Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

BETON RAMAH LINGKUNGAN DENGAN KEKUATAN AWAL YANG TINGGI Muammar Makmur; Edward Ngii; Ahmad Syarif Sukri; Rahmat Rahmat; Akbar Haryadi; Chaerul Adam; Fauziah Kudus
STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2019): STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.159 KB) | DOI: 10.55679/jts.v7i2.8199

Abstract

ABSTRAKSaat ini, beton sebagai komponen utama pembangunan infrastruktur termasuk dalam produk yang paling banyak dikonsumsi di dunia, sehingga,menimbulkan masalah  lingkungan  dan berkontribusi  secara  signifikan terhadap  penipisan  sumber  daya alam. Selain itu, kegiatan industri juga sebagai pemicu dalam pencemaran lingkungan karena dalam proses produksinya menghasilkan saMPah atau limbah.Salah satu contoh terdapat pada PT. Antam di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dalam proses produksinya menghasilkan limbah berupa slag nikel yang jumlahnya sangat banyak. Bersama dengan itu kebutuhan akan inovasi terhadap perkembangan konstruksi semakin tinggi, salah satunya yaitu beton dengan kekuatan awal yang tinggi yang penerapannya dapat digunakan pada elemen-elemen struktur pracetak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kuat tekan awal beton yang dihasilkan dengan menggunakan slag nikel FeNi tipe 3 dan 4 sebagai pengganti agregat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Untuk pengganti agregat kasar digunakan slag nikel FeNi tipe 3 dan agregat halus digunakan slag nikel FeNi Tipe 4 dan menggunakan Admixture berupa Consol N10 LC sebesar 1% dari berat semen. Adapun metode mix design yang digunakan mengacu pada SNI 03-2834-2002 [1].Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa kuat tekan awal beton pada umur  3 hari masing-masing 17,57 MPa, 20,34 MPa, dan 21,55 MPa dan pada umur 7 hari masing-masing sebesar 39,23  MPa, 40,09 MPa, dan 41,33MPa. Kata Kunci :  Beton, Slag Nikel, Kuat Tekan Awal TinggiABSTRACTAt present, concrete as a major component of infrastructure that included in the most consumed products in the world. Importantly, it causes environmental problems and contributes significantly to the depletion of natural resources. In addition, industrial activities are also a trigger in environmental pollution because in the production process  produces waste. One example is PT. Antam in Kolaka Regency, Southeast Sulawesi. In the production process it produces a very big amount of nickel slag. In Addition, the need for innovation towards the development of construction is increasingly high, one of them is the concrete with a high initial strength whose application can be used in precast structural elements.This study aims to know  initial compressive strength of the concrete by using nickel slag FeNi type 3 and 4 as aggregate substitute. The method used was experimental method. Nickel slag FeNi type3 used as coarse aggregate  and nickel slag FeNi Type 4 as fine aggregate  and used Admixture  Consol N10 LC 1% of the weight of cement. The mix design method used refers to SNI 03-2834-2002.The results in this study show that the initial compressive strength of concrete at the age of 3 days was 17.57 MPa, 20.34 MPa, and 21.55 MPa and at 7 days  was 39.23 MPa, 40 , 09 MPa, and 41.33 MPa. Keywords :  Concrete, Nickel Slag, High Initial Compressive Strength
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBUATAN KERUPUK CANGKANG RAJUNGAN DI DESA TANJUNG BUNGA KABUPATEN KONAWE UTARA Sinar Arya Saputri; Dian Pratiwi; Agista Handayani; Isna Maharani; Rahmat Rahmat; Muh.H. Nugroho; Muhammad Nuh Ibrahim; Abdul Muis Balubi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21671

Abstract

Potensi wilayah Desa Tanjung Bunga dikategorikan sebagai desa maritim, dimana masyarakat yang dominan sebagai nelayan tradisional memiliki beberapa sumber pendapatan dengan memanfaatkan sumber daya laut. Salah satunya adalah kepiting rajungan. Selama pengolahan kepiting rajungan, masyarakat hanya mengambil dagingnya, sementara cangkangnya tidak dimanfaatkan dan dibuang sebagai limbah. Hal ini menjadi masalah karena lingkungan menjadi tercemar dengan bau busuk dari limbah tersebut. Melalui Tim PPK Ormawa UKM-Penalaran bersama masyarakat desa berinisiatif untuk melakukan pengolahan limbah menjadi produk yang lebih inovatif yaitu produk kerupuk dari cangkang rajungan melalui program pelatihan. pelaksanaan kegiatan PPK Ormawa UKM-Penalaran 2023 dilaksanakan sejak bulan agustus sampai desember dengan metode yang digunakan yaitu metode pendekatan secara langsung melalui: (1)Tahap persiapan yaitu tahapan penyusunan program kerja yang akan dilakukan, penyiapan modul pelatihan, persiapan sarana dan prasarana, persiapan pelatihan. Sosialisasi yaitu sesi penyampaian dan pemaparan pengelolaan limbah cangkang rajungan (2) Tahap pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan yaitu sosialisasi program, pelatihan dan pendampingan (3)Tahapan monitoring dan evalusai, dilakukan secara intensif untuk memastikan program terus berlanjut. Pengabdian masyarakat melalui pendampingan dan pelatihan pembuatan kerupuk menjadikan masyarakat menjadi lebih mengetahui pembuatan kerupuk cangkang rajungan, cara pemasaran dan manajemen usaha yang akan dikembangkan nantinya sebagai bentuk usaha rumahan masayarakat desa Tanjung Bunga. Output dari kegiatan ini adalah memberikan manfaat bagi masyarakat desa khususnya ibu-ibu rumah tangga nelayan agar lebih mengolah hasil laut menjadi produk yang lebih bermanfaat melalui produksi kerupuk.