin dan Anshar terjalin persaudaraan yang erat luar biasa. Pendidikan Islam berangkat dari filosofi bahwa manusia sebagai khalifah Allah yang memiliki tugas menjaga keharmonisan hubungan antar sesama. Sebagai manusia mereka diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dengan tujuan saling kenal dan bersahabat. Dasar dari pendidikan Islam adalah ajaran untuk bersaudara dan bersahabat. Sedangkan tujuan pendidikan Islam berwawasan kerahmatan adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki jiwa rahmah dan damai serta mampu menerapkan pergaulan yang harmonis baik terhadap Allah, sesama manusia, makhluk lain, lingkungan dan dirinya sendiri. Materi pendidikan menonjolkan dan mengutamakan agama dan akhlak dalam berbagai tujuannya, cakupan dan kandungan kurikulum Pendidikan Islam kerahmatan bersifat luas dan menyeluruh. Metode pembelajaran yang dipergunakan adalah holistic-partisipatoris, yaitu metode yang memungkinkan peserta didik untuk bertanya, berbagi dan berkolaborasi. Implikasi penelitian ini adalah perlunya mensosialisasikan konsep pendidikan Islam yang soft dan damai, agar lembaga pendidikan dapat menghasilkan peserta didik muslim yang mampu menerapkan ajaran Islam yang damai