Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PEMANFAATAN VIDEO DALAM BERDAKWAH (STUDI METODE DAKWAH UAS) Mahmuddin Mahmuddin; Kusnadi Kusnadi
Jurnal Dakwah Tabligh Vol 22 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdt.v22i1.18993

Abstract

This study aims to determine the da'wah method of Ustads Abdul Somad (UAS) in preaching and to find out the advantages and disadvantages of UAS in preaching through video and to find out the da'wah models developed by UAS in preaching in video media. The method used is content analysis in videos found on YouTube. The results showed that the UAS da'wah method was the da'wah method of al-hikmah, mauidzah and billati hiya ahsan. The advantages of UAS video lectures are: light lecture material, easy to understand delivery, use of language that is easily understood by all people, light jokes, precise arguments, use of gestures that match what he says, loud, loud and clear voice. firmly with the right intonation and with good rhetoric. the drawback is that the uploaded lecture video does not include a question and answer session, there is no subtitle, the accent is thick with a Sumatran accent, a lot of the videos are cut off. The UAS da'wah model is transformative, actual, cultural
Shalat dan Khutbah Jumat di Sinjai (Telaah Fenomena Nongkrong di Luar Mesjid Saat Khutbah) Anis Anis; Rahmatullah Rahmatullah; Kusnadi Kusnadi
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Mimbar
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v6i1.374

Abstract

Penelitian ini, Pelaksanaan Shalat dan Khutbah Jumat di Sinjai (Telaah Fenomena Nongkrong di Luar Mesjid Saat Khutbah), maka ada dua frame work yang menjadi fokus penelitian, yakni: pertama, analisis konsepsi mengenai pelaksanaan shalat dan khutbah Jumat berdasarkan dalil-dalil al-Qur’an- Hadis, paradigma shalat dan khutbah Jumat perspektif mazhab fiqih ibadah. Kedua, fenomena kebiasaan nongkrong di luar mesjid saat khutbah berlangsung. Penelitian ini berusaha menemukan masalah yang menyebabkan fenomena tersebut muncul menjadi realitas yang cenderung mentradisi di seluruh mesjid tempat pelaksanaan shalat Jumat di Kabupaten Sinjai. Dalam penelitian ini dengan metode kualitatif pendekatan teori-teori sosiologi, antropologi, dan teologi. Selain itu, pada pembahasan penelitian ini akan disertai dengan rekomendasi-rekomendasi solusi pemecahan masalah atau langkah-langkah alternatif yang dapat ditempuh mengatasi masalah. Sehingga hasil penelitian ini mengemukakan bahwa, Shalat Jumat dan khutbah merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan dalam prosesi ibadah di hari jumat. Eksistensi khutbah dalam prosesi shalat jumat sangat jelas ditinjau dari landasan dalil-dalil dan hikmah yang terkandung di dalamnya bagi kaum muslimin. Karenanya, pelaksanaan prosesi shalat dan khutbah jumat perlu ada manajemen dari pengurus/ta’mir mesjid. Untuk itu penting ada konsep tertulis mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk pelaksanaan shalat dan khutbah jumat. Selain itu, mesjid sebagai pusat ibadah kaum muslimin sekaligus sebagai tempat berkumpul menghendaki adanya fasilitas yang memadai. Fasilitas yang memadai dalam mesjid akan membuat betah jama’ah. Masalah pengadaan fasilitas di setiap mesjid biasanya terkendala dengan kemampuan dana mesjid. Akan tetapi hal ini dapat diatasi dengan ikhtiar dari para pengurus mesjid kepada pihak-pihak donatur baik perseorangan maupun lembaga tertentu untuk pengadaan fasilitas. Satu hal yang perlu dicatat bahwa rata-rata berdirinya mesjid berdasarkan swadaya masyarakat itu sendiri.
ISU LGBT (LESBIAN,GAY,BISEKSUAL & TRANSGENDER) DALAM AL – QUR’AN Kusnadi Kusnadi; Andi Muhammad Ilham Septian
Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Mimbar
Publisher : Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/mimbar.v6i2.438

Abstract

Salah satu isu kontroversial di Indonesia dewasa ini adalah munculnya komunitas lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Mereka tidak hanya menuntut hakhak mereka harus dihormati, tetapi juga berjuang agar pernikahan sejenis dapat dilegalkan Undang-Undang pernikahan.Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) merupakan fenomena yang merebak di era modern sebagai bentuk penyimpangan seks yang sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang salah, kurangnya peran seorang ayah, pendidikan agama Islam yang kurang memadai, dan pornografi yang sangat mudah terakses semua kalangan. Pertumbuhan dan perkembangan anak mencakup aspek-aspek penting yang harus diseimbangkan dan diarahkan secara proporsional. Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan anak meliputi: spiritualitas (keimanan), fisik (jasmani), kejiwaan (psikis), intelektual, emosi, moral, sosial, seksual, dan ekonomi. Jika orang tua dan guru mampu menyeimbangkan aspek-aspek pendidikan tersebut, maka akan tercapai pemahaman dan penyadaran tentang bahaya yang ditimbulkan perilaku LGBT. Oleh karena itu peranan orang tua dan guru dalam memahami bahaya LGBT bagi generasi muda. Begitupun pandangan atau yang tersurat (tertulis) di dalam al – Qur’an,bagaimana al – Qur’an mengkategorikan khusus terhadap LGBT itu sendiri. Bahkan isu LGBT ini pun bukan hanyab ada pada masa sekarang melainkan di masa Nabi Luth pun telah terdapat fenomena tersebut, sebagaimana yang di gambarkan di dalam al – Qur’an. Jadi disini penulis berharap agar pengetahuan kita tentang LGBT dan pengaruh yang terjadi apabila isu LGBT ini menjadi marak di kalangan masyarakat menjadi tambah luas dan selalu berpegang pada al –Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
METODE GRAMATIKA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Kusnadi Kusnadi
Naskhi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Bahasa Arab Vol 1 No 1 (2019): Volume 1 Nomor 1 April 2019
Publisher : IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/naskhi.v1i1.66

Abstract

Metode merupakan salah satu alat untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Selain itu juga, metode juga sebagai pelicin jalan pengajaran menuju tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada metode gramatikal ini, guru tidaklah mengajarkan kemahiran berbahasa, tetapi terfokus pada pembelajaran gramatika (Nahw sharaf). Dalam pengajarannya, guru berasumsi bahwa ramatika atau kaidah-kaidah bahasa lebih penting dibandingkan dengan kemahiran berbahasa. Ciri utama yang dimiliki metode ini. Pertama, menitik beratkan keterampilan membaca, menulis, dan terjemah. Tetapi kurang memperhatikan keterampilan membaca. Kedua, menggunakan bahasa ibu peserta didik sebagai bahasa pengatar dalam proses belajar mengajar. Dengan kata lain, metode ini menggunakan penerjemahan sebagai strategi utama dalam mengajar. Ketiga, memperhatikan sisi gramatikal sebagai sarana pembelajaran bahasa asing. Keempat, guru sering kali memfokuskan analisis gramatika atau tata bahasa pada kalimat-kalimat bahasa yang dipelajari. Metode gramatika dan terjemah sangat menekankan pembelajaran pada kosakata dan tata bahasa. Keterampilan membaca dan menulis adalah keterampilan yang diutamakan dalam pembelajaran. Bahasa tulisan lebih diutamakan daripada bahasa lisan karena itulah kemudian para peserta didik mempelajarinya. Bahan pelajaran bahasa disusun berdasarkan urutan tata bahasa pada bahasa sasaran (bahasa arab).
Tawaran Al-Qur’an Tentang Ishlah Kusnadi Kusnadi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v4i2.58

Abstract

Dari berbagai bentuk derivasi kata islah ditemukan beberapa arti antara lain baik atau tidak rusak, tidak binasa, saleh, damai dan bermanfaat, akan tetapi pada kajian ini menelaah tentang islah dalam arti ‚damai‛. Dengan tujuan yang bermuara pada terwujudnya kedamaian yang merupakan penyangga utama dalam meraih kebahagiaan. Dengan kata lain, salah satu esensi islah itu adalah menciptakan stabilitas yang kondusif. Dalam hal ini, al-Quran merumuskan suatu jalan tentang bagaimana islah direaslisasikan dengan sebaik-baiknya. Proses pembahasan islah yang digunakan dalam kajian ini adalah kajian tematik dengan mengumpulkan berbagai ayat yang terkait dengan masalah islah, kemudian ayat-ayat tersebut diklasifikasi menurut sebab turunnya yang kemudian ditelusuri relevansinya dan analisis ayat-ayat tersebut guna menemukan konsep yang valid. Dari hasil penelusuran dirumuskan suatu kesimpulan bahwa ; islah merupakan salah satu wacana yang sangat urgen dan signifikan dalam meneta kehidupan yang damai. Itulah sebabnya sehingga terma islah yang berakar kata dari s{alah{a terulang sebanyak 182 kali dalam berbagai ayat. Ayat-ayat yang dimaksud memiliki sebab nuzul dan saling berkorelasi satu dengan lainnya. Tawaran al-Quran tentang konsep islah itu sendiri mengupayakan untuk menciptakan kedamaian dalam rumah tangga, masyarakat dan lingkungan lainnya, termasuk tawaran kedamaian dalam menghadapi peperangan.
Ams|a>l Al-Qur’a>n Wa Aqsa>m Al-Qur’a>n Kusnadi Kusnadi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v3i2.216

Abstract

Al-Qur’an turun tidak bisa diabaikan begitu saja dengan tradisi Arab, sebab wilayah di mana ia diturunkan. Allah Swt. menyajikan al-Qur’an dalam beragam macam uslu>b yang tiap-tiap uslu>b memiliki kekhususan tersendiri. Salah satu kekhususan tersebut adalah adanya ams\al ang disajikan dalam al-Qur’an, yang salah satu tujuannya ialah sebagai alat untuk memperdalam kesan dalam hati pembaca dan pendengarnya serta berbicara dengan perasaan keagamaan yang ada dalam batin seseorang dengan bahasa yang indah dan penuh perasaan. Ams\al al-Qur’an adalah satu cara/metode yang menuntun pengkajinya agar memahami dan menerapkan ajaran Islam dengan baik dan benar, yang digubah dengan uslu>b bahasa yang sangat indah dan lemah lembut, agar dapat mewujudkan pengertian dalam pemikiran serta cara yang paling luwes dalam memantapkan pegangan seseorang pada prinsip yang seharusnya dipegangi. Ams\al al-Qur’an bila ditinjau dari bentuknya terdiri dari tiga yaitu: Musarrahah, kA>minah dan mursalah, yang ketiganya memberikan manfa’at yang sangat besar bagi orang-orang yang memperhatikannya. Ams\al menonjolkan sesuatu yang bersifat ma’qu>l (rasional), Menyingkap hakikat dan mengemukakan sesuatu yang tidak tampak, hingga seakan-akan menjadi tampak, menghimpun makna yang menarik dan indah dalam satu ungkapan yang singkat dan padat, menghindarkan seseorang dari perbuatan tercela, dan sebagainya.
TAFSIR AYAT – AYAT DAKWAH Kusnadi Kusnadi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v5i2.434

Abstract

The word da'wah is a term that is quite popular in Islamic scholarship. Da'wah is also a word that has many synonym variants whose substance is generally the same but has different implications. In the study of da'wah science, the term "da'wah" is distinguished from "dakwah science". Da'wah is generally defined as an activity calling or inviting other people to do good. While the science of da'wah is defined as a science that studies the ins and outs of da'wah activities starting from the input, process to output or the results of the da'wah carried out as well as all studies related to the scientific development of da'wah. This paper is the scope of the ontology of da'wah, because the scope of its study is the aspect of what da'wah is, which will describe the various variants of the term da'wah in the al-Qur'an and attempt to explore several synonyms of da'wah, words that have correlation and substance with the term da'wah. Then at the end of the discussion will highlight the implications of preaching in the contemporary era, the digital era in which there are opportunities and challenges of preaching.
METODE DAKWAH DALAM AL-QUR’AN Faridah Faridah; Siar Ni'mah; Kusnadi Kusnadi
Jurnal Al-Mubarak: Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Tafsir Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Al-Mubarak
Publisher : LP2M IAIM Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-mubarak.v6i2.740

Abstract

The Qur'an explains in full how to preach properly and correctly. It is intended that all aspects can run well too. This research is a literature study using the thematic interpretation method, namely setting a da'wah theme as the axis of the study. Therefore, this research makes QS. An-Nahl verse 125 as a focus in tracing the procedures for carrying out da'wah activities. As a conclusion from this study, it was found that there are three types of da'wah methods or methods of da'wah, namely da'wah bi al-hikmah (wisdom), mau'izah hasanah (good advice), and mujadalah bi allatii hiya ahsan (dialogue in a better way)
Formalisasi Pemakaian Jilbab Di Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai Kusnadi Kusnadi
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v1i1.84

Abstract

Kajian tentang formalisasi pemakaian jilbab (suatu analisis paedagogis) yang bertujuan untuk menelaah dan mengetahui konsep kewajiban menutup aurat dan persepsi mahasiswi IAIM Sinjai tentang kewajiban memakai jilbab melalui tekhnik interviw, observasi dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode induktif, deduktif dan komparatif. Kewajiban memakai jilbab dikalangan mahasiswi di saat mengikuti perkuli memberikan dua sudut pandang yang berbeda dikalangan mahasiswi IAI Muhammadiyah Sinjai. Kelompok pertama adalah mahasiswi yang menyadari bahwa penggunaan jilbab merupakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh syariat. Kedua adalah mahasisiwi menganggap sebagai kewajiban yang diterapkan dalam kampus sebagai kampus yang islmi, sehingga setiap mahasiswi wajib menggunakan jilbab ketika berada dalam kampus. Persepsi kedua diatas dapat dideskripsikan bahwa terdapat beberapa di antara mahasiswi yang tidak memakai jilbab ketika sudah berada di luar kampus yang tentunya sangat kontraks dengan pemahaman kelompok mahasiswi yang pertama.
Konsep Dakwah Al-Ba>hy Al-Khauwly Kusnadi Kusnadi; Faridah Faridah; Ahmad Sukardi
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v2i1.397

Abstract

This paper aims to describe how followers of Islam have their own concepts in preaching especially shaykhs, scholars, clerics, religious teachers and others in da'wah. Each individual preacher has a concept and characteristic in his preaching, especially Syekh Al-Bahy Al-Khauly. from this description the author discusses how the concept of da'wah in Al-Bahy Al-Khauly. The method used in this study uses a library research method or approach. The concept of da'wah Al-Bahy Al-Khauly in the book tazkirah du'at in general, there are two things, first a preacher who wrestles in the world of da'wah and second must have a good mood.