Winda Duwi Lestari
Proteksi Tanaman ULM

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Penghambatan Konsentrasi Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Terhadap Pertumbuhan Cendawan Colletotrichum Capsici pada Buah Cabai Winda Duwi Lestari; Yusriadi Marsuni; Ismed Setya Budi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i2.413

Abstract

Antraknosa merupakan penyakit utama cabai yang disebabkan oleh cendawan C. capsici. Oleh karena itu digunakan pestisida nabati dari ekstrak biji jarak pagar untuk mengendalikannya.. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi biji jarak pagar dalam menghambat pertumbuhan cendawan C.capsici penyebab penyakit antraknosa pada buah cabai. Hasil penelitian menunjukkan pada uji in-vitro perlakuan konsentrasi 40% dapat menghambat pertumbuhan jamur sebesar 31,4% dan pada uji In-vivo yang diaplikasikan pada buah cabai konsentrasi 50% mampu menghambat masa inkubasi 5,4 hari, namun masing-masing konsentrasi tidak memberikan pengaruh pada kejadian penyakit antraknosa.
Uji Penghambatan Konsentrasi Biji Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Terhadap Pertumbuhan Cendawan Colletotrichum Capsici pada Buah Cabai Winda Duwi Lestari; Yusriadi Marsuni; Ismed Setya Budi
JURNAL PROTEKSI TANAMAN TROPIKA Vol 3 No 2 (2020): Edisi Juni 2020
Publisher : www.ulm.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jptt.v3i2.413

Abstract

Antraknosa merupakan penyakit utama cabai yang disebabkan oleh cendawan C. capsici. Oleh karena itu digunakan pestisida nabati dari ekstrak biji jarak pagar untuk mengendalikannya.. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi biji jarak pagar dalam menghambat pertumbuhan cendawan C.capsici penyebab penyakit antraknosa pada buah cabai. Hasil penelitian menunjukkan pada uji in-vitro perlakuan konsentrasi 40% dapat menghambat pertumbuhan jamur sebesar 31,4% dan pada uji In-vivo yang diaplikasikan pada buah cabai konsentrasi 50% mampu menghambat masa inkubasi 5,4 hari, namun masing-masing konsentrasi tidak memberikan pengaruh pada kejadian penyakit antraknosa.