Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Desain playing with conflict sebagai model pembelajaran resolusi konflik Yuni Harmawati; Bunyamin Maftuh; Elly Malihah
Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 20 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 20 No. 1 Oktober 2020
Publisher : Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/jimd.v20i1.15664

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan suatu desain model pembelajaran resolusi konflik yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk siswa sekolah menegah pertama maupun sekolah menengah atas. Penelitian ini menggunakan Research and Development, yang mana dalam penelitian ini hanya sampai kepada tahap perumusan design. Dari pengumpulan data dan sumber, akhirnya peneliti menyadur desain playing with conflict yang pernah ditulis oleh Richard B. Powers dan Kat Kirkpatrick, namun oleh peneliti disesuaikan dengan kondisi dan budaya masyarakat Indonesia. Sehingga cocok untuk diimplementasikan di Indonesia dengan sintaksis yang baru. Kesimpulan dari penelitian ini dengan adanya desain playing with conflict diharapkan mampu untuk membentuk keterampilan resolusi konflik dasar, yakni belajar untuk mendengarkan orang lain, belajar berbicara namun menghormati orang lain, belajar mengambil keputusan. Abstract: The purpose of this research is to find a conflict resolution learning model design that can be applied in the learning of Pancasila and Citizenship Education for junior high and high school students. Research using Research and Development, which in this study only reached the design formulation stage. From analyzing the data and sources, the researcher finally adapted the play with conflict design that had been written by Richard B. Powers and Kat Kirkpatrick, but the researchers adapted it to the conditions and culture of the Indonesian people. So it is suitable to be implemented in Indonesia with a new syntax. The conclusion of this study with the play with conflict design is expected to be able to form basic conflict skills, namely learning to listen to other people, learn to speak but respect others, learn to make decisions.
Nilai Budaya Tradisi Dieng Culture Festival sebagai Kearifan Lokal untuk Membangun Karakter Bangsa Yuni Harmawati; Aim Abdulkarim; Rahmat -
Journal of Urban Society's Arts Vol 3, No 2 (2016): October 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jousa.v3i2.1477

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai budaya tradisi Dieng Culture Festival yang berperan sebagai kearifan lokal dalam upaya untuk membangun karakter bangsa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) persepsi masyarakat terhadap transformasi nilai budaya tradisi Dieng Culture Festival secara turun-temurun tanpa mengubah makna sebenarnya; (2) adanya relevansi antara kearifan lokal terhadap pembangunan karakter bangsa karena nilai kearifan lokal bukan sebagai hal yang menghambat pada era globalisasi, melainkan menjadi kekuatan besar dalam membangun karakter bangsa. Cultural Value of “Dieng Culture Festival” Tradition as a Local Wisdom for Building the Nation Character: Case Study at Dieng Plateau. This study aims to know the value of cultural tradition of Dieng Culture Festival which serves as the local wisdom in an effort to build the national character. The research is qualitative with the case study method. The data collection techniques used by researchers include: observation, interviews and documentation. The analysis technique used in this study include: triangulation of sources and triangulation techniques. The results show that: (1) the perception of community about transformation of Dieng Culture Festival without changing the actual meaning; (2) the relevance of local wisdom with the character of the nation.