Ari Tri Astuti
Universitas Respati Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan asupan lemak, serat dan rasio lingkar pinggang pinggul dengan tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta Aas Yuriah; Ari Tri Astuti; Inayah Inayah
Ilmu Gizi Indonesia Vol 2, No 2 (2019): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.175 KB) | DOI: 10.35842/ilgi.v2i2.103

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi hipertensi di Kota Yogyakarta menduduki peringkat kedua. Risiko hipertensi disebabkan beberapa faktor seperti asupan lemak berlebih, asupan serat yang kurang serta mempunyai rasio lingkar pinggang pinggul (RLPP) dalam kategori lebih. Tujuan: Mengetahui hubungan asupan lemak, serat dan RLPP dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta. Subjek penelitian adalah pasien hipertensi berjumlah 53 pasien. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Asupan lemak dan serat diukur dengan menggunakan semi-quantitative food frequency questionaire dan melakukan pengukuran lingkar pinggang pinggul untuk mengetahui RLPP pasien. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dan Fisher’s Exact. Hasil: Ada hubungan asupan lemak, serat dan RLPP dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta (p=0,01; p=0,03; p=0,03 secara berurutan). Kesimpulan: Ada hubungan asupan lemak, asupan serat dan RLPP dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Gondokusuman I Yogyakarta.
Pola konsumsi makanan tinggi natrium, status gizi, dan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Mantok, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah Sri Hartati Mantuges; Fery Lusviana Widiany; Ari Tri Astuti
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i2.161

Abstract

Latar Belakang: Provinsi Sulawesi Tengah, secara nasional menempati peringkat ke─8 tertinggi untuk prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis dokter atau konsumsi obat antihipertensi pada penduduk usia ≥18 tahun. Prevalensi obesitas di provinsi tersebut lebih tinggi daripada rata-rata prevalensi obesitas nasional, yaitu 21,8%. Wilayah kerja Puskesmas Mantok merupakan daerah pesisir dan sebagian besar penduduknya mengonsumsi produk olahan laut. Pola makan masyarakat dan status gizi diduga menjadi faktor penyebab hipertensi di wilayah tersebut. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi makanan tinggi natrium dan status gizi dengan tekanan darah pada pasien hipertensi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional, dilaksanakan di Puskesmas Mantok, Kabupaten Banggai. Subjek penelitian 48 pasien yang baru didiagnosis hipertensi dan diambil dengan teknik purposive sampling. Variabel bebas adalah pola konsumsi makanan tinggi natrium dan status gizi, variabel terikatnya tekanan darah. Data dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil: Sebanyak 64,6% subjek mengonsumsi makanan tinggi natrium dengan kategori asupan lebih, sebagian besar subjek berstatus gizi lebih (58%) dan mengalami hipertensi grade II (67%). Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan antara pola konsumsi makanan tinggi natrium dengan tekanan darah (p=0,033), dan ada hubungan antara status gizi dengan tekanan darah (p=0,025). Kesimpulan: Pola konsumsi makanan tinggi natrium dan status gizi berhubungan dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Mantok, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Indonesia.
Asupan energi, zat gizi makro, dan zat gizi mikro pada pasien hemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul Ari Tri Astuti; Septriana Septriana
JURNAL NUTRISIA Vol 20 No 2 (2018): Vol 20 No 2 (2018): September 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.072 KB) | DOI: 10.29238/jnutri.v20i2.36

Abstract

Latar belakang: Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani hemodialis memerlukan monitoring dan evaluasi asupan makan secara rutin. Rendahnya monitoring dan evaluasi pada asupan dapat berpengaruh pada status gizi dan kualitas hidup pasien. Tujuan: Mengetahui gambaran asupan energi, zat gizi makro, dan zat gizi mikro pada pasien hemodialisis di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Panembahan Senopati Bantul. Pemilihan subjek penelitian menggunakan purposive sampling (n=30). Data asupan diambil dengan food recall 24 jam selama 3 hari. Hasil : Rerata asupan pada responden adalah : energi 1149,34±401,09 kcal (23,15±7,39 kcal/kgBB/hari); karbohidrat 143,55±43,46 g, protein 39,38±16,53 g (0,79±0,32 g/kgBB/hari); dan lemak 49,01±26,82 g. Rerata asupan vitamin B1 adalah 0,38±0,14 mg; vitamin B2 0,49±0,24 mg; vitamin B6 0,64±0,25 mg; asam folat 0,68±0,94 mg; vitamin C 24,08±21,01 mg; dan vitamin A 397,31±536,14 μg. Rerata asupan natrium natrium 22,45±220,23 mg; kalium 1714,01±1153,91 mg ( 36,64±27,40 mg/kgBB/hari); kalsium 301,13±173,23 mg; dan fosfor 544,94±193,08 mg. Kesimpulan : Rerata asupan energi, zat gizi makro, dan vitamin pada pasien hemodialis di RSUD Panembahan Senopati Bantul masih kurang dari rekomendasi, sedangkan asupan natrium, kalsium, dan fosfor sesuai dengan rekomendasi Perhimpunan Nefrologi Indonesia.
The Change of Haemoglobin Levels in Hemodialysis Patient with The Provision of Nutritional Support Fery Lusviana Widiany; Ari Tri Astuti
JURNAL NUTRISIA Vol 21 No 2 (2019): September 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.893 KB) | DOI: 10.29238/jnutri.v21i2.196

Abstract

Background : Hemodialysis patients are at risk of anemia, malnutrition, and gastrointestinal disorders. Because of those many nutritional problems, hemodialysis patients need to obtain nutritional support of protein sources, which can be filled with catfish (Clarias sp.) abon. Objectives : This study aimed to determine the change of hemoglobin level in hemodialysis patients with the provision of nutritional support. Method : This was a quasi-experimental with the pre-post test design. The study was conducted at Panembahan Senopati General Hospital in Bantul during January–December 2017. Catfish abon was given to the eligible patients approximately 0.36 g/kgBW/day for 21 days. Subjects were 32 routine hemodialysis patients whose age are >18 years. The dependent variable was hemoglobin level, while the independent variable was the provision of catfish abon. Data were analyzed using univariate and bivariate with paired T-test. Results : The average of pre and post intervention hemoglobin level were 9.24±SD g/dl and 9.50±SD g/dl respectively. There were no differences on average hemoglobin level of hemodialysis patient (p=0.208). Conclusion: provision of nutritional support increases the average of hemoglobin level during the intervention, although it does not statistically affect the hemoglobin level of hemodialysis patients.
ASUPAN MAKAN, STATUS GIZI, DAN MUTU MAKANAN DENGAN LAMA RAWAT INAP PASIEN Maria Theresa; Ari Tri Astuti; Farissa Fatimah
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.701 KB) | DOI: 10.35842/mr.v17i3.742

Abstract

Latar Belakang: LOS (Length of Stay) atau lama rawat inap pasien merupakan indikator pada penilaian mutu pelayanan rumah sakit. LOS dapat dipengaruhi oleh asupan makan, status gizi, dan mutu makananan. Pasien dengan diet rendah garam biasanya memiliki asupan kurang dan penilaian mutu makanan rendah sehingga mungkin berpengaruh pada LOS. Hasil studi pendahuluan di RS Panti Rini Yogyakarta pada tahun 2017 menunjukkan rerata pemesanan diet rendah garam adalah 171 porsi per bulan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara asupan makan, status gizi, dan mutu makanan dengan lama rawat inap pada pasien dengan diet rendah garam di RS Panti Rini Yogyakarta. Metode: Penelitian ini dilaksanakan di RS Panti Rini Yogyakarta. Desain penelitian adalah cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik quota sampling dengan besar sampel 30 pasien rawat inap. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2019. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Sebagian besar asupan makan pasien dalam kategori kurang (53,3%). Sebagian besar status gizi pasien yaitu normal (60%). Sebagian besar mutu makanan termasuk kategori memuaskan (73,3%). Sebagian besar lama rawat inap pasien yaitu > 3 hari (53,3%). Uji Chi-Square baik pada asupan makan, status gizi dan mutu makanan dengan lama rawat inap menunjukkan hasil p>0,05. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara asupan makan, status gizi, dan mutu makanan dengan lama rawat inap pada pasien dengan diet rendah garam di RS Panti Rini Yogyakarta.