Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UPAYA PEMBIMBING ASRAMA DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK TUNANETRA DI ASRAMA SLBN A CITEUREUP CIMAHI Amelia, Ajeng; Ehan, E.; Ahlan, Riksma Nurahmi Rinalti
JASSI ANAKKU Vol 20, No 2 (2020): JASSI Anakku: Volume 20, Issue 2, 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.468 KB) | DOI: 10.17509/jassi.v20i2.34057

Abstract

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembimbing asrama dalam meningkatkan kemandirian khususnya kemandirian nilai para peserta didik tunanetra yang memasuki usia remaja. Kemadirian nilai merupakan kemampuan memaknai seperangkat prinsip tentang benar dan salah, tentang apa yang penting dan apa yang tidak penting. Melalui pembimbing asrama yang menggantikan orang tua mereka, peserta didik di Asrama SLBN A Citeureup Cimahi diberi pelatihan untuk mentaati peraturan yang ada diasrama agar para peserta didik disiplin dan bertanggung jawab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Subjek penelitian terdiri dari dua orang pembimbing asrama dan peserta didik tunanetra yang berusia remaja 14-15 tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembimbing asrama menyusun pembuatan program sampai pelaksanaannya dengan membuat peraturan yang disepakati oleh semua peserta didik tunanetra yang berasrama. Pembimbing asrama SLBN A Citeureup Cimahi mampu menghadapi dan mengupayakan permasalahan yang mempengaruhi kemandirian mereka, salah satunya dengan menjaga hubungan komunikasi, tidak dengan kekerasan dan selalu menerapkan sanksi yang telah disepakati.
Development of Functional Academic Assessment Instruments for Students with Intellectual Disabilities Transition Program Een Ratnengsih; Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan; Astri Nursifa; Lulu Fikriyah Shalihat; Fauzia Putri Awalya
Journal of ICSAR Vol 5, No 2 (2021): July
Publisher : Department of Special Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The phase transition from formal education to living in society for students with intellectual disabilities still leaves many problems. At the high school level, academic learning should support the skills given to students with intellectual disabilities during the transition period. Assessment is an important part that a teacher must carry out before preparing a lesson plan. A qualified assessment instrument will help teachers in the process of finding student learning needs. This study aims to develop a functional academic assessment instrument that is valid and practical to support data collection for learning purposes. The development model used is the ADDIE model with the Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate stages. The results showed that the assessment instruments in the functional academic field consisted of the aspects of reading, writing, and arithmetic accompanied by guidelines for their use. The results of expert validation and product practicality tests carried out on the developed instruments are categorized as very valid, practical, and effective. Therefore, the instrument can be used as a guide in assessing learning needs in transition programs for students with intellectual disabilities.
IMPLEMENTATION OF ONLINE LEARNING AT SPECIAL SCHOOLS FOR CHILDREN WITH DISABILITIES DURING THE COVID-19 PANDEMIC SITUATION Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan
PEDAGOGIA Vol 19, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v19i2.36219

Abstract

Corona Virus Disease (Covid-19) that hit all parts of the world has a wide impact in various aspects of life, including education. As a special school teacher who often implements individual learning, it will be a challenge to implement online learning, it will even be a unique experience in changing the learning process from offline (face to face in class) to online (without face to face and outside the classroom). the biggest question is how the implementation of online learning can be carried out well considering the principles, rules and learning styles of children with disabilities that are unique and in very diverse ways. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. The technique used is a survey technique. The distribution of questionnaires was carried out from June 4 to June 15, 2020 with a total of 560 respondents from 16 provinces in Indonesia. Online learning as the most possible alternative for the continuity of the learning process during the Covid-19 pandemic is basically responded to and responded to by both teachers and parents, even though teachers and parents realize that online learning is a new way full of knowledge and experience, so that it is still felt and considered ineffective, and even hopes to return to the conventional face-to-face system.
PROGRAM “EARS” SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA MASA PENDEMI COVID 19 Farhan Zakariyya; Engkos Kosasih; Lira Fessia Damaianti; Muhammad Ariez Musthofa; Ismawati Kosasih; Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v6i1.52349

Abstract

Program EARS disusun berdasarkan konsep Psychological First Aid (PFA) untuk dapat meningkatkan Psychological well-being. Program di lakukan secara online dengan menggunakan media chat whatsapp yang dilakukan oleh halper yang mendapatkan pelatihan. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja usia 19-25 tahun yang mendaftarkan diri dan mengisi informed consent. Subjek berjumlah 30 orang namun yang mengisi keseluruhan test 13 orang sehingga hanya 13 orang yang di olah datanya. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen one group pretest and posttest design. Analisis data menggunakan paired sample T-Test dengan hasil signifikan pada level 0,05. Hal ini menunjukan Program EARS dapat meningkatkan Psychological Well-Being.
Penerapan Program Perkembangan Bina Diri Dalam Memakai Pembalut Pada Anak Dengan Hambatan Intelektual Syabila Putri; Oom Sitti Homdijah; Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11406

Abstract

Penelitian ini dilakukan berdasarkan dengan permasalahan yang terjadi dilapangan pada anak dengan hambatan intelektual dalam kemandirian. Bina diri merupakan kemampuan anak dalam mengurus diri, menolong diri dan merawat diri sehingga anak dapat melksanakan kegiatan sehari – hari tanpa bergantung dengan orang lain. Salah satu bina diri merawat diri yaitu menggunakan pembalut. Dapat diketahui bahwa pemakai pembalut ini berkaitan denga mainstruasi (haid). Menstruasi (haid) adalah perdarahan periodik dan periodik dari rahim dengan terlepasnya endometrium terjadi pada perempuan yang sudah mengalami pubertas. Dalam penelitian ini dilakukan observasi pada pihak sekolah untuk mengetahui implemtasi bina diri dan kesiapan sekolah. Berdasarkan observasi terdapat anak dengan hambatan intelektual yang sudah memasuki usia pubertas, oleh karna itu peneliti tertarik untuk membuat rancangan program bina diri dalam memakai pembalut untuk di implementasikan oleh guru yang menjadi fasilitator. Program ini selaras dengan pengertian Problem Based Learning. Program ini bertujuan untuk anak mampu merawat diri sendiri tanpa bantuan orang lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode campuran atau kombinasi (mixed methods) yang menggambungkan antara data kuantitaif dan data kualitatif dengan subjek penelitian pada siswa SDLB kelas 5 dengan jumlah subjek 1 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan tes. teknik analisis datanya menggunakan statistik deskriptif yang dituangkan ke dalam grafik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan program prmbrlajran bina diri dalam memakai pembalut dengan metode Problem Based Learning berhasil. Hal ini dibuktikan dari hasil pada pretest dan postets yang dilakukan menunjukan peningkatan yang signifikan.
Program “EARS” Sebagai Upaya Peningkatan Psychological Well Being Pada Masa Pendemi Covid 19 Farhan Zakariyya; Engkos Kosasih; Lira Fessia Damayanti; Muhammad Ariez Musthofa; Ismawati Kosasih; Riksma Nurahmi Rinalti Akhlan
JURNAL PSIKOLOGI INSIGHT Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/insight.v6i1.62820

Abstract

The EARS program is based on the Psychological First Aid (PFA) concept to improve psychological well-being. The program is carried out online using the WhatsApp chat media, training conducted by the helper who received the training. The subjects in this study were adolescents aged 19-25 years who registered and filled out informed consent. Subjects totaling 30 people, but who filled out a total of 13 people in the test so that only 13 people were processed the data. This study uses a quasi-experimental one group pretest and posttest design. Data analysis used paired sample t-test with p 0.05. This shows that the EARS Program can improve psychological well-being.Program EARS disusun berdasarkan konsep Psychological First Aid (PFA) untuk dapat meningkatkan psychological well-being. Program dilakukan secara online dengan menggunakan media chat whatsapp yang dilakukan oleh helper yang mendapatkan pelatihan. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja usia 19-25 tahun yang mendaftarkan diri dan mengisi informed consent. Subjek berjumlah 30 orang namun yang mengisi keseluruhan test 13 orang sehingga hanya 13 orang yang diolah datanya. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen one group pretest and posttest design. Analisis data menggunakan paired sample t-test dengan hasil nilai p 0,05. Hal ini menunjukan Program EARS dapat meningkatkan psychological well-being.