ardia putra
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013 ardia putra
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume I No.1 Mei-Agustus
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.243 KB)

Abstract

ABSTRAKKomunikasi merupakan alat kontak sosial yang penting dalam membina hubungan antara individu, dan pada profesi keperawatan komunikasi lebih menjadi bermakna karena merupakan metode utama dalam mengimplentasi proses keperawatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUDZA. Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin pada 22 Januari – 2 Februari 2013, dengan menggunakan desain cross sectional dan sampel berjumlah 78 responden untuk di minta pendapat tentang kepuasan pasien terhadap komunikasi terapeutik perawat. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan komunikasi terapeutik dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUDZA dengan nilai P-value 0,000 0,05. Hubungan komunikasi terapeutik pada tahap perkenalan dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUDZA nilai P-value 0,006 0,05. Hubungan komunikasi terapeutik pada tahap orientasi dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUDZA nilai P-value 0,002 0,05. Hubungan komunikasi terapeutik pada tahap kerja dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUDZA nilai P-value 0,002 0,05. Hubungan komunikasi terapeutik pada tahap terminasi dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUDZA nilai P-value 0,004 0,05. Kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin agar dapat melakukan pengawasan atau supervisi terkait dengan pelaksanaan komunikasi. Khususnya bagian ruang rawat inap kelas III agar meningkatkan pelayanan yang berkualitas dan lebih memperhatikan komunikasi terapeutik dalam pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien dan masyarakat, dengan fokus utama pada tahap perkenalan, memperbaiki kemampuan melaksanakan perkenalan di awal pertemuan dengan pasien dalam melakukan pelayanan kesehatan untuk memberikan informasi yang tepat kepada pasien.Kata kunci: Komunikasi Terapeutik, Perawat, Kepuasan PasienABSTRACT Communication is an important tool of social contact in create the relationship between individuals, and in nursing profession, communication becomes more meaningful because it is the primary method in implemented nursing process. The purpose of this study was to find out the correlation between The Correlation Between Therapeutic Communication of Nurse With Patient Satisfaction in Ward of dr. Zainoel Abidin General Hospital Year 2013. The research was conducted in wards of dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh on 22 January-22 February 2013, used cross sectional design with 78 number of respondents asking about an opinion on patient satisfaction for nurses therapeutic communication. The analysis used were univariate and bivariate with chi Square statistical test. The result showed that there was a correlation between therapeutic communication of nurse with patient satisfaction in ward of RSUDZA with P-value 0,000 0,05. correlation between therapeutic communication of nurse with patient satisfaction in ward of RSUDZA with P-value 0,000 0,05. Correlation between therapeutic communication on introducing phase with patient satisfaction in ward of RSUDZA with P-value 0,006 0,05. Correlation between therapeutic communication on orientation phase with patient satisfaction in ward of RSUDZA with P-value 0,002 0,05. Correlation between therapeutic communication on working phase with patient satisfaction in ward of RSUDZA with P-value 0,002 0,05. Correlation between therapeutic communication on termination phase with patient satisfaction in ward of RSUDZA with P-value 0,004  0,05. For director Satisfaction in Ward of dr. Zainoel Abidin General Hospital especially wards in order to improve the quality of service and more attention to therapeutic communication in health care provided to patients and the public with a primary focus on the introductory phase at the beginneng of the meeting with the patient in making healthcare to provide appropriate information to patients. Keywords: Therapeutic Communication of Nurse, Patient Satisfaction
PERBANDINGAN KECERDASAAN EMOSIONAL MAHASISWA KONVENSIONAL DAN KBK PADA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN-FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA Ardia Putra; Hilman Syarif
Idea Nursing Journal Vol 5, No 1 (2014): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.888 KB) | DOI: 10.52199/inj.v5i1.1586

Abstract

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan dalam mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi pada diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosional ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa keperawatan, sebab mereka akan berhubungan dengan pasien, keluarga dan masyarakat yang mempunyai latar belakang budaya dan sifat yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan kecerdasan emosional mahasiswa keperawatan metode konvensional dan mahasiswa metode KBK di PSIK- FK Unsyiah. Desain penelitian yang digunakan adalah comparative study dengan pendekatan Cross Sectional Study. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam bentuk skala likert. Mahasiswa yang menjadi responden adalah mahasiswa angkatan 2009 (metode konvensional) dan mahasiswa angkatan 2010 (metode KBK). Analisis data menunjukkan nilai rata-rata kecerdasan emosional mahasiswa konvensional adalah 76,96 lebih rendah dibandingkan mahasiswa KBK sebesar 80,24. Hasil uji statistik yang digunakan dalam analisis bivariat adalah independent sample t-test pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05), didapatkan t hitung sebesar 3,146 dan p-value = ,002 (α = 0,05), dengan demikian t hitung (3,146) t tabel (1,98) dan p-value 0,05 sehingga hipotesa null (Ho) ditolak. Ini berarti terdapat perbedaan kecerdasan emosional mahasiswa konvensional dan KBK di PSIK-FK Unsyiah. Diharapkan bagi pengelola KBK PSIK-FK Unsyiah agar dapat membekali mahasiswa keperawatan dengan soft skillyang baik dalam proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kecerdasan emosional pada mahasiswa keperawatan Universitas Syiah Kuala. 
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP Rona Firyal Ilyas; Hajjul Kamil; Ardia Putra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 1, No 4 (2022): Karya Ilmiah Mahasiswa (KIA)
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit harus memperhatikan aspek keselamatan pasien pada setiap pelayanan yang diberikan. Keselamatan pasien menjadi prioritas penting bagi tenaga kesehatan dan mereka harus memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang keselamatan pasien dalam pemberian perawatan agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mengancam keadaan pasien. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan perawat tentang Sasaran Keselamatan Pasien di ruang rawat inap Aqsha 3 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Studi kasus ini merupakan kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional study. Sampel dalam studi kasus ini adalah 22 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan perawat tentang sasaran keselamatan pasien. Hasil yang didapatkan dalam studi kasus ini adalah pengetahuan perawat tentang Sasaran Keselamatan Pasien berada pada kategori baik sejumlah 22 responden (100%). Kesimpulan dari penulisan ini seluruh responden memiliki tingkat pengetahuan tentang sasaran keselamatan pasien yang baik. Diharapkan bagi pihak manajemen rumah sakit untuk dapat tetap mempertahankan kegiatan pelatihan serta sosialisasi tentang sasaran keselamatan pasien yang diadakan secara berkala kepada perawat di rumah sakit.