Skabies merupakan penyakit kulit menular yang banyak dialami oleh remaja santri dayah. Skabies dapat mengakibatkan infeksi sekunder dan berakibat menurunkan kualitas hidup dan prestasi akademik remaja. Kondisi ini perlu dicegah dengan pengetahuan, sikap dan praktik personal hygiene yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan praktik yang dipersepsikan remaja dalam pencegahan skabies. Penelitian ini berdesain deskriptif eksploratif dengan pendekatan cross sectional, yang melibatkan 183 remaja santri dayah yang dipilih dengan teknik propotional random sampling. Pengumpulan data dilakuan dengan kuesioner self report, yang dikembangkan berdasarkan teori Bloom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya remaja santri dayah memiliki pengetahuan tentang skabies(66,7%), sikap pencegahan skabies (50,8%), kebiasaan personal hygiene (52,5%), dan frekuensi personal hygiene (59,6%) pada kategori baik. Namun demikian, skabies masih sering dialami oleh remaja santri dayah (49,2%). Hal ini menunjukkan bahwa, walaupun pengetahuan menjadi dasar pembentukan sikap dan praktik yang akan mempengaruhi perilaku, namun faktor lain mungkin dapat berkontribusi, khususnya dalam pencegahan skabies. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai berbagai faktor yang dapat berkontribusi terhadap perilaku pencegahan scabies pada remaja santri dayah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan terhadap upaya lebih lanjut untuk pencegahan skabies, baik bagi penyedia layanan kesehatan di masyarakat, maupun pengelola dayah, demi meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup dan prestasi akademik remaja santri dayah.