Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

TEKS EKSPLANASI SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMAN 5 BANDUNG (Kajian Deskiptif Kualitatif terhadap Fungsi, Struktur dan Kaidah Kebahasaan dalam Proses Pembelajaran Berbasis Genre) Elsan Nasrillah; Engkos Kosasih; Khaerudin Kurniawan
Diglosia : Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol 3, No 1 (2019): Februari
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.742 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan bahwa teks eksplanasi merupakan jenis teks yang baru dipelajari dalam mata pelajaran bahasa Indonesia sejak diberlakukan kurikulum 2013. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik maupun guru belum terlalu memahami konsep atau teori teks eksplanasi dan bahan ajar teks eksplanasi masih kurang. Tujuan penelitian ini, yaitu (1) mendeskripsikan fungsi teks eksplanasi karangan peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Bandung; (2) mendeskripsikan struktur teks eksplanasi karangan peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Bandung; (3) mendeskripsikan kaidah kebahasaan teks eksplanasi karangan peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Bandung; dan (4) mengembangkan bahan ajar teks eksplanasi berdasarkan hasil kajian teks eksplanasi karangan peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini yaitu teks eksplanasi yang ditulis oleh peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Bandung. Data penelitian ini berupa hasil analisis fungsi, struktur, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi. Hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut. Pertama, fungsi yang ditemukan pada teks eksplanasi karangan peserta didik, yaitu memaparkan proses, memparakan alasan, memaparkan akibat, memaparkan solusi, dan memaparkan cara. Kedua, struktur yang ditemukan pada teks eksplanasi karangan peserta didik, yaitu pernyataan umum, paragraf penjelas, dan kesimpulan. Ketiga, Kaidah kebahasaan yang ditemukan pada teks eksplanasi karangan peserta didik, yaitu keterangan waktu, konjungsi kronologis, konjungsi kausalitas, kata tunjuk, kata kerja pasif, dan kata sandang penghubung. Keempat, pengembangan bahan ajar teks eksplanasi dari hasil kajian teks eksplanasi karangan peserta didik yang berupa handout. Kata kunci: analisis tekstual, teks eksplanasi, bahan ajar
PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN BERBASIS PAPPASENG SUKU BUGIS DALAM PEMBELAJAN CERPEN DI SMA Syahru Ramadan; Sumiyadi Sumiyadi; Engkos Kosasih
Kadera Bahasa Vol 11, No 2 (2019): KABA Vol 11 No. 2
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1469.651 KB) | DOI: 10.47541/kaba.v11i2.70

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berupa buku pengayaan pengetahuan cerpen berbasis pappaseng suku Bugis. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian dan pengembangan (RD) dengan menggunakan adaptasi model Hannafin dan Peck. Model ini terdiri atas tiga tahap, yaitu analisis kebutuhan, desain produk, dan pengembangan serta implementasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru dan peserta didik membutuhkan bahan ajar tambahan berupa buku pengayaan untuk mendukung proses pembelajaran, khususnya pembelajaran cerpen. Bahan ajar tersebut memuat kearifan lokal suku Bugis, yaitu pappaseng. Setelah analisis kebutuhan, selanjutnya disusunlah buku pengayaan dan sekaligus dinilai kelayakannya oleh ahli dan praktisi. Berdasarkan hasil penilaian oleh ahli dan praktisi, diperoleh hasil bahwa aspek kelayakan komponen isi/ materi buku mendapatkan rata-rata skor 92,3% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek kelayakan komponen kebahasaan diperoleh rata-rata skor 93,3% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek kelayakan komponen penyajian diperoleh rata-rata skor 87,2% dengan kriteria baik. Pada aspek kelayakan komponen kegrafikaan diperoleh rata-rata skor 83,5% dengan kriteria baik. Pada aspek kelayakan komponen kebermanfaatan diperoleh rata-rata skor 88% dengan kriteria baik. Setelah penilaian ahli, dilakukan pula uji lapangan pada peserta didik dengan hasil sebagai berikut. (1) Pada aspek isi/materi diperoleh rata-rata skor 88,08% dengan kriteria baik. (2) Pada aspek kebahasaan diperoleh rata-rata skor 89,52% dengan kriteria baik. (3) Pada aspek penyajian materi diperoleh rata-rata skor 87,79% dengan kriteria baik. (4) Pada aspek kegrafikaan diperoleh rata-rata skor 86,92% dengan kriteria baik. (5) Pada aspek kebermanfaatan diperoleh rata-rata skor 91,23% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil tersebut, buku pengayaan yang dikembangkan dikategorikan layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran.      
Program “EARS” Sebagai Upaya Peningkatan Psychological Well Being Pada Masa Pendemi Covid 19 Farhan Zakariyya; Engkos Kosasih; Lira Fessia Damayanti; Muhammad Ariez Musthofa; Ismawati Kosasih; Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v6i1.62820

Abstract

The EARS program is based on the Psychological First Aid (PFA) concept to improve psychological well-being. The program is carried out online using the WhatsApp chat media, training conducted by the helper who received the training. The subjects in this study were adolescents aged 19-25 years who registered and filled out informed consent. Subjects totaling 30 people, but who filled out a total of 13 people in the test so that only 13 people were processed the data. This study uses a quasi-experimental one group pretest and posttest design. Data analysis used paired sample t-test with p 0.05. This shows that the EARS Program can improve psychological well-being.Program EARS disusun berdasarkan konsep Psychological First Aid (PFA) untuk dapat meningkatkan psychological well-being. Program dilakukan secara online dengan menggunakan media chat whatsapp yang dilakukan oleh helper yang mendapatkan pelatihan. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja usia 19-25 tahun yang mendaftarkan diri dan mengisi informed consent. Subjek berjumlah 30 orang namun yang mengisi keseluruhan test 13 orang sehingga hanya 13 orang yang diolah datanya. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen one group pretest and posttest design. Analisis data menggunakan paired sample t-test dengan hasil nilai p 0,05. Hal ini menunjukan Program EARS dapat meningkatkan psychological well-being.
Religiusitas dan Kesejahteraan Psikologis (Psychological Well-Being) Ismawati Kosasih; Engkos Kosasih; Farhan Zakariyya
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v6i2.62848

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh religiusitas terhadap kesejahteraan psikologis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebanyak 156 orang yang diambil berdasarkan teknik sampling aksidental. Instrumen yang digunakan untuk mengukur religiusitas adalah skala religiusitas yang disusun berdasarkan teori Fetzer. Sedangkan, instrumen yang digunakan untuk mengukur kesejahteraan psikologis adalah skala Psychological Well-Being (PWB) dari Ryff yang diadaptasi berdasarkan Budaya Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas secara positif signifikan mempengaruhi kesejahteraan psikologis.