Cut Husna
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KEPATUHAN THERAPY ANTIRETROVIRAL (ARV) PADA PASIEN HIV/AIDS DI POLIKLINIK KHUSUS RSUD. dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Cut Husna
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume I No.1 Mei-Agustus
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.129 KB)

Abstract

ABSTRAKDukungan sosial dari orang-orang terdekat sangat penting dalam mendukung kepatuhan pengobatan pada penyakit kronik seperti HIV/AIDS. Pengobatan/therapi antiretroviral (ARV) pada pasien HIV/AIDS harus dilakukan dalam waktu yang lama dan kebanyakan pasien mengalami gejala putus obat dan ketidakpatuhan akibat kurangnya dukungan sosial yang diperoleh dari orang-orang terdekat pasien yang berupa dukungan emosional, instrumental, informasional dan penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dukungan sosial dengan kepatuhan therapy antiretroviral virus (ARV) pada pasien HIV/AIDS di Poliklinik Khusus RSUD. dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Varibel penelitian ini adalah dukungan sosial sebagai variabel independen dan kepatuhan therapy ARV sebagai variabel dependen. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling yaitu 24 pasien yang terinfeksi HIV/AIDS di Poliklinik khusus RSUD. Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Metode analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah Chi Square ()2 dan diolah dengan menggunakan software SPSS. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kepatuhan therapi ARV pada pasien HIV/AIDS (p value=0,374). Analisa subvariabel dukungan sosial diperoleh tidak ada hubungan dukungan emosional (p value =1,000), dukungan instrumental (p value = 0,647), dukungan informasional (p value = 0,374) dengan kepatuhan terapi ARV. Sedangkan untuk subvariabel dukungan penilaian didapatkan ada hubungan dengan kepatuhan terapi ARV (p value =0,050). Hasil penelitian ini dapat direkomendasikan bagi perawat Poliklinik Khusus untuk memfasilitasi pemberian dukungan lain seperti peningkatan pengetahuan pasien tentang therapy ARV, nilai dan keyakinan serta mengaktifkan peran konselor HIV dan LSM lokal guna meningkatkan derajat kepatuhan dan keberhasilan therapi ARV. Kepada keluarga penderita HIV/AIDS diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dukungan berupa dukungan emosional, instrumental dan informasional kepada pasien agar patuh terhadap terapi ARV.Kata kunci: dukungan sosial, kepatuhan, therapy antiretroviral, HIV/AIDSABSTRACT The social supports from the nearest people are important to support adherence therapy in chronic disease such as HIV/AIDS patients. Antiretroviral therapy in HIV patients must be taken in along time and there are a lot of patients were inadherence because of lack of social support from the nearest people that consisted of informational, instrumental, informasional, and appraisal supports. The research aimed to analyze social support and Anti Retroviral therapy (ARV) adherence in HIV/AIDS patients in Specific Policlinic at dr. Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh. The variable in the study were sosial supports as independent variable and ARV adherence therapy as dependent variable. The studi was descriptive correlational with cross sectional study desain. The sampling technic by using the total sampling for 24 HIV/AIDS patients in Specific Policlinic at dr. Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh. The analysis study was used Chi Square ()2 by computer software. Based on the data analysis found that there was no significantly correlation between sosial support with ARV adherence therapy in HIV/AIDS patients (p=0,374). Analyses sub variable of social support found that there is no correlation between emotional support (p value =1,000), instrumental support (p value = 0,647), informational support (p value = 0,374) with adherence ARV therapy. Furthermore, for sub variable appraisal support found that there is correlation with adherence ARV therapy (p value =0,050).The results of the study was recommended for nurses who worked in Specific Policlinic at dr. Zainoel Abidin Hospital Banda Aceh to facilitate others support such as to increase patient’s knowledge about ARV therapy, value and belief, and activating the roles of HIV counselors in order to ARV adherence therapy. For the caregiver of HIV/AIDS patients recommended that to increase quantity and quality supports them by providing emotional support, instrumental support, and informational support to lead adherence ARV therapy.  Keywords: social supports, adherence, antiretroviral therapy, HIV/AIDS patients
MANAGEMENT INCREASED INTRACRANIAL PRESSURE IN PATIENTS WITH STROKE AND BRAIN TUMOR Cut Husna
Idea Nursing Journal Vol 2, No 1 (2011): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.765 KB) | DOI: 10.52199/inj.v2i1.6355

Abstract

ABSTRACTManagement increased intracranial pressure (IICP) in stroke and brain tumor patients consists of pharmacotherapy and non-pharmacotherapy. Pharmacotherapy intervention comprises hyperosmolar therapy, euglycemia, hyperventilation and normocapnia, optimal oxygenation, controlling cerebralmetabolism (sedation), anticonvulsant prophylaxis, and maintenance of normothermia, Furthermore, nonpharmacotherapy consist of positioning of head on bed position 15-30 degrees, initial trauma asessment (airway, breathing, and circulation), suctioning, control fluid and electrolytes, and nutrition need. The design of study was descriptive explorative for three patients in Songkla Nagarind Hospital, Hatyai, Thailand. The aim of the study was to describe management increased intracranial pressure in patients withstroke and brain tumor patients by using three questionnaires that consisted of Demographic Data Questionnaire (DDQ), Management of IICP Questionnaire (MIQ), and Glasgow Coma Scale (GCS). Data collection was conducted for three patients hospitalized with stroke (1 case) and brain tumor (2 cases). The study was analyzed by using descriptive statistic with mean (x) and standard deviation (SD). The results of the study showed that management of IICP in those patients was good, and the Glasgow Coma scale (GCS) was delirious (1 case) and consciousness (2 cases). The study recommended that to caring the patients with IICP, the nurses must monitor for Cushing triad (hypertension, bradycardia, and bradypnea), vital signs, neurological signs, risk for ischemia cerebral, potential hyperthermia, fluid imbalance, and pain post surgical incision (craniotomy and V/P shunt) particularly for brain tumor patients and hydrocephalus.Keywords: knowledge, abortus, related factors of abortus
Efektifitas Penyuluhan Kesehatan terhadap Peningkatan Sikap dan Motivasi dalam Pencegahan Anemia Defisiensi Zat Besi pada Ibu Hamil Darmawati Darmawati; Elly Wardani; Cut Husna; Nia Saumiana
Faletehan Health Journal Vol 7 No 02 (2020): Faletehan Health Journal, Juli 2020
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v7i02.148

Abstract

Iron deficiency anemia is the common type of anemia which is about 75% of all types of anemia and it is known as the death cause of maternal including postpartum hemorrhage, eclampsia, infectious diseases, and placenta previa. Attitude and motivation of the mother are needed to prevent iron deficiency anemia from causing this condition. One of the efforts that could be done is through health counseling. This research aimed to understand the effectiveness of health counseling toward attitude and motivation in preventing iron deficiency anemia among pregnant women. The research was an experimental study with one group pre-test post-test design. Sample collection technique implemented was quota sampling with 50 respondents. Data collection was carried out using questionnaires attitude and motivation that had been analyzed by using Wilcoxon sign test. The result showed that health counseling was effective in increasing respondent's attitude (p-value was 0.000) and motivation (p-value was 0,000), with the difference in the mean value of pre-test and post-test were 4.46 and 1.86 respectively. It is expected for health workers to improve counseling programs about iron deficiency anemia, so that pregnant women have a positive attitude and high motivation to prevent iron deficiency anemia.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN MEKANISME KOPING PASIEN YANG MENJALANI REHABILITASI NARKOBA DI YAYASAN TABINA ACEH cut husna; cut husna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 1
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Tingginya prevelensi penggunaan narkoba di Indonesia mengharuskan para pengguna narkoba untuk menjalani proses rehabilitasi narkoba. Unsur penting dalam rehabilitasi adalah dukungan sosial yang dapat mempengaruhi mekanisme koping pengguna narkoba, dukungan sosial yang dimaksud terdiri dari dukungan emosional, penghargaan, instrumental, informasi dan kelompok. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan mekanisme koping pada pasien yang menjalani rehabilitasi narkoba di Yayasan Tabina Aceh Aceh Besar. Jenis penelitian ini adalah deskriktif korelatif dengan desain cross section study. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 responden. Teknik pengambilan sampel total sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala Likert berjumlah 47 pernyataan.Metodeanalisisdata menggunakanujistatistik chi-square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara dukungan sosial dengan mekanisme koping pada pasien yang menjalani rehabilitasi narkoba di Yayasan Tabina Aceh Aceh Besar. Berdasarkan  hasil penelitian didapatkan dukungan emosional (p-value:0,00), dukungan penghargaan (p-value: 0,001), dukungan instrumental (p-value: 0,00), dukungan informasi (p-value: 0,00), dukungan kelompok (p-value: 0,00).Diharapkanpada petugas di yayasan Tabina Aceh dan keluargaagar dapatmemberikandukungan sosial untukmempertahankandanmeningkatkan mekanisme koping yang adaktif padapasienrehabilitasi narkoba di Yayasan Tabina Aceh Aceh Besar  
KOGNITIF PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT DENGAN INTENSIVE CARE PADA FASE RESPON BENCANA nilla afiatni; Cut Husna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara paling rentan bencana di dunia. Bencana yang datang secara periodik setiap tahun, namun selalu terbukti tidak siap dalam menangani bencana. Provinsi Aceh sangat sering terjadi bencana seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, dan longsor sehingga membutuhkan kesiapsiagaan kompetensi perawat secara komprehensif. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kognitif perawat instalasi gawat darurat dengan intensive care pada fase respon bencana. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif eksploratif. Sampel penelitian ini adalah perawat pelaksana sejumlah 185 perawat yang ditetapkan berdasarkan metode total sampling di ruang gawat darurat (n=57) dan intensive care (n=128). Alat pengumpulan data kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti dalam bentuk skala dichotomous terdiri 49 item. Kuesioner telah melewati uji validitas dan reliabilitas dengan nilai kolerasi tertinggi 0,934 dan nilai reliable 0,981. Teknik pengumpulan data dengan memberikan angket. Data penelitian dianalisis menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian diketahui nilai rata-rata kognitif 57 perawat emergency 71,01 dengan SD=9,54 pada kategori baik, sedangkan rata-rata kognitif 128 perawat di intensive care 66,41 dengan SD=8,76 pada kategori kurang baik. Diharapkan kepada pengambil kebijakan rumah sakit agar meningkatkan pengetahuan perawat terkait pemikiran kritis, triase, pertolongan pertama, manajemen penyakit, komunikasi dan legal etik guna untuk penyelamatan korban bencana.