Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH SETTING RUANG TERBUKA TERHADAP POLA SEBARAN OJEK ONLINE DI KOTA PONTIANAK Fery Kurniadi; Estar Putra Akbar; Caesar Destria
Jurnal Arsitektur GRID Vol 2, No 1 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52429/grid.v2i1.375

Abstract

Perkembangan Kota tidak luput dari segala aktivitasnya yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat.Berkembangnya teknologi memungkinkan kemudahan dalam segala hal dan lintas sektoral sosialpolitik dan ekonomi. Masuknya Ojek Online di Kota Pontianak membuat suatu wajah baru sistemtransaksi ekonomi dan memberi kemudahan masyarakat dalam aktivitasnya. Dan hal inimemunculkan perilaku baru yaitu munculnya ruang-ruang terbuka yang digunakan sebagai tempatmangkal atau aktivitas menunggu para Ojek online. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktorsetting ruang apa saja yang mempengaruhi sebaran para Ojek Online diruang-ruang terbuka KotaPontianak. Metode yang digunakan adalah Behavior Mapping , untuk melihat keterkaitan antaravariabel Setting Ruang dengan setting perilaku terhadap pola sebaran Ojek online di Kota Pontianak.Hasil penelitian ini adalah secara setting makro terdapat lima pola sebaran Ojek Online yaitu : 1)Dekat dengan fasilitas umum seperti masjid, sekolah, 2) Dekat dengan fasilitas tempat makan/restoran,3) Dekat dengan pusat perbelanjaan dan kantor, 4) Berada di ruang terbuka yang tidak teridentifikasiaktivitasnya, 5) menyatu dengan kegiatan informal. Faktor yang mempengaruhi secara SettingMikrodipengaruhi elemen fix seperti ketersediaan parkir dan peneduh, semi fix tidak menjadi pertimbangandalam menentukan tempat pemesanan, dan non- fix muncul ruangberkumpul baru dia area yang tidakterdapat aktivitas atau masuk dalam bagian setting yang sudah ada.
POLA SEBARAN TERITORI PKL DI RUANG TERBUKA UNIVERSITAS TANJUNGPURA Estar Putra Akbar; Caesar Destria; Dewi Ria Indriana
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 10, No 1 (2023): April
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lantang.v10i1.60806

Abstract

Kawasan Universitas Tanjungpura menjadi bagian dari ruang terbuka Kota Pontianak saat ini mulai ramai dikunjungi masyarakat, peningkatan jumlah kunjungan ini terlihat jelas sejak mulai ditatanya taman-taman yang berbatasan langsung dengan ruang terbuka Untan yaitu Taman Sepeda. Disisi lain ini memberikan dampak positif yaitu warga dan masyarakat kota Pontianak memiliki area ruang terbuka yang nyaman dikunjungi, namun disisi lain keberadaan ruang terbuka ini juga mendatangkan sektor informal seperti PKL. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola sebaran ruang yang dibentuk oleh PKL di sepanjang kawasan Untan khususnya koridor jalan Auditorium Untan (Jln Moh Isja), dan faktor seting apa saja yang berperan di dalamnya, dan hasil penelitian ini dapat menjadi bagian rekomendasi awal dalam penataan PKL di Kawasan Untan. Metode pengamatan yang digunakan yaitu Behavior Mapping, place centered Mapping, dengan menggunakan variabel  bebas yaitu bentuk ruang dan variabel terikat yaitu elemen seting dan teritori sebagai amatan penelitian. Hasil penelitian ditemukan bawah pola sebaran teritori PKL adalah di sepanjang Streets atau jalan di depan Auditorium Untan (Jln Moh Isja) yang sebelumnya relatif rendah tingkat lalu lintas kendarannya atau merupakan jalur alternatif masuk kawasan untan, dan penanda ruang PKL yang digunakan yaitu seting yang sifatnya semi-fix seperti gerobak, payung dan tenda. TERRITORY DISTRIBUTION PATTERNS OF STREET VENDORS IN UNIVERSITAS TANJUNGPURA OPEN SPACE Universitas Tanjungpura/Tanjungpura University (Untan) area, which is part of the open space of Pontianak City, is currently starting to get crowded with people. The increase in the number of visits has been evident since the arrangement of parks directly adjacent to Untan's open space, namely the Bicycle Park. On the other hand, this has a positive impact, namely, the residents and people of Pontianak have an open space area that is comfortable to visit. Still, on the other hand, this open space also invites the informal sector, such as street vendors. This study aims to identify the spatial distribution pattern formed by street vendors along the Untan area, especially the Untan Auditorium road corridor (Jln Moh Isja). What setting factors play a role in it, and the results of this study can be part of the initial recommendations in structuring street vendors in Untan area. The observation method used is Behavior Mapping, place-centered Mapping, using the independent variables, namely the form of space, and the dependent variable, namely the elements of the setting and territory, as research observations. The results of the study found that the street vendors' territorial distribution pattern was along Streets or the road in front of the Untan Auditorium (Jln Moh Isja), which previously had a relatively low level of vehicle traffic or was an alternative route to enter the camel area, and the street vendor space markers used were semi-dark settings. -fixes such as carts, umbrellas, and tents.
Perancangan Gedung Serbaguna Di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat Muhammad Subhansyah Ikram; Estar Putra Akbar; Caesar Destria
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 7 No 2 (2023): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v7i2.5058

Abstract

The Community Service Program (PPM) entitled Designing a Multipurpose Building at the Miftahul Ulum Islamic Boarding School, Kubu Raya, West Kalimantan, was motivated by the need for the Miftahul Ulum Islamic Boarding School to fulfill the educational facilities and infrastructure in the form of a Multipurpose Building. The scope of implementation of activities is the planning and design of the Multipurpose Building so that activities can be properly accommodated according to the required capacity and comfort, as well as meeting building technical standards. The method used consists of four stages. First, collecting site data, user requirements and required building technical standards. Second, do space planning and programming analysis. Third, formulate the design concept. Fourth, developing the design into a technical drawing / DED and budget plan. The community or audience in this PPM are the administrators and teaching staff in Miftahul Ulum. The PPM implementing team and the community jointly formulate the space requirements to be met for the multipurpose building, starting from the function of the space, activities in the room, space capacity and space supports. The objective and final result expected from this PPM is the drafting of the Miftahul Ulum Islamic Boarding School's Multipurpose Building Design Document.
Pendampingan Perencanaan Dan Perancangan Rumah Tahfidz Al Muhajirin Lintang Batang, Sungai Ambawang, Kubu Raya, Kalimantan Barat Mochamad Hilmy; Dede Irwan; Diah Astiningsih; Estar Putra Akbar; Herry Prabowo; Caesar Destria; Jockie Zudhy F; Muhammad Subhansyah Ikram; Putu Ayu Vindytha Amanda Putri; Weni Dewi Utami
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 8 No 1 (2024): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v8i1.6907

Abstract

Pada tahun 2022 beberapa pengurus Yayasan Al Muhajirin Lintang Batang menyampaikan niatnya untuk membangun sebuah rumah tahfidz di lingkungan Masjid Al Muhajirin Lintang Batang kapada tim pengabdian masyarakat Program Studi Arsitektur Bangunan Gedung Politeknik Negeri Pontianak. Pemecahan masalah yang telah dilaksanakan terdiri dari beberapa metode yaitu: Aplikasi kegiatan pengabdian ini berupa FGD, Identifikasi dan pendataan tapak, serta menghubungkan dengan pihak yang kompeten. Perencanaan dan perancangan rumah tahfidz diawali dengan audiensi (FGD) bersama pengelola dan jama’ah masjid serta pengurus Yayasan Al Muhajirin. Berdasarkan dari kegiatan tersebut maka tim pengabdian pada masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat dengan membuat alternatif konsep yang disampaikan kepada masyarakat baik melalui pengurus masjid maupun yayasan. Konsep dari perencanaan rumah tahfidz yang diterapkan oleh tim adalah menggunakan kearifan lokal. Kesepakatan yang didapatkan berupa desain pra-rancangan kemudian dikembangkan oleh tim perancangan. Gambar DED dapat terselesaikan dengan baik dengan memakan waktu kurang lebih 17 hari kalender. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kenyamanan dan kesehatan ruang menjadi pertimbangan yang utama dalam mendesain Rumah Tahfidz Al Muhajirin. Hal ini bertujuan bersama masyarakat agar santri di tempat ini dapat belajar secara optimal.