Yoga Dwi Pambudi
Universitas AMIKOM Yogyakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Metodologi Penentuan Kebutuhan Sistem Informasi Akademik Berdasarkan Object Oriented Analysis Menggunakan UML Reflan Nuari; Marwan Noor Fauzy; Yoga Dwi Pambudi; Hery Nurmawan; Muhammad Fajrian Noor; Yulita Fatma Andriani
Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi 2018: Proceeding Seminar Nasional Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SENSITEK)
Publisher : STMIK Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30700/pss.v1i1.231

Abstract

Perkembangan teknologi informasi memberikan dampak perubahan seluruh aktivitas di segala aspek termasuk dalam dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitasnya. Dalam paper ini kami akan membahas tentang analisis kebutuhan dalam perancangan Sistem Informasi Akademik dengan studi kasus dari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA yang membutuhkan peracangan sebuah Sistem Informasi yang sesuai dengan kebutuhan dari sekolah tersebut sehingga penelitian ini akan menghasilkan sebuah analisis kebutuhan yang diperlukan dan diperkuat dengan analisis pieces sebagai perbandingan sistem lama dengan sistem yang akan dibangun dan pendekatan dengan model UML (Unified Modeling Languange) berdasarkan object oriented analysis diharapkan menjadi lebih mudah dalam menganalisis kebutuhan dalam perancangan Sistem Informasi Akademik. Kata kunci: UML, Object Oriented, Sistem Informasi Akademik, STP AMPTA.
ANALISA ALUR PROSES PENENTUAN SPESIFIKASI KEBUTUHAN SISTEM (Studi Kasus: Sistem Informasi Pengolahan Raport) Muhammad Fajrian Noor; Yoga Dwi Pambudi; Wahyu Wijaya Widiyanto
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2018): Juni
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.369 KB) | DOI: 10.46808/informa.v4i1.32

Abstract

Spesifikasi kebutuhan (requirement) adalah atribut yang diperlukan dalam sistem, sebuah pernyataan yang mengidentifikasi capability, characteristic, atau quality factor dari sebuah sistem dengan tujuan untuk mendapatkan nilai dan utilitas pada pelanggan atau pengguna (Ralph R. Young, 2004). Dalam makalah ini dibahas mengenai pengembangan sistem informasi pengolahan raport dengan model/metode SDLC yang sering digunakan yaitu waterfall dari segi kelebihan dan kelemahan, tujuan dari pembahasan ini merefleksikan kebutuhan yang sudah diverifikasi oleh pengguna untuk sistem atau kemampuan tertentu. Sering ada perbedaan yang besar antara stated requirements dan real requirements. Analisis pada stated requirements dibutuhkan untuk menentukan dan memperbaiki kembali kebutuhan nyata pelanggan atau pengguna dan permintaan dari sistem yang diterimakan.
KEAMANAN BASIS DATA PADA VALIDASI DATA SISTEM INFORMASI KEPAKARAN Marwan Noor Fauzy; Reflan Nuari; Yoga Dwi Pambudi; Hery Nurmawan; Muhammad Fajrian Noor; Yulita Fatma Andriani
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 3 (2018): Desember
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.942 KB) | DOI: 10.46808/informa.v4i3.50

Abstract

Basis data merupakan komponen yang penting dalam berbagai sistem informasi. Dewasa ini penggunaan sistem informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan primer bahkan sistem informasi sudah diterapkan pada pemerintahan untuk mempermudah pekerjaan yang efektif dan efisien. Penyajian data pada sebuah sistem informasi sangat bergantung pada perancangan basis data dimana data yang diolah harus valid, dan benar. Dari berbagai penelitian tentang sistem informasi khususnya pada Sistem Informasi Kepakaran (SIKAP) belum ada yang menuliskan tentang keamanan basis datapada validasi data. Fungsi validasi data merupakan salah satu bagian terpenting dalam perencanaan basis data. Pada penulisan ini akan berdiskusi tentang validasi data, trigger dan hak akses dengan tujuan untuk menunjukan keuntungan pada penggunaan validasi data, trigger dan hak akses untuk menjaga penginputan data yg tidak benar kedalam sistem.
IMPLEMENTASI K-MEANS CLUSTERING UNTUK MENENTUKAN INSENTIF DOSEN PEMBIMBING DALAM 1 SEMESTER Sofyan Pariyasto; Yoga Dwi Pambudi
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2019): Juni
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.222 KB) | DOI: 10.46808/informa.v5i2.82

Abstract

Proses penentuan upah dalam dunia pendidikan biasanya memiliki aturan tersendiri di setiap masing-masing lembaga pendidikan. Proses penentuan upah biasanya bergantung pada kuantitas atau bandar banyak atau sedikit baik itu jumlah mahasiswa maupun jumlah jam dalam mengajar. Proses penentuan upah terutama insentif yang berdasarkan pada kuantitas dirasakan kurang efektif untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Maka dari itu penentuan insentif berdasarkan kualitas mengajar menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Salah satu kendala yang dihadapi untuk untuk menentukan besarnya insentif setiap dosen berdasarkan kualitas dalam melakukan bimbingan adalah sulitnya mengukur prestasi yang dihasilkan oleh seorang dosen pembimbing. Karena sulitnya mengukur kualitas seorang dosen tersebut maka dilakukan penelitian untuk mengukur kualitas mengajar dalam proses bimbingan seorang dosen, yang mana hal itu nanti akan berpengaruh dengan besarnya insentif yang diterima seorang dosen. Pendekatan yang dilakukan untuk melakukan pengelompokan dosen berdasarkan kualitasnya yaitu menggunakan metode k-means clustering. Dalam metode ini akan dilakukan penghitungan dan pengelompokan masing-masing dosen besarkan kedekatannya. Parameter yang digunakan untuk melakukan penghitungan kualitas dosen yaitu nilai skripsi mahasiswa juga lamanya mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Proses penghitungan dilakukan dengan menghitung nilai score untuk masing-masing dosen kemudian melakukan perhitungan nilai centroid 1, 2 dan 3, lalu dilakukan penghitungan iterasi ke n, hingga nanti didapatkan besarnya insentif masing-masing dosen. Dari proses perhitungan yang dilakukan nantinya akan menghasilkan 3 kelas, yaitu bagus(a), standar(b) dan perlu ditingkatkan(c). Dari hasil perhitungan yang dilakukan didapatkan data untuk rerata kelas 1 yaitu 14.630, kelas 2 yaitu 16.087 dan kelas 3 yaitu 18.425. Rerata centroid yang dihasilkan dari perhitungan ini yaitu untuk kelas 1 sebesar 0,254 untuk kelas 2 yaitu 0,213 dan untuk kelas 3 yaitu 0,708.
ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERINTEGRASI BERBASIS CLOUD COMPUTING Yoga Dwi Pambudi; Reflan Nuari; Marwan Noor Fauzy; Hanafi Hanafi
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 2 (2019): Juni
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.912 KB) | DOI: 10.46808/informa.v5i2.84

Abstract

Dari perkembangan arsitektur sistem informasi akademik mengalami kemajuan mengikuti perkembangan teknologi. Para pegiat teknologi saat ini sudah memanfaatkan teknologi yang mutakhir salah satunya cloud computting. Dalam penerapan cloud computting mengubah seluruh konsep dan pemikiran yaitu seluruh perangkat teknologi yang sebelumnya berbentuk fisik namun dengan adanya perkembangan cloud computting semua bersifat non-fisik. Cloud computting merupakan penerapan teknologi dimana sebagian komputasi dan pemprosesan akses data berada pada jaringan internet sehingga dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, yang artinya seluruh perangkat berbentuk non-fisik dengan menggunakan jaringan internet dapat mengakses data yang diperlukan. Pengadaan perangkat keras untuk arsitektur jaringan di sebuah peguruan tinggi diperlukan biaya yang tidak sedikit sehingga pengadaan perangkat keras memang termasuk investasi jangka panjang dalam sebuah peguruan tinggi. Dengan hal tersebut menimbulkan permasalahan apabila pada perguruan tinggi tersebut hanya mampu merancang jaringan yang seadanya karena keterbatasan biaya padahal saat ini seluruh perguruan tinggi di Indonesia diharapkan sudah menerapkan sistem yang terinegrasi. Implementasi cloud computting sudah merambah diberbagai hal, tidak menutup kemungkinan pada arsitektur jaringan di perguruan tinggi menggunakan cloud computting. berdasarkan survey yang telah dilakuan, sebagian besar sistem informasi yang banyak digunakan dalam perguruan tinggi adalah sistem informasi akademik, sistem informasi pembayaran, dan sistem informasi registrasi. Dalam penelitian ini integrasi sistem informasi yang telah dirancang adalah SI Portal, SI Akademik, SI Admisi, SI Registrasi, SI Pembayaran, SI Aset, dan SI Keuangan. 7 sistem informasi ini akan saling terintegrasi dalam pertukaran data. file akan disimpan diserver cloud dan repositori akan dikelompokan bedasarkan perguruan tinggi. pada server development digunakan untuk melakukan proses pengembangan dan testing aplikasi oleh pihak penyedia jasa cloud computing.
Analisa Brand Reputation Wisata Daerah Menggunakan Sentimen Data Twitter (Studi Kasus:Museum Sangiran Kabupaten Sragen) Fendy Prasetyo Nugroho; Yoga Dwi Pambudi
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.848 KB) | DOI: 10.46808/informa.v6i1.172

Abstract

Sektor pariwisata terutama pariwisata daerah di Indonesia masih sangat kurang mendapatkan perhatian baik dari pengelolaan, promosi dan investasi pengembangan. Pada era globalisasi saat ini pemanfaatan teknologi informasi untuk memperkenalkan wisata daerah dapat memberikan pengaruh kepada banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang sama-sama ingin mengeksplor tempat-tempat baru sebanyak mungkin. Tidak hanya bagi wisatawan, kesempatan baru ini juga menjadi sasaran banyak pemodal yang melihat adanya pasar strategis baru. Museum Sangiran merupakan tempat wisata andalan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang menyimpan banyak sejarah perkembangan manusia purba dengan bukti-bukti fosil yang ditemukan disana. Salah satu sosial media yaitu twitter adalah sosial media opini yang berisikan pendapat, pikiran maupun kritikan dari para pengguna terhadap suatu hal yang bebas disampaikan. Pada penelitian ini berfokus pada opini yang muncul mengenai kondisi tempat wisata dan pelayanan di Kawasan wisata Museum Sangiran Kabupaten Sragen dengan menggunakan analisis sentimen data twitter. Harapan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah tingkat efektivitas opini masyarakat pada penggunaan sosial media twitter dalam mempengaruhi perkembangan wisata daerah khususnya Museum Sangiran. Dari hasil analisa yang dilakukan, opini masyarakat yang memanfaatkan media sosial twitter cukup berpengaruh untuk memperkenalkan pariwisata daerah dengan mengelompokkan opini menjadi tiga kategori yaitu opini positif, opini negatif dan opini netral.
Analisa Sentimen Twitter Menggunakan Algoritma Klasifikasi Pada Promosi Wisata Museum Sangiran Kabupaten Sragen Yoga Dwi Pambudi; Wing Wahyu Winarno; Andi Sunyoto
Jurnal Informa : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 6 No 1 (2020): Juni
Publisher : Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.382 KB) | DOI: 10.46808/informa.v6i1.173

Abstract

Museum Sangiran merupakan tempat wisata andalan di Kabupaten Sragen yang sudah terkenal dalam kanca nasional hingga internasional. Dalam rangka membangun minat dan mempengaruhi niat wisatawan dalam meningkatkan kunjungan wisata di Museum Sangiran maka, diperlukan berbagai macam strategi untuk menyampaikan pesan promosi wisata pada masyarakat. Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat drastis di era Revolusi Industri 4.0 saat ini sangat berpengaruh dalam berbagai hal termasuk dalam bidang pariwisata dengan memanfaatkan sosial media twitter sebagai jalur promosi. Dalam sosial media twitter terdapat banyak opini yang berisikan pendapat, pikiran maupun kritikan dari para pengguna. Pada penelitian ini berfokus pada opini yang muncul mengenai keadaan dan pelayanan di Kawasan wisata Museum Sangiran Kabupaten Sragen dengan menggunakan analisis sentimen data Twitter dengan harapan memperoleh presepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan evaluasi pengelolaan kawasan wisata. Penggunaan metode Naive Bayes Classifier (NBC) digunakan untuk klasifikasi serta menerapkan seleksi fitur menggunakan Particle Swarm Optimization (PSO) untuk mengurangi atribut yang tidak relevan. Hasil pengujian pada penelitian ini menunjukan bahwa algoritma Naive Bayes Classifier (NBC) dengan seleksi fitur Particle Swarm Optimization (PSO) dengan nilai akurasi sebesar 87,91%.