Endang Nurul Syafitri
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan body image dengan pola makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa obesitas di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta Agnes Felisitas G. Ritan; Wahyu Rochdiat Murdhiono; Endang Nurul Syafitri
Ilmu Gizi Indonesia Vol 2, No 1 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.304 KB) | DOI: 10.35842/ilgi.v2i1.85

Abstract

Latar Belakang: Body image seseorang dapat berubah karena beberapa hal, misalnya perubahan fisik seperti bertambahnya berat badan. Body image yang negatif akan berdampak pada pola makan dan aktivitas fisik sehingga seseorang akan melakukan berbagai cara untuk menurunkan berat badan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2017 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta, didapatkan hasil 12 orang mengalami obesitas. Enam orang mahasiswa mengatakan membatasi jumlah makan dan dua orang mahasiswa mengatakan melakukan aktivitas yang tinggi untuk mengurangi berat badan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara body image dengan pola makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa obesitas.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dan bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel, yaitu purposive sampling dengan jumlah responden 45 orang. Instrumen yang digunakan adalah Multidimensional Body Self Relation Questionaire Appearance Scale, Food Frequency Questionnaire, International Physical Activity Questionnaire. Data diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik yaitu uji Chi Square dengan CI 95%.  Hasil: Tidak ada hubungan antara body image dengan pola makan pada mahasiswa obesitas dengan nilai p=0,137, dan tidak ada hubungan antara body image dengan aktivitas fisik pada mahasiswa obesitas dengan nilai p=0,999.  Kesimpulan: Tidak ada hubungan signifikan antara body image dengan pola makan dan aktivitas fisik.
PEMBERIAN MINUMAN HERBAL LEMONGRASS SEBAGAI ALTERNATIF PENATALAKSANAAN NON FARMAKOLOGI MASALAH PSIKOSOSIAL KELOMPOK LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK II SLEMAN YOGYAKARTA Endang Nurul Syafitri; Chistin Wiyani; Muflih Muflih
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 8 No 4 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.969 KB) | DOI: 10.24843/coping.2020.v08.i04.p12

Abstract

Saat mendengarkan musik tubuh merespon dengan terjadinya pelepasan dopamin dari tubuh. Pelepasan dopamin menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga akan berpengaruh pada tekanan darah seseorang. Standar lama waktu untuk terapi musik langgam jawa pada penelitian – penelitian sebelumnya ditemukan berbeda – beda. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk membandingkan efektifitasnya. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui efektivitas waktu pemberian terapi musik langgam jawa terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Muara Rengas. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan desain pre and post without control untuk pemilihan responden menggunakan non probability sampling dengan metode consecutive sampling. Hasil uji Wilcoxon, T-Test Paired, Mann Whitney dan T-Test Independent Terdapat pengaruh terapi musik langgam jawa terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi pada kelompok 15 menit p value sistol 0,000 (<0,05) dan p value diastol 0,013 dan 30 menit dengan p value 0,008 (<0,05) dan p value diastol 0,029 (<0,05). Tidak ada perbedaan efektivitas tekanan darah setelah diberikan intervensi musik langgam jawa selama 15 menit dan 30 menit p value sistol 0,320 (>0,05) dan p value diastol 0,576 (>0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini tidak ada perbedaan efektivitas tekanan darah setelah diberikan intervensi musik langgam jawa selama 15 menit dan 30 menit pada lansia hipertensi.
Pelaksanaan Comprehensive Health School Model (CHSM) Untuk Pencegahan Penularan Covid-19 di Sekolah Dasar Fajarina Lathu Asmarani; Endang Nurul Syafitri; Sindi Fazri Fatmasari
HEALTH CARE: JURNAL KESEHATAN Vol 11 No 1 (2022): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36763/healthcare.v11i1.164

Abstract

The Joint Decree of four ministers allows face-to-face learning in 2021. The opening of schools during a pandemic can lead to school clusters. So it is necessary to identify the prevention of COVID 19 transmission in schools with the Comprehensive Health School Model approach. The purpose of this study was to identify the implementation of CHMS for the prevention of COVID-19 in schools. This type of research is quantitative research with a descriptive approach. The population in this study is the State Elementary School in Ngemplak District is 22 with total sampling. The Comprehensive Health School Model is a series of activities carried out by schools in terms of the Social and Physical Environment, Teaching and Learning, Health School Policy, Partnership, and Services to prevent the transmission of COVID 19 in schools. Data were taken using a questionnaire and analyzed using univariate analysis. The results show that all schools can carry out teaching and learning components, school health policies, and partnership services. In the social and physical environment components, three sub-variables have not been implemented, namely the physical environment where windows and ventilation are still open, the distance from the bench in the office is at least 1 m and there is no room disinfectant available. It can be concluded that all State Elementary Schools in Ngemplak Sleman District have implemented all components of the Comprehensive Health School Model except the Physical Environment. So that it can be recommended for public elementary schools to carry out three sub-variables that have not been implemented and the
Hubungan Peran Keluarga Dan Lingkungan Sosial Dengan Identitas Diri Transgender Di LSM Kebaya Yogyakarta Cristin Wiyani; Aprilia Dewi Nurlitasari; Endang Nurul Syafitri
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 6 No 3 (2019): SEPTEMBER 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v6i3.397

Abstract

Transgender merupakan ketidakpuasan psikologis terhadap gender biologinya sendiri. Gangguan identitas diri bisa dipengaruhi beberapa hal antara lain peran keluarga dan lingkungan sosial. Dari ketiga transgender didapatkan lingkungan sosialnya saat mereka remaja lingkungan menolak atas keberadaan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran keluarga dan lingkungan sosial dengan identitas diri transgender di LSM Kebaya Yogyakarta. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Berjumlah 60 responden menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner. Penelitian dilaksanakan di LSM Kebaya Yogyakarta. Menggunakan analisa bivariat uji Chi-Square. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar responden berumur 21-40 tahun (dewasa awal) sebanyak 30 (50,0%). Dan sebagian besar responden bekerja sebagai pengamen sebanyak 20 (33,3%). Peran keluarga mayoritas tidak berperan sebanyak 33 (55,0%), lingkungan sosial mayoritas mendukung sebanyak 38 (63,3%), dan identitas diri mayoritas memiliki identitas diri yang negatif sebanyak 35 (58,3%). Hasil analisis bivariat untuk peran keluarga dengan identitas diri diperoleh p-value 0,048. Sedangkan analisis bivariat untuk lingkungan sosial dengan identitas diri diperoleh p-value 0,024. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan peran keluarga dan lingkungan sosial dengan identitas diri transgender di LSM Kebaya Yogyakarta.
Perilaku Seksual Remaja Dan Pengukurannya Dengan Kuesioner Muflih Muflih; Endang Nurul Syafitri
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 5 No 3 (2018): SEPTEMBER 2018
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v5i3.255

Abstract

Pada umumnya bahasa seksual mengacu pada aktivitas seksual manusia terhadap dirinya atau orang lain. Aktivitas seksual secara umum oleh dilakukan remaja dalam berpacaran diantaranya adalah bersentuhan, berciuman, bercumbu, berhubungan intim, dan masturbasi. Perilaku seksual remaja berdampak pada masalah kesehatan seperti: kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit infeksi menular, kematian ibu & balita, dan aborsi. Perilaku seksual remaja pada artikel ini diuraikan berdasarkan domain perilaku menurut Benyamin Bloom yang didominasi domain tindakan/aktivitas seksual. Jika dilihat dari dampak kesehatannya, maka kategorisasi tingakatan perilaku seksual terdiri dari tidak berisiko dan berisiko. Adapun kategori berisiko dapat dibagi menjadi kurang aman dan tidak aman. Pengukuran perilaku seksual remaja dapat dilakukan menggunakan kuesioner, namun tetap perlu dilakukan uji validitas lebih lanjut untuk memperkuat dan memastikan bahwa kuesioner dapat digunakan dengan baik.